Teknik Analisis Data METODOLOGI PENELITIAN

Aam Kurnia, 2014 Model Bimbingan Untuk Mengembangkan Karakter Anak Usia Dini Melalui Permainan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu istilah, sistematika model, rumusan rasional model, rumusan tujuan model, rumusan asumsi model, rumusan komponen model, rumusan kompetensi pembimbing, kesesuaian antar komponen model, struktur intervensi, garis besar sesi intervensi, teknik evaluasi dan rumusan indikator keberhasilan . Teknik yang digunakan dalam menganalisis kelayakan model, yaitu: a uji rasional model melibatkan pakar konseling; b uji keterbacaan readability; c uji kepraktisan usebility model bimbingan untuk mengembangkan karakter anak usia dini melalui permainan, dilakukan dalam diskusi terfokus, membahas: 1 kontribusi model terhadap pencapaian tujuan pendidikan dan tujuan bimbingan dan konseling; 2 peluang keterlaksanaan penerapan model; 3 kesesuaian model dengan kebutuhan anak usia dini; 4 kemampuan pembimbing untuk menerapkan model; 5 pemahaman pengelola model; 6 keterjalinan kerja sama. Diskusi terfokus untuk menganalisis kepraktisan model dengan melibatkan: dosen pembimbing akademik dan anak usia dini. 2. Analisis Efektivitas Model Bimbingan untuk Mengembangkan Karakter Anak Usia Dini Melalui Permainan Analisis efektivitas model bimbingan untuk mengembangkan karakter anak usia dini melalui permainan, dilakukan dengan menganalisis tingkat karakter anak usia dini sebelum dan setelah mengikuti bimbingan dalam pengujian lapangan model. Pengujian efektivitas model menggunakan desain quasi eksperimen dalam bentuk non-equivalent kontrol group design. Desain ini hampir sama dengan Aam Kurnia, 2014 Model Bimbingan Untuk Mengembangkan Karakter Anak Usia Dini Melalui Permainan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pretest-posttest kontrol group design, hanya pada desain ini, baik pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random. Pengujian efektivitas model menggunakan teknik uji perbedaan dua kelompok berpasangan dari data rata-rata skor gains ternormalisasi normalized gains scoreNGS, yaitu: H : µ eksperimen = µ kontrol H 1 : µ eksperimen µ kontrol Pengujian efektivitas tersebut diuji dengan metode independent sample t- test dari data NGS menggunakan bantuan perangkat lunak software Statistical Product and Service Solutions SPSS 14.0 for Windows. Dasar pengambilan keputusannya dengan melihat perbandingan nilai Sig. 2-tailed dengan  , yaitu jika nilai Sig. 2-tailed  0,05 maka H ditolak. Prosedur pengujian efektivitias tersebut adalah sebagai berikut. Pertama, menghitung NGS kelompok eksperimen dan kontrol pada setiap variabel menggunakan rumus berikut. Coletta, V.P., Phillips, J.A., Steinert, J.J., 2007. etest X etest Posttest g Max Pr Pr    Kedua, menguji normalitas data gains kedua kelompok. Pengujian normalitas data gains dilakukan dengan dengan statistik uji Z Kolmogrov- Smirnov p0,05 dengan menggunakan bantuan SPSS 14.0. Aam Kurnia, 2014 Model Bimbingan Untuk Mengembangkan Karakter Anak Usia Dini Melalui Permainan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Ketiga, menguji homogenitas varians data gains kedua kelompok p0,05 dengan bantuan SPSS 14.0. Keempat, uji perbedaan efektivitas model menggunakan uji t independent Independent sample t test dilakukan dengan tahapan sebagai berikut. Hipotesis H0 : µ eksperimen = µ kontrol Kedua rata-rata gain populasi adalah identik rata rata gain populasi kelas kontrol dengan kelas eksperimen adalah tidak berbeda secara nyata H1 : µ eksperimen µ kontrol Kedua rata-rata gain populasi adalah tidak identik rata rata gain populasi kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah berbeda secara nyata Dasar Pengambilan keputusan Pengambilan keputusan dilakukan dengan dua cara, yaitu membandingkan nilai t hitung dengan t tabel atau dengan membandingkan nilai probabilitas yang diperoleh dengan α=0,05. Berdasarkan nilai t hitung: Terima H0 jika – t 1- ½ t hitung t 1- ½ , dimana t 1- ½ didapat dari daftar tabel t dengan dk = n1 + n2 – 1 dan peluang 1- ½ . Untuk harga- harga t lainnya H0 ditolak. Berdasarkan angka probabilitas nilai p : Aam Kurnia, 2014 Model Bimbingan Untuk Mengembangkan Karakter Anak Usia Dini Melalui Permainan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Jika nilai p 0,05, maka H0 ditolak Jika nilai p 0,05, maka H0 diterima Mencari nilai t hitung dengan rumus 1 2 Hitung 2 2 1 2 1 2 Y Y t n n S S    Dimana : 1 Y = rata rata data kontrol 2 Y = rata rata data eksperimen n1 = banyak sampel kelas kontrol n2 = banyak sampel kelas eksperimen s12 = varians kelompok kontrol s22 = varians kelompok eksperimen Furqon, 1997: 167 Dari pengolahan dan analisis data, dihasilkan model bimbingan untuk mengembangkan karakter anak usia dini melalui permainan yang memiliki kelayakan untuk diterapkan pada anak usia dini di Kota Bandung. Aam Kurnia, 2014 Model Bimbingan Untuk Mengembangkan Karakter Anak Usia Dini Melalui Permainan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 123

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Kesimpulan hasil studi proses model bimbingan untuk mengembangkan karakter anak usia dini melalui permainan dipaparkan berikut ini. 1. Hasil studi pendahuluan menunjukkan bahwa sebagian besar anak usia dini di Kota Bandung, memiliki k arakter pada kategori tinggi. Kecuali dalam karakter percaya diri, karakter toleransi dan cinta damai, karakter mandiri dan karakter disiplin masuk dalam katagori rendah. 2. Model bimbingan bimbingan untuk mengembangkan karakter anak usia dini melalui permainan yang dikembangkan terdiri atas dua bagian yaitu substansi model panduan teoretis dan suplemen model panduan praktik. Aspek substansi model panduan teoritik terdiri atas rumusan tentang rasional, tujuan, asumsi, komponen, kompetensi, struktur intervensi, garis besar isi intervensi, evaluasi, dan indikator keberhasilan. Aspek suplemen model panduan praktik lebih bersifat teknis-operasional yang berisi rumusan tentang deskripsi model, karakteristik hubungan, norma kelompok, komposisi kelompok, peran pembimbing dengan anak anak, dan adegan layanan. 3. Hasil validasi rasional pakar bimbingan dan konseling terhadap model hipotetik bimbingan untuk mengembangkan karakter anak usia dini melalui permainan menunjukkan bahwa model yang dikembangkan dinilai layak sebagai suatu model intervensi karakter anak usia dini. 4. Model bimbingan bimbingan untuk mengembangkan karakter anak usia dini melalui permainan menunjukkan hasil yang efektif untuk membantu mengembangkan karakter anak usia dini. 5. Model bimbingan untuk mengembangkan karakter anak usia dini melalui permainan terbukti efektif mengembangkan hampir semua indikator karakter anak usia dini dan meningkat secara signifikan setelah menggunakan pendekatan bimbingan melalui permainan, hanya satu indikator karakter anak usia dini yang tidak meningkat secara signifikan yaitu pada nilai percaya diri. Dengan demikian, pengembangan intensitas karakter anak usia dini berbanding lurus dengan peningkatan gejala karakter anak usia dini.

B. Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan penelitian, rekomendasi utama studi ini adalah model bimbingan untuk mengembangkan karakter anak usia dini melalui permainan di Kota Bandung. Rekomendasi ditujukan kepada berbagai pihak terkait, khususnya PAUD di Kota Bandung. dosen pembimbing akademik, dan peneliti selanjutnya. Rekomendasi untuk masing-masing pihak dipaparkan sebagai berikut: 1. PAUD di Kota Bandung dapat mengimplementasikan model bimbingan untuk mengembangkan karakter anak usia dini melalui permainan dengan cara berikut ini. a. PAUD di Kota Bandung seyogyanya menerapkan model bimbingan untuk mengembangkan karakter terhadap anak usia dini melalui permainan. b. Karakter anak usia dini pada akhirnya bukan hanya menjadi fenomena akan tetapi sudah menjadi fakta yang cenderung berlaku pada anak usia dini. Oleh karena itu, PAUD di Kota Bandung dapat secara intensif mensosialisasikan dan melaksanakan pelatihan model bimbingan untuk mengembangkan karakter anak usia dini melalui permainan dengan cara melibatkan atau mengadakan pelatihan yang sifatnya teknis untuk para Guru PAUD, sehingga apabila anak usia dini kesulitan langsung mendapat bantuan dari guru-guru PAUD. 2. Program Studi Bimbingan dan Konseling dapat mengadakan program ataupun pembaharuan dalam menindaklanjuti model bimbingan untuk mengembangkan karakter anak usia dini melalui permainan dengan cara berikut ini. a. Menyempurnakan konten kurikulum yang terkait dengan mata kuliah tertentu untuk menyumbangkan muatan perkuliahan antara kajian teoritis dan praktis bagi mahasiswa, sehingga para mahasiswa tidak hanya handal dalam kajian teoritis akan tetapi merekapun memiliki bekal yang mumpuni dalam aspek praktis. b. Program Studi Bimbingan dan Konseling dapat mengembangkan model bimbingan untuk mengembangkan karakter anak usia dini melalui permainan akan tetapi dapat meluaskan studi lain yang relevan. c. Model bimbingan untuk mengembangkan karakter anak usia dini melalui permainan bukan satu-satunya model bimbingan yang sempurna, sehingga Program Studi Bimbingan dan Konseling seyogyanya dapat mengarahkan mahasiswa untuk melakukan kajian dengan menggunakan pendekatan