kemenyan dan kopra ini, sebagian wilayahnya merupakan perumahan sedangkan sebagian lagi merupakan daerah usaha. Adapun jenis usaha yang terdapat di
Lingkungan XIX Kelurahan Mangga Perumnas Simalingkar, seperti grosir, warung internet, laundry, toko pakaian dan lain-lain.
3.2. Metodologi Penelitian
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan hanya menggambarkan
keadaan gejala sosial apa adanya, tanpa melihat hubungan-hubungan yang ada Bungin, 2008: 171. Penelitian ini berupaya menggambarkan dan mengamati
suatu peristiwa melalui prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan ataupun melukiskan keadaan subjekobjek penelitian pada saat
sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak sebagaimana adanya. Ciri lain metode deskriptif adalah menitikberatkan pada observasi dan
suasana alamiah. Penelitian bertindak sebagai pengamat, hanya membuat kategori perilaku, mengamati gejala, dan mencatat dalam buku observasinya Rakhmat,
2004: 4. Dengan demikian, penelitian ini berupaya menggambarkan fungsi media massa dalam pembentukan opini masyarakat Kelurahan Mangga Perumnas
Simalingkar Medan terhadap pemberitaan kebijakan pemerintah tentang BBM di televisi.
3.3. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Lingkungan XIX Kelurahan Mangga Perumnas Simalingkar Medan Kecamatan Medan Tuntungan.
3.4. Populasi dan Sampel
3.4.1. Populasi
Populasi merupakan keseluruhan dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup,
dan sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian Bungin, 2001: 101. Menurut Sugiyono dalam Kriyantono, 2006: 151 populasi
Universitas Sumatera Utara
sebagai wilayah generalisasi terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan periset untuk dipelajari,
kemudian ditarik suatu kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat lingkungan XIX
Kelurahan Mangga Perumnas Simalingkar yang berjumlah 224 KK dan berusia 17-50 tahun. Setiap KK akan mewakili satu orang sampel.
3.4.2. Sampel
Menurut Bulaeng 2004: 131 sampel merupakan sekelompok yang terseleksi dari populasi besar dan sampel itu hendaknya mewakili populasinya.
Sampel harus memenuhi unsur representatif atau mewakili dari seluruh sifat-sifat populasi. Sampel yang representatif bisa diartikan bahwa sampel tersebut
mencerminkan semua unsur dalam populasi secara proporsional atau memberikan kesempatan yang sama pada semua unsur populasi untuk dipilih, sehingga dapat
mewakili keadaan sebenarnya dalam keseluruhan populasi Kriyantono, 2006: 150.
Untuk menentukan jumlah sampel dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan rumus Arikunto yang mengatakan jika jumlah populasi hanya
berkisar 100 orang ke bawah maka sebaiknya metode jumlah sampel adalah jumlah keseluruhan populasi, namun jika subjeknya besar maka diambil antara
10-15 atau 20-25 dari jumlah populasi Kriyantono, 2006: 120. Maka dalam penelitian ini, persentase jumlah sampel yang digunakan
peneliti dari populasi yang ditentukan adalah sebesar 25 dari populasi.
Keterangan: N
= Jumlah Populasi n
= Sampel 25
= Persentase yang ditentukan Berdasarkan rumus diatas, maka jumlah sampel dapat dilihat sebagai
berikut:
= 56
Universitas Sumatera Utara
Maka, jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 56 responden 56 KK
3.5. Teknik Penarikan Sampel