D. Tinjauan Pustaka
1. Tanaman sirsak Annona muricata
a. Sistematika Tanaman sirsak Annona muricata L.
Kedudukan tanaman sirsak Annona muricata L. : Kingdom
: Planteae
Divisi :
Spermatophyta Sub Divisi
: Angiospermae Kelas
: Dicotyledonae
Ordo :
Polycarpiceae Famili
: Annonaceae
Genus : Annona
Spesies : Annona muricata Linn. Leny, 2003.
b. Nama Daerah
Di indonesia pohon ini memiliki beberapa nama daerah antara lain nongko londo, nangka sabrang, nangka manila, swirswak jawa, nangka walanda
sunda, durian batawi Minangkabau Hariana, 2006. c.
Kandungan Kimia Menurut Hariana 2006 buah sirsak mengandung protein, fosfor, vitamin
A, dan vitamin C. Batang dan daun kaya akan tanin, fitosterol, kalsium oksalat, serta alkaloid murisine. Anggota famili Annonaceae itu bersifat
manis. d.
Khasiat Tanaman Bagian tanaman pada buah segar dan daun digunakan untuk mengatasi
beragam penyakit seperti : peluruh keringat, anti kejang, kekurangan vitamin C dan disentri, bisul, ambeien, sakit kandung urine dan anyang-anyangan
Hariana, 2006
2. Metode Penyarian
Ekstraksi atau penyarian merupakan peristiwa perpindahan massa zat aktif larut dalam cairan penyari. Pada umumnya penyarian akan bertambah baik jika
permukaan serbuk simplisia yang bersentuhan dengan penyari semakin luas Anonim, 1989. Ekstrak adalah sediaan kental yang diperoleh dengan
mengekstraksi senyawa aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua pelarut diuapkan dan serbuk
yang tersisa diperlakukan sedemikian sehingga memenuhi baku yang telah ditetapkan Anonim, 2000.
Metode dasar penyarian ada beberapa yaitu maserasi, perkolasi dan soxhletasi. Pemilihan dalam metode penyarian tersebut sebaiknya disesuaikan
dengan kepentingan untuk memperoleh sari yang baik Anonim, 1989. Pemilihan metode ekstraksi juga tergantung pada sumber bahan alami dan senyawa yang
akan diujikan. Oleh karena itu terdapat beberapa pilihan metode penyarian, antara lain: maserasi, boiling, sokletasi, supercritical fluid extraction, sublimasi, dan
destilasi uap Sarker et al., 2006. Maserasi merupakan metode penyarian yang sangat sederhana dan paling
banyak digunakan untuk menyari bahan obat yang berupa serbuk simplisia yang halus. Sedangkan remaserasi merupakan pengulangan penambahan pelarut setelah
dilakukan penyaringan maserat pertama, dan seterusnya Anonim, 2000.
3. Staphylococcus epidermidis