Pengaruh hypermedia terhadap hasil belajar siswa SMA pada konsep gerak lurus: eksperimen semu di SMA Negeri 1 Karawang

PENGARUH HYPERMEDIA
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA
PADA KONSEP GERAK LURUS
(Eksperimen Semu di SMA Negeri 1 Karawang)

SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh
HAYATUL MARDHIYAH
NIM 1110016300005

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015

ABSTRAK


HAYATUL MARDHIYAH (1110016300005). Pengaruh Hypermedia
terhadap Hasil Belajar Siswa SMA Pada Konsep Gerak Lurus. Skripsi
Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2015.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hypermedia terhadap hasil
belajar siswa pada konsep gerak lurus. Hypermedia ini dibuat menggunakan
software Adobe Flash CC 2014. Penelitian ini dilakukan di kelas X MIA 1 dan X
MIA 2 SMA Negeri 1 Karawang yang melibatkan 78 siswa. Penelitian
berlangsung pada bulan Oktober sampai dengan November 2014. Metode
penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (quasi experiment) dengan
desain nonequivalent control group dan pengambilan sampel berupa pusposive
sampling. Instrumen yang digunakan adalah instrumen tes berupa soal pilihan
ganda dan instrumen nontes berupa angket. Berdasarkan hasil uji hipotesis dengan
menggunakan uji t terhadap data posttest diperoleh nilai t hitung = 2,17 dan nilai
t tabel = 2,00. Terlihat bahwa nilai t hitung > t tabel , sehingga H 0 ditolak. Artinya,
terdapat pengaruh hypermedia terhadap hasil belajar siswa pada konsep gerak
lurus. Hasil belajar siswa yang menggunakan hypermedia lebih unggul dalam
meningkatkan kemampuan siswa pada jenjang kognitif C 1 (mengingat), C 2

(memahami), dan C 4 (menganalisis), sedangkan hasil belajar siswa yang tidak
menggunakan hypermedia unggul dalam meningkatkan kemampuan jenjang
kognitif C 3 (menerapkan). Pembelajaran menggunakan hypermedia ini memiliki
daya dukung terhadap proses pembelajaran pada kategori baik sekali dengan
persentase 81,86%.
Kata kunci: Hypermedia, Hasil Belajar Siswa, Gerak Lurus

iii

ABSTRACT

HAYATUL MARDHIYAH 1110016300005. Hypermedia Effect on Learning
Outcomes of Senior High School on The Linear Motion Concept. Skripsi of
Physics Education Program, Science Education Department, Faculty of Tarbiyah
and Teaching, State Islamic University of Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015.
This research aims to determine the effect of hypermedia on learning outcomes of
senior high school students on the linear motion concept. This research was
conducted in class X MIA 1 and X MIA 2 SMAN 1 Karawang consist of 78
students. This research was done in October until November 2014. This research
used a quasi experiment with nonequivalent control group design and the

technique of sampling is purposive sampling. Instrument were used in this
research are test instrument which is multiple choices and nontest instrument
which is questionare. Based on hypothesis testing that used t test in both of
posttest result of classes obtained value of t count is 2,17 and value of t table is 2,00.
That showed that value of t count is higher than value of t table , so H 0 is rejected. It is
mean that there is an effect of hypermedia on learning outcomes of senior high
school students on the linear motion concept. Student’s learning result that used
hypermedia is superior in improving cognitive of C 1 (recall), C 2 (understand),
and C 4 (analyze), while the control class is superior in improving cognitive of C 3
(apply). Hypermedia has carrying capacity of the learning process in excellent
category with percentage of 81,86%.
Keywords: Hypermedia, student’s learning result, linear motion

iv

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu
memberikan rahmat dan hidayah-Nya. Shalawat dan salam tercurahkan kepada

Nabi Muhammad saw. beserta para keluarga, para sahabat dan para pengikutnya
yang senantiasa berada dalam lindungan Allah SWT. Atas ridho-Nya, akhirnya
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Hypermedia
terhadap Hasil Belajar Siswa SMA pada Konsep Gerak Lurus”.
Apresiasi dan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah
berpartisipasi dalam penelitian ini. Secara khusus, apresiasi dan terima kasih
tersebut disampaikan kepada:
1.

Ibu Nurlena Rifa’i, MA, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2.

Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc, selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPA Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3.

Bapak Iwan Permana Suwarna, M.Pd sebagai Ketua Program Studi

Pendidikan Fisika dan dosen pembimbing akademik sekaligus dosen
pembimbing II yang telah memberikan waktu, arahan dan saran untuk
membimbing penulis selama penyusunan skripsi ini.

4.

Ibu Erina Hertanti, M.Si, selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan, saran dan pengarahan selama proses penyusunan skripsi ini.

5.

Drs. Hasian Pohan, M.Si, selaku dosen penguji I yang telah memberikan
bimbingan, saran dan pengarahan selama proses sidang dan perbaikan skripsi.

6.

Ai Nurlaela, M.Si, selaku dosen penguji II yang telah memberikan
bimbingan, saran dan pengarahan selama proses sidang dan perbaikan skripsi.

7.


Seluruh dosen, staf dan karyawan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
khususnya jurusan pendidikan IPA program studi Fisika yang telah
memberikan ilmu pengetahuan, pemahaman, dan pelayanan selama proses
perkuliahan.

8.

Bapak Padiana, M.Pd, selaku kepala sekolah SMA Negeri 1 Karawang.

vi

9.

Bapak Aminudin, S.Pd, selaku guru bidang studi Fisika SMA Negeri 1
Karawang yang telah memberikan izin penelitian dan membimbing selama
penelitian berlangsung.

10. Dewan guru, staf, karyawan, dan siswa-siswi SMA Negeri 1 Karawang yang
telah memberikan bantuannya selama penelitian berlangsung.

11. Ayahanda Ahmad Mas’ud, Ibunda Nurlaeli, Mas Opik, Mas Opa, Neng Nung,
Mba Sutri, Teh Mey dan Bilqis yang tiada henti memberikan kasih sayang,
dukungan, dan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi.
12. Rian Luthfi Ghazali selaku software programmer yang telah membantu
dalam menyelesaikan media dalam skripsi ini.
13. Teman seperjuangan yang telah membantu dan memberikan kekuatan kepada
penulis dalam menyelesaikan skripsi, yaitu Syifa, Ipah, Shopi, Dyah Suko
dan Fitri.
14. Kakak-kakak Fisika, yaitu Kak Citra, Kak Amay dan Kak Kasim yang telah
memberikan saran, dukungan, inspirasi dan motivasi dalam menyelesaikan
skripsi.
15. Teman-teman seperjuangan Fisika angkatan 2010, adik-adik dan kakak-kakak
Fisika yang telah memberikan inspirasi dan motivasi.
16. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Semoga segala bentuk bantuan, dorongan, saran dan bimbingan yang diberikan
kepada penulis mendapatkan balasan terbaik dari Allah SWT. Aamiin.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan penyusunan skripsi ini sangat dinantikan.

Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak. Aamiin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, Februari 2015

Penulis

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. i
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI ................................................ iii
ABSTRAK ........................................................................................................ iv
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi
DAFTAR ISI ..................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiv


BAB I

PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................. 5
C. Batasan Masalah ....................................................................... 6
D. Rumusan Masalah .................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian ..................................................................... 7
F. Manfaat Penelitian ................................................................... 7

BAB II

KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR
DAN HIPOTESIS PENELITIAN ................................................ 8
A. Kajian Teoritis ........................................................................... 8
1. Belajar ................................................................................. 8
a. Pengertian Belajar ......................................................... 8
b. Unsur-unsur Belajar ...................................................... 9
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ................... 10
2. Media Pembelajaran ............................................................ 11

a. Pengertian Media Pembelajaran .................................... 11
b. Klasifikasi Media Pembelajaran .................................... 12
c. Fungsi Media Pembelajaran .......................................... 14

viii

d. Manfaat Media Pembelajaran ........................................ 16
3.

Hypermedia ........................................................................ 17

4. Hasil Belajar ........................................................................ 23
5. Gerak Lurus ......................................................................... 26
6. Penelitian Relevan ............................................................... 33
B. Kerangka Berpikir ..................................................................... 36
C. Hipotesis Penelitian ................................................................... 37

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 38

A. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................. 38
B. Metode Penelitian...................................................................... 38
C. Desain Penelitian ...................................................................... 38
D. Variabel Penelitian ................................................................... 39
E. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................... 39
F. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 40
G. Instrumen Penelitian ................................................................. 40
1. Tes ...................................................................................... 40
2. Nontes ................................................................................ 41
H. Kalibrasi Instrumen .................................................................. 42
1. Kalibrasi Instrumen Tes ..................................................... 42
a. Uji Validitas ................................................................. 42
b. Uji Reliabilitas ............................................................. 43
c. Taraf Kesukaran ........................................................... 44
d. Daya Pembeda .............................................................. 45
2. Kalibrasi Instrumen Nontes................................................. 47
I.

Teknik Analisis Data ................................................................ 47
1.

Analisis Data Tes ............................................................... 48
a. Uji Prasyarat Analisis .................................................. 48
1) Uji Normalitas ....................................................... 48
2) Uji Homogenitas ................................................... 48
b. Uji Hipotesis ............................................................... 49

ix

c. Uji N-Gain ................................................................... 50
2.
J.

Analisis Data Nontes .......................................................... 51

Hipotesis Statistik .................................................................... 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................. 53
A. Hasil Penelitian ......................................................................... 53
1. Hasil Pretest ....................................................................... 53
2. Hasil Posttest ...................................................................... 54
3. Rekapitulasi Data Hasil Belajar ......................................... 56
a. Hasil Pretest dan Posttest ............................................ 56
b. Kemampuan Berpikir Kognitif .................................... 57
4. Hasil Uji Prasyarat Analisis ............................................... 59
a. Uji Normalitas .............................................................. 59
b. Uji Homogenitas .......................................................... 60
5. Hasil Uji Hipotesis ............................................................. 61
6. Hasil Analisis Data Angket ................................................ 61
B. Pembahasan .............................................................................. 62

BAB V

PENUTUP ........................................................................................ 67
A. Kesimpulan ................................................................................ 67
B. Saran .......................................................................................... 67

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 68
LAMPIRAN

x

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1

Kerucut Pengalaman Edgar Dale ..........................................

Gambar 4.1

Diagram frekuensi hasil pretest kelas eksperimen dan kelas
kontrol ...................................................................................

Gambar 4.2

55

Diagram hasil pretest dan posttest kelas kontrol dan kelas
eksperimen berdasarkan jenjang ranah kognitif ....................

Gambar 4.4

53

Diagram frekuensi hasil posttest kelas eksperimen dan kelas
kontrol ...................................................................................

Gambar 4.3

14

57

Diagram peningkatan hasil belajar siswa kelas kontrol
dan kelas eksperimen berdasarkan ranah kognitif ................

xi

59

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1

Kelebiha dan keterbatasan penggunaan hypermedia dalam
pembelajaran ............................................................................ 21

Tabel 2.2

Aspek-aspek ranah kognitif ...................................................... 24

Tabel 2.3

Aspek-aspek ranah afektif ........................................................ 25

Tabel 3.1

Desain penelitian ...................................................................... 39

Tabel 3.2

Teknik pengumpulan data ........................................................ 40

Tabel 3.3

Kisi-kisi instrumen tes ............................................................. 41

Tabel 3.4

Kisi-kisi instrumen nontes (angket) ......................................... 42

Tabel 3.5

Interpretasi koefisien korelasi .................................................. 43

Tabel 3.6

Hasil uji validitas instrumen tes ............................................... 43

Tabel 3.7

Interpretasi kriteria reliabilitas instrumen ................................ 44

Tabel 3.8

Hasil uji reliabilitas tes ............................................................. 44

Tabel 3.9

Kategori tingkat kesukaran ...................................................... 45

Tabel 3.10

Hasil uji tingkat kesukaran ....................................................... 45

Tabel 3.11

Klasifikasi daya pembeda ........................................................ 46

Tabel 3.12

Hasil uji daya pembeda instrument tes ..................................... 47

Tabel 3.13

Uji validitas isi instrument nontes ............................................ 47

Tabel 3.14

Kategori N-Gain ....................................................................... 51

Tabel 3.15

Penskoran alternatif pernyataan angket ................................... 51

Tabel 3.16

Kategori angket siswa .............................................................. 52

Tabel 4.1

Ukuran pemusatan dan penyebaran data hasil pretest
kelas kontrol dan kelas eksperimen ......................................... 54

Tabel 4.2

Ukuran pemusatan dan penyebaran data hasil pretest
kelas kontrol dan kelas eksperimen ......................................... 56

Tabel 4.3

Rekapitulasi data hasil pretest dan posttest .............................. 56

Tabel 4.4

Hasil perhitungan uji normalitas kai kuadrat pretest dan
posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen ............................ 60

Tabel 4.5

Hasil perhitungan uji homogenitas pretest dan posttest

xii

kelas kontrol dan kelas eksperimen ......................................... 60
Tabel 4.6

Hasil perhitungan uji hipotesis ................................................. 61

Tabel 4.7

hasil angket respon siswa terhadap software hypermedia ........ 62

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A

Perangkat Pembelajaran .................................................... 72
1. RPP Kelas Eksperimen ..................................................... 72
2. RPP Kelas Kontrol ........................................................... 93

Lampiran B

Instrumen Penelitian ........................................................... 116
1.

Instrumen Tes ................................................................ 116
a. Kisi-kisi Instrumen Tes ............................................. 116
b. Instrumen Tes ............................................................ 118

2. Analisis Hasil Uji Instrumen ........................................... 155
a. Uji Validitas Butir Soal ............................................. 155
b. Uji Reliabilitas Instrumen ......................................... 156
c. Uji Taraf Kesukaran .................................................. 157
d. Uji Daya Pembeda ..................................................... 158
3.

Rekapitulasi Hasil Uji Instrumen ................................... 159

4.

Instrumen Tes Valid ....................................................... 160

5.

Soal Instrumen Penelitian .............................................. 177

6.

Lembar Jawaban ............................................................ 185

7.

Kisi-kisi Instrumen Nontes (Angket) ............................. 186

8.

Instrumen Nontes (Angket) ............................................ 187

9.

Lembar Uji Validitas Instrumen Nontes (Angket) ......... 188

10. Lembar Validasi Ahli Media .......................................... 189
11. Lembar Ahli Materi ....................................................... 191

Lampiran C

Analisis Data Hasil Penelitian ............................................ 194
1.

Hasil Pretest ................................................................... 194

2.

Hasil Posttest .................................................................. 200

3.

Uji Normalitas Hasil Pretest .......................................... 206
a. Kelas Kontrol ........................................................... 206
b. Kelas Eksperimen .................................................... 209

xiv

4.

Uji Normalitas Hasil Posttest ......................................... 212
a. Kelas Kontrol ............................................................ 212
b. Kelas Eksperimen ...................................................... 215

5.

Uji Homogenitas Hasil Pretest ...................................... 218

6.

Uji Homogenitas Hasil Posttest ...................................... 221

7.

Uji Hipotesis Hasil Pretest ............................................. 224

8.

Uji Hipotesis Hasil Posttest ........................................... 226

9.

Data Hasil Angket Respon Siswa .................................. 228

10. Data Persentase Ranah Kognitif Hasil Pretest ................ 229
11. Data Nilai N-Gain Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol ................................................................. 237

Lampiran D

Print Screen Media .............................................................. 238

Lampiran E

Surat-surat Penelitian ......................................................... 242
1. Surat Permohonan Izin Penelitian .................................... 242
2. Surat Keterangan Penelitian ............................................ 243
3. Lembar Uji Referensi ....................................................... 244
4. Biodata Penulis ............................................................... 251

xv

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan

merupakan

salah

satu

faktor

penentu

keberhasilan

pembangunan dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Pendidikan yang berkualitas sangat dibutuhkan agar menghasilkan sumber daya
manusia yang berkualitas. Menurut Undang-undang Republik Indonesia tentang
sistem pendidikan nasional nomor 20 tahun 2003 bab II pasal 3 yang
menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 1 Sesuai dengan tujuan
pendidikan nasional tersebut, maka dunia pendidikan dituntut untuk dapat
mempersiapkan sumber daya manusia yang kreatif yang mampu memecahkan
persoalan-persoalan aktual dalam kehidupan.
Fisika sebagai salah satu cabang dari mata pelajaran ilmu pengetahuan
yang dipelajari siswa di sekolah memberikan partisipasi aktif dalam peningkatan
kualitas pendidikan di Indonesia. Fakta mengenai kualitas pembelajaran IPA,
termasuk fisika, di Indonesia dapat dilihat berdasarkan penelitian yang dilakukan
oleh PISA (Programme for International Student Assessment). Menurut PISA,
pada tahun 2012 Indonesia berada di peringkat 64 dari 65 negara peserta, dengan
skor rata-rata sebesar 382 dari skor rata-rata Internasional sebesar 501. 2 Hal ini
menunjukkan bahwa rendahnya kualitas pembelajaran fisika di Indonesia.

1

Undang-undang R.I nomor : 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Tahun
2003 diambil dari www.unpad.ac.id/wp.../UU20-2003-Sisdiknas.pdf diakses tanggal 8 Februari
2015 pukul 10.07 WIB, h. 3.
2
PISA Results, What Students Know and Can Do: Student Performance in Mathematics,
Reading and Science, Summarises The Performance of Students in PISA 2012, Vol. 1, h. 5.

1

2

Fisika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat-sifat dan gejalagejala pada benda-benda yang ada di alam, baik dapat diamati secara langsung
maupun tidak langsung. Secara umum, fisika dipandang sebagai mata pelajaran
yang berat dan serius yang tidak jauh dari persoalan konsep, pemahaman konsep
dan penyelesaian soal-soal yang rumit secara matematis. Pada hakikatnya, belajar
fisika bukan hanya sekedar tahu cara perhitungan matematis, tetapi lebih jauh
siswa diharapkan mampu memahami konsep yang terkandung di dalamnya,
menuliskannya ke dalam notasi-notasi atau simbol-simbol fisis, memahami
permasalahan serta menyelesaikannya secara matematis. Selain itu, dalam
pembelajaran fisika diperlukan pemahaman konsep yang benar, nyata dan tepat
serta siswa memperoleh pengalaman menyeluruh mulai dari yang konkret sampai
yang abstrak. Namun, selama ini pelaksanaan proses pembelajaran fisika masih
menggunakan metode konvensional yaitu lebih berpusat pada guru sehingga siswa
belum diberikan kesempatan untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya.
Siswa cenderung menghafal rumus tanpa tahu konsep yang mendasari rumus
tersebut dan pemahaman konsep fisika siswa relatif rendah. Pernyataan tersebut
sejalan dengan Defri, dkk., yang menyatakan bahwa banyak siswa tidak
memperoleh hasil belajar yang baik karena mereka tidak mengetahui cara-cara
belajar yang efektif. Kebanyakan dari mereka hanya mencoba menghafal. Padahal
fisika bukanlah materi untuk dihafal, melainkan memerlukan penalaran dan
pemahaman konsep yang lebih. 3 Apabila pemahaman konsep yang relatif rendah
terjadi secara terus-menerus, maka akan berdampak pada rendahnya hasil belajar
fisika siswa.
Dalam pelaksanaannya pun, tidak sedikit guru yang belum memanfaatkan
fungsi media dalam pembelajaran secara maksimal untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran fisika. Hal ini disebabkan dalam memilih ataupun membuat media
pembelajaran diperlukan kreativitas dan keterampilan yang harus dimiliki oleh
guru. Berdasarkan permasalahan tersebut, guru merupakan salah satu faktor
penting yang sangat berperan dalam proses pembelajaran. Diperlukan suatu
3

Defri Yanto Lona. Dkk., Analisis Hirarki Pemahaman Siswa XA SMA Negeri 5 Palu
Pada Materi Hukum Newton, Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako, Vol. 1 No. 1, 2013, h. 1.

3

inovasi pembelajaran untuk mengubah paradigma siswa terhadap fisika menjadi
pelajaran yang menyenangkan dan bermakna dalam kehidupan sehari-hari. Dalam
hal ini guru harus memiliki dua kompetensi utama agar proses pembelajaran dapat
berlangsung dengan baik dan mencapai tujuan. Dua kompetensi tersebut adalah
kompetensi penguasaan materi dan kompetensi metodologi pembelajaran. 4 Oleh
karena itu, dalam proses pembelajaran penting bagi seorang guru untuk menguasai
pendekatan, metode pembelajaran dan pemilihan media pembelajaran yang tepat
untuk memotivasi dan menarik perhatian siswa dalam proses pembelajaran.
Menurut Briggs, media pembelajaran adalah alat yang digunakan untuk
memberikan rangsangan kepada siswa agar terjadi proses belajar. 5 Penggunaan
media pembelajaran dapat dimanfaatkan untuk membantu guru dalam
menyampaikan materi dan memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu
verbalistis. Pemilihan media yang tepat dapat mendukung proses pembelajaran
dengan baik sehingga tujuan instruksional pembelajaran dapat tercapai dengan
maksimal. Media pembelajaran memiliki beberapa fungsi, diantaranya dapat
mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa, dapat mengatasi batas
ruang kelas, memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dan
lingkungan, dan dapat menghasilkan keseragaman pengamatan yang memberikan
pengalaman yang menyeluruh dari yang konkrit sampai dengan abstrak, serta
dapat membangkitkan motivasi dan merangsang siswa untuk belajar. 6 Media
pembelajaran yang baik diharapkan dapat mencakup aspek visual, auditif dan
motorik. 7
Pada mulanya, media pembelajaran yang digunakan sebagai alat bantu
guru untuk mengajar adalah alat bantu visual. Namun, sekitar pertengahan abad
ke-20 usaha pemanfaatan media pembelajaran dilengkapi dengan alat bantu audio4

Zulfiani, dkk., Strategi Pembelajaran Sains. (Ciputat: Lembaga Penelitian UIN Jakarta,
2009), h. 91.
5
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana,
2010), h. 204.
6
Liya Nalurita, dkk., Bahan Ajar Kesebangunan dan Simetri Berbasis Contextual
Teaching and Learning (CTL) Menggunakan Macromedia Flash di Kelas 5 Sekolah Dasar, Jurnal
Pendidikan Matematika, Vol. 4, 2010, h. 47.
7
Indriyanto, “Pengaruh Pemanfaatan Media Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Fisika
Kelas XII SMA Kabupaten Sragen”, Tesis pada Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret
Surakarta, Surakarta, 2008, h. 84.

4

visual, seperti adanya komputer. Komputer dapat mengembangkan indera dan
menarik perhatian serta minat siswa. 8 Sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK), saat ini berbagai jenis aplikasi teknologi
berbasis komputer yang digunakan sebagai alat bantu atau media pembelajaran
menjadi semakin luas dan interaktif. Contohnya adalah tutorial, simulasi, games
dan drill. Namun, jika dilihat dari cara penyajian dan struktur navigasinya,
aplikasi-aplikasi tersebut dibuat dalam tampilan satu per satu pokok bahasan
secara langsung. Pengguna aplikasi ini tidak dapat dengan mudah untuk kembali
ke materi pokok. Hal inilah yang menyebabkan si pengguna (siswa) harus
melewati jalan yang panjang untuk kembali ke materi pokok. Untuk mengatasi
kelemahan tersebut, maka diperlukan suatu media yang dapat memudahkan
penggunanya untuk mengakses bagian-bagian dari isi media tersebut sesuai
dengan keinginannya. Salah satu bentuk media yang dapat digunakan adalah
hypermedia.
Hypermedia merupakan salah satu jenis multimedia interaktif berbasis
komputer. Hypermedia memiliki keunggulan dalam menyajikan informasi
pengetahuan melalui teks, gambar, suara, video dan animasi yang dihubungkan
pada suatu jalur (link) yang mampu mengaktifkan indera penglihatan dan
pendengaran siswa. Hypermedia sebagai teknologi pembelajaran multimedia baru
dalam bidang komputer, dapat menyediakan lingkungan belajar yang interaktif
dan eksploratif sehingga siswa dapat dengan mudah mengakses ataupun mencari
informasinya sendiri. Selain itu, hypermedia mampu mengumpulkan informasi
yang banyak dari berbagai media yang dapat disimpan dalam satu bentuk
kesatuan, di mana pengaksesannya pun dilakukan secara cepat. Dalam proses
pembelajaran, penggunaan hypermedia dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Menurut Ansori, dkk., prestasi belajar siswa yang pembelajarannya menggunakan
hypermedia lebih baik dibandingkan dengan siswa yang pembelajarannya

8

Munir, Multimedia: Konsep dan Aplikasi dalam Pendidikan, (Bandung: Alfabeta,
2012), h. 6.

5

menggunakan slide powerpoint. 9 Hal ini juga selaras dengan penelitian yang
dilakukan oleh Montu, dkk., yang menyimpulkan bahwa siswa yang menggunakan
hypermedia memberikan rata-rata prestasi belajar ranah kognitif yang lebih baik
daripada media riil. 10
Berdasarkan hal tersebut, penggunaan hypermedia dapat dijadikan sebagai
media alternatif dalam menyampaikan materi pembelajaran dan diharapkan
mampu

mengatasi

permasalahan-permasalahan

yang

ada

dalam

proses

pembelajaran seperti keterbatasan waktu dalam menyampaikan materi. Selain itu,
pemanfaatan hypermedia diharapkan mampu mendorong tumbuhnya keterampilan
belajar mandiri, keterampilan bernalar, meningkatkan keaktifan siswa dan juga
keterampilan memanfaatkan berbagai media pembelajaran.

Materi yang dipilih dalam penelitian ini adalah gerak lurus. Penggunaan
hypermedia dalam pembelajaran ini diharapkan dapat memvisualisasikan dan
memperjelas penyajian materi agar siswa lebih mudah memahami konsep gerak
lurus dan memotivasi siswa dalam mempelajari fisika. Oleh sebab itu, peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Hypermedia
terhadap Hasil Belajar Siswa SMA pada Konsep Gerak Lurus”.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dikemukakan di atas,
maka masalah pada penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
1.

Hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika masih relatif rendah.

2.

Pelaksanaan proses pembelajaran fisika masih menggunakan metode
konvensional yaitu lebih berpusat pada guru, sehingga siswa cenderung
pasing dan kurang antusias dalam pembelajaran.

3.

Penggunaan media pembelajaran belum dimanfaatkan secara maksimal dalam
pembelajaran fisika.
9

M. Iksan Ansori, dkk., Efektivitas Pembelajaran Hypermedia dan Slide Powerpoint
terhadap Prestasi Belajar Ditinjau dari Kemampuan Visuospasial, Jurnal Teknologi Pendidikan
dan Pembelajaran, Vol. 1, No. 3, 2013, h. 334.
10
Erlin Montu, dkk., Pembelajaran Fisika dengan Inkuiri Terbimbing Menggunakan
Hypermedia dan Media Riil Ditinjau Gaya Belajar dan Kemampuan Awal, Jurnal Inkuiri, Vol. 1,
2012, h. 10.

6

C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
penelitian ini harus dibatasi agar menjadi terarah dan tidak meluas. Ruang lingkup
masalah yang diteliti dibatasi pada hal-hal berikut.
1.

Penelitian ini dibatasi pada masalah hasil belajar yang hanya berorientasi
pada ranah kognitif yang merujuk pada taksonomi Bloom yang sudah direvisi
oleh Lorin W. Anderson, dkk. Ranah kognitif yang diukur pada penelitian ini
dimulai dari C 1 sampai C 4 .

2.

Untuk mengatasi permasalahan hasil belajar digunakanlah sebuah media
pembelajaran berbasis komputer (computer assisted instruction atau CAI)
yaitu hypermedia. Hypermedia dalam penelitian ini adalah sebuah software
yang dibuat dengan menggunakan adobe flash CC 2014 yang berisi
penjelasan materi tentang konsep gerak lurus.

3.

Pada kelas kontrol, diberikan perlakuan berupa pembelajaran konvensional.
Pembelajaran yang dimaksud adalah pembelajaran yang biasa dilakukan oleh
guru di kelas tersebut.

4.

Konsep yang diambil dalam penelitian ini dibatasi hanya pada konsep gerak
lurus yang diajarkan pada siswa SMA kelas X.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut maka perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “apakah terdapat pengaruh hypermedia terhadap hasil belajar
siswa SMA pada konsep gerak lurus?”
Rumusan masalah tersebut dapat dijabarkan ke dalam pertanyaan
penelitian sebagai berikut:
1.

Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa pada setiap jenjang kognitif
setelah diberi perlakuan pembelajaran menggunakan hypermedia?

2.

Bagaimana respon siswa terhadap hypermedia yang digunakan dalam
pembelajaran fisika pada konsep gerak lurus?

7

E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh hypermedia
terhadap hasil belajar siswa SMA pada konsep gerak lurus. Berdasarkan tujuan
penelitian secara umum tersebut, maka diperoleh tujuan khusus sebagai berikut:
1.

Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada setiap jenjang kognitif
setelah diberi perlakuan pembelajaran menggunakan hypermedia.

2.

Mengetahui respon siswa terhadap hypermedia yang digunakan dalam
pembelajaran fisika pada konsep gerak lurus.

F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah
1.

Memberikan informasi dalam mengembangkan media pembelajaran berbasis
komputer, khususnya hypermedia yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
sehingga dapat digunakan sebagai media pembelajaran alternatif untuk
meningkatkan hasil belajar fisika siswa pada konsep gerak lurus.

2.

Menjadi bahan rujukan bagi guru-guru mata pelajaran fisika dalam
menggunakan

media

pembelajaran

berbasis

komputer

untuk

mengaplikasikannya pada konsep fisika yang lain.
3.

Memberikan wawasan baru bagi peneliti dalam bidang pendidikan untuk
menerapkannya pada kajian fisika yang lain.

4.

Memberikan masukan dan motivasi bagi pihak sekolah untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran fisika dengan mengoptimalisasi penggunaan media
pembelajaran.

Dengan

demikian,

pihak

sekolah

diharapkan

untuk

menyarankan kepada para guru agar dapat menggunakan media pembelajaran
yang bervariasi dalam kegiatan pembelajaran.

BAB II
KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Kajian Teoritis
1.

Belajar

a.

Pengertian Belajar
Belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang dilakukan tiap individu

baik dalam bentuk pengetahuan, keterampilan ataupun sikap yang diperoleh
melalui pengalaman setelah berinteraksi dengan lingkungannya. Menurut Djaafar
dalam bukunya yang berjudul Kontribusi Strategi Pembelajaran Terhadap Hasil
Belajar menyatakan bahwa belajar merupakan proses yang ditandai oleh adanya
perubahan pada diri seseorang. Antara proses belajar dengan perubahan adalah
dua gejala yang saling terkait yakni belajar sebagai proses dan perubahan sebagai
bukti dari hasil yang diproses. 1
Belajar juga dapat diartikan sebagai suatu aktivitas mental atau psikis yang
berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan
perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai dan
sikap. 2 Perubahan yang tingkah laku yang dihasilkan dari belajar adalah
perubahan yang terjadi secara sadar, perubahan belajar bersifat positif dan aktif,
perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional, perubahan dalam belajar
bertujuan dan terarah, dan perubahan mencakup seluruh tingkah laku. 3
Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa belajar
adalah suatu usaha yang dilakukan seseorang dengan menggunakan potensi yang
dimilikinya untuk mengadakan perubahan fisik, mental dan tingkah laku yang
harus didukung oleh lingkungannya.

1

Tengku Zahara Djaafar, Kontribusi Strategi Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar,
(Jakarta: Subbag Publikasi Badan Depdiknas, 2001), h. 82.
2
W. S. Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: PT Grasindo, 1999), Cet. 5, h. 53
3
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2007), h. 102.

8

9

b. Unsur-unsur Belajar
Cronbach mengemukakan bahwa terdapat tujuh unsur-unsur belajar,
diantaranya: 4
Pertama, tujuan. Belajar dimulai karena adanya suatu tujuan yang ingin
dicapai. Tujuan itu muncul untuk memenuhi suatu kebutuhan. Perbuatan belajar
diarahkan kepada pencapaian suatu tujuan dan untuk memenuhi suatu kebutuhan.
Suatu perbuatan belajar akan efesien apabila terarah kepada tujuan yang jelas dan
berarti bagi siswa.
Kedua, kesiapan. Untuk dapat melakukan perbuatan belajar yang baik,
siswa perlu memiliki kesiapan fisik dan psikis serta kesiapan yang berupa
kematangan untuk melakukan sesuatu, maupun penguasaan pengetahuan dan
kecakapan-kecakapan yang mendasarinya.
Ketiga, situasi. Kegiatan belajar berlangsung dalam situasi belajar. Dalam
situasi belajar ini terlibat tempat, lingkungan sekitar, alat dan bahan yang
dipelajari, orang-orang yang tersangkut dalam kegiatan belajar serta kondisi siswa
yang belajar.
Keempat, interpretasi. Dalam menghadapi situasi, siswa mengadakan
interpretasi, yaitu melihat hubungan antara komponen-komponen situasi belajar,
melihat makna dari hubungan tersebut dan menghubungkannya dengan
kemungkinan pencapaian tujuan. Berdasarkan interpretasi tersebut, mungkin
siswa akan sampai pada kesimpulan dapat atau tidak dapat mencapai tujuan.
Kelima, respon. Berpegang kepada hasil interpretasi ketercapaian siswa
dalam mencapai tujuan, maka ia memberikan respon. Respon ini dapat berupa
suatu usaha coba-coba (trial and error) atau usaha yang penuh perhitungan dan
perencanaan ataupun ia menghentikan usahanya untuk mencapai tujuan tersebut.
Keenam, konsekuensi. Setiap usaha akan membawa hasil, akibat atau
konsekuensi. Demikian juga dengan usaha belajar yang dilakukan siswa, apabila
ia berhasil dalam belajarnya maka ia akan merasa senang, puas dan akan lebih
meningkatkan semangatnya untuk melakukan usaha-usaha belajar berikutnya.

4

Ibid., h. 157.

10

Ketujuh, reaksi terhadap kegagalan. Selain keberhasilan, kemungkinan
lain yang diperoleh siswa dalam belajar adalah kegagalan. Reaksi siswa terhadapa
kegagalan dalam belajar dapat bermacam-macam, diantaranya timbul rasa sedih
dan kecewa, menurunkan semangat dalam belajar, serta memperkecil usaha-usaha
belajar selanjutnya. Namun, reaksi tersebut dapat terjadi sebaliknya, yaitu
kegagalan membangkitkan semangat yang berlipat ganda untuk menebus dan
menutupi kegagalan tersebut.
c.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan

menjadi tiga macam, yaitu: 5
1) Faktor internal (faktor dari dalam siswa).
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu
yang dapat mempengaruhi proses belajar individu. Faktor-faktor internal ini
meliputi faktor fisiologis yang berhubungan dengan kondisi fisik individu dan
faktor psikologis yang berhubungan dengan keadaan psikologis individu, seperti
kecerdasan, motivasi, minat sikap dan bakat.

2) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa)
Faktor eksternal yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa. Faktor-faktor
eksternal yang mempengaruhi belajar dapat dibedakan menjadi dua,yaitu faktor
lingkungan sosial dan faktor lingkungan nonsosial.
3) Faktor pendekatan (approach to learning)
Faktor pendekatan dipahami sebagai segala cara atau strategi yang
digunakan siswa dalam menunjang efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran
materi tertentu. Strategi ini diartikan sebagai seperangkat langkah operasional
yang direkayasa sedemikian rupa untuk memecahkan masalah atau mencapai
tujuan belajar tertentu. Faktor pendekatan belajar ini juga berpengaruh terhadap

5

Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu, 1999), h.5.

11

tingkat keberhasilan proses pembelajaran siswa. Semakin mendalam carabelajar
siswa maka semakin baik hasilnya.

2.

Media Pembelajaran

a.

Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari

kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah
sesuatu yang mengantarkan atau meneruskan informasi atau pesan dari sumber
(pemberi pesan) ke penerima pesan. 6
Dalam kegiatan pembelajaran, media dapat didefinisikan sebagai sesuatu
yang dapat membawa informasi dan pengetahuan dalam interaksi yang
berlangsung antara guru dengan siswa. 7 Media juga dapat dipahami sebagai segala
sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber (pemberi
pesan) secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif di
mana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif. 8
Beberapa pendapat lain mengenai pengertian media pembelajaran,
diantaranya:
1) Briggs menyatakan bahwa media merupakan alat untuk memberikan
perangsang bagi siswa agar terjadi proses belajar. 9
2) Association of Education Communication Technology (AECT) memberikan
batasan terhadap media yaitu sebagai segala bentuk dan saluran yang
digunakan untuk proses penyaluran pesan. 10
3) Gagne mengemukakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam
lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. 11

6

Arief S. Sadiman, dkk., Media Pendidikan; Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatannya, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), h. 6.
7
Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar; Melalui
Penanaman Konsep Umum dan Islami, (Bandung: Refika Aditama, 2009), h. 65.
8
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru, (Ciputat: Gaung
Persada Baru, 2008), h. 7.
9
Rudi Susilana dan Cepi Riyana, Media Pembelajaran; Hakikat, Pengembangan,
Pemanfaatan, dan Penilaian, (Bandung: CV Wacana Prima, 2009), h. 6.
10
Ibid.
11
Arief S. Sadiman, dkk., op. cit., h. 6.

12

4) Asosiasi Pendidikan Nasional (National Education Association/NEA)
menyatakan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim (sumber) ke penerima sehingga dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sehingga proses
belajar terjadi. 12
5) Rossi dan Braidle mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah seluruh
alat dan bahan yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan
seperti radio, televisi, buku, koran, majalah, dan lain sebagainya. 13
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat menyampaikan atau
meneruskan informasi dan pengetahuan dari sumber kepada penerima secara
terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif di mana
penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif.

b. Klasifikasi Media Pembelajaran
Media yang dimanfaatkan dalam proses pembelajaran cukup banyak
jenisnya. Media pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok
besar, yakni: 14
1) Media audio merupakan media yang hanya melibatkan indera pendengaran
dan hanya dapat memanipulasi kemampuan suara saja.
2) Media visual merupakan media yang hanya melibatkan indera penglihatan.
3) Media audio visual merupakan media yang melibatkan indera pendengaran
dan penglihatan sekaligus dalam proses pembelajaran.
4) Multimedia merupakan media yang melibatkan berbagai indera dalam sebuah
proses pembelajaran.
Menurut Rudy Brets, terdapat tujuh klasifikasi media, diantaranya: 15
1) Media audiovisual gerak, seperti: film suara, pita video, film tv.

12

Ibid., h. 7.
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana,
2010), h. 204.
14
Yudhi Munadi, op. cit., h. 54-57.
15
Wina Sanjaya, op. cit., h. 212.
13

13

2) Media audiovisual diam, seperti film rangkai suara, media sound slide dan
halaman bersuara.
3) Audio semigerak, seperti tulisan jauh bersuara.
4) Media visual bergerak, seperti film bisu.
5) Media visual diam, seperti halaman cetak, foto, slide bisu.
6) Media audio, seperti radio, telepon, dan pita audio.
7) Media cetak, seperti buku, modul, dan bahan ajar mandiri.
Sementara menurut Leshin dan kawan-kawan, media diklasifikasikan ke
dalam lima kelompok, yaitu:
1) Media berbasis manusia, seperti guru, instruktur, tutor, main peran, kegiatan
kelompok, dan fieldtrip.
2) Media berbasis cetak, seperti buku, worksheet, alat bantu kerja, dan lembaran
lepas.
3) Media berbasis visual, seperti buku, bagan, grafik, peta, transparansi, dan
slide.
4) Media berbasis audio-visual, seperti video, film, program slide-tape dan
televisi.
5) Media berbasis komputer, seperti pengajaran dengan bantuan computer,
interaktif video, hypertext. 16
Dalam usaha untuk memanfaatkan media sebagai alat bantu dalam
pembelajaran, Edgar Dale mengadakan klasifikasi pengalaman menurut tingkat
dari yang paling konkret sampai yang paling abstrak. Klasifikasi tersebut dikenal
dengan nama kerucut pengalaman (Dale’s cone of experience). 17 Klasifikasi ini
banyak dijadikan acuan sebagai landasan teori penggunaan media.
Dasar pengembangan kerucut pengalaman Dale bukan berdasarkan tingkat
kesulitan, melainkan berdasarkan tingkat keabstrakan. Tingkat keabstrakan ini
terlihat dari jumlah jenis indera yang turut serta selama penerimaan isi pesan
dalam proses pembelajaran. 18

16

Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), h. 36.
Arief S. Sadiman, dkk., op. cit., h. 8.
18
Azhar Arsyad, op. cit., h. 10.

17

14

Gambar 2.1 Kerucut pengalaman Edgar Dale 19

c.

Fungsi Media Pembelajaran
Pada dasarnya, fungsi utama dari media pembelajaran adalah sebagai

sumber belajar. Beberapa fungsi lainnya merupakan hasil pertimbangan pada
kajian ciri-ciri umum yang dimilikinya, bahasa yang dipakai untuk menyampaikan
pesan dan dampak atau efek yang ditimbulkannya. Ciri-ciri umum media yang
dimaksud adalah kemampuan untuk merekam, menyimpan, melestarikan,
merekonstruksi, dan mentransportasikan suatu peristiwa atau objek. Selanjutnya,
yang dimaksud bahasa yang dipakai menyampaikan pesan adalah bahasa verbal
dan bahasa nonverbal. Sedangkan maksud dari dampak atau efek yang
ditimbulkan dari media adalah terjadinya perubahan tingkah laku dan sikap siswa
sebagai akibat interaksi antara siswa dengan pesan, baik perubahan secara
individu maupun secara kelompok. 20 Adanya perubahan tingkah laku inilah yang
merupakan tujuan utama media, yakni mengefektifkan proses komunikasi
pembelajaran sehingga tercapai tujuan yang diinginkan.
Fungsi penggunaan media dalam proses pembelajaran adalah sebagai
berikut. 21
1) Menarik perhatian siswa.

19

Ibid., h. 11.
Yudhi Munadi, op. cit., h. 36.
21
Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, op. cit., h. 67.

20

15

2) Membantu

siswa

untuk

mempercepat

pemahaman

dalam

proses

pembelajaran.
3) Memperjelas penyajian materi agar tidak bersifat verbalistis (dalam bentuk
kata-kata tertulis atau lisan).
4) Mengatasi keterbatasan ruang.
5) Pembelajaran dapat menjadi lebih komunikatif dan produktif.
6) Waktu pembelajaran dapat dikondisikan.
7) Menghilangkan kebosanan siswa dalam belajar.
8) Meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari sesuatu dan menimbulkan
gairah belajar.
9) Melayani gaya belajar siswa yang beraneka ragam.
10) Meningkatkan

keaktifan

atau

keterlibatan

siswa

dalam

kegiatan

pembelajaran.
Berikut ini merupakan prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam
proses pembelajaran, agar media pembelajaran benar-benar digunakan untuk
membelajarkan siswa. 22
1) Media yang digunakan guru harus sesuai dan diarahkan untuk mencapai
tujuan pembelajaran.
2) Media yang digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran.
3) Media pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan dan kondisi siswa.
4) Media yang akan digunakan harus memperhatikan efektivitas dan efisiensi
penggunaannya.
5) Media yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru dalam
mengoperasikannya. Media secanggih apapun tidak akan bisa menolong
tanpa kemampuan teknis dalam mengoperasikannya.
Agar media pembelajaran yang dipilih itu tepat dan sesuai dengan prinsipprinsip pemilihan, perlu diperhatikan juga faktor-faktor yang mempengaruhi
dalam pemilihan media pembelajaran. Faktor-faktor tersebut diantaranya:

22

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
(Jakarta: Kencana, 2011), h. 173-174.

16

objektivitas, program pengajaran, sasaran program, situasi dan kondisi, dan
kualitas teknik. 23

d. Manfaat Media Pembelajaran
Dalam pendidikan, media difungsikan sebagai sarana untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Informasi yang terdapat dalam media harus melibatkan
siswa baik dalam mental maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata, sehingga
pembelajaran dapat berlangsung dengan baik. Menurut

Sudjana dan Riva’i,

manfaat media pembelajaran bagi siswa dalam proses belajar adalah sebagai
berikut. 24
1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa, sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar.
2) Memperjelas makna bahan pembelajaran (materi) sehingga lebih mudah
dipahami siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan
pembelajaran.
3) Metode mengajar yang digunakan guru akan