Analisis Data Pengolahan analisa data

7 BB Kg dan panjangi badan cm dengan menggunakan standard WHO. Rumus = BB aktual x 100 BB ideal 1 Baik : ≥ 90 – 110 2 Gizi kurang : ≥70 – 90 3 Gizi buruk : 70 Yang disebut gizi baik pada penelitian ini apabila prosentase status gizinya ≥ 90. Yang disebut gizi kurang apabila prosentase status gizinya antara ≥70 – 90. Dan yang disebut gizi buruk apabila prosentase status gizinya 70. Skala Pengukuran : nominal b. Variabel terikat :lamanya rawat inap Lamanya rawat inap adalah durasi pasien menjalani perawatan saat menderita pneumonia sampai diizinkan pulang. 1 Disebut cepat jika lama rawat inap ≤7 hari. 2 Disebut lama jika lama rawat inap 7 hari. Skala pengukuran : nominal

H. Instrumen Penelitian

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dengan menggunakan data sekunder yaitu medical record.

I. Pengolahan analisa data

Tahap – tahap pengolahan data sebagai berikut : a. Pengeditan editing Digunakan untuk meneliti kelengkapan dan kejelasan data. b. Kode coding Proses pemberian kode pada setiap data variabel yang sudah terkumpul. c. Entry yaitu data sebelum diolah dengan perangkat lunak, lebih dahulu data di entry dengan menggunakan program SPSS 16.0 for windows.

J. Analisis Data

Dalam penelitian ini, untuk menguji hipotesis digunakan uji statistik chi square untuk mengetahui hubungan antara status gizi dengan lama rawat inap pasien pneumonia balita. Analisis data digunakan perangkat lunak SPSS 16.0 for windows. Setelah X2 hitung diketahui, kemudian dibandingkan daerah kritis penolakan df = 1 dengan derajat kemaknaan atau level of significance α = 5 dan interval kepercayaan 95. Ketentuan pengujian bahwa jika harga Chi-Square hitung lebih besar dari tabel X2 hitung X2 tabel maka hubungan signifikan bermakna, yang berarti hipotesis diterima. 8 Tabel 1. Faktor resiko dalam tabel 2x2. Status gizi kurang dan Status gizi baik dengan lama rawat inap Status gizi Pasien pneumonia dengan lama rawat inap lama Pasien pneumonia dengan lama rawat inap cepat Kurang Baik A C B D A+B C+D A+C B+D A+B+C+D Tabel 2. Faktor resiko dalam tabel 2x2. Status gizi buruk dan Status gizi baik dengan lama rawat inap Status gizi Pasien pneumonia dengan lama rawat inap lama Pasien pneumonia dengan lama rawat inap cepat Buruk Baik A C B D A+B C+D A+C B+D A+B+C+D Tabel 3. Faktor resiko dalam tabel 2x2. Status gizi buruk dan Status gizi kurang dengan lama rawat inap Status gizi Pasien pneumonia dengan lama rawat inap lama Pasien pneumonia dengan lama rawat inap cepat Buruk Kurang A C B D A+B C+D A+C B+D A+B+C+D Hubungan antara status gizi dengan lama rawat inap pasien pneumonia balita disajikan dalam hubungan yang disebut Resiko prevalensi RP dengan rumus: RP: AA+B CC+D Keterangan: AA+B : Prevalensi subjek dengan faktor risiko positif yang terkena penyakit. BA+B : Prevalensi subjek tanpa faktor risiko yang terkena penyakit. Interpretasi hasil: RP 1 : Status gizi merupakan faktor protektif lama rawat inap pasien pneumonia balita. RP = 1 : Status gizi bukan merupakan faktor atau tidak berpengaruh terhadap lama rawat inap pasien pneumonia. RP 1 : Status gizi benar – benar merupakan faktor resiko atau berpengaruh terhadap lama rawat inap pasien pneumonia balita. 9

K. Skema penelitian