Identifikasi M asalah PENDAHULUAN

6 pembelajaran, 2 SDM dosen pada jurusan baru masih lemah baik dalam kuant it as maupun kualit as,dan 3 st af pengajar muda belum mendapat kan NIDN karena kualifikasi pendidikan yang belum sesuai , 4 belum semua dosen mendapat kan dukungan sosial sepert i dukungan penghargaan sert ifikasi dosen karena belum memenuhi crit eria administ rasi.

B. Identifikasi M asalah

1. Kineja dosen dalam pembelajaran M enurut Naw aw i 2012: 15 kinerja adalah kemampuan yang dimiliki oleh individu dalam melakukan suat u pekerjaan, sehingga t erlihat prest asi pekerjaannya dalam menggapai t ujuan.Sement ara menurut Subrot o 2011: 15 menyat akan bahw a kinerja dalam pembelajaran adalah kesanggupan at au kecakapan dosen dalam mencipt akan suasana komunikasi yang edukat if ant ara dosen dan mahasisw a yang mencakup segi afekt if, kognit if dan psikomot orik sebagai upaya mempelajari sesuat u penget ahuan berdasarkan perencanaan sampai dengan t ahap evaluasi dan t indak lanjut agar t ercapai t ujuan pengajaran secara efekt if dan efisien. Nurdin dan Usman 2012: 92 menyat akan bahw a Aspek-aspek yang t ermasuk pada kompet ensi professional yang dit ampilkan oleh dosen dalam pembelajaran adalah 1 menggunakan met ode, alat , dan bahan pembelajaran, 2 mendorong sert a mengopt imalkan ket erlibat an 7 mahasisw a dalam proses pembelajaran, 3 melaksanakan penilaian hasil pembelajaran. Dari beberapa pengert ian diat as dapat disimpulkan bahw a kinerja dosen merupakan kesanggupan at au kecakapan dosen dalam mencipt akan suasanakomunikasi yang edukat if ant ara dosen dan mahasisw a yang mencakup aspek afekt if, kognit if dan psikomot orik, sebagai upaya mempelajari sesuat u ilmu berdasarkan perencanaan sampai dengan t ahap evaluasi. Kinerja dosen merupakan kompet ensi professional yang dit ampilkan oleh dosen dalam proses pembelajaran meliput i kemampuan 1 persiapan dalam menggunakan met ode, alat , dan bahan pembelajaran, 2 mendorong sert a mengopt imalkan ket erlibat an mahasisw a dalam pembelajaran, 3 melaksanakan penilaian evaluasi hasil pembelajaran. 2. Kemampuan komunikasi Salah sat u definisi, yang mengacu pada proses komunikasi, adalah bahw a Komunikasi adalah suat u proses sadar at au t idak sadar, disengaja at au t idak disengaja di mana perasaan dan ide-ide diekspresikan baik secara verbal maupun non verbal. Jenis komunikasi pada manusia t erjadi pada t iga t ingkat an yait u komunikasi int rapersonal, komunikasi int erpersonal dan komunikasi publik Pat richi, 2013:342. Komunikasi int rapersonal berart i berkomunikasi dengan diri sendiri, komunikasi ini cont ohnya saat membuat suat u keput usan, proses memahami, mendengarkan dengan seksama dan menjelaskan konsep. 8 Komunikasi int erpersonal merupakan komunikasi dengan pihak lain unt uk membent uk sebuah hubungan sepert i saling tat ap muka, int erview dan group diskusi kecil. Hubungan ant ara kedua jenis komunikasi t ersebut adalah saling mempengaruhi. Apabila seseorang berhasil melakukan komunikasi dengan diri sendiri, hal ini akan meningkat kan suksesnya saat berkomunikasi dengan orang lain. Raka Joni menyat akan bahw a ket rampilan berkomunikasi guru dosen dalam kegiat an pembelajaran mencakup empat kemampuan pokok, yait u 1 kemampuan dosen dalam mengembangkan sikap posit if dalam kegiat an pembelajaran, 2 kemampuan dosen unt uk bersikap luw es dan t erbuka dalam kegiat an pembelajaran, 3 kemampuan dosen unt uk t ampil secara bergairah dan bersungguh-sungguh dalam kegiat an pembelajaran, 4 kemampuan dosen unt uk mengelola int eraksi dalam kegiat an pembelajaran. Dari pengert ian t ersebut diat as dapat disimpulkan bahw a Kemampuan komunikasi dosen merupakan komunikasi int erpersonal dosen dengan mahasisw a dalam proses pembelajaran dan mencakup empat kemampuan pokok, yait u 1 kemampuan dosen dalam mengembangkan sikap posit if dalam kegiat an pembelajaran, 2 kemampuan dosen unt uk bersikap luw es dan t erbuka dalam kegiat an pem belajaran, 3 kemampuan dosen unt uk t ampil secara bergairah dan bersungguh-sungguh dalam kegiat an pembelajaran, 4 kemampuan dosen unt uk mengelola int eraksi 9 dalam kegiat an pembelajaran., yang meliput i kemampuan 1 persiapan dalam menggunakan met ode, alat , dan bahan pembelajaran, 2 mendorong sert a mengopt imalkan ket erlibat an mahasisw a dalam proses pembelajaran, 3 melaksanakan evaluasi penilaian hasil pembelajaran. 3. Dukungan sosial M enurut Cobb dalam Suhit a 2009:36 dukungan sosial adalah pemberian informasi baik secara verbal maupun non verbal, pemberian bant uan t ingkah laku at au mat eri yang didapat dari hubungan sosial yang akrab. Keberadaan dukungan sosial membuat individu merasa diperhat ikan, bernilai dan dicint ai, sehingga dapat mengunt ungkan bagi kesejaht eraan individu yang menerima. Sesuai dengan pendapat Sarason 2010 dalam Kunt joro w w w .e-psikologi.com mengat akan bahw a dukungan sosial adalah keberadaan, kesediaan, kepedulian dari orang-orang yang dapat diandalkan, menghargai dan menyayangi kit a. Rook dalam Smet 2011:134 menyebut kan bahw a dukungan sosial merupakan salah sat u fungsi dari ikat an sosial, dan ikat an-ikat an sosial t ersebut menggambarkan t ingkat kualit as umum dari hubungan int erpersonal. Hal senada diungkap oleh Got t lieb dalam Smet 2011:135 yang menyat akan bahw a dukungan sosial t erdiri dari informasi at au nasehat verbal dan non verbal, bant uan yang nyat a at au t indakan yang diberikan oleh orang lain at au didapat karena hubungan mereka dengan lingkungan dan mempunyai manfaat emosional at au efek perilaku bagi dirinya. 10 Sarafino 2011:97 mengat akan bahw a dukungan sosial adalah kenyamanan, perhat ian, penghargaan at au bant uan yang diperoleh individu dari orang lain, dimana orang lain disini dapat diart ikan sebagai individu perorangan at au kelompok. Hal t ersebut menunjukkan bahw a segala sesuat u yang ada di lingkungan menjadi dukungan sosial at au t idak, t ergant ung pada sejauh mana individu merasakan hal t ersebut sebagai dukungan sosial. Dukungan sosial didefinisikan oleh House dalam Smet 2011:136 sebagai t ransaksi int erpersonal yang melibat kan sat u at au lebih aspek-aspek yang t erdiri dari informasi, perhat ian emosional, penilaian dan bant uan inst rument al. Tersedianya dukungan sosial akan membuat individu merasa dicint ai, diperhat ikan, dihargai dan menjadi bagian dalam kelompok. M enurut Effendi dan Tjahjono 2009:218 dukungan sosial merupakan t ransaksi int erpersonal yang dit ujukan dengan memberi bant uan kepada individu lain dan bant uan it u diperoleh dari orang yang bermakna bagi individu yang bersangkut an. Dukungan sosial berperan pent ing dalam memelihara keadaan psikologis individu yang mengalami t ekanan, sehingga menimbulkan pengaruh posit if yang dapat mengurangi hambat an psikologis. Selain it u dukungan sosial dapat dijadikan sebagai pelindung unt uk melaw an perubahan perist iw a kehidupan yang berpot ensi penuh dengan st ress Dukungan sosial dapat meningkat kan kesejaht eraan psikologis 11 karena adanya perhat ian dan pengert ian, akan menimbulkan perasaan memiliki, meningkat kan harga diri, kejelasan ident it as diri sert a memiliki perasaan posit if mengenai diri sendiri. Beberapa ahli ant ara lain Sarafino, Rit t er, Cut rona, t ermasuk Hause Suhit a, 2009: 16 berpendapat sama dan senada bahw a ada empat jenis, aspek, fakt or pendukung dari dukungan sosial yait u l dukungan emosional, 2 dukungan penghargaan, 3 dukungan insrument al dan 4 dukungan informasi dan dilengkapi dengan 5 int egrit as sosial. Dari definisi di at as dapat disimpulkan bahw a dukungan sosial merupakan salah sat u fungsi dari ikat an sosial, dan ikat an-ikat an sosial t ersebut menggambarkan t ingkat kualit as umum dari hubungan int erpersonal yang akrab, membuat individu merasa diperhat ikan, bernilai dan dicint ai, sehingga dapat mengunt ungkan bagi kesejaht eraan psikologis individu yang menerima. Selanjut nya indikat or dalam dukungan sosial yang diajukan ada lima, yait u l dukungan emosional, 2 dukungan penghargaan, 3 dukungan insrument al 4 dukungan informasi dan 5 int egrit as sosial.

C. Pembatasan masalah

Dokumen yang terkait

Studi Deskriptif Kinerja Dosen dalam Proses Pembelajaran di Universitas Muhammadiyah Surakarta

0 3 12

KONTRIBUSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KINERJA DOSEN DALAM PEMBELAJARAN Kontribusi Kemampuan Komunikasi dan Dukungan Sosial terhadap Kinerja Dosen dalam Pembelajaran di Poltekkes Surakarta.

0 3 17

KONTRIBUSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KINERJA DOSEN DALAM PEMBELAJARAN Kontribusi Kemampuan Komunikasi dan Dukungan Sosial terhadap Kinerja Dosen dalam Pembelajaran di Poltekkes Surakarta.

0 2 18

DAFTAR PUSTAKA Kontribusi Kemampuan Komunikasi dan Dukungan Sosial terhadap Kinerja Dosen dalam Pembelajaran di Poltekkes Surakarta.

0 2 4

KONTRIBUSI DUKUNGAN SOSIAL DAN TINGKAT EKSTROVERSI TERHADAP KECENDERUNGAN Kontribusi Dukungan Sosial Dan Tingkat Ekstroversi Terhadap Kecenderungan Depresi Pada Atlit Penyandang Disabilitas.

0 2 15

PENDAHULUAN Kontribusi Dukungan Sosial Dan Tingkat Ekstroversi Terhadap Kecenderungan Depresi Pada Atlit Penyandang Disabilitas.

0 2 15

KONTRIBUSI PENGETAHUAN KOMUNIKASI DAN KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERHADAP KINERJA KEPALA SMP NEGERI DI KOTA MEDAN.

0 1 28

PENDAHULUAN Kontribusi Dukungan Sosial terhadap Tingkat depresi Pada Pensiunan Pegawai Negeri Sipil Di Kecamatan Sukoharjo.

0 2 7

KONTRIBUSI GAYA BELAJAR MAHASISWA DAN KINERJA MENGAJAR DOSEN TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN: Studi Analitik Deskriptif Pada Mahasiswa Jurusan Kebidanan Karawang Poltekkes Kemenkes Bandung.

0 0 79

rekrutmen dosen dan instruktur blu poltekkes kemenkes surakarta tahun 2017

0 0 1