Penimbangan Instrumen Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Aam Kurnia, 2014 Model Bimbingan Untuk Mengembangkan Karakter Anak Usia Dini Melalui Permainan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 29 0.46 0.30 Valid 64 0.54 0.30 Valid 30 0.57 0.30 Valid 65 0.49 0.30 Valid 31 0.57 0.30 Valid 66 0.65 0.30 Valid 32 0.48 0.30 Valid 67 0.55 0.30 Valid 33 0.55 0.30 Valid 68 0.58 0.30 Valid 34 0.46 0.30 Valid 69 0.46 0.30 Valid 35 0.56 0.30 Valid 52 0.55 0.30 Valid Dari hasil rekapitulasi diatas diperoleh bahwa dari 69 item pernyataan didapat bahwa pernyataan semua pernyataan valid. Hal ini berarti bahwa pernyataan-pernyataan yang ada dapat mengukur nilai-nilai karakter anak usia kelompok bermain. b. Pengujian Reliabilitas Instrumen Pengujian reliabilitas instrumen pengumpul data penelitian dimaksudkan untuk melihat konsistensi internal instrumen yang digunakan. Pengujian reliabilitas menggunakan teknik belah dua split-half Spearman- Brown dengan bantuan perangkat lunak software SPSS version 14.0 for Windows. Langkah-langkah rumus tersebut yaitu: Pertama, mengelompokkan skor butir bernomor ganjil atau belahan kiri sebagai belahan pertama dan kelompok bernomor genap atau belahan kanan sebagai belahan kedua, cara ini biasa disebut dengan tehnik belah dua ganjil- genap atau awal-akhir. Kedua, mengkorelasikan skor belahan pertama dengan skor belahan kedua dan akan diperoleh harga r xy. Ketiga, indeks korelasi yang diperoleh baru menunjukkan hubungan antara dua belahan instrumen. Aam Kurnia, 2014 Model Bimbingan Untuk Mengembangkan Karakter Anak Usia Dini Melalui Permainan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keempat, indeks reliabilitas soal akan diperoleh dengan rumus Spearman- Brown sebagai berikut Arikunto, 2002.        2 1 2 1 2 1 2 1 11 1 2 r r r Keterangan: 11 r = reliabilitas instrumen 2 1 2 1 r = r xy yang disebutkan sebagi indeks korelasi antara dua belahan instrumen Titik tolak ukur koefisien reliabilitas digunakan pedoman koefisien korelasi yang dikemukakan oleh Sugiyono 1999: 149 pada tabel 3.3. Hasil uji reliabilitas pada instrumen Format A dengan menggunakan software SPSS 14.0 for Windows diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,914. Dengan merujuk pada klasifikasi rentang koefisien reliabilitas dari Sugiyono dan Wibisono 2001, koefisien reliabilitas sebesar 0,929 termasuk ke dalam kategori sangat kuat atau menunjukkan tingkat reliabilitas yang sangat tinggi. Tabel 3.3 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefesien Korelasi Interval Koefesien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 - 0,799 0,80 – 1,000 Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat kuat Hasil uji reliabilitas pada instrumen Format B dengan menggunakan software SPSS 14.0 for Windows diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,868. Dengan merujuk pada klasifikasi rentang koefisien reliabilitas dari Sugiyono dan Aam Kurnia, 2014 Model Bimbingan Untuk Mengembangkan Karakter Anak Usia Dini Melalui Permainan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Wibisono 2001, koefisien reliabilitas sebesar 0,868 termasuk ke dalam kategori sangat kuat atau menunjukkan tingkat reliabilitas yang sangat tinggi. Langkah langkah dalam membuat profil karakter anak usia dini adalah sebagai berikut. a. Menentukan Skor maksimal ideal yang diperoleh sampel: Skor maksimal ideal = jumlah soal x skor tertinggi Tabel 3.4 Cara Menentukan Skor Maksimal Ideal Sampel No Indikator Skor Maksimal Ideal 1 Keseluruhan Nilai-nilai Karakter Anak Usia Dini = 69 x 3 = 207 2 Indikator 1 Nilai Kecintaan Terhadap Tuhan YME = 12 x 3 = 36 3 Indikator 2 Nilai Toleransi dan Cinta Damai = 8 x 3 = 24 4 Indikator 3 Nilai Disiplin = 6 x 3 = 18 5 Indikator 4 Nilai Kejujuran = 6 x 3 = 18 6 Indikator 5 Nilai Percaya Diri = 8 x 3 = 24 7 Indikator 6 Nilai Mandiri = 6 x 3 = 18 8 Indikator 7 Nilai Perilaku Kreatif = 7 x 3 = 21 9 Indikator 8 Nilai Kerja Keras = 8 x 3 = 24 10 Indikator 9 Nilai Tanggung Jawab = 8 x 3 = 24 b. Menentukan Skor minimal ideal yang diperoleh sampel: Skor minimal ideal = jumlah soal x skor terendah Tabel 3.5 Cara Menentukan Skor Minimal Ideal Sampel Aam Kurnia, 2014 Model Bimbingan Untuk Mengembangkan Karakter Anak Usia Dini Melalui Permainan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No Indikator Skor Minimal Ideal 1 Keseluruhan Nilai-nilai Karakter Anak Usia Dini = 69 x 1 = 69 2 Indikator 1 Nilai Kecintaan Terhadap Tuhan YME = 12 x 1 = 12 3 Indikator 2 Nilai Toleransi dan Cinta Damai = 8 x 1 = 8 4 Indikator 3 Nilai Disiplin = 6 x 1 = 6 5 Indikator 4 Nilai Kejujuran = 6 x 1 = 6 6 Indikator 5 Nilai Percaya Diri = 8 x 1 = 8 7 Indikator 6 Nilai Mandiri = 6 x 1 = 6 8 Indikator 7 Nilai Perilaku Kreatif = 7 x 1 = 7 9 Indikator 8 Nilai Kerja Keras = 8 x 1 = 8 10 Indikator 9 Nilai Tanggung Jawab = 8 x 1 = 8 c. Mencari rentang skor ideal yang diperoleh sampel: Rentang skor = Skor maksimal ideal – skor minimal ideal Tabel 3.6 Cara Mencari Rentang Skor Ideal Sampel No Indikator Rentang Skor 1 Keseluruhan Nilai-nilai Karakter Anak Usia Dini = 207 – 69 = 138 2 Indikator 1 Nilai Kecintaan Terhadap Tuhan YME = 36 – 12 = 24 3 Indikator 2 Nilai Toleransi dan Cinta Damai = 24 – 8 = 16 4 Indikator 3 Nilai Disiplin = 18 – 6 = 12 5 Indikator 4 Nilai Kejujuran = 18 – 6 = 12 6 Indikator 5 Nilai Percaya Diri = 24 – 8 = 16 Aam Kurnia, 2014 Model Bimbingan Untuk Mengembangkan Karakter Anak Usia Dini Melalui Permainan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 7 Indikator 6 Nilai Mandiri = 18 – 6 = 12 8 Indikator 7 Nilai Perilaku Kreatif = 21 – 7 = 14 9 Indikator 8 Nilai Kerja Keras = 24 – 8 = 16 10 Indikator 9 Nilai Tanggung Jawab = 24 – 8 = 16 d. Mencari interval skor: Interval skor = Rentang skor 2 Tabel 3.7 Cara Mencari Interval Skor No Indikator Interval 1 Keseluruhan Nilai-nilai Karakter Anak Usia Dini = 1382 = 69 2 Indikator 1 Nilai Kecintaan Terhadap Tuhan YME = 242 = 12 3 Indikator 2 Nilai Toleransi dan Cinta Damai = 162 = 8 4 Indikator 3 Nilai Disiplin = 122 = 6 5 Indikator 4 Nilai Kejujuran = 122 = 6 6 Indikator 5 Nilai Percaya Diri = 162 = 8 7 Indikator 6 Nilai Mandiri = 122 = 6 8 Indikator 7 Nilai Perilaku Kreatif = 142 = 7 9 Indikator 8 Nilai Kerja Keras = 162 = 8 10 Indikator 9 Nilai Tanggung Jawab = 162 = 8 Dari langkah-langkah diatas, didapat kriteria yang di jabarkan dalam tabel sebagai berikut: Aam Kurnia, 2014 Model Bimbingan Untuk Mengembangkan Karakter Anak Usia Dini Melalui Permainan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.8 Kategorisasi Profil Nilai-Nilai Karakter Anak Usia Kelompok Bermain No Indikator Kriteria Interval 1 Keseluruhan Nilai-nilai Karakter Anak Usia Dini Tinggi 139 - 207 Rendah 69 - 138 2 Indikator 1 Nilai Kecintaan Terhadap Tuhan YME Tinggi 25 - 36 Rendah 12 - 24 3 Indikator 2 Nilai Toleransi dan Cinta Damai Tinggi 17 - 24 Rendah 8 - 16 4 Indikator 3 Nilai Disiplin Tinggi 13 - 18 Rendah 6 - 12 5 Indikator 4 Nilai Kejujuran Tinggi 13 - 18 Rendah 6 - 12 6 Indikator 5 Nilai Percaya Diri Tinggi 17 - 24 Rendah 8 - 16 7 Indikator 6 Nilai Mandiri Tinggi 13 - 18 Rendah 6 - 12 8 Indikator 7 Nilai Perilaku Kreatif Tinggi 15 - 21 Rendah 7 - 14 9 Indikator 8 Nilai Kerja Keras Tinggi 17 - 24 Rendah 8 - 16 10 Indikator 9 Nilai Tanggung Jawab Tinggi 17 - 24 Rendah 8 - 16 D. Subjek Penelitian Penelitian ini adalah pengembangan model bimbingan untuk mengembangkan karakter anak usia dini melalui permainan. Proses pengembangan model terdiri dari empat tahap dengan subjek penelitian yang beragam. Pada studi pendahuluan, subjek adalah anak usia dini se Kota Bandung sebanyak 20 kecamatan, 130 sekolah PAUD dan sebanyak 777 anak yang ditentukan secara random melalui teknik two stage random sampling Fraenkel Wallen, 1993: 48. Aam Kurnia, 2014 Model Bimbingan Untuk Mengembangkan Karakter Anak Usia Dini Melalui Permainan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Tahap-Tahap Penelitian

Sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, penelitian ini dilaksanakan dalam sembilan tahap kegiatan, yaitu : tahap 1 persiapan, tahap 2 merancang model hipotetik, tahap 3 uji kelayakan model hipotetik, tahap 4 perbaikan model hipotetik, tahap 5 uji coba terbatas, tahap 6 revisi hasil uji coba terbatas, tahap 7 uji lapangan model, tahap 8 merancang model akhir, dan tahap 9 diseminasi model. Rancangan kegiatan setiap tahap adalah sebagai berikut. Tahap Pertama : Persiapan Pengembangan Model Kegiatan penelitian pada tahap ini meliputi : a. Kajian konseptual dan analisis penelitian terdahulu. b. Survey lapangan untuk memperoleh informasi kondisi objektif karakter anak usia dini c. Mengkaji hasil-hasil penelitian-penelitian yang berkaitan dengan pengembangan model bimbingan melalui permainan. d. Mengkaji pendekatan dan strategi bimbingan dalam menerapkan model. Tahap Kedua : Merancang Model Hipotetik Berdasarkan kajian teoretik, hasil-hasil penelitian terdahulu, hasil studi pendahuluan, berikutnya disusun Model Hipotetik Bimbingan Melalui Bermain. Tahap Ketiga : Uji Kelayakan Model Aam Kurnia, 2014 Model Bimbingan Untuk Mengembangkan Karakter Anak Usia Dini Melalui Permainan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Uji kelayakan model dilakukan untuk mendapatkan Model Bimbingan untuk Mengembangkan Karakter Anak Usia Dini Melalui Permainan yang memiliki keterandalan ini dilakukan kegiatan berupa : a. Uji rasional model dengan mengidentifikasi masukan-masukan konseptual dari para pakar bimbingan konseling. b. Uji keterbacaan model, melibatkan gurupendamping PAUD. c. Uji kepraktisan model, dilakukan melalui diskusi terfokus yang melibatkan beberapa pakar ke PAUD-an yang bertujuan untuk melihat berbagai dimensi yang seyogyanya dipertimbangkan dalam pengembangan dan penerapan model bimbingan melalui bermain untuk mengembangkan karakter anak usia dini. d. Analisis kompetensi pembimbing yang diperlukan untuk menerapkan model. Tahap Keempat : Revisi Model Hipotetik Berdasarkan hasil uji kelayakan model, kegiatan berikutnya adalah : a. Mengevaluasi dan menginventarisasi hasil uji kelayakan model. b. Memperbaiki redaksi dan isi model hipotetik. c. Tersusun model hipotetik yang sudah direvisi. Tahap Kelima : Uji Coba Terbatas Uji coba terbatas dilaksanakan untuk mendapatkan masukan kritis dari gurupendamping PAUD dalam membantu mengembangkan nilai-nilai karakter anak. Kegiatan dalam hahap ini meliputi : a. Menyusun rencana dan teknis uji coba terbatas. Aam Kurnia, 2014 Model Bimbingan Untuk Mengembangkan Karakter Anak Usia Dini Melalui Permainan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Menyiapkan pembimbing dan fasilitator. c. Membagi anak anak dalam dua kelompok kecil, masing-masing 15 orang, d. Melaksanakan uji coba terbatas. e. Diskusi dan refleksi sebagai masukan untuk perbaikan model. Tahap Keenam : Revisi Hasil Uji Coba Terbatas Berdasarkan masukan dalam diskusi dan refleksi dari hasil uji coba terbatas, model hipotetik direvisi lagi dari segi konstruksi, materi, dan pelaksanaan bimbingan. Tahap Ketujuh : Pengujian Lapangan Pada tahap ini dilaksanakan uji lapangan model bimbingan melalui permainan untuk mengembangkan karakter anak usia dini, meliputi : a. Menyusun rencana kegiatan uji lapangan. b. Melaksanakan uji lapangan. c. Mendeskripsikan hasil pelaksanaan uji lapangan. Tahap Kedelapan : Merancang Model Akhir Kegiatan penelitian pada tahap ini meliputi : a. Mengevaluasi dan menganalisis hasil pengujian lapangan. b. Merevisi dan merumuskan kembali model bimbingan untuk mengembangkan karakter anak usia dini melalui permainan berdasarkan hasil pengujian lapangan. c. Tersusun model akhir yang dikemas dalam model bimbingan untuk mengembangkan karakter anak usia dini melalui permainan.