Observasi Wawancara Teknik Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan melalui wawancara bersifat verbal dan nonverbal. Data verbal ialah data yang didapat melalui percakapan atau tanya jawab baik langsung maupun melalui alat komunikasi seperti tape recorder atau sarana komunikasi lainnya. Data nonverbal adalah data yang tidak dapat ditangkap oleh alat perekam seperti gerak tubuh, gerak tangan, perubahan wajah, pandangan mata, serta gerak lainnya yang punya makna terhadap persoalan yang dikomunikasikan. Data verbal maupun nonverbal merupakan data yang sangat penting sehingga dengan perpaduan kedua pesan data tersebut akan sangat membantu keterbukaan dan kebenaran informasi yang disampaikan responden. Demikian pula proses wawancara pada tahap permulaan biasanya tak berstruktur dengan maksud untuk menampung keterangan yang rinci, luas dan mendalam mengenai pandangan orang lain. Setelah peneliti memperoleh semua keterangan atau informasi yang diperlukan, peneliti mengadakan wawancara yang berstruktur yang disusun berdasarkan apa-apa yang telah disampaikan oleh responden. Wawancara dilakukan melalui tiga macam pendekatan Nasution, 2003: 74, yakni: 1 Dalam bentuk percakapan informal yang mengandung unsur spontanitas, kesantaian, tanpa pola atau arah yang ditentukan sebelumnya. 2 Menggunakan lembaran berisi garis besar pokok-pokok, topik atau masalah yang dijadikan pegangan dalam pembicaraan. 3 Menggunakan daftar pertanyaan yang lebih terinci, namun bersifat terbuka yang telah dipersiapkan lebih dahulu dan akan diajukan menurut urutan dan rumusan yang tercantum. Pada awal penelitian pendekatan dalam wawancara mengikuti pola 1, dan setelah penelitian berjalan selama waktu tertentu pendekatan akan beralih ke pola 2 dan pola 3.

c. Dokumen

Dalam penelitian kualitatif naturalistik tidak hanya melakukan observasi dan wawancara, namun bahan dokumentasi serta data lainnya juga perlu mendapat perhatian dan dimanfaatkan untuk melengkapi dan menopang hasil observasi dan wawancara tersebut. Tulisan pribadi, buku harian, surat-surat, termasuk dokumen resmi , dan foto-foto kegiatan terutama kegiatan di alam terbuka akan jadi dokumen penting dalam penelitian ini. Kesemuanya itu dapat dipandang sebagai nara sumber yang dapat menjawab permasalahan yang diperlukan .

d. Triangulasi

Dalam hal-hal tertentu penelitian dapat dilakukan melalui gabungan antara observasi, wawancara, dan penggunaan dokumen yang dikenal dengan triangulasi. Apa yang diamati sesuai dengan apa yang sesungguhnya ada dalam keadaan yang sebenarnya sehingga memenuhi validitas penelitian, baik validitas internal maupu validitas eksternal, realibilitas serta obyektivitasnya. Dengan triangulasi kebenaran data dapat dicek dengan membandingkan data yang diperoleh dari sumber lain. Cara tersebut merupakan usaha untuk melihat dan mengamati lebih tajam hubungan berbagai data agar mencegah kesalahan dalam analisa data.

2. Instrumen Pengumpulan Data

Dalam penelitian kualitatif instrumen utama yang merupakan kunci dalam penelitian ini adalah peneliti itu sendiri. Lincoln dan Guba Suyono, 2008: 306 menyatakan bahwa : The instrument of choice in naturalistic inquiry is the human. We shall see that other forms of instrumentation may be used in later phases of the inquiry, but the human is the initial and continuing mainstay. But if the human instrument has been used extensively in earlier stages of inquiry, so that an instrument can be constructed that is grounded in the data that the human instrument has product. Selanjutnya Nasution Sugiyono 2008: 306 menyatakan bahwa: “Dalam penelitian kualitatif tidak ada pilihan lain dari pada menjadikan manusia sebagai instrumen penelitian utama. Alasannya ialah bahwa segala sesuatunya belum mempunyai bentuk yang pasti”. Sebagai instrumen penelitian disamping peneliti itu sendiri, juga instrumen lain yang merupakan bagian dari proses penelitian. Peneliti sebagai instrumen harus memiliki kualitas yang mampu beradaptasi dengan responden di lapangan. Peneliti sebagai instrumen divalidasi seberapa jauh kualitas siap melakukan penelitian, yang faham akan metode penelitian kualitatif, penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti, dalam hal ini wawasan mengenai kultur kepramukaan serta karakter alam terbuka yang mempengaruhinya. Peneliti sebagai instrumen utama berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan responden sebagai sumber data . Pada penelitian ini yang menjadi informan dan atau responden adalah para orang dewasa yang saat ini telah berkiprah dalam kehidupan masyarakat, yang memiliki pengalaman ikut serta dalam pendidikan di Gerakan Pramuka baik yang pernah aktif di golongan Siaga, Penggalang, Penegak atau Pandega sejumlah 300