METODE PENELITIAN RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI WISATA KULINER DI KOTA KLATEN BERBASIS WEB Rancang Bangun Sistem Informasi Wisata Kuliner di Kota Klaten Berbasis Web.

4

2. METODE PENELITIAN

Metode dalam sistem ini menggunakan metode waterfall. Dalam metode waterfall terdiri dari beberapa tahapan, yaitu analisis kebutuhan requirement , perancangan design , implementasi coding , dan pengujian testing . Tahapan awal yaitu analisa kebutuhan, pada tahap ini analisa kebutuhan adalah menganalisa dan mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk memudahkan dalam melakukan sebuah pengembangan sistem. Pengumpulan data dilakukan dengan study pustaka yaitu mencari sumber-sumber informasi dari berbagai buku, jurnal maupun literatur yang berkaitan dan menunjang untuk pengembangan sistem. Tahap selanjutnya adalah perancangan design sistem. Perancangan ini meliputi rancangan desain tampilan menu utama, rancangan database dan rancangan proses sistem menggunakan model perancangan UML Unified Modelling Language . Rancangan tampilan menu utama dapat dilihat pada Gambar 1 Gambar 1. Rancangan Tampilan Menu Utama Rancangan Database : Gambar 2. Rancangan Database 5 Pada rancangan database ini terdiri dari 7 tabel, yaitu tabel kuliner.tbl_makanan, tabel kuliner.tbl_gambar, tabel kuliner.tbl_user, tabel kuliner.tbl_komentar, tabel kuliner.tbl_pesan, tabel kuliner.tbl_rating, tabel kuliner.tbl_perusahaan. Rancangan database sistem reservasi ini menggunakan database MySql dengan multi tabel yang berbasis lokal database. Rancangan proses sistem menggunakan model perancangan UML Unified Modelling Language dengan menggunakan diagram yang meliputi use case diagram , dan activity diagram. 1. Use Case Diagram Use case diagram terbagi menjadi 3 tiga, yaitu Use case administrator, Use case user member dan Use Case visitor . Pertama, use case diagram administrator terbagi menjadi 6 akses yaitu akses untuk mengelola daftar tempat, mengelola kategori tempat, memverifikasi tempat kuliner, mengelola pesan masuk, mengelola daftar member , mengelola profil web. Gambar 3. Use Case Diagram administrator Kedua, use case diagram user member terbagi menjadi 9 akses, yaitu akses untuk log in , mengupload tempat kuliner, melihat tempat kuliner, menambah tempat, edit profil member , memberi rating peringkat, memberi komentar, mengirim pesan, dan log out . Seperti pada Gambar. 4 berikut. Gambar 4. Use Case Diagram user member 6 Ketiga, use case diagram visitor hanya memiliki 4 akses, yaitu akses untuk registrasi member, melihat tempat kuliner, memberi rating peringkat, dan mengirim pesan. Seperti pada Gambar. 5 berikut. Gambar 5. Use Case Diagram visitor 2. Activity Diagram a. Activity Diagram Tambah Daftar Cafe Diagram ini menerangkan aktivitas dari administrator untuk menambah daftar tempat cafe. Gambar 6 Activity Diagram Tambah Daftar Cafe b. Activity Diagram Tambah Daftar Resto Diagram ini menerangkan aktivitas dari admin untuk menambah daftar tempat resto. Gambar 7. Activity Diagram Tambah Daftar Resto 7 c. Activity Diagram Menambah Daftar Warung Makan Diagram ini menerangkan aktivitas dari administrator untuk menambah daftar tempat warung makan. Gambar 8. Activity Diagram Tambah Daftar Warung Makan d. Activity Diagram Verifikasi Kuliner Diagram ini menerangkan aktivitas dari administrator untuk memverifikasi tempat kuliner yang diupload oleh user member . Gambar 9. Activity Diagram Verifikasi Pesanan Tiket e. Activity Diagram Tambah Lokasi Tempat oleh User Diagram ini menerangkan aktivitas dari user member meng- upload lokasi kulinernya. 8 Gambar 10. Activity Diagram Tambah Lokasi Tempat Pada tahap pengujian sistem menggunakan metode black box dan metode kuisioner yang akan diujikan kepada masyarakat umum. Waktu yang diperlukan guna menyelesaikan tugas akhir pembuatan sistem informasi wisata kuliner berbasis web ini kurang lebih 4 bulan April-Juli. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Penelitian