Prosedur Pengumpulan Data IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KEMANDIRIAN BERBASIS NILAI SATYA DAN DARMA PRAMUKA DALAM MEMBENTUK GENERASI MUDA MANDIRI MELALUI KEGIATAN ALAM TERBUKA.
Teknik pengolahan dan analisis data adalah proses penyederhanaan data dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan sekaligus dianalisa
keabsahannya sehingga berfungsi untuk bahan penyusunan dan perkembangan selanjutnya.
Miles dan Huberman dalam Sugiyono 2008;337 mengemukakan bahwa: “Aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan
berlangsung secara terus menerus sampai tuntas. Aktivitas dalam analisis data tersebut yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing verification”
Setelah peneliti melakukan pengumpulan data, maka peneliti melakukan anticipatory sebelum melakukan reduksi data
Data reduction reduksi data merupakan tahapan awal menyeleksi, mengarahkan, menyederhanakan, dan mengabtraksi data yang diperoleh hasil
wawancara dan observasi di lapangan. Data yang terkumpul langsung dicatat secara rinci. Setiap data direduksi dengan memilih hal-hal pokok yang sesuai
dengan pokok permasalahan. Kemudian diamati sehingga menghasilkan gambaran yang jelas tentang hasil pengamatan serta mempermudah peneliti
mencari hal-hal yang diperlukan. Data display merupakan langkah berikutnya setelah data direduksi yaitu
penyajian data yang bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar katagori, flowchart dan sejenisnya. Dengan mendisplay data akan
memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan data yang telah ada dan telah dipahami. Penyajian data dengan teks
yang bersifat naratif juga dilaksanakan berupa grafik, metrik, network, dan chart.
Conclution Verification penarikan kesipulan verifikasi merupakan langkah ketiga dalam analisis data yang masih bersifat sementara dan akan
berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikunya. Bila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap
didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten, saat peneliti kembali kelapangan, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang
kredibel. Pada analisis data dilapangan peneliti memperhatikan juga tahapan
penelitian menurut Spradley yang dapat digunakan yaitu analisis domain, analisis taksonomi, analisis komponensial dan analisis tema cultural yang dalam Soegiono
2008 digunakan dalam analisa data kualitatif. 1.
Analisis Domain Memperoleh gambaran yang umum dan menyeluruh dari obyek penelitian
atau situasi social yang terdiri atas place, avtor dan activity. Peneliti menetapkan domain tertentu setelah melaksanakan observasi partisipan, mencatat hasil
observasi dan wawancara, melakukan observasi deskriptif, selanjutnya analisis domain dan menetapkan domain tertentu sebagai pijakan untuk penelitian
selanjutnya. 2.
Analisis taksonomi Domain yang dipilih tersebut selanjutnya dijabarkan menjadi lebih rinci
untuk mengetahui struktur internalnya dengan melakukan observasi terfocus. Hasil analisis taksonomi dapat disajikan dalam bentuk diagram kotak, diagram
garis, dan simpul.
3. Analisis komponensial
Mencari ciri spesifik pada setiap struktur internal dengan cara mengkontraskan antar elemen. Pada analisis ini yang diurai adalah domain yang
telah ditetapkan menjadi focus penelitian dan yang dicari adalah data yang memiliki perbedaan atau yang kontras. Dengan teknik pengeumpulan data yang
bersifat triangulasi tersebut sejumlah dimensi yang spesifik dan berbeda pada setiap elemen akan dapat ditemukan.
4. Analisa tema kultural
Mencari hubungan di antara domain, dan bagaimana hubungan dengan keseluruhan, dan selanjutnya dinyatakan kedalam tema judul penelitian.
Hubungan tersebut merupakan benang merah yang mengintegrasikan lintas domain yang ada yang selanjutnya akan tersusun suatu kotruksi situasi sosial
obyek penelitian yang sebelumnya masih gelap atau remang-remang. Untuk mengukur seberapa besar efektivitas model pembelajaran
kemandirian berbasis nilai Satya dan Dharma Pramuka dalam membentuk Generasi Muda mandiri melalui kegiatan alam terbuka, peneliti melakukan
analisis korelasi dengan menggunakan analisis korelasi dari Pearson, dengan terlebih dahulu mengukur seberapa sering responden mengikuti atau melakukan
kegiatan di alam terbuka pada saat responden menjadi peserta didik pramuka pada waktu yang lalu. Kemudian mengukur sikap terhadap perilaku mandiri yang saat
ini dirasakan responden pada saat ini di lingkungan masyarakat berdasarkan peran dan profesi masing-masing.
Pengujian dilakukan dengan terlebih dahulu mengukur derajat hubungan antara seberapa sering responden mengikuti kegiatan alam x dan bagaimana
perilaku mandiri yang dirasakan saat ini y, dengan menggunakan rumus korelasi Pearson Donald R. Cooper dan Willian Emori, 1998:109 yaitu:
r = ∑xy
∑x
2
∑y
2
Selanjutnya, untuk memudahkan analisis, peneliti menggunakan program SPSS 15,0 yang diolah secara komputerisasi dengan cara memasukkan skor
seberapa sering responden mengikuti atau melakukan kegiatan alam terbuka dan memasukkan skor sikap perilaku mandiri yang dirasakan responden saat ini.
Kemudian peneliti melakukan analisis korelasi sehingga muncul data yang dapat diterjemahkan atau dijelaskan dalam bentuk penjelasan uraian. Dalam mengukur
seberapa sering dan sikap, digunakan skala sikap Likert yaitu pernyataan yang dimaksudkan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi responden terhadap
sesuatu objek. Skala dimaksud menggunakan standar 1 sampai dengan 5 yang menggambarkan skala paling rendah negativesangat bertentangan kepada yang
paling tinggi positifsangat mendukung. Dengan demikian kesimpulan yang didapat dari hasil wawancara dan observasi melalui pendekatan kualitatif dapat
diperkuat melalui ukuran tersebut melalui analisis Pearson.
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI