Variabel Penelitian Definisi Operasonal Variabel Alat dan Instrumen Penelitian 1. Alat

27 Perkiraan 10 akan lepas pengamatan lost of follow up maka besar sampel yang digunakan berdasarkan perhitungan adalah 42 anak balita untuk masing-masing untuk kelompok stunting dan non stunting. Teknik sampling dalam penelitian ini mengunakan sistem simple random sampling. Pengambilan sampel dilakukan dengan memilih 42 anak balita non stunting dari 184 anak balita non stunting, dan memilih 42 anak balita stunting dari 72 anak balita stunting di Desa Kopen Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali. Prosedur pengambilan sampel adalah dengan cara undian.

D. Variabel Penelitian

a. Variabel Bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah konsumsi energi, protein, vitamin A dan perilaku KADARZI. b. Variabel Terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah status gizi anak balita. 28

E. Definisi Operasonal Variabel

Tabel 5. Definisi Operasional Variabel Defiisi Operasional Skala Ukur Tingkat konsumsi energi Jumlah rata-rata konsumsi energi ke dalam tubuh yang berasal dari makanan dan minuman sehari-hari oleh sampel yang diukur dengan menggunakan recall 24 jam selama 3 hari tidak berturut-turut dibandingkan dengan angka kecukupan gizi AKG dikalikan 100. Rasio Tingkat konsumsi protein Jumlah rata-rata konsumsi protein ke dalam tubuh yang berasal dari makanan dan minuman sehari-hari oleh sampel yang diukur dengan menggunakan recall 24 jam selama 3 hari tidak berturut-turut dibandingkan dengan angka kecukupan gizi AKG dikalikan 100. Rasio Tingkat konsumsi vitamin A Jumlah rata-rata konsumsi vitamin A ke dalam tubuh yang berasal dari makanan dan minuman sehari-hari oleh sampel yang diukur dengan menggunakan recall 24 jam selama 3 hari tidak berturut-turut dibandingkan dengan angka kecukupan gizi AKG dikalikan 100. Rasio KADARZI Jumlah indikator KADARZI yang dilakukan keluarga berdasarkan karakteristik keluarga yang mempunyai anak balita umur 24 bulan sampai 59 bulan, dengan jumlah indikator 0-4 indikator dengan parameter sebagai berikut : 1. Baik bila melakukan 4 indikator 2. Tidak baik bila melakukan kurang dari 4 indikator Depkes RI, 2007. Rasio Status gizi Ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu yang dihitung menggunakan antropometri indeks TBU dengan parameter sebagai berikut : 1. stunting keadaan tubuh pendek bila nilai z- score -2 SD 2. Non stunting keadaan tubuh tidak pendekbila nilai z- score ≥ -2 SD Supariasa Dkk, 2006. 29

F. Jenis dan Pengumpulan Data 1. Jenis Data

a. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari subjek. Data primer yang dikumpulkan meliputi: 1 Identitas responden yaitu nama, umur, jenis kelamin, tanggal lahir, alamat, pekerjaan orang tua, pendidikan orang tua, pendapatan keluarga, dan jumlah anggota keluarga. 2 Data antropometri meliputi tinggi badan. 3 Perilaku KADARZI dan tingkat konsumsi energi, protein dan vitamin A. b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh bukan dengan cara observasi langsung atau wawancara. Data sekunder pada penelitian ini meliputi : jumlah anak balita dan gambaran umum Desa Kopen Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali.

2. Pengumpulan Data

a. Data Primer 1 Identitas responden Identitas responden yaitu nama, umur, jenis kelamin, tanggal lahir, alamat, pekerjaan orang tua, pendidikan orang tua, pendapatan keluarga, dan jumlah anggota keluarga . Data ini diperoleh dengan cara pengisian formulir identitas responden oleh peneliti dengan wawancara kepada ibu anak balita. 30 2 Konsumsi Energi, Protein dan Vitamin A Melakukan wawancara langsung kepada responden atau ibu anak balita untuk mengetahui konsumsi energi, protein, dan vitamin A balita dengan cara recall 24 jam selama tiga hari tidak berturut-turut. Data konsumsi diolah menggunakan komputer dengan menggunakan sistem atau program nutrisurvey yang hasilnya dibagi dengan AKG 2012 secara manual. 3 KADARZI Mengukur dan mewawancarai kepada ibu anak balita untuk mengetahui perilaku KADARZI dengan menggunakan kuesioner dari Depkes RI 2004. 4 Status Gizi Responden atau anak balita diukur tinggi badan untuk menentukan status gizinya, dihitung dengan rumus Z-skore TBU. Data antropometri diperoleh dengan cara mengukur TB secara langsung. Cara pengukurannya sebagai berikut: a Data tinggi badan diukur dengan microtoice, dengan kapasitas 200 cm dengan tingkat ketelitian 0,1 cm. Subyek berdiri tegak, tumit, pantat, punggung harus menempel ke dinding dan tidak diperbolehkan memakai alas kaki yang dapat mempengaruhi pengukuran TB. b. Data Sekunder 1 Gambaran umum lokasi berupa data monografi dan demografi Desa Kopen Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali. 31 2 Jumlah anak balita di Desa Kopen Kecamatan Teras Kabupeten Boyolali.

G. Alat dan Instrumen Penelitian 1. Alat

Alat yang dipergunakan dalam penelitian untuk pengumpulan data berupa microtoice dengan kapasitas 200 cm dengan tingkat ketelitian 0,1 cm , komputer dengan sistem atau program nutrisurvey dan iodium test. 2. Instrumen Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk pengumpulan data, Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut : 1 Formulir Identitas, data pribadi yaitu nama, umur, jenis kelamin, tanggal lahir, alamat, pekerjaan orang tua, pendidikan orang tua, pendapatan keluarga, dan jumlah anggota keluarga. 2 Formulir recall 24 jam, tabel konsumsi makan yang meliputi jam makan, masakan, bahan makanan, berat, dan URT. 3 Kuesioner KADARZI, digunakan untuk mengukur perilaku KADARZI dengan indikator KADARZI berdasarkan karakteristik keluarga yang mempunyai anak balita 24-59 bulan. Kisi-kisi dapat dilihat pada Tabel 5 dengan kisi-kisi kuesioner sebagai berikut : Tabel 6. Kisi-kisi Kuesioner Perilaku KADARZI Variabel Indikator Item soal Jumlah soal Perilaku KADARZI 1. Penimbangan balita 2. Makan beraneka ragam 3. Menggunakan garam beryodium. 4. Suplemen kapsu vitamin A 1,2,3,4 1,2 1,2 1,2 4 2 2 2 Total 10 32

H. Langkah-Langkah Penelitian Penelitian dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI, PROTEIN, VITAMIN A DAN PERILAKU KADARZI PADA ANAK BALITA STUNTING DAN NON STUNTING Perbedaan Tingkat Konsumsi Energi, Protein, Vitamin A Dan Perilaku Kadarzi ada Anak Balita Stunting Dan Non Stunting Di Desa Kopen Kecam

0 3 17

PENDAHULUAN Perbedaan Tingkat Konsumsi Energi, Protein, Vitamin A Dan Perilaku Kadarzi ada Anak Balita Stunting Dan Non Stunting Di Desa Kopen Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali.

0 2 6

TINJAUAN TEORITIS Perbedaan Tingkat Konsumsi Energi, Protein, Vitamin A Dan Perilaku Kadarzi ada Anak Balita Stunting Dan Non Stunting Di Desa Kopen Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali.

0 3 17

HASIL DAN PEMBAHASAN Perbedaan Tingkat Konsumsi Energi, Protein, Vitamin A Dan Perilaku Kadarzi ada Anak Balita Stunting Dan Non Stunting Di Desa Kopen Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali.

0 2 20

DAFTAR PUSTAKA Perbedaan Tingkat Konsumsi Energi, Protein, Vitamin A Dan Perilaku Kadarzi ada Anak Balita Stunting Dan Non Stunting Di Desa Kopen Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali.

0 5 5

PUBLIKASI KARYA ILMIAH PERBEDAAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI, PROTEIN, VITAMIN A DAN Perbedaan Tingkat Konsumsi Energi, Protein, Vitamin A Dan Perilaku Kadarzi ada Anak Balita Stunting Dan Non Stunting Di Desa Kopen Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali.

0 2 16

PERBEDAAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI, PROTEIN DAN ZAT GIZI MIKRO ANTARA ANAK BALITA STUNTING DAN NON Perbedaan Tingkat Konsumsi Energi, Protein Dan Zat Gizi Mikro Antara Anak Balita Stunting Dan Non Stunting Di Kelurahan Kartasura Kecamatan Kartasura Kabupa

0 0 17

PENDAHULUAN Perbedaan Tingkat Konsumsi Energi, Protein Dan Zat Gizi Mikro Antara Anak Balita Stunting Dan Non Stunting Di Kelurahan Kartasura Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo.

0 0 6

DAFTAR PUSTAKA Perbedaan Tingkat Konsumsi Energi, Protein Dan Zat Gizi Mikro Antara Anak Balita Stunting Dan Non Stunting Di Kelurahan Kartasura Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo.

0 0 5

NASKAH PUBLIKASI Perbedaan Tingkat Konsumsi Energi, Protein Dan Zat Gizi Mikro Antara Anak Balita Stunting Dan Non Stunting Di Kelurahan Kartasura Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo.

0 0 16