86
BAB IV MANAJEMEN DEWAN DAKWAH DALAM ISLAMIYAH
INDONESIA DDII PROVINSI LAMPUNG DALAM PENINGKATAN KUALITAS DA’I
A. Perencanaan
Manajemen sebagai teori yang diakui dapat menunjang keberhasilan setiap hal, tentu bisa berjalan jika fungsi-fungsi yang terdapat di dalamnya
diimplementasikan dengan baik. Perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan keputusan. Selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana dan oleh
siapa. Hal yang terpenting dalam proses perencanaan adalah kehadiran atau keikutsertaan seluruh anggota sebuah iorganisasi dalam menentukan peencanaan
kerja organisasi. Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia membuat rencana kerja 5 tahun, rencana
kerja tahunan. Terkait masalah peningkatan kualitas da‟i Dewan Dakwah Islamiyah
Indonesia Provinsi Lampung memiliki program pelatihan atau pengkad eran da‟i,
dalam proses awal sebelum pelaksanaan telah melalui beberapa tahapan seleksi dan penetapan siapa yang menjadi target untuk dibina dan dibimbing agar menjadi kader-
kader da‟i professional dan memiliki kualitas yang baik. Setiap usaha apapun jenisnya, akan dapat berjalan secara efektif dan efesien
apabila sebelumnya sudah direncanakan secara matang. Karena dengan menyusun perencanaan secara matang, maka penyelenggaraan semua kegiatan akan berjalan
lebih terarah dan teratur, seperti program kerja m engenai satu desa satu da‟i yang saat
ini sudah berjalan sesuai dengan perencanaan dan juga selalu memberikan peningkatan kualitas da‟i dengan cara pelatihan dan pengkaderan da‟i yang ada di
Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia. yang sudah ditetapkan Hal yang tidak bisa dipungkiri tentunya adalah, pelatihan dan pengkaderan sebagai media peningkatan
kualitas da‟i yang diharapkan mampu menjadi sosok yang unggul dalam berdakwah, tidak akan terlepas dari adanya program pelatihan atau pengkaderan untuk peningktan
87 k
ualitas da‟i melalui fungsi manajemen. Artinya secra sinergi manajemen dapat difungsikan sebagai alat dalam mengatur terlaksananya peningkatan kualitas da‟i
melalui pelatihan atau pengkaderan. Peningkatan kualitas da‟i melalui pelatihan atau pengkaderan secara praktis
hanya sebagai kegiatan seremoni saja, namun peningkatan kualitas da‟i melalui program pelatihan atau pengkaderan tidak luput dari musyawarah pembutan rencana.
Dengan adanya musyawarah dipandang perlu dan sangat urgen demi kelancaran kegitan pe
ningkatan kualitas da‟i melalui pelatihan atau pengkaderan. Dengan adanya penempatan rencana awal dalam pelatihan atau pengkaderan, program ini telah
mencetak mencetak da‟i-da‟i yang berkualitas dan professional. Dalam perencanaan peningkatan kualitas da‟i ini target yang ingin dicapai
selain untuk membentuk kader yang menguasai keilmuan dakwah, da‟i juga diharapkan mampu menjadi solusi dalam pemecahan masalah konflik serta
munculnya berbagai aliran yang menyimpang, dengan penempatan rencana awal dalam pen
ingkatan kualitas da‟i melalui pelatihan atau pengkaderan, diharpakn dalam tempo 10 tahun program ini mampu mencetak 1.000 kader ulama yang memiliki
criteria tertentu. Apa yang dilakukan tersebut menurut analisa penulis adalah karena adanya
kesadaran pengurus Dewan Dakwah akan pentingnya sebuah rencna yang matang dalam setiap program yang akan mereka jalankan. Lebih-lebih jika yang dibahas
adalah generasi da‟i-da‟i ke depan, tentu dalam pelatihan atau pengkaderan harus memperhatikan segala sesuatunya. Untuk mecapai tujuan yang telah ditetapkan oleh
Dewan Dakwah juga adanya pelatihan yang dibagi menjadi dua, yaitu pelatihan bergelar dan non gelar.
Upaya mengimplementasikan beberapa program peningkatan kualitas da‟i melalui pelatihan atau pengkaderan jika dilihat dalam struktur kepengurusan
sangatlah baik dan tersusun rapi. Bahkan peraturan-peraturan tugas masing-masing bidang tertentu dengan jelas dalam struktur dan program kerja. Artinya secara logika
pelatihan da‟i dalam haal peningkatan kualitas da‟i tentu akan sangat mudah
88 terlaksana, karena beberapa bidang dan telah dibuat sedemikian rupa agar dapat
bekerja sesui bidangnya masing-masing. Dalam perencanaan juga peningkatan kualitas da‟i melalui program pelatihan
atau pengkaderan mengalokasikan dana yang akan digunakan dalam program ini dengan mengkoordinir ketua cabang kabupaten dan bekerja sama dengan instansi
atau kantor pemerintahan setempat.
B. Pengorganisasian