Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

3 Seluruh gambaran parameter fisiologis yang diukur dengan alat fisiograf dapat diukur secara bersama-sama dalam satu waktu. Dalam penelitian ini, alat fisiograf yang digunakan adalah Sinohero Model S70Vet. Penelitian ini dilakukan karena hingga saat ini, data mengenai gambaran frekuensi denyut jantung dan respirasi, saturasi oksigen, dan tekanan darah pada monyet ekor panjang yang teranastesi kombinasi xylazin-ketamin belum dipublikasi dan diketahui.

1.2. Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana frekuensi denyut jantung pada monyet ekor panjang yang

teranastesi dengan kombinasi xylazin dan ketamin? 1.2.2 Bagaimana frekuensi respirasi pada monyet ekor panjang yang teranastesi dengan kombinasi xylazin dan ketamin?

1.2.3 Bagaimana saturasi oksigen pada monyet ekor panjang yang teranastesi

dengan kombinasi xylazin dan ketamin? 1.2.4 Bagaimana tekanan darah pada monyet ekor panjang yang teranastesi dengan kombinasi xylazin dan ketamin?

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan mendapatkan informasi mengenai frekuensi denyut jantung dan respirasi, saturasi oksigen, dan tekanan darah pada monyet ekor panjang yang teranastesi dengan kombinasi anastesi xylazin dan ketamin.

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang bagaimana gambaran parameter fisiologis frekuensi denyut jantung dan respirasi, saturasi oksigen, dan tekanan darah pada monyet ekor panjang yang teranastesi dengan 4 kombinasi xylazin dan ketamin yang merupakan indikator penting agar meminimalisir terjadinya efek samping yang tidak diinginkan dan dapat digunakan sebagai suatu acuan dan langkah awal dalam pengembangan ilmu kedokteran hewan yang erat kaitannya dengan anastesi pada monyet ekor panjang. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Fisiologis Sistem Kardiovaskuler dan Pernafasan Kardiorespirasi

2.1.1. Heart RateFrekuensi Denyut Jantung

Heart rate adalah jumlah detak jantung per satuan waktu, biasanya dinyatakan dalam detak per menit atau beats per minute bpm. Frekuensi denyut jantung pada hewan bervariasi tergantung pada spesies, usia, ukuran badan, breed, dan kondisi fisiknya Widodo, 2011. Frekuensi denyut jantung terdiri atas: sinus bradikardia dan sinus takikardia. Sinus bradikardia memiliki irama teratur dan detak jantung kurang dari 65 detakmenit. Kondisi ini dapat disebabkan oleh penyakit sistemik, toksisitas, peningkatan tonus vagal, tekanan intrakranial tinggi atau kompresi, hipotermia hipotiroidisme bola mata, atau obat-obatan obat penenang, propranolol, morfin, anastesi. Sinus takikardia didiagnosis ketika detak jantung memiliki irama teratur kurang dari 160 detakmenit. Kondisi ini sering disebabkan oleh stres pada hewan. Sinus takikardia dapat terjadi jika ada peningkatan metabolisme dan permintaan oksigen atau persyaratan peningkatan curah jantung nyeri, ketakutan, kegembiraan, patologi demam, shock, anemia, hipoksia, hipertiroidisme atau agen farmakologis atropin, epinefrin, ketamin. Golongan a2-adrenergik agonis seperti xilazin menyebabkan penurunan transmisi simpatik dari susunan saraf pusat, tertekannya pacemaker secara langsung, tertekannya konduksi jantung, terhambatnya pelepasan noradrenalin dari ujung saraf simpatik, peningkatan pelepasan acetylcholine dari saraf parasimpatik, dan meningkatnya tonus vagal Rossi dan Junqueira, 2003. Pengaruh ketamin mempunyai sifat simpatomimetik yang bekerja menghambat