BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang peneliti gunakan adalah penelitian eksperiment. Menurut Sugiyono penelitian eksperiment didefinisikan sebagai metode penelitian yang
digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali.
38
Alasan peneliti menggunakan jenis penelitian ini, karena penelitian ini menggunakan perlakuan treatment yang dilakukan oleh peneliti.
B. Desain Penelitian
Desain eksperiment yang digunakan dalam peneltian ini adalah pre- exspremental designs. Dalam penelitian ini bentuk desain yang peneliti gunakan
adalah One-Group Pretest-Posttest Desigs. Di dalam desain ini penelitian dilakukan sebanyak 2 kali yaitu sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen, observasi yang
dilakukan sebelum 01 disebut pre-test dan observasi sesudah eksperimen 02 disebut post-test.
39
Bentuk desain ini digunakan karena peneliti mengguanakan sampel satu kelompok yang diberi perlakuan dan dibandingkan keadaannya dengan sebelum
diberi perlakuan. Peneliti mengukur pemberian konseling kelompok dengan teknik
38
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan RD, Bandung: Alfabet 2009, hlm. 72
39
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 1985, hlm.124
role playing dua kali yaitu sebelum diberikan perlakuan dan setelah diberikan perlakuan. Penelitian dengan desain ini digunakan untuk mengukur pemberian
konseling kelompok dengan teknik role playing peserta didik. Sedangkan untuk mengukur perilaku bullying peserta didik, peneliti
menggunakan jenis penelitian komperatif dua sampel dengan menggunakan sampel berkorelasi.
40
Yang berarti membandingkan hasil dua sampel yang berkorelasi atau berhubungan dimana hasil dua sampel itu diambil dari sampel yang sama.
Maka pengukuran pemberian konseling kelompok dengan teknik role playing di lakukan sebanyak dua kali, yaitu sebelum pre-test dan sesudah post-test
pemberian layanan konseling kelompok. Adapun indikator yang digunakan dalam pengukuran ini adalah sebagai berikut:
7. Menyisihkan seseorang dari pergaulan. 8. Menyebarkan gosip, membuat julukan yang bersifat ejekan.
9. Mengerjai seseorang untuk mempermalukan 10.
Mengintimidasi atau mengancam korban. 11.
Melukai secara fisik. 12.
Melakukan pemalakan.
41
Pengukuran ini dilakukan untuk Mengetahui apakah pemberian layanan konseling kelompok dengan teknik role playing dapat mengurangi perilaku bullying.
40
Sugiyono, statistik Untuk Penelitian Bandung: Alfabeta, 2011, hlm.119-120
41
Al. Tridhonanto, Mengapa Anak Mogok Sekolah Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2014, hlm. 60
Dapat disimpulkan bahwa penelitian eksperiment merupakan penelitian untuk mencari pengaruh saat sebelum diberikan pemberian konseling kelompok dengan
teknik role playing dan sesudah diberikan pemberian konseling kelompok dengan teknik role playing.
Desain penelitian dapat di lihat pada gambar berikut:
Gambar 1 Pola
One-Group Pretest-Posttest
Pengukuran Pengukuran
pre-test Perlakuaan post-test O1 x O2
Keterangan : O1 : nilai prestest sebelum diberikan konseling kelompok dengan teknik role
playing X : pemberian konseling kelompok dengan teknik role playing
O2 : nilai posttest setelah dilakukan konseling kelompok dengan teknik role playing.
42
42
Sugiyono, Op.Cit, hlm.75
C. Variabel Penelitian