6
saraf parasimpatis pada sistim saraf pusat sehingga bisa meningkatkan tekanan darah dan jantung Mulyana, 2007
2.1.2. Respiration RateFrekuensi Respirasi
Respiration Ratefrekuensi respirasi adalah jumlah atau banyaknya nafas yang diambil dan dihembuskan dalam 1 menit. Frekuensi respirasi dipengaruhi oleh
ukuran tubuh, umur hewan, aktivitas fisik, kegelisahan, suhu lingkungan, kebuntingan, adanya gangguan pada saluran pencernaan, kondisi kesehatan dan
posisi hewan Widodo, 2011. Frekuensi respirasi yang meningkat terjadi pada keadaan stress, kerja, demam dan adanya rasa sakit. Sebaliknya juga dapat terjadi
penurunan frekuensi respirasi pada depresi kepekaan pusat nafas pada kasus seperti peningkatan tekanan dalam otak, hilang kesadaran, uremia dan tekanan
oksigen yang meningkat Widiyono, 2001. Penggunaan xylazin pada kombinasi xylazin-ketamin dapat menekan
metabolisme dan kerja jantung sehingga dapat menurunkan frekuensi respirasi dan denyut jantung Flecknell, 2000. Xylazin menyebabkan relaksasi
otot di antara tulang iga dan perut yang dapat mengembang-kempiskan rongga dada sewaktu terjadi respirasi, karena xilazin tergolong muscle relaxant Adams,
2001; Bishop, 1996
2.1.3. Saturation Peripheral Oxygen SPO
2
Saturasi Oksigen
Kadar oksigen dalam darah yang berikatan dengan hemoglobin disebut saturasi oksigen SPO
2
Schutz, 2011. Seringkali keadaan oksigen ini tidak di perhatikan dalam suatu tindakan anastesi atau operasi, padahal oksigen sangat
mempengaruhi keadaan fisiologis lainnya. Kekurangan oksigen dalam darah akan menyebabkan gangguan metabolisme tubuh karena kadar oksigen untuk reaksi
7
oksidasi tidak mencukupi dalam jaringan. Pada keadaan normal kandungan oksigen dalam darah mencapai 95, sedangkan dalam kondisi terbius bisa
dibawah maupun melebihi kadar normalnya Cunningham, 1992.
Anastesi atau pembiusan dapat mempengaruhi keadaan SPO
2
darah karena sifat dari rata-rata obat bius yang diberikan perinjeksi akan mendepres fungsi
fisiologis tubuh sehingga terjadi penurunan fungsi fisiologis Siswandono dan Soekardjo, 1995.
Penurunan saturasi oksigen juga disebabkan karena obat anastetik xylazin menyebabkan relaksasi otot bronkhus dan penurunan tingkat oksigenasi darah
Ismail et al., 2010.
2.1.4. Non Invasive Blood Presure NIBPTekanan Darah
Non Invasive Blood Presure NIBPTekanan darah adalah kekuatan tekanan darah yang menekan pembuluh darah secara vertikal pada saat darah dipompakan
dari jantung keseluruh anggota tubuh. Tekanan ditentukan oleh kekuatan dan jumlah darah yang dipompa oleh jantung dan fleksibilitas dan ukuran dari nadi.
Tekanan darah dapat diukur secara kasar melalui palpasi pulsus, tetapi untuk mendapatkan tekanan darah yang akurat harus dilakukan dengan alat pengukur
tekanan darah. Beberapa istilah yang digunakan untuk menentukan tekanan darah adalah tekanan darah sistol systolic arterial pressureSAP, tekanan darah
diastole diastolic arterial pressureDAP, dan tekanan darah rata-rata mean arterial pressureMAP. Systolic arterial pressure adalah tekanan darah tertinggi
yang dihasilkan karena kontraksi ventrikel yang memompa darah ke aorta dan arteri besar. Diastolic arterial pressure adalah tekanan darah terendah yang
merupakan tekanan sisa pada saat jantung berada pada tahap istirahat atau
8
relaksasi sebelum kontraksi berikutnya. Mean arterial pressure adalah tekanan rata-rata siklus jantung dan merupakan tekanan darah yang paling penting yang
berhubungan dengan anastesi, karena merupakan indicator paling baik untuk mengetahui aliran darah pada organ dalam Sudisma, 2011.
2.2. Aplikasi Anestesi Xylazin-Ketamin