Teknik Pengumpulan Data Uji Instrumen Penelitian

55 Indria Septian Kusnaeni, 2014 Hubungan Partisipasi Masyarakat Dengan Pembangunan Politik Di Desa Rancajawat Kecamatan Tukdana Kabupaten Indramayu Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dengan menggunakan skala Likert dengan skala 1-5. Penskoran pernyataan positif dimulai dari skor 5 sampai 1, jika pernyataan negatif maka penskoran dimulai dengan skor terkecil 1 sampai 5, responden menjawab pertanyaan dengan salah satu pilihan jawaban sebagai berikut : 1. Selalu skornya 5 2. Sering skornya 4 3. Kadang-kadang skornya 3 4. Jarang skornya 2 5. Tidak pernah skornya 1

3.5 Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi, menurut Sugiyono 2012: 145, adalahsuatu teknik pengumpulan data yang mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkandengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuisioner. Kalau wawancara dan kuisioner selaluberkomunikasi dengan orang lain, maka observasi tidak terbatas pada orangtetapi objek-objek alam yang baik.

2. Kuesioner

Sugiyono 2012: 142 mengemukakan bahwa “Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. 56 Indria Septian Kusnaeni, 2014 Hubungan Partisipasi Masyarakat Dengan Pembangunan Politik Di Desa Rancajawat Kecamatan Tukdana Kabupaten Indramayu Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kuesioner adalah alat untuk mengumpulkan informasi sesuai dengan tujuan penelitian.

3. Wawancara

Wawancara, menurut Esterberg 2002 dalam Sugiyono 2012:231 mendefiniskan interview sebagai berikut. “a meeting of two persons to exchange informations and idea through question and responses, resulting in communication and joint constructions of meaning about a particular topic ”. Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.

3.6 Uji Instrumen Penelitian

1. Uji Validitas

Suatu instrumen dikatakan memiliki validitas tinggi apabila instrumen tersebut menjalankan fungsi ukurannya. Atau dengan kata lain, suatu instrumen dikatakan valid apabila instrumen itu dapat mengukur apa yang sebenarnya diukur dan dapat mengungkapkan data dari setiap variabel yang diteliti. Dalam uji validitas ini digunakan teknik Korelasi Produk Moment dari Karl Pearson sebagai berikut : 57 Indria Septian Kusnaeni, 2014 Hubungan Partisipasi Masyarakat Dengan Pembangunan Politik Di Desa Rancajawat Kecamatan Tukdana Kabupaten Indramayu Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sugiyono, 2013 : 228 Keterangan: r xy = Koefisien korelasi ∑x = Jumlah perkalian antara skor suatu butir dengan skor normal ∑x = Jumlah skor total dari seluruh responden dalam menjawab 1 soal yang diperiksa validitasnya ∑y = Jumlah total seluruh responden dalam menjawab seluruh soal pada instrument tersebut N = Jumlah responden. Kriteria Uji : a. Hasil perhitungan validitas dibandingkan dengan r tabel. Apabila r hitung r tabel maka artinya item soal valid. Dan sebaliknya apabila r hitung r tabel maka artinya item soal tidak valid. b. Apabila terdapat item butir soal yang tidak valid, maka item tersebut akan direvisi dan diujicobakan lagi kepada responden. c. Apabila setelah direvisi masih terdapat item yang tidak valid, maka item tersebut akan dibuang atau dihilangkan. Dalam penelitian ini, untuk menguji validitas soal penguji menggunakan program Excel Windows.

3.7 Teknik Analisis Data