PENDAHULUAN Kontribusi Kemampuan Komunikasi dan Dukungan Sosial terhadap Kinerja Dosen dalam Pembelajaran di Poltekkes Surakarta.

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang M asalah

Dosen merupakan salah sat u komponen esensial dalam sist em pendidikan t inggi di Indonesia. Peran, t ugas, dan t anggung-jaw ab dosen sangat pent ing dalam mew ujudkan t ujuan pendidikan nasional, yait u mencerdaskan kehidupan bangsa, dan meningkat kan kualit as sumber daya manusia Indonesia. Kualit as sumber daya manusia yang dimaksud adalah meliput i kualit as keimanan/ t akw a, akhlak mulia, penguasaan ilm u penget ahuan, t eknologi, dan seni, dalam rangka mew ujudkan masyarakat Indonesia yang maju, adil, makmur, dan beradab.

Unt uk menjalankan fungsi, peran, dan kedudukan yang sangat st rat egis it u, t ent u diperlukan sosok dosen yang kompet en dan profesional dalam melaksanakan t ugasnya sebagaimana diamanat kan UU RI Nomor 14 Tahun 2005 Tent ang Guru dan Dosen. Bahw a “ Dosen dinyat akan sebagai pendidik profesional dan ilm uw an dengan t ugas ut ama ment ranformasikan, mengembangkan, dan menyebar luaskan ilmu penget ahuan, t eknologi, dan seni melalui pendidikan, penelit ian, dan pengabdian kepada masyarakat ” Sement ara it u ist ilah profesional dinyat akan sebagai pekerjaan at au kegiat an yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran at au kecakapan yang memenuhi st andar mut u


(2)

at au norma t ert ent u sert a memerlukan pendidikan profesi.(Badan PPSDM Nakes, 2014).

Dosen adalah t enaga pendidik yang mempunyai peran sebagai penent u keberhasilan t ujuan perguruan t inggi selain t enaga kependidikan lainnya, karena dosen yang langsung bersinggungan dengan pesert a didik, unt uk memberikan bimbingan yang muaranya akan menghasilkan lulusan sesuai sepert i yang diharapkan. Unt uk it u kinerja dosen harus selalu dikembangkan dan dit ingkat kan.Upaya-upaya unt uk meningkat kan kinerja it u dilakukan dengan berbagai cara, ant ara lain (1) memberikan peluang unt uk berkembang dalam karir secara profesional, (2) memast ikan adanya kesempat an unt uk meningkat kan penget ahuan dan melanjut kan pendidikan ke st rat a yang lebih t inggi, (3) memberikan perhat ian, penghargaan dan insent if, (4) menjamin adanya peluang unt uk mengembangkan gaya kepemimpinan pembelajaran yang baik, dan (5) adanya jam inan sosial yang baik ( Polt ekkes Surakart a, 2011).

Polt ekkes Surakart a merupakan inst it usi kedinasan dibaw ah Kement erian Kesehat an dengan Ijin operasional Polt ekkes Surakart a berdasarkan SK M ent eri Kesehat an RI mulai t ahun 2001.Dengan adanya UU SISDIKNAS maka Polt ekkes Surakart a berdasar Keput usan M ent eri Pendidikan dan Kebudayaan No. 335/ E/ O/ 2012 t ent ang alih bina, penyelenggaraan program pada Polit eknik Kesehat an Kement erian Kesehat an kepada Kement erian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Program alih binamendorong


(3)

penyelenggaraan program pendidikan di Polt ekkes Surakart a w ajib mengikut i regulasi perat uran pada Kemendiknas. Konsekw ensinya Polt ekkes Surakart a harus memenuhi krit eria sist em penjaminan m ut u int ernal sert a harus siap menyelenggarakan penilaian akredit asi melalui BAN PT. Selanjut nya, dalam rangka membangun sist em dan mengembangkan seluruh kinerja Polt ekkes dalam penjaminan mut u, pada t ahun 2012 Polt ekkes Surakart a berhasil memperoleh sert ifikat ISO 9001:2008.

Polt ekkes Surakart a mempunyai delapan jurusan yang meliput i Jurusan Peraw at an, Jurusan Kebidanan, Jurusan Fisiot erapi, Jurusan Okupasi Terapi, Jurusan Ort ot ik Prost et ik, Jurusan Terapi W icara, Jurusan Akupunt ur dan Jurusan Jamu. Proses pembelajaran dilaksanakan di t iga kampus yait u (1) Kampus I berkeduduan di Direkt orat Jl. Let jen Sut oyo, M ojosongo Surakart a, (2) Kampus II berkedudukan di Jl. Kapt Adisumarmo Tohudan, Colomadu, Karanganyar, (3) Kampus III di desa Danguran Klat en.

Gambaran SDM Dosen pada Polt ekkes Surakart a. Jumlah t ot al 143 orang, dosen sudah sert ifikasi = 72 orang (50,35 %), dosen dalam proses sert ifikasi 12 orang (8,39%), dan dosen belum sert ifikasi 59 orang (41,25%). (Dat a kepegaw aian, 2014, Polt ekkes Surakart a). Usia Dosen ant ara usia 24 t ahun – 65 t ahun dengan t ingkat kompet ensi, pengalaman mengajar , kualifikasi pendidikan, kemampuan komunikasi, dan dukungan sosial yang bervariasi. Dari jum lah dosen t ersebut di at as, 103 orang diant aranya adalah dosen-dosen senior yang berpengalaman mengajar lebih 20 t ahun. (72 orang sudah mendapat kan sert ifikasi dosen dan 31


(4)

orang belum ) sedangkan sisanya 40 orang adalah dosen muda dengan pengalaman mengajar kurang dari 10 t ahun.

Sist em penerimaan st af dosen Polt ekkes Surakart a pada 5-10 t ahun t erakhir direkrut dari lulusan t erbaik, lulus Test Pot ensi Akademik dan lulus psikot est .Tugas dosen muda ini dim ulai dengan menjadi assist en dosen,magang di RS t empat prakt ik dan kemudian diusulkan menjadi PNS. Selanjut nya pada t ahun-t ahun t erakhir ini, dengan adanya Penerimaan PNS Secara Nasional alokasi kebut uhan dosen diisi oleh lulusan yang lolos Tes CPNS sehingga Polt ekkes t idak dapat memilih kandidat dosen yang memenuhi ( krit eria lulus TPA dan lulus t est psikologi) dan menerima hasil t es CPNS apa adanya.Set elah mengikut i pendidikan pekert i kepada dosen muda ini langsung diberikan t ugas mengajar di kelas.

Keberadaan dosen muda ini di Polt ekkes Surakart a sangat dibut uhkan peran dan fungsi nya dalam mengembangkan pembelajaran t erut ama pada prodi-prodi baru yang spesifik di Polt ekkes Surakart a bahkan langka di Indonesia. Dengan adanya UU SISDIKNAS maka Polt ekkes Surakart a perlu memaksimalkan upaya-upaya agar dapat m emenuhi kebut uhan dosen professional.Kebut uhan mendesak akan t enaga dosen muda pada jurusan2 baru (Ort ot ik Prost et ik, Terapi Wicara, Akupunt ur dan Jamu) mengkondisikan dosen muda set elah magang langsung mengajar di kelas. Pengalaman mengajar yang belum cukup memadai, adanya dosen muda lulusan Pendidikan di Luar


(5)

Negeri, dan adanya Pendidikan pekert i t ernyat a masih menyisakan hambat an bagi dosen muda dalam berproses menjadi dosen profesional.

Sangat mendesak unt uk melakukan upaya peningkat an kualit as kinerja dosen, peningkat an kompet ensi profesional t ermasuk kinerja dosen dalam pembelajaran sert a mengejar berbagai kekurangan unt uk memenuhi kualifikasi dan sert ifikasi dosen. Disisi lain dalam kenyat aannya kemat angan kepribadian dosen muda dalam masa perkembangan (usia 23-27 t ahun) mempengaruhi kinerja dosen dalam pembelajaran t erut ama dalam menjalin komunikasi dan int eraksi dengan mahasisw a.

Dampak dari semua permasalahan t ersebut diat as, t imbul asumsi akan adanya kesenjangan sosial dimana ant ara dosen yang sudah sert ifikasi dan dosen yang belum bersert ifikat . Rat a-rat a dosen mempunyai beban kew ajiban mengajar mulai dari yang sama. Sedangkan dosen muda dibebani t ugas-t ugas t ambahan / administ rasi yang lain, sehingga mengganggu t ugasnya dalam proses pembelajaran, sement ara haknya unt uk sert ifikasi belum ada. Akibat nya muncul berbagai kesenjangan dalam dukungan sosial sepert i penghargaan, pengakuan, gaji , besarnya t unjangan dan fasilit as yang lain.

M engingat adanya berbagai kenyat aan di at as, dan dalam upaya mengejar regulasi ini, t erdapat berbagai kendala yang dialami oleh Polt ekkes Surakart a, ant ara lain (1) beban kinerja dosen selain berperan dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, juga dibebani pekerjaan administ rasi yang dapat mengurangi konsent rasi dan kesiapan dosen dalam mempersiapkan proses


(6)

pembelajaran, (2) SDM dosen pada jurusan baru masih lemah baik dalam kuant it as maupun kualit as,dan (3) st af pengajar muda belum mendapat kan NIDN karena kualifikasi pendidikan yang belum sesuai , (4) belum semua dosen mendapat kan dukungan sosial sepert i dukungan penghargaan sert ifikasi dosen karena belum memenuhi crit eria administ rasi.

B. Identifikasi M asalah

1. Kineja dosen dalam pembelajaran

M enurut Naw aw i (2012: 15) kinerja adalah kemampuan yang dimiliki oleh individu dalam melakukan suat u pekerjaan, sehingga t erlihat prest asi pekerjaannya dalam menggapai t ujuan.Sement ara menurut Subrot o (2011: 15) menyat akan bahw a kinerja dalam pembelajaran adalah kesanggupan at au kecakapan dosen dalam mencipt akan suasana komunikasi yang edukat if ant ara dosen dan mahasisw a yang mencakup segi afekt if, kognit if dan psikomot orik sebagai upaya mempelajari sesuat u penget ahuan berdasarkan perencanaan sampai dengan t ahap evaluasi dan t indak lanjut agar t ercapai t ujuan pengajaran secara efekt if dan efisien.

Nurdin dan Usman (2012: 92) menyat akan bahw a Aspek-aspek yang t ermasuk pada kompet ensi professional yang dit ampilkan oleh dosen dalam pembelajaran adalah (1) menggunakan met ode, alat , dan bahan pembelajaran, (2) mendorong sert a mengopt imalkan ket erlibat an


(7)

mahasisw a dalam proses pembelajaran, (3) melaksanakan penilaian hasil pembelajaran.

Dari beberapa pengert ian diat as dapat disimpulkan bahw a kinerja dosen merupakan kesanggupan at au kecakapan dosen dalam mencipt akan suasanakomunikasi yang edukat if ant ara dosen dan mahasisw a yang mencakup aspek afekt if, kognit if dan psikomot orik, sebagai upaya mempelajari sesuat u ilmu berdasarkan perencanaan sampai dengan t ahap evaluasi. Kinerja dosen merupakan kompet ensi professional yang dit ampilkan oleh dosen dalam proses pembelajaran meliput i kemampuan (1) persiapan dalam menggunakan met ode, alat , dan bahan pembelajaran, (2) mendorong sert a mengopt imalkan ket erlibat an mahasisw a dalam pembelajaran, (3) melaksanakan penilaian/ evaluasi hasil pembelajaran. 2. Kemampuan komunikasi

Salah sat u definisi, yang mengacu pada proses komunikasi, adalah bahw a " Komunikasi adalah suat u proses sadar at au t idak sadar, disengaja at au t idak disengaja di mana perasaan dan ide-ide diekspresikan baik secara verbal maupun non verbal." Jenis komunikasi pada manusia t erjadi pada t iga t ingkat an yait u komunikasi int rapersonal, komunikasi int erpersonal dan komunikasi publik (Pat richi, 2013:342).

Komunikasi int rapersonal berart i berkomunikasi dengan diri sendiri, komunikasi ini cont ohnya saat membuat suat u keput usan, proses memahami, mendengarkan dengan seksama dan menjelaskan konsep.


(8)

Komunikasi int erpersonal merupakan komunikasi dengan pihak lain unt uk membent uk sebuah hubungan sepert i saling tat ap muka, int erview dan group diskusi kecil. Hubungan ant ara kedua jenis komunikasi t ersebut adalah saling mempengaruhi. Apabila seseorang berhasil melakukan komunikasi dengan diri sendiri, hal ini akan meningkat kan suksesnya saat berkomunikasi dengan orang lain.

Raka Joni menyat akan bahw a ket rampilan berkomunikasi guru / dosen dalam kegiat an pembelajaran mencakup empat kemampuan pokok, yait u (1) kemampuan dosen dalam mengembangkan sikap posit if dalam kegiat an pembelajaran, (2) kemampuan dosen unt uk bersikap luw es dan t erbuka dalam kegiat an pembelajaran, (3) kemampuan dosen unt uk t ampil secara bergairah dan bersungguh-sungguh dalam kegiat an pembelajaran, (4) kemampuan dosen unt uk mengelola int eraksi dalam kegiat an pembelajaran.

Dari pengert ian t ersebut diat as dapat disimpulkan bahw a Kemampuan komunikasi dosen merupakan komunikasi int erpersonal dosen dengan mahasisw a dalam proses pembelajaran dan mencakup empat kemampuan pokok, yait u (1) kemampuan dosen dalam mengembangkan sikap posit if dalam kegiat an pembelajaran, (2) kemampuan dosen unt uk bersikap luw es dan t erbuka dalam kegiat an pem belajaran, (3) kemampuan dosen unt uk t ampil secara bergairah dan bersungguh-sungguh dalam kegiat an pembelajaran, (4) kemampuan dosen unt uk mengelola int eraksi


(9)

dalam kegiat an pembelajaran., yang meliput i kemampuan (1) persiapan dalam menggunakan met ode, alat , dan bahan pembelajaran, (2) mendorong sert a mengopt imalkan ket erlibat an mahasisw a dalam proses pembelajaran, (3) melaksanakan evaluasi/ penilaian hasil pembelajaran.

3. Dukungan sosial

M enurut Cobb dalam Suhit a (2009:36) dukungan sosial adalah pemberian informasi baik secara verbal maupun non verbal, pemberian bant uan t ingkah laku at au mat eri yang didapat dari hubungan sosial yang akrab. Keberadaan dukungan sosial membuat individu merasa diperhat ikan, bernilai dan dicint ai, sehingga dapat mengunt ungkan bagi kesejaht eraan individu yang menerima. Sesuai dengan pendapat Sarason (2010) dalam Kunt joro (w w w .e-psikologi.com) mengat akan bahw a dukungan sosial adalah keberadaan, kesediaan, kepedulian dari orang-orang yang dapat diandalkan, menghargai dan menyayangi kit a.

Rook dalam Smet (2011:134) menyebut kan bahw a dukungan sosial merupakan salah sat u fungsi dari ikat an sosial, dan ikat an-ikat an sosial t ersebut menggambarkan t ingkat kualit as umum dari hubungan int erpersonal. Hal senada diungkap oleh Got t lieb dalam Smet (2011:135) yang menyat akan bahw a dukungan sosial t erdiri dari informasi at au nasehat verbal dan non verbal, bant uan yang nyat a at au t indakan yang diberikan oleh orang lain at au didapat karena hubungan mereka dengan lingkungan dan mempunyai manfaat emosional at au efek perilaku bagi dirinya.


(10)

Sarafino (2011:97) mengat akan bahw a dukungan sosial adalah kenyamanan, perhat ian, penghargaan at au bant uan yang diperoleh individu dari orang lain, dimana orang lain disini dapat diart ikan sebagai individu perorangan at au kelompok. Hal t ersebut menunjukkan bahw a segala sesuat u yang ada di lingkungan menjadi dukungan sosial at au t idak, t ergant ung pada sejauh mana individu merasakan hal t ersebut sebagai dukungan sosial.

Dukungan sosial didefinisikan oleh House dalam Smet (2011:136) sebagai t ransaksi int erpersonal yang melibat kan sat u at au lebih aspek-aspek yang t erdiri dari informasi, perhat ian emosional, penilaian dan bant uan inst rument al. Tersedianya dukungan sosial akan membuat individu merasa dicint ai, diperhat ikan, dihargai dan menjadi bagian dalam kelompok.

M enurut Effendi dan Tjahjono (2009:218) dukungan sosial merupakan t ransaksi int erpersonal yang dit ujukan dengan memberi bant uan kepada individu lain dan bant uan it u diperoleh dari orang yang bermakna bagi individu yang bersangkut an. Dukungan sosial berperan pent ing dalam memelihara keadaan psikologis individu yang mengalami t ekanan, sehingga menimbulkan pengaruh posit if yang dapat mengurangi hambat an psikologis. Selain it u dukungan sosial dapat dijadikan sebagai pelindung unt uk melaw an perubahan perist iw a kehidupan yang berpot ensi penuh dengan st ress Dukungan sosial dapat meningkat kan kesejaht eraan psikologis


(11)

karena adanya perhat ian dan pengert ian, akan menimbulkan perasaan memiliki, meningkat kan harga diri, kejelasan ident it as diri sert a memiliki perasaan posit if mengenai diri sendiri.

Beberapa ahli ant ara lain Sarafino, Rit t er, Cut rona, t ermasuk Hause (Suhit a, 2009: 16) berpendapat sama dan senada bahw a ada empat jenis, aspek, fakt or pendukung dari dukungan sosial yait u (l) dukungan emosional, (2) dukungan penghargaan, (3) dukungan insrument al dan (4) dukungan informasi dan dilengkapi dengan (5) int egrit as sosial.

Dari definisi di at as dapat disimpulkan bahw a dukungan sosial merupakan salah sat u fungsi dari ikat an sosial, dan ikat an-ikat an sosial t ersebut menggambarkan t ingkat kualit as umum dari hubungan int erpersonal yang akrab, membuat individu merasa diperhat ikan, bernilai dan dicint ai, sehingga dapat mengunt ungkan bagi kesejaht eraan psikologis individu yang menerima. Selanjut nya indikat or dalam dukungan sosial yang diajukan ada lima, yait u (l) dukungan emosional, (2) dukungan penghargaan, (3) dukungan insrument al (4) dukungan informasi dan (5) int egrit as sosial.

C. Pembatasan masalah

Dalam penelit ian ini masalah dibat asi pada kont ribusi dua variabel (X1 dan X2) t erhadap variabel Y. Variabel Y adalah kinerja dosen dalam pembelajaran di Polt ekkes Kemenkes Surakart a. Kinerja dosen merupakan kompet ensi professional yang dit ampilkan oleh dosen dalam pembelajaran meliput i kemampuan (1) persiapan dalam menggunakan met ode, alat , dan


(12)

bahan pembelajaran, (2) mendorong sert a mengopt imalkan ket erlibat an mahasisw a dalam proses pembelajaran, (3) melaksanakan penilaian hasil pembelajaran. Indikat or yang akan dikembangkan dalam menelit i kinerja dosen adalah meliput i kemampuan (1) persiapan dalam menggunakan met ode, alat , dan bahan pembelajaran, (2) mendorong sert a mengopt imalkan ket erlibat an mahasisw a dalam proses pembelajaran, (3) melaksanakan penilaian hasil pembelajaran

Variabel X1 adalah kemampuan komunikasi dosen t erut ama komunikasi int erpersonal dosen dengan mahasisw a dalam proses pembelajaran, meliput i (1) kemampuan dosen dalam mengembangkan sikap posit if dalam kegiat an pembelajaran, (2) kemampuan dosen unt uk bersikap luw es dan t erbuka dalam kegiat an pembelajaran, (3) kemampuan dosen unt uk t ampil secara bergairah dan bersungguh-sungguh dalam kegiat an pembelajaran, (4) kemampuan dosen unt uk mengelola int eraksi dalam kegiat an pembelajaran. Indikat or efekt ifit as komunikasi int erpersonal ini meliput i (1) ket erbukaan (openness), (2) empat i (em pathy), (3) sikap mendukung (support ivness), (4) sikap posit if ( posit iveness), (5) keset araan (equalit y).

Variabel X2 adalah dukungan sosial yang merupakan t ransaksi int erpersonal yang didapat dari hubungan sosial dosen dengan lingkungannya. Tersedianya dukungan sosial akan membuat individu merasa dicint ai, diperhat ikan, dan dihargai. Indikat or dukungan sosial dalam penelit ian ini agar


(13)

lebih fokus meliput ikeberadaan, kesediaan, kenyamanan, kepedulian dan pemberian dukungan sosial yait u (l) dukungan emosional, (2) dukungan penghargaan, (3) dukungan insrument al dan (4) dukungan informasi dan (5) int egrit as sosial.

D. Rumusan M asalah

Rumusan masalah dalam penelit ian ini adalah: “ Adakah kont ribusi kemampuan komunikasi dan dukungan sosial baik secara sim ult an maupun secara parsial t erhadap kinerja dosen dalam pembelajaran di Polt ekkes Surakart a ?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelit ian ini adalah unt uk menguji kont ribusi kemampuan komunikasi dan dukungan sosial baik secara sim ult an maupun secara parsial t erhadap kinerja dosen dalam pembelajaran di Polt ekkes Surakart a.

D. M anfaat Penelitian

Hasil penelit ian ini diharapkan dapat berguna, baik secara t eorit is maupun prakt is bagi Polt ekkes Surakart a.

1. M anfaat Teorit is

Hasil penelit ian ini diharapkan dapat memberikan landasan bagi upaya pengembanganan ilmu yang relevan dengan masalah penelit ian ini. Hasil penelit ian ini juga diharapkan dapat memperkuat dan memperkaya


(14)

khasanah t eori-t eori yang t elah dikemukakan t ent ang kemampuan komunikasi, dukungan sosial dan kinerja Dosen dalam pembelajaran. Hasil penelit ian ini juga diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam upaya pengembangan ilmu manajemen kepemimpinan pendidikan di Indonesia, khususnya dalam bidang pengembangan sumber daya manusia Dosen (SDM ).

2. M anfaat Prakt is.

Hasil penelit ian ini secara umum dapat digunakan sebagai:

a. Sebagai salah sat u alt ernat if pijakan dalam mendorong sert a mengopt imalkan kinerja Dosen.

b. Sebagai upaya mengevaluasi kemampuan komunikasi dosen yang selanjut nya diharapkan agar dosen mampu menggali st rat egi efekt if dan kreat ifit as dalam berkomunikasi dengan civit as academ ica khususnya mahasisw a.

c. Sebagai acuan dalam upaya mengopt imalkan kinerja dosen dalam pembelajaran.

d. Sebagai evaluasi diri bagi lembaga pendidikan, pimpinan dalam upaya mengambil kebijakan unt uk meningkat kan dukungan sosial dan penghargaan pada dosen di Polt ekkes Surakart a.


(1)

dalam kegiat an pembelajaran., yang meliput i kemampuan (1) persiapan dalam menggunakan met ode, alat , dan bahan pembelajaran, (2) mendorong sert a mengopt imalkan ket erlibat an mahasisw a dalam proses pembelajaran, (3) melaksanakan evaluasi/ penilaian hasil pembelajaran.

3. Dukungan sosial

M enurut Cobb dalam Suhit a (2009:36) dukungan sosial adalah pemberian informasi baik secara verbal maupun non verbal, pemberian bant uan t ingkah laku at au mat eri yang didapat dari hubungan sosial yang akrab. Keberadaan dukungan sosial membuat individu merasa diperhat ikan, bernilai dan dicint ai, sehingga dapat mengunt ungkan bagi kesejaht eraan individu yang menerima. Sesuai dengan pendapat Sarason (2010) dalam Kunt joro (w w w .e-psikologi.com) mengat akan bahw a dukungan sosial adalah keberadaan, kesediaan, kepedulian dari orang-orang yang dapat diandalkan, menghargai dan menyayangi kit a.

Rook dalam Smet (2011:134) menyebut kan bahw a dukungan sosial merupakan salah sat u fungsi dari ikat an sosial, dan ikat an-ikat an sosial t ersebut menggambarkan t ingkat kualit as umum dari hubungan int erpersonal. Hal senada diungkap oleh Got t lieb dalam Smet (2011:135) yang menyat akan bahw a dukungan sosial t erdiri dari informasi at au nasehat verbal dan non verbal, bant uan yang nyat a at au t indakan yang diberikan oleh orang lain at au didapat karena hubungan mereka dengan lingkungan dan mempunyai manfaat emosional at au efek perilaku bagi dirinya.


(2)

Sarafino (2011:97) mengat akan bahw a dukungan sosial adalah kenyamanan, perhat ian, penghargaan at au bant uan yang diperoleh individu dari orang lain, dimana orang lain disini dapat diart ikan sebagai individu perorangan at au kelompok. Hal t ersebut menunjukkan bahw a segala sesuat u yang ada di lingkungan menjadi dukungan sosial at au t idak, t ergant ung pada sejauh mana individu merasakan hal t ersebut sebagai dukungan sosial.

Dukungan sosial didefinisikan oleh House dalam Smet (2011:136) sebagai t ransaksi int erpersonal yang melibat kan sat u at au lebih aspek-aspek yang t erdiri dari informasi, perhat ian emosional, penilaian dan bant uan inst rument al. Tersedianya dukungan sosial akan membuat individu merasa dicint ai, diperhat ikan, dihargai dan menjadi bagian dalam kelompok.

M enurut Effendi dan Tjahjono (2009:218) dukungan sosial merupakan t ransaksi int erpersonal yang dit ujukan dengan memberi bant uan kepada individu lain dan bant uan it u diperoleh dari orang yang bermakna bagi individu yang bersangkut an. Dukungan sosial berperan pent ing dalam memelihara keadaan psikologis individu yang mengalami t ekanan, sehingga menimbulkan pengaruh posit if yang dapat mengurangi hambat an psikologis. Selain it u dukungan sosial dapat dijadikan sebagai pelindung unt uk melaw an perubahan perist iw a kehidupan yang berpot ensi penuh dengan st ress Dukungan sosial dapat meningkat kan kesejaht eraan psikologis


(3)

karena adanya perhat ian dan pengert ian, akan menimbulkan perasaan memiliki, meningkat kan harga diri, kejelasan ident it as diri sert a memiliki perasaan posit if mengenai diri sendiri.

Beberapa ahli ant ara lain Sarafino, Rit t er, Cut rona, t ermasuk Hause (Suhit a, 2009: 16) berpendapat sama dan senada bahw a ada empat jenis, aspek, fakt or pendukung dari dukungan sosial yait u (l) dukungan emosional, (2) dukungan penghargaan, (3) dukungan insrument al dan (4) dukungan informasi dan dilengkapi dengan (5) int egrit as sosial.

Dari definisi di at as dapat disimpulkan bahw a dukungan sosial merupakan salah sat u fungsi dari ikat an sosial, dan ikat an-ikat an sosial t ersebut menggambarkan t ingkat kualit as umum dari hubungan int erpersonal yang akrab, membuat individu merasa diperhat ikan, bernilai dan dicint ai, sehingga dapat mengunt ungkan bagi kesejaht eraan psikologis individu yang menerima. Selanjut nya indikat or dalam dukungan sosial yang diajukan ada lima, yait u (l) dukungan emosional, (2) dukungan penghargaan, (3) dukungan insrument al (4) dukungan informasi dan (5) int egrit as sosial.

C. Pembatasan masalah

Dalam penelit ian ini masalah dibat asi pada kont ribusi dua variabel (X1 dan X2) t erhadap variabel Y. Variabel Y adalah kinerja dosen dalam pembelajaran di Polt ekkes Kemenkes Surakart a. Kinerja dosen merupakan kompet ensi professional yang dit ampilkan oleh dosen dalam pembelajaran meliput i kemampuan (1) persiapan dalam menggunakan met ode, alat , dan


(4)

bahan pembelajaran, (2) mendorong sert a mengopt imalkan ket erlibat an mahasisw a dalam proses pembelajaran, (3) melaksanakan penilaian hasil pembelajaran. Indikat or yang akan dikembangkan dalam menelit i kinerja dosen adalah meliput i kemampuan (1) persiapan dalam menggunakan met ode, alat , dan bahan pembelajaran, (2) mendorong sert a mengopt imalkan ket erlibat an mahasisw a dalam proses pembelajaran, (3) melaksanakan penilaian hasil pembelajaran

Variabel X1 adalah kemampuan komunikasi dosen t erut ama komunikasi int erpersonal dosen dengan mahasisw a dalam proses pembelajaran, meliput i (1) kemampuan dosen dalam mengembangkan sikap posit if dalam kegiat an pembelajaran, (2) kemampuan dosen unt uk bersikap luw es dan t erbuka dalam kegiat an pembelajaran, (3) kemampuan dosen unt uk t ampil secara bergairah dan bersungguh-sungguh dalam kegiat an pembelajaran, (4) kemampuan dosen unt uk mengelola int eraksi dalam kegiat an pembelajaran. Indikat or efekt ifit as komunikasi int erpersonal ini meliput i (1) ket erbukaan (openness), (2) empat i (em pathy), (3) sikap mendukung (support ivness), (4) sikap posit if ( posit iveness), (5) keset araan (equalit y).

Variabel X2 adalah dukungan sosial yang merupakan t ransaksi int erpersonal yang didapat dari hubungan sosial dosen dengan lingkungannya. Tersedianya dukungan sosial akan membuat individu merasa dicint ai, diperhat ikan, dan dihargai. Indikat or dukungan sosial dalam penelit ian ini agar


(5)

lebih fokus meliput ikeberadaan, kesediaan, kenyamanan, kepedulian dan pemberian dukungan sosial yait u (l) dukungan emosional, (2) dukungan penghargaan, (3) dukungan insrument al dan (4) dukungan informasi dan (5) int egrit as sosial.

D. Rumusan M asalah

Rumusan masalah dalam penelit ian ini adalah: “ Adakah kont ribusi kemampuan komunikasi dan dukungan sosial baik secara sim ult an maupun secara parsial t erhadap kinerja dosen dalam pembelajaran di Polt ekkes Surakart a ?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelit ian ini adalah unt uk menguji kont ribusi kemampuan komunikasi dan dukungan sosial baik secara sim ult an maupun secara parsial t erhadap kinerja dosen dalam pembelajaran di Polt ekkes Surakart a.

D. M anfaat Penelitian

Hasil penelit ian ini diharapkan dapat berguna, baik secara t eorit is maupun prakt is bagi Polt ekkes Surakart a.

1. M anfaat Teorit is

Hasil penelit ian ini diharapkan dapat memberikan landasan bagi upaya pengembanganan ilmu yang relevan dengan masalah penelit ian ini. Hasil penelit ian ini juga diharapkan dapat memperkuat dan memperkaya


(6)

khasanah t eori-t eori yang t elah dikemukakan t ent ang kemampuan komunikasi, dukungan sosial dan kinerja Dosen dalam pembelajaran. Hasil penelit ian ini juga diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam upaya pengembangan ilmu manajemen kepemimpinan pendidikan di Indonesia, khususnya dalam bidang pengembangan sumber daya manusia Dosen (SDM ).

2. M anfaat Prakt is.

Hasil penelit ian ini secara umum dapat digunakan sebagai:

a. Sebagai salah sat u alt ernat if pijakan dalam mendorong sert a mengopt imalkan kinerja Dosen.

b. Sebagai upaya mengevaluasi kemampuan komunikasi dosen yang selanjut nya diharapkan agar dosen mampu menggali st rat egi efekt if dan kreat ifit as dalam berkomunikasi dengan civit as academ ica khususnya mahasisw a.

c. Sebagai acuan dalam upaya mengopt imalkan kinerja dosen dalam pembelajaran.

d. Sebagai evaluasi diri bagi lembaga pendidikan, pimpinan dalam upaya mengambil kebijakan unt uk meningkat kan dukungan sosial dan penghargaan pada dosen di Polt ekkes Surakart a.


Dokumen yang terkait

Studi Deskriptif Kinerja Dosen dalam Proses Pembelajaran di Universitas Muhammadiyah Surakarta

0 3 12

KONTRIBUSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KINERJA DOSEN DALAM PEMBELAJARAN Kontribusi Kemampuan Komunikasi dan Dukungan Sosial terhadap Kinerja Dosen dalam Pembelajaran di Poltekkes Surakarta.

0 3 17

KONTRIBUSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KINERJA DOSEN DALAM PEMBELAJARAN Kontribusi Kemampuan Komunikasi dan Dukungan Sosial terhadap Kinerja Dosen dalam Pembelajaran di Poltekkes Surakarta.

0 2 18

DAFTAR PUSTAKA Kontribusi Kemampuan Komunikasi dan Dukungan Sosial terhadap Kinerja Dosen dalam Pembelajaran di Poltekkes Surakarta.

0 2 4

KONTRIBUSI DUKUNGAN SOSIAL DAN TINGKAT EKSTROVERSI TERHADAP KECENDERUNGAN Kontribusi Dukungan Sosial Dan Tingkat Ekstroversi Terhadap Kecenderungan Depresi Pada Atlit Penyandang Disabilitas.

0 2 15

PENDAHULUAN Kontribusi Dukungan Sosial Dan Tingkat Ekstroversi Terhadap Kecenderungan Depresi Pada Atlit Penyandang Disabilitas.

0 2 15

KONTRIBUSI PENGETAHUAN KOMUNIKASI DAN KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERHADAP KINERJA KEPALA SMP NEGERI DI KOTA MEDAN.

0 1 28

PENDAHULUAN Kontribusi Dukungan Sosial terhadap Tingkat depresi Pada Pensiunan Pegawai Negeri Sipil Di Kecamatan Sukoharjo.

0 2 7

KONTRIBUSI GAYA BELAJAR MAHASISWA DAN KINERJA MENGAJAR DOSEN TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN: Studi Analitik Deskriptif Pada Mahasiswa Jurusan Kebidanan Karawang Poltekkes Kemenkes Bandung.

0 0 79

rekrutmen dosen dan instruktur blu poltekkes kemenkes surakarta tahun 2017

0 0 1