PROGRAM BIMBINGAN UNTUK MENGEMBANGKAN PERILAKU PROSOSIAL ANAK USIA DINI.

(1)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PROGRAM BIMBINGAN UNTUK MENGEMBANGKAN

PRILAKU PROSOSIAL ANAK USIA DINI MELALUI

BERMAIN DI TPA TAMAN ISOLA

(Singel Subjek Research terhadap Anak Usia Dini di TPA Taman Isola)

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Ilmu Pendidikan dalam Bidang Bimbingan dan Konseling

Oleh

FIRSTY WILDANIAH 1104033

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2013

PROGRAM BIMBINGAN UNTUK MENGEMBANGKAN

PRILAKU PROSOSIAL ANAK USIA DINI MELALUI

BERMAIN DI TPA TAMAN ISOLA

(Singel Subjek Research terhadap Anak Usia Dini di TPA Taman Isola)

Oleh Firsty Wildaniah

M.Pd UPI Bandung, 2013

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar magister pendidikan (M.Pd.) Pada program studi bimbingan dan konseling

© Firsty Wildaniah 2013 Universitas Pendidikan Indonesia


(3)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,


(4)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola


(5)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola


(6)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Program Bimbingan untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini (Single Subject Research terhadap Anak Usia Dini dan Pengasuh)

Penelitian dilatarbelakangi oleh pentingnya mengembangkan aspek prososial pada anak usia dini melalui program bimbingan yang lebih terencana. Tujuan penelitian adalah mengetahui gambaran perilaku prososial anak usia dini dan membuat program bimbingan untuk mengembangkan perilaku prososial. Penelitian dilakukan di TPA Taman Isola sebagai salah satu TPA yang berada di lingkungan kampus dan perkantoran. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif kuantitatif (mix method research). Metode yang digunakan

exploratory design. Analisis data menggunakan single subject research dengan kecenderungan pendekatan kualitatif. Hasil yang diperoleh dari 5 subjek yang diteliti adalah 3 subjek memiliki perilaku prososial yang baik dan konsisten, 1 subjek belum mampu berperilaku empati dengan optimal dan 1 subjek belum mampu berperilaku empati, murah hati dan peduli dengan baik dan konsisten. Rekomendasi yang disarankan untuk peneliti selanjutnya adalah dapat mengkaji lebih lanjut mengenai perilaku prososial pada anak yang memiliki kebutuhan khusus (ABK) dan mengkaji lebih mendalam mengenai lingkungan keluarga dan pola bimbingan orangtua di rumah yang akan mempengaruhi perilaku prososial anak usia dini.


(7)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

PERNYATAAN i

ABSTRAK iii

KATA PENGANTAR viii

UNGKAPAN TERIMA KASIH v

DAFTAR ISI ix

DAFTAR TABEL xi

DAFTAR GRAFIK xiii

DAFTAR GAMBAR xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah 9

C. Tujuan Penelitian 11

D. Manfaat Penelitian 11

E. Asumsi Penelitian 13

BAB II KONSEP PERILAKU PROSOSIAL DAN BIMBINGAN

A. Perilaku Prososial Anak Usia Dini 14

B. Konsep Bermain untuk Mengembangkan Perilaku Prososial 28 C. Karakteristik Pengasuh Taman Penitipan Anak (TPA)

dalam Mengembangkan Perilaku Prososial 29

D. Peran Orangtua dalam Mengembangkan Perilaku Prososial 30

E. Bimbingan untuk Anak Usia Dini 31

F. Program Bimbingan 39

G. Taman Penitipan Anak (TPA) 48

H. Penelitian terdahulu yang Relevan 54

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan, Metode dan Desain Penelitian 58

B. Desain Penelitian 65

C. Subjek dan Lokasi Penelitian 67

D. Definisi Istilah 68


(8)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Pengembangan Program 72

G. Analisis Data Penelitian 74

H. Validitas Data Penelitian 75

I. Prosedur Penelitian 76

J. Struktur Program Bimbingan 80

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian 84

B. Pelaksanaan Program Bimbingan untuk 137

Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini

C. Gambaran umum Pelaksanaan Program Bimbingan 143

D. Pembahasan 172

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan 182

B. Rekomendasi 184

DAFTAR PUSTAKA 187

LAMPIRAN

1.Surat Keputusan (SK) Pembimbing 2.Surat Keterangan Izin Penelitian

3.Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian

4.Program Bimbingan Perilaku Prososial untuk Anak Usia Dini 5.Pedoman Wawancara

6.Pedoman Observasi 7.Hasil Wawancara 8.Hasil Observasi 9.Satuan Layanan


(9)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Keuntungan dan Kerugian TPA 50

Tabel 2.2 Rasio Jumlah Pengasuh dan Usia Peserta Didik 52

Tabel 3.1 Pedoman Observasi Anak Usia Dini 59

Tabel 3.2 Pedoman Observasi Pengasuh 62

Tabel 3.3 Data Penelitian Pada Desain A-B 65

Tabel 3.4 Subjek Penelitian 68

Tabel 3.5 Instrumen Perilaku Prososial Anak Usia Dini 70 Tabel 3.6 Kisi-kisi Instrumen Bimbingan yang Dilakukan Pengasuh 71

Tabel 4.1 Pengelola TPA Taman Isola 84

Tabel 4.2 Jumlah Anak di TPA Taman Isola 85

Tabel 4.3 Identitas Subjek Penelitian 85

Tabel 4.4 Kegiatan di TPA Taman Isola 88

Tabel 4.5 Display Gambaran Awal Perilaku Prososial 117 Tabel 4.6 Data Observasi Awal Perilaku Prososial Anak Usia Dini 118

Tabel 4.7 Rencana Operasional Program 139

Tabel 4.8 Format Evaluasi untuk Anak Usia Dini 132

Tabel 4.10 Format Evaluasi Awal 140

Tabel 4.11 Display Perilaku Prososial saat Melaksanakan Program 148 Tabel 4.12 Perilaku Prososial Subjek Pertama (FA)


(10)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.13 Perilaku Prososial Subjek Kedua (BE)

Saat Pelaksanaan Bimbingan Perilaku Prososial 1552 Tabel 4.14 Perilaku Prososial Subjek Ketiga (NR)

Saat Pelaksanaan Bimbingan Perilaku Prososial 155

Tabel 4.15 Perilaku Prososial Subjek Keempat (HF)

Saat Pelaksanaan Bimbingan Perilaku Prososial 152 Tabel 4.16 Perilaku Prososial Subjek Kelima (RG)

Saat Pelaksanaan Bimbingan Perilaku Prososial 157 Tabel 4.17 Display Perilaku Prososial setelah Dilakukan Bimbingan 167 Tabel 4.18 Perilaku Prososial Anak Usia Dini di TPA Taman Isola


(11)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Aspek Empati 118

Grafik 4.2 Aspek Murah Hati 119

Grafik 4.3 Aspek Kerjasama 119

Grafik 4.4 Aspek Peduli 119

Grafik 4.5 Perilaku Empati FA 150

Grafik 4.6 Perilaku Murah Hati FA 151

Grafik 4.7 Perilaku Kerjasama FA 151

Grafik 4.8 Perilaku Peduli FA 152

Grafik 4.9 Perilaku Empati BE 153

Grafik 4.10 Perilaku Murah hati BE 153

Grafik 4.11 Perilaku Kerjasama BE 154

Grafik 4.12 Perilaku Peduli BE 154

Grafik 4.13 Perilaku Empati NR 155

Grafik 4.14 Perilaku Murah hati NR 156

Grafik 4.15 Perilaku Kerjasama NR 156

Grafik 4.16 Perilaku Peduli NR 157

Grafik 4.17 Perilaku Empati HF 158


(12)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Grafik 4.19 Perilaku Kerjasama HF 159

Grafik 4.20 Perilaku Peduli HF 160

Grafik 4.21 Perilaku Empati RG 161

Grafik 4.22 Perilaku Murah hati RG 161

Grafik 4.23 Perilaku Kerjasama RG 162

Grafik 4.24 Perilaku Peduli RG 162

Grafik 4.25 Perilaku Empati

Setelah dilaksankan Program 169

Grafik 4.26 Perilaku Murah Hati

Setelah dilaksanakan Program 169

Grafik 4.27 Perilaku Kerjasama

Setelah dilaksanakan Program 169

Grafik 4.28 Perilaku Peduli


(13)

1

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Anak usia dini merupakan saat seseorang mengalami perkembangan dan pertumbuhan yang sangat pesat dalam kehidupannya. Perkembangan dan pertumbuhan pada anak usia dini membutuhkan beragam stimulasi yang dapat membantunya untuk berkembang dengan baik sesuai dengan kebutuhan dan potensinya.

Saat ini jumlah anak usia dini semakin meningkat. Sesuai dengan data di Departemen Kesehatan RI pada tahun 2010 jumlah anak usia dini (0-4 tahun) di Indonesia mencapai 23 juta , sedangkan pada tahun 2011 mencapai 23.009.874 dan pada tahun 2012 diperkirakan 23.352.721 (www.depkes.go.id: 2011). Jumlah tersebut menunjukkan jumlah anak-anak usia dini mengalami peningkatan yang signifikan dan membutuhkan bimbingan untuk mencapai perkembangan yang optimal.

Perkembangan yang optimal adalah tercapainya tugas-tugas perkembangan dan terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan yang sesuai dengan anak usia dini. Pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif, motorik, emosi, bahasa serta sosial merupakan beragam tugas perkembangan yang seyogyanya dicapai oleh anak-anak usia dini. Untuk mencapai perkembangan tersebut dibutuhkan pendidikan dan pembelajaran yang dapat menstimulasi anak mencapai perkembangan dan pertumbuhannya.


(14)

2

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sementara perkembangan sosial dibutuhkan oleh anak usia dini untuk belajar mengetahui dan memahami lingkungannya. Seperti yang dikemukakan oleh Norman (2011) manusia sejak lahir dikaruniai potensi sosialitas, artinya setiap individu memiliki kemampuan untuk mencapai tujuan hidupnya, tetapi juga merupakan sarana untuk pertumbuhan dan perkembangan kepribadiannya. Karena manusia pada hakikatnya adalah mahluk sosial yang membutuhkan kerjasama, empati, simpati, saling berbagi dan saling membantu dengan sesamanya.

Salah satu aspek perkembangan anak adalah perkembangan sosial yaitu kemampuan berperilaku yang sesuai dengan lingkungan sosial. Salah satu aspek penting yang membedakan manusia dengan mahluk lain adalah derajat saling tolong, kerja sama dan memiliki kepedulian antara sesama manusia (Knafo, 2006:1). Dalam perkembangan sosial terdapat perilaku prososial dan anti sosial. Perilaku prososial yang ditampilkan dalam kehidupan masyarakat dikembangkan sejak usia dini dan dikenalkan oleh orangtua di rumah sebagai pendidik utama bagi anak-anak.

Usia dini adalah saat yang paling tepat untuk mengenalkan, menumbuhkan dan mengembangkan sikap prososial. Seperti yang diungkapkan oleh Hera (2010), usia dini adalah salah satu tahapan untuk mengembangkan perilaku sosial sehingga perlu diberikan kesempatan untuk dapat bermain bersama teman-temannya.

Dari usia 2-6 tahun, anak belajar melakukan hubungan sosial dan bergaul dengan orang-orang di lingkungan rumah terutama dengan anak-anak yang usianya sebaya. Mereka belajar menyesuaikan diri dan bekerja sama dalam kegiatan bermain. Studi lanjutan tentang kelompok anak menunjukkan bahwa sikap dan perilaku sosial yang terbentuk pada usia dini biasanya menetap dan hanya mengalami perubahan sedikit (Hurlock, 2006:261).


(15)

3

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Perilaku sosial yang memberikan pengaruh positif dan memberikan keuntungan serta kenyamanan untuk orang lain disebut perilaku prososial. Seperti yang dikemukakan oleh Beaty (1998:147) perilaku prososial adalah perilaku positif yang diwujudkan dalam bentuk empati, murah hati, kerjasama dan kasih sayang. Sementara menurut Eisenberg (1982:647) perbuatan yang dimaksudkan untuk menolong atau memberikan kenyamanan psikologis kepada orang lain dalam bentuk empati dan simpati dikatakan sebagai perilaku prososial.

Menurut beberapa penelitian, perilaku prososial adalah aspek yang akan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan kognitif anak-anak. Seperti yang dikemukakan oleh Svetlova (2010:1), Dalton (2010:161-162), Smith (2002:465) perilaku prososial pada bayi dan balita ditentukan oleh pemikirannya terhadap perilaku orang dewasa di sekitarnya sebagai bentuk dari respon sosialnya. Perilaku prososial berkembang sesuai dengan periode usia (bayi, batita, balita, remaja dan dewasa) serta perilaku tersebut berhubungan dengan dukungan sosial dari agama, keluarga (ayah dan ibu), guru dan persahabatan teman sebaya.

Kebalikan dari perilaku prososial adalah anti sosial yaitu perilaku yang menunjukkan keengganan untuk berhubungan dengan orang lain. Biasanya dilakukan dalam bentuk menyendiri, sedikit berbicara, berbohong dan sulit beradaptasi. Menurut Dalton (2010:4) perilaku anti sosial adalah menolak dan menarik diri untuk berbagi atau membantu orang lain termasuk kekerasan fisik dan perilaku non fisik seperti kekerasan verbal atau penolakan sosial.

Kecenderungan saat ini, anak-anak banyak menghabiskan waktu dengan menonton acara televisi, menonton film-film anak dalam DVD dan bermain games


(16)

4

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

nyaman serta aman di rumah untuk duduk dan diam. Akhirnya anak menjadi asing ketika bertemu dengan anak seusianya saat keluar rumah atau pun saat memulai sekolahnya. Sebagai contohnya terjadi pada anak laki-laki usia 3 tahun di sebuah komplek perumahan di kota Bandung yang menangis setiap bertemu dengan orang lain di luar keluarganya meski hanya dengan teman sebayanya di sekitar rumah, anak tersebut banyak menghabiskan waktu dengan menonton film-film DVD di rumahnya yang ditemani oleh pengasuhnya. Dengan demikian perkembangan sosialnya menjadi terbatas pada lingkungan rumah dan berkembangnya perilaku anti sosial pada anak usia dini.

Kecenderungan-kecenderungan perilaku anak usia dini yang merasa asing dalam lingkungan sosial terlihat semakin meningkat karena didukung oleh pola bimbingan orangtua kepada anak-anaknya. Orangtua seringkali merasa khawatir jika anak bermain di luar rumah dengan teman-temannya. Adapun ketika anak menghabiskan waktu bersama teman-temannya terdapat kecenderungan anak menjadi egois dan ingin selalu diperhatikan oleh lingkungannya. Perilaku-perilaku pada anak usia dini dipengaruhi oleh keluarga dan orang-orang terdekatnya seperti pengasuh atau pun keluarga yang tinggal serumah.

Sementara perilaku prososial merupakan nilai penting dalam mengembangkan hubungan sosial dengan lingkungan masyarakat, namun di sisi lain lingkungan cenderung mempengaruhi perilaku prososial anak usia dini. Ibrahim (2012) dalam www.tabloidnova.com mengemukakan peran orangtua dalam mengkondisikan lingkungan yang baik dalam menstimulasi anak berperilaku prososial dapat berupa: a) membimbing dan mengajarkan anak berperilaku yang positif; b) menjadi model yang baik bagi anak dalam berperilaku terhadap lingkungan sosial; c) membimbing anak


(17)

5

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam mempelajari perilaku orang lain dalam lingkungannya; d) mendorong dan membantu kemampuan anak dalam bergaul dengan orang lain serta e) berpartisipasi aktif dalam mengembangkan perilaku sosial anak secara langsung di lingkungan sosialnya.

Saat ini peran orangtua untuk membimbing anak dalam mengembangkan perilaku prososial semakin berkurang intensitasnya karena kesibukan orangtua khususnya ibu yang bekerja seharian, sehingga cenderung kurang memiliki waktu untuk berinteraksi dengan anak-anaknya. Kesibukan orangtua bekerja dan keterbatasan waktu dalam membimbing dan mendidik anak menjadi salah satu hambatan untuk mengembangkan perilaku sosial pada anak usia dini. Sehingga salah satu sikap terbaik orangtua untuk mengoptimalkan perkembangan anaknya adalah menitipkan anaknya ke TPA (Taman Penitipan Anak) yang biasanya berdekatan dengan lokasi pekerjaannya.

Menurut pengamatan terhadap beberapa anak usia dini di satu komplek perumahan di kota Bandung, terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara anak yang dititipkan di TPA dan anak yang diasuh di rumah. Anak yang dititpkan di TPA memperlihatkan perilaku prososial yang lebih baik ketika bergaul dengan teman sebayanya seperti toleransi, kerjasama, berbagi dan lebih ‘familiar’. Mereka juga terlihat mandiri, disiplin dan memiliki kosa kata yang lebih banyak dibandingkan anak-anak seusianya. Untuk anak yang diasuh oleh pengasuh di rumah, terlihat menyendiri, egois, pemalu atau ketika bergaul dengan teman sebayanya sikapnya selalu ingin mendominasi pergaulan. Kemampuan bicaranya pun masih terbatas dan menghindar dari pergaulan dengan teman sebaya. Pengamatan-pengamatan tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh Hurlock (2006:261) anak yang mengikuti


(18)

6

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pendidikan prasekolah melakukan penyesuaian sosial yang lebih baik dibandingkan dengan anak-anak yang tidak mengikuti pendidikan pra sekolah.

Untuk menghindari permasalahan perilaku sosial yang semakin besar dihadapi anak usia dini maka terjadi fenomena masyarakat yang menarik akhir-akhir ini dalam meningkatkan pendidikan anak usia dini yaitu mempercepat anak untuk memasuki dunia persekolahan seperti play group (kelompok bermain), lembaga PAUD, TPQ (Taman Pendidikan Qur‟an), termasuk yang dititipkan di Taman Penitipan Anak (TPA). Meski taman penitipan anak bukanlah sekolah, namun masyarakat umum lazim mengatakan TPA adalah sekolah untuk anak usia dini. Keluarga muda yang memiliki anak usia dini cenderung memilih TPA untuk menitipkan anaknya dengan harapan mendapatkan pendidikan dan bimbingan yang lebih baik dibandingkan dengan pengasuhnya di rumah.

Fenomena tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh Susanto (2006:1), tentang adanya kecenderungan karir ganda yang terjadi di hampir setiap keluarga muda di perkotaan. Di satu sisi, mereka memiliki sedikit waktu untuk mendidik dan membimbing anak-anaknya di rumah namun di sisi lain secara ekonomi memiliki alokasi dana untuk menitipkan anak-anaknya ke TPA. Dengan demikian, pilihan keamanan dan kenyamanan orangtua dengan menitipkan anak ke TPA merupakan solusi terbaik untuk masa depan anaknya.

Harapan orangtua menitipkan anaknya ke TPA adalah dapat tercapainya beragam aspek perkembangan yang dimiliki oleh anak-anak usia dini. Dengan asumsi semakin dini anak memasuki dunia persekolahan maka kemampuan akademiknya akan semakin baik. Namun, masalah selanjutnya adalah terjadi fenomena anak-anak yang cenderung tidak peduli terhadap lingkungannya.


(19)

7

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

TPA fungsinya sebagai „rumah kedua‟ untuk anak-anak usia dini yang memiliki pelayanan untuk orangtua yang kurang memiliki waktu dalam membimbing dan mendidik anak-anaknya secara optimal. Pengasuh di TPA akan memberikan pelayanan seperti memasak makanan anak, memberinya makan, menidurkan, mengajaknya bermain, memandikan, menggantikan pakaiannya dan yang terpenting adalah memberikan bimbingan secara intensif kepada anak-anak.

Beberapa penelitian menjelaskan dampak anak-anak usia dini dititipkan di TPA. Penelitian di Amerika dalam jurnal Encyclopedian on Early Childhood Development (Jay Belsky, 2005:3) anak-anak yang menghabiskan waktunya di TPA memiliki ketidaknyamanan dengan ibunya karena kurangnya sentuhan, interaksi dan komunikasi. Rata-rata anak usia dini telah dititipkan di TPA sejak usianya masih dibawah satu tahun, sehingga pertumbuhan dan perkembangan awal kehidupannya dibimbing oleh para pengasuh di TPA. Meskipun TPA yang ditempati anak-anak tersebut berkualitas dan menjamin seluruh kebutuhan anak dengan sangat baik, namun mereka cenderung memiliki masalah perilaku pada usia 2 tahun, usia pra sekolah dan usia sekolah. Kendatipun demikian, untuk perkembangan kognitif dan linguistik anak-anak usia dini yang dititipkan di TPA memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan anak-anak seusianya.

Menurut Clarke (2007:2) terdapat reaksi yang positif terhadap anak-anak usia dini yang dititipkan di TPA karena anak memiliki perubahan dalam keterampilan sosial, kemandirian dan memiliki kemajuan perkembangan dibandingkan dengan anak-anak lainnya. Sementara menurut penelitian Ipah Saripah (2006:194) anak-anak di TPA telah mampu menampilkan perilaku prososial, yang dibuktikan dengan kemampuan anak dalam menunjukkan empati, murah hati, kerja sama, dan kasih


(20)

8

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sayang. Penelitian Meiyani dalam Ipah saripah (2006:7) menunjukkan anak-anak membutuhkan bimbingan untuk mengembangkan perilaku prososialnya karena kesulitan atau kegagalan yang dialami anak dalam bidang ini ternyata tidak hanya berdampak terhadap aspek akademis, melainkan juga menyangkut aspek perkembangan pribadi, sosial, kematangan berfikir dan sistem nilai.

TPA dikembangkan sebagai upaya untuk mengisi kesenjangan dalam pengasuhan, pembinaan dan bimbingan sosial kepada anak balita selama orangtuanya bekerja atau melaksanakan tugas (Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, 2011:7). Pengasuhan diartikan sebagai pembiasaan yang dilakukan secara konsisten untuk membentuk perilaku dan kepribadian anak. Sementara pembinaan dan bimbingan sosial adalah upaya membantu anak dalam mengembangkan tugas-tugas perkembangannya.

Salah satunya terlihat di TPA Taman Isola Bandung yang terletak di lingkungan kampus Universitas Pendidikan Indonesia dan memiliki sejumlah anak usia dini yang dititipkan oleh para orangtua yang memiliki aktivitas di sekitar kampus, baik sebagai ibu bekerja atau pun sebagai mahasiswa tingkat lanjut. Anak-anak usia dini di TPA tersebut memperoleh beragam stimulasi yang dapat mengoptimalkan pertumbuhan fisik dan perkembangan psikologisnya. Seperti yang terjadi pada seorang anak laki-laki yang pada awal dititipkannya memiliki kecenderungan untuk selalu „rewel‟ dan tidak mau bergaul dengan teman sebayanya di TPA. Namun dengan beragam stimulasi yang diberikan oleh pengasuh selama beberapa minggu terlihat mulai menunjukkan sikap yang kooperatif dan mandiri. Begitu juga dengan anak perempuan yang berusia tiga tahun yang masih bersifat egosentris dalam bergaul dengan teman sebaya, selalu dititipkan ibunya yang


(21)

9

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mahasiswa di TPA tersebut sehingga perkembangan psikologisnya mengalami peningkatan.

Namun pendidikan dan pembelajaran di TPA masih memiliki keterbatasan dalam mengoptimalkan potensi anak-anak usia dini khususnya perilaku prososial. Secara umum, para pengasuh di TPA belum memiliki program bimbingan khususnya untuk mengembangkan sikap prososial anak usia dini sehingga seyogyanya terdapat program yang dapat membantu pengasuh dalam mengoptimalkan perkembangan sosial anak usia dini.

Berdasarkan uraian tersebut maka perlu dikaji mengenai program bimbingan anak usia dini untuk mengembangkan perilaku prososial di TPA Taman Isola Bandung.

B. Batasan dan Rumusan Masalah 1. Batasan Masalah

Perilaku prososial menurut Hasting, Utendale & Sullivan (2007:639) didefinisikan sebagai tanggapan proaktif dan reaktif terhadap kebutuhan lain yang berfungsi untuk mendorong kesejahteraan orang lain. Sementara Rosen (2010:148) mendefiniskan perilaku prososial sebagai perilaku aktif yang menunjukkan perasaan sosial yang positif dan inklusif meliputi kerjasama, berbagi, peduli, mengekspresikan empati, ramah dan memberikan kebaikan kepada orang lain. Perilaku-perilaku tersebut merupakan perilaku yang sering dilakukan dan diperlihatkan oleh anak-anak usia dini.

Pengembangan perilaku prososial anak usia dini menurut Hasting, Utendale & Sullivan (2007:643) dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut.


(22)

10

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Keluarga, profil orangtua yang sesuai untuk mengembangkan perilaku prososial pada anak usia dini adalah memberikan arahan dan bimbingan yang konsisten, memiliki kontrol emosi yang baik, fleksibel dan tanggap terhadap keinginan anak, hangat, banyak melakukan kegiatan bersama, memberikan kontrol perilaku terhadap anak, lebih banyak memberikan pujian dibandingkan kritikan, memberikan dorongan untuk melakukan kegiatan perilaku prososial. b. Saudara Kandung, sebagai media pelatihan dalam melakukan perilaku

prososial pada anak usia dini karena dalam bermain akan belajar untuk mengetahui perbedaan persepsi, keinginan dan beragam perbedaan lainnya. Namun dengan saudara kandung khususnya kakak yang usianya lebih tua biasanya dapat memberikan pengasuhan, pengawasan dan contoh model dalam menerapkan perilaku prososial.

c. Teman sebaya, setelah anak memasuki usia pra sekolah (3 tahun) anak akan menerima perlakuan spontan, berbagi, altruisme dari teman-temannya. Teman dijadikan sebagai model pembelajaran bagi anak usia pra sekolah dalam mengembangkan perilaku prososial sebagai hubungan timbal balik dari perilaku yang diperolehnya dari teman sebaya.

d. Guru, profil guru yang hangat, peduli, memiliki hubungan yang dekat dengan anak, memiliki kontrol emosi dan mengembangkan sikap afektif lainnya. Sekolah sebagai lembaga pendidikan memiliki peran penting dalam mengembangkan perilaku prososial anak dengan membiasakan anak didiknya untuk saling menolong, menghargai dan menghormati terhadap teman, guru dan para pegawai sekolah lainnya. Akan lebih baik jika sekolah memiliki


(23)

11

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

program sosial yang berkala sebagai salah satu media pembelajaran bagi anak dalam mengembangkan perilaku prososial.

Dari keempat faktor tersebut, penelitian ini dibatasi pada kegiatan bimbingan yang dilakukan oleh guru dan interaksi dengan teman sebaya di sekolah dalam mengembangkan perilaku prososial anak usia dini.

2. Rumusan Masalah

Berpijak pada batasan masalah tersebut maka rumusan masalah penelitian ini adalah “Bagaimana efektivitas program bimbingan melalui permainan untuk mengembangkan perilaku prososial pada anak usia dini?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan penelitian adalah merumuskan program bimbingan yang tepat dalam mengembangkan perilaku prososial anak usia dini di TPA Taman Isola Bandung 2. Tujuan Khusus

Tujuan khususnya adalah menghasilkan program bimbingan untuk mengembangkan perilaku prososial anak melalui bermain yang dilakukan oleh pengasuh sesuai dengan kondisi di TPA Taman Isola Bandung

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis


(24)

12

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Manfaat penelitian secara teoretis adalah memperkaya konsep bimbingan dan konseling yang berkaitan dengan anak usia dini. Terutama untuk meningkatkan kompetensi pengasuh di TPA dalam mengembangkan perilaku prososial yang selama ini belum tersentuh oleh konsep bimbingan dan konseling secara umum.

2. Manfaat Praktis

a. Pengasuh

Pengasuh diharapkan memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam bimbingan dan konseling khususnya bimbingan untuk mengembangkan perilaku prososial bagi anak usia dini. Bimbingan perilaku prososial yang dikembangkan dapat diintegrasikan dan dijadikan dasar dalam proses pengasuhan di TPA Taman Isola.

b. TPA Taman Isola

Pengelola TPA Taman Isola memperoleh masukan mengenai perlunya pengembangan perilaku prososial pada anak usia dini sebagai dasar perilaku anak dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial.

c. Prodi Bimbingan dan Konseling

Prodi Bimbingan dan Konseling memperoleh masukan mengenai pentingnya bimbingan pada anak usia dini, dengan demikian bimbingan yang komprehensif dapat ditujukan kepada semua tahapan usia individu yakni dari usia bayi, balita, anak, remaja, dewasa, keluarga, orangtua dan individu yang memiliki keterbatasan (ABK).


(25)

13

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Program bimbingan yang dihasilkan diharapkan tidak hanya diterapkan di TPA Taman Isola namun juga dapat berlaku untuk TPA lain dengan memperhatikan karakteristik dan keunikan masing-masing.

E. Asumsi Penelitian

Penelitian dilakukan dengan dilandasi beberapa asumsi-asumsi sebagai berikut. 1. Anak usia dini merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang

membutuhkan beragam stimulasi untuk dapat mengembangkan potensinya secara optimal.

2. Salah satu tugas perkembangan anak usia dini adalah mengembangkan kemampuan sosial sebagai landasan dalam menjalani kehidupan bermasyarakat, sehingga dibutuhkan bimbingan untuk dapat berperilaku positif di masa depan. 3. Bimbingan merupakan salah satu upaya untuk membantu anak dalam memberikan

keterampilan sesuai dengan perkembangan dan kebutuhannya agar dapat menjalani kehidupannya dengan bermakna.


(26)

14

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Taman Penitipan Anak adalah sarana untuk anak dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan kebutuhannya.

5. Anak-anak di TPA membutuhkan kegiatan-kegiatan yang dapat mengasah kemampuan berfikirnya, pengendalian emosi, penyaluran psikomotoriknya, kebersamaan, kepedulian dan empati terhadap teman sebaya atau pun lingkungannya.

6. Peran pengasuh di TPA memberi kontribusi positif dalam membimbing, melatih dan memberikan keterampilan sosial dalam bentuk empati,murah hati, kerjasama dan peduli kepada anak.


(27)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan, Metode dan Desain Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif kuantitatif (mix method research) dengan metode exploratory design. Metode

explotary desain artinya pendekatan kuantitatif memiliki kecenderungan untuk menguatkan pendekatan kualitatif.

Pendekatan kualitatif dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui gambaran awal perilaku prososial anak usia dini di TPA Taman Isola dengan menggunakan pedoman observasi dan pedoman wawancara untuk pengasuh. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mengujicobakan program yang telah di desain berdasarkan data kualitatif. Sementara desain untuk menganalisis data setelah program dilakukan terhadap anak usia dini di TPA Taman Isola adalah single subject research. Analisis deskriptif dalam penelitian ini dijelaskan berdasarkan single subject, artinya setiap subjek penelitian akan dideskripsikan perilaku prososialnya dengan disertai grafik. Dengan penelitian kualitatif kuantitatif diharapkan dapat mengamati dan berinteraksi secara langsung dalam situasi nyata yang dialami oleh anak usia dini di TPA dan pengasuhnya sebagai salah satu upaya dalam memahami perilaku anak usia dini serta bimbingan yang dilakukan pengasuhnya. Hasilnya akan digunakan sebagai informasi dalam mengembangkan program bimbingan prososial anak usia dini.

Untuk mengungkap dan menjawab pertanyaan penelitian maka digunakan teknik pengumpulan data penelitian :


(28)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Observasi

Observasi dilakukan terhadap 5 orang anak usia dini untuk mengamati perilaku prososial yang ditampakkan oleh anak usia dini, observasi kepada pengasuh untuk mengetahui kegiatan bimbingan yang dilakukan pengasuh dalam membantu, mengajarkan dan mendorong anak untuk mengembangkan hubungan dengan orang lain serta kegiatan pengasuh dalam menciptakan suasana yang aman dan nyaman untuk anak usia dini. Berikut adalah pedoman observasi yang digunakan untuk mengetahui perilaku prososial anak usia dini di TPA Taman Isola.

Tabel 3.1

Format Pedoman Observasi Perilaku Anak Usia Dini di TPA Taman Isola

No Perilaku Prososial Subjek

Penelitian

Keterangan

Aspek Indikator Sub. Indikator 1 2 3 4 5

1. Empati A. Menunjukkan kepedulian kepada teman yang sedang kesusahan a. Mendekati teman yang sedang kesusahanan dalam bermain b. Menanyakan kesusahan yang sedang dialami oleh teman c. Menawarkan diri

untuk membantu kesusahan yang sedang dialami teman d. Memanggil pengasuh untuk membantu teman yang sedang kesusahan


(29)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menceritakan sesorang selama konflik kepada pengasuh konflik yang sedang dialami seseorang b. Menunggu pengasuh menanyakan konflik yang sedang dialami oleh seseorang c. Tidak menceritakan konflik yang sedang dialami seseorang meski melihatnya

2. Murah Hati

A. Berbagi sesuatu dengan yang lain a. Berbagi makanan/minum an yang dimilikinya b. Berbagi mainan

yang sedang dimainkannya c. Berbagi tempat

kepada teman yang memiliki keinginan yang sama B. Memberikan sesuatu yang menjadi miliknya kepada yang lain a. Memberikan makanan/minum an yang sedang dikonsumsinya kepada teman b. Memberikan mainan yang sedang dimainkan kepada teman yang menginginkan c. Memaafkan perilaku temannya yang


(30)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kurang

menyenangkan 3. Kerjasama A.Bergiliran tanpa

‘rewel’ a. Bergiliran dalam memainkan mainan

b. Bergiliran untuk menonton film yang disenangi c. Bergiliran untuk

mencuci tangan d. Bergiliran untuk

menerima snack

dari pengasuh B. Mengikuti permintaan/peri ntah tanpa ‘rewel’ a. Mengikuti ajakan teman untuk bermain b. Mengikuti aturan permainan yang sudah disepakati bersama c. Bersikap menyenangkan saat mengikuti perintah/permint aan

4. Peduli A.Membantu yang lain dalam melakukan kegiatan a. Mendekati teman yang sedang melakukan kegiatan b. Menanyakan ‘boleh bantu’ terhadap teman yang sedang melakukan kegiatan c. Menunjukkan perilaku membantu jika diperbolehkan B.Membantu yang

sedang membutuhkan a. Menanyakan kesulitan yang sedang dialami temannya b. Menanyakan


(31)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ‘boleh bantu’ terhadap teman yang sedang membutuhkan c. Menunjukkan perilaku yang sesuai dengan kebutuhan teman Tabel 3.2

Pedoman Observasi Bimbingan yang Dilakukan Pengasuh dalam Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini di TPA Taman Isola

No Perilaku Prososial Subjek Keterangan

Aspek Indikator Sub. Indikator 1 2

1. Empati A.Membantu anak untuk menunjukkan respon perasaan pada teman yang mengalami kesulitan

a. Mendekati anak yang merasa kesulitan b. Menanyakan kesulitan yang dihadapi c. Melirik, menoleh, menengok dan menanyakan saat ada anak yang memanggil atau meminta bantuan d. Memanggil

teman-teman anak usia dini untuk

menanyakan’tem

an-teman ada

yang bisa bantu’

B.Membantu anak mengungkapk an perasaan dan situasi yang dialami teman yang mengalami kesulitan

a. Mendekati anak dan

mendudukkan anak pada tempat yang terdekat dengan pengasuh b. Menanyakan

perasaan dan situasi yang


(32)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dialami teman yang mengalami kesulitan

2. Murah Hati

A.Melatih anak untuk dapat berbagi sesuatu kepada temannya a. Membiasakan anak-anak untuk meminta izin b. Membiasakan

anak-anak mengucapkan

‘boleh minta’ dan ‘boleh pinjam’ c. Membiasakan anak untuk meminta maaf dan memberi maaf

B.Melatih anak untuk dapat memberi sesuatu kepada temannya a. Membiasakan anak untuk membuat kesepakatan dalam bermain b. Membiasakan anak untuk mengucapkan terima kasih c. Mendekati anak

yang enggan memberi d. Menjadi

modelling

dengan membiasakan perilaku meminta izin, memberi maaf, meminta maaf dan mengucapkan terim kasih 3. Kerjasama A.Mengarahkan

anak untuk bergiliran tanpa ‘rewel’ a. Membiasakan budaya antri untuk mencuci tangan sebelum makan b. Membiasakan budaya antri untuk makan


(33)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

siang

c. Membiasakan budaya antri untuk mandi sore d. Menjadi ‘modelling’ dalam bergiliran e. Membiasakan untuk bergiliran dalam bermain mainan B.Mengarahkan anak untuk dapat mengajak temannya dalam melakukan aktivitas/kegia tan a. Mengingatkan anak untuk bermain bersama teman

b. Membuat aturan untuk membuat kesepakatan dalam melakukan kegiatan/bermain c. Menjadi ‘modelling’ untuk mengajak sesama pengasuh dalam melakukan aktivitas/kegiata n

4. Peduli A.Melatih anak untuk dapat membantu teman yang membutuhkan

a. Menjadi

modelling

untuk tolong menolong dengan sesama pengasuh b. Membiasakan untuk mengucapkan kalimat ‘boleh bantu’

c. Bersikap ramah terhadap

orangtua, anak, pengasuh dan tamu yang datang B.Melatih anak

untuk dapat

a. Mendekati anak yang


(34)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memberi perhatian kepada temannya dalam suatu aktivitas/kegia tan

membutuhkan perhatian

b. Merangkul anak yang

membutuhkan perhatian c. Memeluk dan

mendudukkan anak di pangkuan saat anak menangis d. Menyempatkan

diri untuk melirik, menengok dan menghampiri anak yang memanggilnya

2. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk mengeksplorasi kegiatan bimbingan yang dilakukan oleh pengasuh dalam mengembangkan hubungan anak usia dini dengan orang lain dan menciptakan suasana TPA yang nyaman dan aman. Serta wawancara terhadap 2 orangtua untuk mengetahui bimbingan prososial yang dilakukan di rumah dengan pedoman wawancara terlampir.

3. Studi dokumentasi mengenai seluruh peristiwa yang dialami oleh subjek penelitian selama penelitian dilakukan.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan single subject research

menggunakan desain A-B. Prosedur ini disusun berdasarkan logika baseline yang menunjukkan suatu pengulangan pengukuran perilaku atau target behavior pada dua


(35)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kondisi yaitu kondisi baseline (A) dan kondisi intervensi (B) (Sunanto, 2005:55). Berikut adalah prosedur dasar yang digunakan dalam desain A-B.

Tabel 3.3

Data Penelitian Pada Desain A-B

Baseline (subjek penelitian) Perilaku Prososial yang tampak

1 2 3 4

Program Bimbingan Perilaku Prososial

1 2 3 4 5

Penelitian kualitatif kuantitatif (mix method research) memiliki karakteristik yang berbeda yakni berfokus kepada analisis data dan pengumpulan data yang memadukan dua pendekatan dengan tujuan untuk menghasilkan penelitian yang lebih baik.

Studi Pendahuluan

Mengetahui gambaran Perilaku Prososial Anak Usia Dini

Studi Literatur dan memotret kondisi objektif di lapangan

Mengetahui Gambaran Perilaku Prososial Anak dan Mengumpulkan serta merumuskan data mengenai kegiatan bimbingan yang dilakukan

oleh pengasuh

Analisis data

Perumusan Program Bimbingan untuk Mengembangkan Perilaku Prososial


(36)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Bagan 3.1

Desain Penelitian

C. Subjek dan Lokasi Penelitian 1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah lima orang anak usia dini dan dua pengasuh di TPA Taman Isola. Pemilihan sampel tersebut sesuai dengan teknik purpossive sampling

karena dianggap representatif untuk menggambarkan perilaku prososial anak usia dini di TPA Taman Isola.

Subjek penelitian berada pada tahapan mulai mengenal dan mengerti bentuk perilaku prososial yaitu usia 2-5 tahun. Dibandingkan dengan usia bayi atau dibawah tiga tahun yang masih menunjukkan sikap dan perilaku egosentris (mementingkan diri sendiri) serta memiliki ketergantungan yang besar terhadap orang dewasa di sekitarnya. Berdasarkan hasil wawancara dan studi pendahuluan terhadap pengasuh di TPA, subjek tersebut sesuai dengan tujuan penelitian.

Memperoleh gambaran perilaku prososial anak usia dini setelah mendapatkan progran bimbingan


(37)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selain kelima orang anak usia dini penelitian ini melibatkan dua orang pengasuh yang juga dijadikan subjek penelitian. Keduanya merupakan pengasuh yang melaksanakan pengasuhan, bimbingan serta pembelajaran di TPA. Dalam penelitian ini, pengasuh berperan sebagai pembimbing yang membantu anak usia dini untuk mengembangkan perilaku prososial anak usia dini di TPA Taman Isola. Dua orangtua juga dijadikan subjek penelitian untuk memperkuat data perilaku prososial anak dengan mewawancara orangtua mengenai bimbingan yang dilakukannya di rumah.

Tabel 3.4 Subjek Penelitian

STATUS INISIAL TEMPAT TANGGAL LAHIR JENIS KELAMIN

Anak BE Bandung, 8 Oktober 2008 Laki-laki

Anak FH Bandung, 7 Januari 2010 Laki-laki

Anak AU Jambi, 17 Desember 2007 Perempuan

Anak HF Jakarta, 9 Maret 2009 Laki-laki

Anak RG Bandung, 12 April 2010 Laki-laki

Pengasuh FY Bandung, 28 Desember 1987 Perempuan

Pengasuh SI Bandung, 13 Maret 1989 Perempuan

Orangtua AN Bandung, 10 Februari 1968 Perempuan

Orangtua CC Bandung, 13 Januari 1965 Perempuan


(38)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian ini dilaksanakan di TPA Taman Isola karena anak-anak yang dititipkan di TPA ini sebagian besar orangtuanya bekerja sebagai dosen atau pegawai di sekitar kawasan UPI sehingga peneliti tertarik untuk meneliti perilaku prososial anak-anak usia dini yang berasal dari lingkungan keluarga pendidik dan memiliki kemapanan ekonomi. TPA ini pun terletak di kampus UPI yang berdampingan dengan Play Group, TK, SD, SMP, SMA Lab.School yang berada di kawasan perkotaan dan masih ditemukan beberapa anak usia dini yeng menunjukkan perilaku antisosial.

D. Definisi Istilah

1. Perilaku Prososial

Perilaku prososial adalah perbuatan anak usia 2-5 tahun di TPA Taman Isola selama di sekolah yang menunjukkan keinginan untuk menyenangkan orang lain secara psikologis dalam wujud empati, murah hati, kerjasama dan peduli. Empati diwujudkan dalam bentuk merasakan perasaan yang dialami orang lain, murah hati diartikan sebagai keinginan untuk berbagi dengan sesama, kerjasama adalah keinginan untuk saling tolong menolong, menghargai, memahami dalam melakukan suatu kegiatan, sementara peduli adalah kesadaran untuk mengetahui situasi dan kondisi lingkungan serta melakukan kegiatan yang dibutuhkan untuk lingkungan tersebut.

2. Bimbingan yang dilakukan Pengasuh

Bimbingan adalah sejumlah aktivitas yang dilakukan secara terus menerus dalam waktu tertentu untuk membantu individu meningkatkan dan mengembangkan perilaku positif. Penelitian ini menggambarkan bimbingan yang


(39)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilakukan pengasuh dalam mengembangkan perilaku empati, murah hati, kerjasama dan peduli.

Bimbingan dalam mengembangkan perilaku empati adalah menunjukkan perasaan terhadap teman yang sedang mengalami kesusahan dalam melakukan suatu kegiatan dan merasakan perasaan yang sedang dialami temannya dengan menceritakannya kepada pengasuh. Bimbingan dalam mengembangkan perilaku murah hati diwujudkan dalam keinginan untuk membantu teman sebaya dalam melakukan suatu kegiatan dan keinginan untuk berbagi sesuatu yang dimilikinya. Sementara bimbingan dalam mengembangkan kerjasama diperlihatkan dengan keinginan untuk saling tolong menolong, menghargai, memahami dalam melakukan suatu kegiatan. Bimbingan dalam mengembangkan peduli diwujudkan dalam kesadaran untuk kesadaran untuk mengetahui situasi dan kondisi lingkungan serta melakukan kegiatan yang dibutuhkan oleh lingkungan tersebut.

E. Pengembangan Instrumen

Instrumen yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi perilaku prososial anak usia dini; bimbingan yang dilakukan pengasuh di TPA; bimbingan yang dilakukan orangtua di rumah serta untuk mengetahui perilaku anak usia dini setelah memperoleh program bimbingan perilaku prososial di TPA Taman Isola Bandung.

1. Instrumen perilaku prososial anak

Tabel 3.5 Instrumen Perilaku Prososial

DAFTAR CEK PERILAKU PROSOSIAL ANAK USIA DINI

Nama : Observer :

Usia : Tanggal :

item bukti tanggal

Menunjukkan kepedulian pada teman yang sedang kesusahan


(40)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

.

Tabel 3.3

Instrumen perilaku prososial anak

2. Instrumen Bimbingan Perilaku Prososial Anak Usia Dini

Kisi-kisi instrumen bimbingan yang disusun dalam penelitian ini disusun berdasarkan aspek perilaku prososial yang dikemukakan oleh Beaty (1998: 147) yakni empati, murah hati, kerjasama dan peduli. Sementara indikator-indikatornya disusun berdasarkan bentuk-bentuk perilaku prososial yang dijelaskan oleh Eliason dan Jenkins (1994) dalam Saripah (2006:58); Elliot (2008: 6-7); Vaish (2009:1), Hay (2003:1), Svetlova (2009:1). Selanjutnya bimbingan yang


(41)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diberikan pengasuh dalam mengembangkan perilaku prososial anak usia dini disajikan pada tabel berikut.

Tabel 3.6

Kisi-kisi Instrumen Bimbingan yang Dilakukan Pengasuh

ASPEK INDIKATOR TEKNIK

PENGUMPUL DATA

Bimbingan dalam : 1. Mengembangkan

empati

1). Membantu anak untuk

menunjukkan respon perasaan pada teman yang mengalami kesulitan 2). Membantu anak mengungkapkan perasaan dan situasi yang dialami teman yang mengalami kesulitan 3). Membantu anak untuk dapat menawarkan dirinya kepada teman yang mengalami kesusahan

- Wawancara - Observasi

2. Mengembangkan Murah hati

1). Melatih anak untuk dapat berbagi sesuatu kepada temannya

2). Melatih anak untuk dapat memberi sesuatu kepada temannya

- Wawancara - Observasi

3. Mengembangkan kerjasama

1). Mengarahkan anak untuk dapat bergiliran tanpa rewel

2). Mengarahkan anak untuk dapat mengajak temannya dalam

melakukan aktivitas/kegiatan

- Wawancara - Observasi

4. Mengembangkan Kasih sayang

1). Melatih anak untuk dapat membantu temannya yang membutuhkan

2). Melatih anak untuk dapat memberikan perhatian kepada temannya dalam suatu

aktivitas/kegiatan

- Wawancara - Observasi

F. Pengembangan Program

Dalam mengembangkan program bimbingan untuk meningkatkan perilaku prososial anak usia dini, terdapat beberapa tahapan yang perlu dilakukan seperti berikut :

1. Studi Pendahuluan

Studi pendahuluan dilakukan untuk mengetahui gambaran awal perilaku prososial anak usia dini di TPA Taman Isola yang meliputi aspek empati, murah hati,


(42)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kerjasama dan peduli dan hasilnya dapat digunakan untuk landasan awal pembuatan program.

2. Pengembangan Pedoman Observasi dan Wawancara

Pedoman observasi dan wawancara dikembangkan berdasarkan hasil studi pendahuluan dan akan digunakan untuk mengetahui perkembangan perilaku prososial anak usia dini di TPA Taman Isola berdasarkan aspek empati, murah hati, kerjasama dan peduli. Pedoman observasi dan wawancara telah melalui proses uji validitas oleh Dr. Hj. Nani M. Sugandhi, M.Pd dan Dr. Ipah Saripah, M.Pd sebagai pakar bimbingan dan konseling serta Euis Kurniati, M.Pd sebagai praktisi bimbingan anak usia dini.

3. Pengembangan Isi Program

Program bimbingan untuk mengembangkan perilaku prososial pada anak usia dini di TPA Taman Isola yang meliputi aspek empati, murah hati, kerjasama dan peduli dengan uji validitas Program dilakukan oleh pakar bimbingan dan konseling yakni Prof. Dr. H. Syamsu Yusuf, LN, M.Pd dan satu orang praktisi Euis Kurniati, M.Pd

4. Hasil Uji Program

Berdasarkan hasil studi pendahuluan maka dirancang program bimbingan untuk mengembangkan perilaku prososial anak usia dini di TPA Taman Isola yang meliputi aspek empati, murah hati, kerjasama dan peduli. Program yang dirancang masih bersifat hipotetik yang kemudian diuji oleh pakar bimbingan dan pakar anak usia dini yakni Prof. Dr. Syamsu Yusuf, LN, M.Pd dan Euis Kurniati, M.Pd untuk memperoleh saran dan masukan dari sisi konstruk, pengembangan tema


(43)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

maupun redaksional untuk direvisi dan selanjutnya digunakan untuk mengetahui perubahan perilaku prososial anak usia dini di TPA Taman Isola.

5. Langkah-langkah Implementasi Program Bimbingan untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini di TPA Taman Isola

a. Melaksanakan observasi terhadap perilaku prososial anak usia dini yang meliputi aspek empati, murah hati, kerjasama dan peduli untuk mengetahui gambaran awal perilaku prososial. Dengan disertai wawancara terhadap pengasuh dan orangtua sebagai data pendukung.

b. Melaksanakan program bimbingan untuk mengembangkan perilaku prososial anak usia dini di TPA Taman Isola yang terdiri dari 5 sessi yakni; 1) sessi untuk mengembangkan perilaku empati; 2) sessi untuk mengembangkan perilaku murah hati; 3) sessi untuk mengembangkan perilaku kerjasama; 4) sessi untuk mengembangkan perilaku peduli; 4) sessi untuk mengembangkan perilaku empati, murah hati, kerjasama dan peduli; 5) sessi untuk mengembangkan perilaku empati, murah hati, kerjasama dan peduli.

c. Melaksanakan observasi lanjutan untuk memperoleh gambaran empirik prososial anak usia dini di TPA Taman Isola setelah memperoleh program bimbingan.

G. Analisis Data Penelitian

Proses analisis data bertujuan untuk menafsirkan dan memudahkan pengamatan data penelitian melalui wawancara dan observasi. Analisis data


(44)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dinterpretasikan berdasarkan perolehan data di lapangan yang mengacu kepada pedoman observasi dan pedoman wawancara.

Selanjutnya proses analisis data dilakukan dengan mengumpulkan, membaca, mempelajari, menemukan dan merumuskan hasil data secara kontinyu dan rasional yang berlangsung selama penelitian. Proses tersebut berdasarkan kajian teoretis yang telah dilakukan sebelumnya sehingga akan diperoleh data yang akurat.

Hasil analisis data kualitatif terbagi ke dalam dua tahapan yaitu saat pengumpulan data dengan melakukan diskusi terus menerus dengan pengasuh TPA mengenai hasil wawancara dan observasi yang telah dilakukan untuk melengkapi data yang belum diperoleh sebelumnya, serta pada saat sesudah pengumpulan data dengan menyimak hasil data yang terekam dalam tape recorder dan transkrip yang diperoleh selama penelitian. Setiap selesai melakukan pengamatan observasi dan wawancara, hasil yang diperoleh di cek kembali bersama-sama pengasuh TPA untuk memperoleh akurasi data.

Untuk analisis kuantitatif menggunakan data single subjek yang digambarkan dalam bentuk grafik dianalisis dengan melihat perubahan data dalam satu kondisi yang dalam hal ini kondisi subjek penelitian dan kondisi intervensi bimbingan. Sementara yang dilihat adalah tingkat stabilitas subjek dalam satu kondisi (perilaku prososial), kecenderungan arah grafik dan tingkan perubahan perilakunya.


(45)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Validitas data penelitian kualitatif adalah apabila tidak ditemukan perbedaan antara laporan penelitian dengan kondisi objektif di tempat penelitian. Untuk mengetahui validitas data penelitian, maka dilakukan beberapa strategi penelitian sebagai berikut.

1. Pengamatan yang Relatif Lama

Pengamatan yang relatif lama akan meningkatkan kepercayaan/kredibilitas terhadap data yang diperoleh karena terjalin hubungan yang intensif antara peneliti dan pengasuh TPA. Sehingga hubungannya akan semakin terbuka dan saling mempercayai serta data yang diperoleh akan semakin akurat karena kehadiran peneliti tidak mengganggu perilaku yang diamati terhadap objek yang diteliti. Penelitian ini dilakukan selama peneliti dapat mencapai data yang diperoleh sesuai dengan tingkat ketercapaian dalam tujuan penelitian.

2. Penggunaan Multi Metode

Pengumpulan dan analisis data penelitian kualitatif menggunakan beberapa teknik pengumpulan data seperti pedoman observasi dan pedoman wawancara yang sudah dikonsultasikan dengan pembimbing serta studi dokumenter.

3. Penggunaan Membercheck

Membercheck dilakukan untuk mengetahui data yang diperoleh sesuai dengan yang diberikan oleh sumber data (pengasuh TPA). Apabila data yang ditemukan disepakati oleh sumber data maka data yang diperoleh valid (dapat dipercaya). Namun apabila data yang diperoleh tidak disepakati oleh sumber data maka peneliti perlu melakukan diskusi, penyesuaian atau mengubah hasil penelitiannya.


(46)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Uji Obyektivitas Penelitian

Penelitian dikatakan obyektif apabila telah disepakati oleh para pakar pendidikan anak usia dini yakni Euis Kurniati, S.Pd, M.Pd (Koordinator TPA Taman Isola) dan pakar bimbingan dan konseling yakni Prof. Dr. H. Syamsu Yusuf, LN, M.Pd. 5. Bahasa Subyek Penelitian Kata demi Kata

Untuk mendapatkan data yang akurat dalam penelitian, maka digunakan perekaman wawancara dengan subyek penelitian (pengasuh TPA). Selanjutnya hasil wawancara tersebut dituangkan dalam bentuk transkrip tulisan yang mendeskripsikan setiap perkataan yang diungkapkan oleh subyek penelitian (pengasuh TPA). Setiap kejadian, peristiwa, kondisi lingkungan yang dilihat, didengar dan dirasakan dituliskan berdasarkan situasi dan kondisi yang terjadi tanpa rekayasa.

6. Pencatatan Data Mekanik

Pencatatan data mekanik dilakukan untuk menggambarkan keaslian data yang diperoleh di tempat penelitian dengan menggunakan perekam foto, video dan audio.

I. Prosedur Penelitian

Penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif memiliki tiga tahapan penelitian yaitu tahap pralapangan, tahap pelaksanaan dan tahap analisis dan interpretasi data.

1. Tahap Persiapan


(47)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Menyusun rencana penelitian secara fleksibel dengan membuat desain penelitian sebagai landasan dalam memilih tempat dan subyek penelitian. b. Memilih tempat penelitian, yaitu TPA Taman Isola karena sesuai dengan

tujuan serta rumusan masalah yang akan dicapai dalam penelitian.

c. Mengurus perizinan. Untuk memperoleh izin penelitian, maka dilakukan prosedur administratif dengan mengajukan permohonan penelitian ke Program Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia dengan memenuhi kelengkapan persayaratan yang telah ditetapkan.

d. Melakukan studi pendahuluan untuk mengenal dan memahami TPA Taman Isola dengan harapan dapat memperoleh informasi awal mengenai situasi dan kondisi sehingga memperoleh kepastian untuk melakukan penelitian karena sesuai dengan tujuan penelitian. Selanjutnya untuk melakukan pendekatan dengan pengasuh dan anak-anak yang diasuh di TPA Taman Isola sehingga dapat memudahkan dalam proses penelitian.

e. Memilih subyek penelitian di TPA Taman Isola yang disesuaikan dengan tujuan penelitian. Pemilihan subyek penelitian dilakukan setelah studi pendahuluan sehingga memudahkan dalam proses penyesuaiannya.

f. Menyiapkan perlengkapan penelitian seperti alat tulis, tape recorder, kamera dan peralatan lainnya yang mendukung kelancaran penelitian.


(48)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanan penelitian dimulai dengan kegiatan orientasi, pengumpulan data serta melengkapi (pelengkapan data lainnya). Kegiatan penelitian, tujuan serta langkah-langkah dalam pelaksanaan penelitian dapat digambarkan sebagai berikut.

Bagan 3.2

Tahap Pelaksanaan Penelitian

Tahapan pelaksanaan penelitian tersebut pada dasarnya diperoleh dari data utama dan data pelengkap. Data utama adalah data yang sesuai dengan tujuan penelitian dan rumusan masalah yakni gambaran perilaku prososial anak usia dini dan bimbingan yang

DATA PELENGKAP EKSPLORASI (Pengumpulan Data utama) ORIENTASI Menjalin hubungan yang akrab dengan pengasuh dan anak sehingga penelitian dapat terjalin dengan efektif

Mengamati,

mendengarkan, membaca dan merasakan situasi perilaku prososial serta bimbingan yang

dilakukan oleh pengasuh

Mengumpulkan data yang relevan dan dibutuhkan serta menyempurnakan data yang telah diperoleh

Pengamatan partisipatif - Observasi - Wawancara - Pengumpulan dokumen - Membercheck - Review oleh

subyek penelitian

- Membuat grafik

berdasarkan hasil observasi


(49)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilakukan pengasuh untuk mengembangkan perilaku prososial di TPA Taman Isola. Sementara data pelengkap adalah data yang diperoleh untuk menunjang data utama sehingga diperoleh hasil penelitian yang akurat dan objektif. Data pelengkap ini meliputi sejarah dan profil TPA Taman Isola, susunan pengurus, jumlah anak yang diasuh, kondisi fisik lingkungan serta potret beragam kegiatan di TPA Taman Isola.

3. Tahap Akhir Penelitian

Tahap akhir penelitian merupakan tahapan menganalisis dan interpretasi data yang diperoleh selama penelitian. Proses ini dilakukan untuk memperoleh arti serta makna yang mendalam dan luas terhadap hasil penelitian yang dilakukan. Pembahasan hasil penelitian dilakukan dengan cara meninjau hasil penelitian secara objektif dan sistematis. Data yang ditemukan dianalisis secara teliti, disusun, dikategorikan sesuai dengan tujuan penelitian dan ditafsirkan berdasarkan pengalaman dan persepsi peneliti. Selanjutnya dibuat keputusan untuk memperoleh pola yang diinginkan dan dituangkan dalam bentuk hasil akhir penelitian.

J. Hasil Studi Pendahuluan

Studi pendahuluan dilakukan untuk mengetahui gambaran awal perilaku prososial anak usia dini di TPA Taman Isola yang meliputi perilaku empati, murah hati, kerjasama dan peduli. Hasil yang diperoleh dilihat dari anak usia dini menunjukkan anak usia 2-5 tahun di TPA Taman Isola pada umumnya telah mampu memperlihatkan perilaku empati, murah , kerjasama dan peduli. Namun demikian terdapat 1 orang anak laki-laki yang berusia 4 tahun belum memperlihatkan perilaku empati, murah hati dan peduli terlihat dari perilakunya yang masih egois, cenderung bermain sendiri, cenderung kurang perhatian terhadap teman dan lingkungan


(50)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sekelilingnya. Terdapat pula 1 orang anak laki-laki yang berusia 4,5 tahun belum terlihat konsisten dalam memperlihatkan perilaku empati dan murah hati, biasanya dipengaruhi oleh kecukupan tidur dan kecukupan minum susu.

Sementara untuk pengasuh yang terdapat di TPA Taman Isola belum memiliki program bimbingan untuk mengembangkan perilaku prososial pada anak usia dini. Pada umumnya aktivitas dan kegiatan yang dilakukan pengasuh cenderung menunjukkan pengasuhan, sementara bimbingan khususnya yang dilakukan dengan metode bermain belum optimal dilakukan. Meski TPA Taman Isola memiliki program

class activitty yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan bimbingan. Dengan demikian TPA Taman Isola membutuhkan program bimbingan untuk mengembangkan perilaku prososial pada anak usia dini untuk mengoptimalkan perilaku empati, murah hati, kerjasama dan peduli.

K. Struktur Program Bimbingan 1. Rasional

Anak usia dini merupakan tahapan perkembangan yang sangat penting dalam kehidupan individu. Pembelajaran, pelatihan dan bimbingan yang diberikan oleh keluarga atau lingkungan sosial cenderung akan mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhannya. Oleh karenanya dibutuhkan beragam stimulasi yang dapat mengoptimalkan potensinya.

Stimulasi yang dapat dikembangkan untuk mengoptimalkan anak adalah dengan pendidikan anak usia dini. Menurut UU No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas (2011,9-10) pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukkan kepada anak sejak lahir hingga usianya mencapai enam tahun


(51)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang dilakukan melalui pemberian stimulasi pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Salah satu upaya untuk mempersiapkan anak usia dini yang memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang optimal yaitu melalui Taman Penitipan Anak (TPA). TPA merupakan wahana untuk menyelenggarakan pendidikan, pengasuhan, bimbingan dan pelayanan dengan kualitas lingkungan yang baik untuk meningkatkan perkembangan serta pertumbuhan fisik, intelektual dan sosio emosional anak usia dini. Fungsi TPA tersebut diharapkan dapat memberikan pelayanan yang optimal dalam mendidik, membimbing dan mengasuh anak usia dini agar tercapai pertumbuhan dan perkembangan yang berkualitas. Kegiatan pendidikan, bimbingan dan pengasuhan yang berkualitas membutuhkan keterampilan tertentu untuk mencapai hasil yang positif dalam kehidupan masa depan anak usia dini.

Namun dalam pelaksanaannya, TPA belum mampu menjalankan fungsinya tersebut secara menyeluruh yang disebabkan kegiatan bimbingan di TPA belum terkelola dengan baik, sehingga terdapat beberapa aspek perkembangan dan pertumbuhan anak usia dini yang belum sesuai dengan kemampuan yang semestinya dimiliki. Begitu pula dengan pengasuh yang pada umumnya belum konsisten dalam membimbing, mendidik dan mengasuh anak karena seringkali waktunya tersita untuk menjaga kebutuhan fisik anak sehingga aspek perkembangan lain terabaikan.

Terkait dengan kondisi tersebut, aspek perkembangan sosial yang meliputi perilaku prososial seperti empati, murah hati, kerjasama dan peduli membutuhkan


(52)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perhatian yang lebih optimal sebagai ‘bekal kehidupan’ anak usia dini dalam

bergaul di lingkungan masyarakat. Salah satunya adalah dengan mengembangkan program bimbingan untuk mengembangkan perilaku prososial anka usia dini. Program bimbingan yang dilakukan untuk mengembangkan perilaku prososial anak usia dini diharapkan dapat membantu anak dalam menunjukkan kepedulian pada teman yang sedang kesusahan, dapat menceritakan perasaan seseorang selama konflik, dapat berbagi sesuatu dengan yang lain, dapat memberikan sesuatu yang menjadi miliknya kepada yang lain, mampu bergiliran tanpa ‘rewel’,

mampu mengikuti permintaan/perintah tanpa ‘rewel’, mampu membantu yang lain

dalam melakukan kegiatan dan dapat membantu yang sedang membutuhkan.

2. Tujuan

Membantu anak dalam mengembangkan perilaku prososial yang meliputi empati, murah hati, kerjasama dan peduli pada anak usia dini di TPA Taman Isola.

3. Tema

Tema yang dikembangkan dalam program bimbingan untuk mengembangkan perilaku prososial anak usia dini di TPA Taman Isola adalah perilaku empati, murah hati, kerjasam dan peduli.

4. Materi

Materi yang dikembangkan dalam program bimbingan untuk mengembangkan perilaku prososial anak usia dini di TPA Taman Isola disesuaikan dengan teman

yang dikembangkan yakni ‘sembunyi bola’, ‘bermain restoran’, ‘mengelompokkan bola’ dan‘berbagi harta karun’.


(53)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Teknik yang digunakan dalam program bimbingan untuk mengembangkan perilaku prososial anak usia dini di TPA Taman Isola adalah teknik bimbingan kelompok/bimbingan klasikal dengan metode bermain yang menyenangkan bagi anak.

6. Waktu

Waktu yang digunakan untuk melaksanakan program bimbingan ini adalah 1 x 45 menit atau disesuaikan dengan situasi dan kondisi anak usia dini.

7. Kompetensi yang harus dimiliki Pengasuh

Kompetensi yang sebaiknya dimiliki pengasuh dalam melaksanakan program bimbingan untuk mengembangkan perilaku prososial pada anak usia dini di TPA Taman Isola adalah sebagai berikut; 1) memiliki hubungan yang baik dengan anak usia dini; 2) kreatif dalam menciptakan situasi kelas yang menyenangkan; 3) dapat menjadi model yang baik bagi anak; 4) memiliki energi yang besar dalam menghadapi anak usia dini; 5) memiliki kesabaran dan ketekunan.

8. Kriteria Keberhasilan

Keberhasilan anak usia dini dalam mengikuti program bimbingan untuk mengembangkan perilaku prososial anak usia dini di TPA Taman Isola adalah sebagai berikut.

DAFTAR CEK PERILAKU PROSOSIAL ANAK USIA DINI

Nama : Observer :

Usia : Tanggal :

item bukti tanggal

Menunjukkan kepedulian pada teman yang sedang kesusahan

Dapat menceritakan perasaan seseorang selama konflik

Berbagi sesuatu dengan yang lain

Memberikan sesuatu yang menjadi miliknya kepada


(54)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola


(55)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan analisis yang telah dilakukan maka diperoleh simpulan sebagai berikut.

Pertama, anak-anak di TPA Taman Isola telah mampu menampilkan perilaku prososial yang diperlihatkan dengan kemampuan anak dalam menampilkan perilaku empati, murah hati, kerjasama dan peduli. Pada aspek empati kemampuan anak untuk dapat menunjukkan kepedulian pada teman yang sedang mengalami kesulitan cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan kemampuan untuk dapat menceritakan perasaan selama konflik. Pada aspek murah hati, kemampuan anak untuk berbagi sesuatu cenderung lebih banyak dilakukan dibandingkan dengan memberi sesuatu yang menjadi miliknya kepada yang lain. Untuk aspek kerjasama yang diwujudkan dalam bergiliran tanpa ‘rewel’ dan mengikuti permintaan/perintah tanpa ‘rewel’ cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan aspek-aspek prososial lainnya. Selanjutnya pada aspek peduli, kemampuan anak untuk membantu teman dalam melakukan kegiatan lebih sering diperlihatkan dibandingkan dengan membantu teman yang sedang membutuhkan.

Kedua, pada dasarnya bimbingan untuk mengembangkan perilaku prososial telah dilakukan oleh pengasuh dengan baik, kendati pun cenderung terlihat belum optimal. Terlihat dari bimbingan yang diwujudkan dalam ‘class activitty’ belum

dilakukan secara intensif karena manajemen waktu selama di TPA dan keterbatasan pengasuh yang memiliki kompetensi dalam pendidikan anak usia dini. Sementara


(1)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Peneliti Selanjutnya

a. Penelitian yang berkaitan dengan anak usia dini membutuhkan pemahaman

yang mendalam mengenai dinamika perkembangan dan pertumbuhan anak usia dini. Oleh karenanya bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti anak usia dini seyogyanya mengetahui, mengerti serta memahami perkembangan dan pertumbuhan anak usia dini secara menyeluruh.

b. Manajemen waktu dan kegiatan dibutuhkan dalam penelitian kualitatif

khususnya dalam meneliti anak usia dini karena pada dasarnya mereka merupakan pribadi yang dinamis, dengan demikian dibutuhkan kepekaan dan perencanaan yang baik dalam melakukan kegiatan penelitian guna mendapatkan hasil yang optimal sesuai dengan tujuan penelitian.

c. Mengantisipasi faktor eksternal merupakan salah satu aspek yang perlu

diperhatikan dalam meneliti anak usia dini. Ketergantungan mereka terhadap orangtua sangat mempengaruhi penelitian yang dilakukan, adakalanya anak-anak sakit, diasuh oleh keluarganya yang lain atau pun mengikuti tugas orangtua ke luar kota merupakan aspek-aspek yang harus diantisipasi.

d. Anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus membutuhkan bimbingan yang

khusus pula, dengan demikian peneliti yang akan meneliti anak usia dini perlu mengantisipasi masalah tersebut. Salah satu caranya adalah dengan menambah wawasan dan keterampilan bimbingan untuk menghadapi anak-anak berkebutuhan khusus.

e. Penelitian ini hanya memfokuskan upaya bimbingan yang dilakukan oleh

pengasuh TPA, sementara wawancara terhadap orangtua tidak dilakukan secara mendalam dan menyeluruh. Dengan demikian untuk peneliti selanjutnya dapat


(2)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

meneliti faktor orangtua yang dapat mempengaruhi perilaku prososial anak usia dini.


(3)

1

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Agustin, Mubiar dan Syaodih, Ernawulan (2008). Bimbingan Konseling untuk Anak Usia

Dini. Jakarta. Universitas Terbuka.

Ahmadi, Abu dan Sholeh, Munawar (2004). Psikologi Perkembangan. Jakarta. Rineka Cipta.

Ashwill, W. Jean, Droske C. Susan (1997). Nursing Care of Children. Texas.

Atmodiwirjo, Toto Ediastri (2008). Optimalisasi Perkembangan Anak. Tidak diterbitkan.

Barr, C.,Veritty and Garnham Alison (2010). Childcare: A Review of Parents Want

University of Plymouth.

Beaty, J.J. (1998). Observing Development of The Young Child. 4th Edition. New Jersey:

Prentice-Hall, Inc.

Dariyo, Agoes (2007). Psikologi Perkembangan. Bandung. Refika Aditama.

Desmita(2009). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung. Remaja Rosdakarya.

Einsberg, N dan Fabes, A Richard (1998). Handbook of Child Psychology. Michigan.

University of Michigan.

Hasting, D Paul dan Grusses, E Joan (2007). Handbook of Socialization: Theory and

Research. Gulliford Publication.

Hurlock, Elizabeth. (2006). Perkembangan Anak. Erlangga. Bandung.

Morrison, G.S. (1998). Early Childhood Education Today. Ohio: Merril Publishing Company.

Nurihsan, Juntika (2002). Pengantar Bimbingan dan Konseling. (Edisi Kedua). Bandung:

Jurusan PPB FIP bekerjasama dengan UPT LBK UPI.

Patmonodewo, Soemiarti (2008). Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta. Rineka Cipta.

Pietrofesa, J John (1980). Guidance An Introduction. Rand Mc.Nally College Publishing

Company. Chicago.

Robinson, Maria (2008). Child Development from Birth to Eight. Open University Press.

New York.

Jefrey A. Rosen (2010). Noncognitive Skills in The Classroom:New Prespectives on

Educational Research. RTI Book Series Press. North Carolina.

Putra, Nusa dan Dwilestari, Ninin (2012). Penelitian Kualitatif Pendidikan Anak Usia Dini.


(4)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Santer, Joan (2007). Free Play in Early Childhood. London. National Children Bureau

Saripah, Ipah (2006). Program Bimbingan untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak

di TPA Babakan Sukaratu. Tesis pada PPS UPI Bandung:tidak diterbitkan.

Syaodih, Ernawulan (1999). Peranan Bimbingan Guru, Pengasuhan Orangtua dan Interaksi

Teman Sebaya terhadap Perkembangan Perilaku Sosial Anak. Tesis pada PPS UPI: tidak diterbitkan.

Setiadi, Eddy E (2005). Pengembangan Program Bimbingan dalam Sistem Pendidikan

Prasekolah: Studi Kasus tentang Pengembangan Program Bimbingan untuk Siswa TK Salman Al Farisi Kota Bandung. Tesis pada PPS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Setiaty, Taty (2008). Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Kecerdasan Jamak Anak

Usia Taman Kanak-kanak. Tesis pada PPS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Sunanto, Juang (2005). Pengantar Penelitian dengan Subyek Tunggal. Center for Research

on International Cooperation in Educational Development (CRIED). University of Tsukuba.

Vaish, Amrisha (2009). “Symphathy through Affective Perspective Taking and its Relation to

Prosocial Behavior”. Journal American Psychology Assosiation. Vol. 45 No. 2.

Yusuf, Syamsu (2001). Psikologi Perkembangan. Remaja Rosda. Bandung.

Bateman , A dan Cruch, A. (2008). “Prososcial Behavior in Preschool: The State of Play”.

[Online] . Tersedia :http://wellbeingaustralia.com.au/BatemanChurch.pdf.

Clarke, Anne (2007). Us Study in The Long Effect of Long Day Care on Developing Care.

[Online]Tersedia: www.earlychildhood.org.au.

Dalton, W Ben. (2010). Antisocial and Prosocial Behavior. Research Triangle Institute.

[Online]Tersedia:http://www.rti.org/pubs/rtipress/rosen/Chapter7_Antisocial_and_Pro

social_Behavior.pdf.

DeBord, Karen (1987). Quality Child Care. USA. Cooperative Extension Service North

Carolina. [Online]Tersedia :http://www.ces.ncsu.edu/depts/fcs/pdfs/fcs460.pdf.

Educational Scientific and Cultural Organization UNESCO (2010). [Online]Tersedia: http:

//www.unesco.org/new/en/world-conference-on-ecce/.

Educational, Scientific and Cultural Oragnization. UNESCO. (2010) [Online]

Tersedia:http//www.unesco.org/new/en/world-conference-on-ecce/.

Elliot, N Stephen (2008). Social Skills Development in Early Childhood. Arizona. Arizona

State University. [Online].Tersedia

http://www.pearsonassessments.com/hai/images/PDF/Webinar/EC_SocialSkills_elliot t.pdf.


(5)

3

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ibrahim, Ratih. (2012). Mencetak Anak yang Life-Ready. [Online]Tersedia :

http://www.tabloidnova.com/Nova/Keluarga/Anak/Mencetak-Anak-yang-Life-Ready

Gladding. (2001). Iowa Comprehensive Counseling and Guidance Program Development

Guide. [Online].Tersedia : http://www.schoolcounselor.org/files/iowa.pdf.

Gysbers, Norman C. (2011). A Manual Program Development, Implementation, Evaluation

and Enhancement. Missouri Center For Career Education University of Central

Missouri Warrensburg. Missouri. [Online]. Tersedia :

http://www.dese.mo.gov/ccr/cemodelcurriculum/documents/guidemanual/Manual.pdf.

Hera (2010). Teman atau Musuh. [Online].Tersedia

:http://www.tabloidnova.com/Nova/Keluarga/Anak/Televisi-Teman-Atau-Musuh.

Knafo, Ariel. (2011). Heritability of Children’s Prosocial Behavior and Differential

Susceptibiliy to Parenting by Variation in the Dopamine receptor.Cambridge University Press. [Online].

Tersedia:http://psychology.huji.ac.il/.upload/articles/Knafo.pdf.

Leblance, M Linda (2011). Let’s Play:Teaching Sosial Skills. [Online]. Tersedia:

http://ocw.umb.edu/early-education-development/eec-preschool-learning-standards-and-guidelines/health-education-module/TeachingSocialSkills.pdf.

Melville, Keith (2004). Prosocial Behavior: Helping, Sharing and Caring Behaviors. Fielding Graduate Institute. [Online].Tersedia :

http://www.futureworksconsulting.com/resources/ka6prosocial.pdf.

Norman, Iskandar. (2011). Pendidikan Dini Bagi Anak. [Online]

Tersedia : http://www.harian-aceh.com.

Wijaya, Awi Muliadi (2010). Tahapan Perkembangan Anak dan Anak Prasekolah.

[Online].Tersediahttp://www.infodokterku.com.

www.depkes.go.id. [Online]


(6)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola