90 medan dakwah, tentu ekonominya harus diperhatikan. Seperti halnya penuturan Ustad
Ansori, Dewan Dakwah tela h memberikan gaji bagi para da‟i lama maupun baru.
Meskipun tidak disebutkan nominalnya. Imbalan yang diberikan tersebut sebagai bentuk penghargaan bahwa da‟i juga
adalah manusia yang memiliki hajat hidup sebagaimana manusia pada umumnya. Artinya siapapun orangnya tentu tetap membutuhkan dunia untuk menompang
kebutuhan akhirat.
C. Penggerakan
Setelah melalui
dua fungsi
manajemen yaitu
perencanaan dan
pengorganisasian dalam teori manajemen masih ada tahap berikutnya yang perlu diimplementasikan yaitu pelaksanaan atau penggerakan. Dalam pelaksanaan atau
penggerakan Dewan Dakwah mengupayakan semua program yang ditetapkan untuk berjalan dengan monitoring dan adanya evaluasi, yang dilakukan oleh bidang
kade risasi dan dakwah. Yaitu dengan cara mendukung transfortasi kepada para da‟i
dan pendanaan da‟i, mewajibkan kepada para da‟i untuk memiliki kegiatan dakwah rutin seperti pengajian TPA dan mengisi khutbah atau pengajian umum.
Agar program pelatihan da‟i dapat berjalan dengan baik ditetapkanlah dua sistem kepemimpinan, yaitu pengurus tetap dan pengurus sementara. Pengurus tetap
difungsikan untuk mengelola pelatihan bergelar dan pengurus sementara di buat dalam bentuk kepanitiaan untuk pelatihan non gelar seperti seminar, symposium,
dauroh serta kajian-kajian yang hanya menggunakan waktu singkat. Untuk menambah wawasan keIslaman, sejarah, humaniora, ilmiah, dan
kontemporer DewanDakwah Islamiyah Indonesia melakukan gerakan kepada kader da‟i yaitu dengan meningkatkan untuk membaca buku-buku, adanya halaqoh setiap
bulanan, adanyaa materi- materi yang diberikan kepada da‟i.
Pada saat ini setidaknya Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Provinsi Lampung sudah memiliki 80 da‟i di Provinsi yang mana mereka memiliki binaan da‟i
di setiap kabupatennya. Da‟i yang ada di Dewan Dakwah sudah dapat dikatakan
91 memiliki sifat-
sifat yang harus dimiliki oleh para da‟i seperti : Beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, ahli tobat, ahli ibadah, amanah dan sidik, pandai bersyukur dan
sifat-s ifat lainnya yang memang harus dimiliki oleh para da‟i.
Berdasarkan analisa penulis, ada beberapa hal yang menarik dan hal inilah yang menjadi menyebab Dewan Dakwah memiliki kader-
kader da‟i yang bukan hanya dapat diakui kualitasnya namun juga kuantitas keilmuannya. Di antara hal yang
penulis maksud ialah adanya ketelitian pengurus Dewan Dakwah dalam perhatian mereka terhadap semua kegiatan yang akan mereka lakukan mereka mengadakan
musyawarah setiap hari Rabu, dilakukannya ini agar ada kesempatan bagi pengurus.
D. Evalusi