Bahan Organik Tanah Pengaruh Perlakuan Terhadap Tanah

commit to user sengon mampu memberikan asupan Ca walaupun hanya beberapa persen saja pada peningkatan ketersediaannya dalam tanah.

B. Pengaruh Perlakuan Terhadap Tanah

1. Bahan Organik Tanah

Menurut Winarso 2005 penambahan bahan organik ke dalam tanah lebih kuat pengaruhnya ke arah perbaikan sifat-sifat tanah,dan bukan khususnya untuk meningkatkan unsur hara di dalam tanah. Di dalam tanah bahan organik dapat berfungsi atau dapat memperbaiki baik pada sifat kimia, fisika maupun biologi tanah, sehingga ada sebagian ahli yang mengatakan bahwa bahan organik di dalam tanah mempunyai fungsi yang tidak tergantikan. Pada penelitian ini, sistem budidaya memiliki pengaruh terhadap rerata bahan organik. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini : Gambar 4.1. Pengaruh sistem budidaya terhadap rerata bahan organik Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata pada uji DMRT taraf 5. Pada uji keragaman terhadap bahan organik lampiran 7 menunjukkan bahwa pemberian dosis pupuk D berpengaruh tidak nyata terhadap bahan organik P= 0,889 sedangkan perlakuan sistem budidaya B memiliki pengaruh sangat nyata terhadap bahan organik P= 0,001. Perbedaan kandungan bahan organik antara sistem budidaya konvensional B2 dengan SRI B1 cukup mencolok. Pada sistem budidaya konvensional memiliki kandungan bahan organik 3,30 sedangkan pada 1.84a 3.30b 0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50 B O , SRI Konvensional commit to user SRI sebesar 1,84. Tingginya bahan organik pada sistem budidaya konvensional disebabkan karena pada budidaya konvensional air diberikan pada lahan dengan cara digenangi, penggenangan ini dapat mempercepat perkembangan bakteri anaerob yang sangat membantu proses mineralisasi. Adanya bakteri tersebut menyebabkan berbagai perubahan reaksi biokimia dalam tanah seperti pelarutan, fiksasi, mineralisasi, imobilisasi, oksidasi dan reduksi Hardjowigeno, 2005. Munculnya bakteri-bakteri dalam tanah tersebut sangat berguna dalam proses perombakan seresah menjadi bahan organik tanah. Sehingga dalam tanah sawah yang mengadopsi sistem budidaya konvensional cenderung memiliki bahan organik yang relatif lebih besar dari pada tanah sawah yang mengadopsi sistem budidaya SRI System of Rice Intensification.

2. pH Tanah

Dokumen yang terkait

Pengaruh pemberian fosfat alam dan bahan organik terhadap sifat kimia tanah,pertumbuhan dan produksi padi(Oryza sativa L.) pada tanah sulfat masam potensial.

1 48 75

PENGARUH PENGAYAAN PUPUK ORGANIK DAN SERESAH PAITAN TERHADAP KETERSEDIAAN UNSUR S, SERAPAN S DAN KUALITAS HASIL PADI PADA DUA SISTEM BUDIDAYA

1 6 60

PENGARUH PENAMBAHAN PUPUK ORGANIK KOTORAN SAPI DAN SERESAH GAMAL ( Gliricidia maculata ) TERHADAP KETERSEDIAAN DAN SERAPAN Ca DAN Mg TANAMAN PADI

0 16 63

PENGARUH PENGKAYAAN PUPUK KANDANG SAPI DENGAN SERESAH SENGON TERHADAP KETERSEDIAAN UNSUR P SERTA SERAPANNYA PADA TANAMAN PADI

0 4 49

PEMANFAATAN SERBUK GERGAJI KAYU SENGON (Albizia falcataria) DAN KOTORAN KAMBING SEBAGAI BAHAN BAKU PUPUK ORGANIK Pemanfaatan Serbuk Gergaji Kayu Sengon (Albizia falcataria) dan Kotoran Kambing Sebagai Bahan Baku Pupuk Organik Cair dengan Penambahan Effec

0 4 20

PEMANFAATAN SERBUK GERGAJI KAYU SENGON (Albizia falcataria) DAN KOTORAN KAMBING SEBAGAI BAHAN BAKU PUPUK ORGANIK Pemanfaatan Serbuk Gergaji Kayu Sengon (Albizia falcataria) dan Kotoran Kambing Sebagai Bahan Baku Pupuk Organik Cair dengan Penambahan Effec

0 2 15

PENGARUH PENGAYAAN PUPUK ORGANIK DENGAN SERESAH PAITAN TERHADAP KETERSEDIAAN DAN SERAPAN K TANAMAN PADI

0 3 57

N TOTAL DAN SERAPAN N TANAMAN PADI PADA BERBAGAI IMBANGAN PUPUK ANORGANIK PUPUK KANDANG SAPI DAN SERESAH SENGON (Paraserianthes falcataria L )

0 2 2

PERAN AERASI PADA PEMBENTUKAN PUPUK ORGANIK DENGAN PENAMBAHAN KOTORAN SAPI.

0 2 60

N TOTAL DAN SERAPAN N TANAMAN PADI PADA BERBAGAI IMBANGAN PUPUK ANORGANIK PUPUK KANDANG SAPI DAN SERESAH SENGON (Paraserianthes falcataria L.).

0 2 46