Penyusunan Fault Tree Analysis Mengidentifikasi Kontradiksi Antar Variabel

4‐7 Variabel yang akan menjadi fokus pembahasan adalah variabel yang termasuk kategori belum dapat memuaskan pelanggan dan dari model Kano termasuk kategori must be, one dimensional dan attractive.

4.3 Penyusunan Fault Tree Analysis

Untuk variabel-variabel yang menjadi prioritas, dibuat FTA untuk mencari akar penyebab agar dapat diberikan usulan yang tepat, seperti pada gambar 4.2 sampai 4.13 Gambar 4.2 Fault Tree Analysis ketidakpuasan kapasitas kursi Gambar 4.3 Fault Tree Analysis ketidakpuasan keleluasaan duduk selama perjalanan Keleluasaan duduk selama perjalanan kurang Kursi diisi lebih dari kapasitas orang Banyak penumpang berdiri di mana saja Terlalu banyak penumpang diperbolehkan naik Rancangan kursi mengurangi keleluasaan Ukuran kursi terlalu sempit Tidak adanya standar jumlah penumpang maximum 4‐8 Gambar 4.4 Fault Tree Analysis ketidakpuasan kenyamanan tempat duduk Gambar 4.5 Fault Tree Analysis ketidakpuasan kebersihan udara 4‐9 Gambar 4.6 Fault Tree Analysis ketidakpuasan kenyamanan tempat duduk Gambar 4.7 Fault Tree Analysis ketidakpuasan keandalan bis Tidak ada pengawasan dan sanksi ketat Pembayaran cara tunai manual 4‐10 Tarif tidak sesuai yang tertera di tiket Ada sopir atau kondektur memungut lebih dari tarif Gambar 4.8 Fault Tree Analysis ketidakpuasan tarif sesuai yang tertera di tiket Gambar 4.9 Fault Tree Analysis ketidakpuasan kejelasan informasi tempat pemberhentian Gambar 4.10 Fault Tree Analysis ketidakpuasan keamanan barang di dalam bis Informasi tempat perhentian tidak jelas Informasi ke masyarakat tidak ada Tidak selalu ada halteu khusus Sopir mau berhenti di mana saja Gambar 4.11 Fault Tree Analysis ketidakpuasan kecepatan sopir mengendarai bis 4‐11

4.4 Mengidentifikasi Kontradiksi Antar Variabel

Dari hasil FTA, dapat ditemukan akar permasalahan yang terjadi dan usaha perbaikan yang tepat guna. Namun di antara beberapa variabel terjadi kontradiksi, yaitu kondisi di mana penyebab 2 variabel kepuasan atau lebih bertolak belakang dengan variabel kepuasan lain, sehingga dalam perbaikan nanti, bila ditingkatkan akan meningkatkan kepuasan terhadap suatu variabel tetapi menurunkan kepuasan terhadap variabel lain. Gambar 4.12 Fault Tree Analysis ketidakpuasan ketepatan waktu berangkat dari terminal 4‐12 Gambar 4.13 Fault Tree Analysis ketidakpuasan keselamatan jiwa terjamin 4‐13 Dengan kondisi seperti ini, maka kontradiksi atau konflik perlu diselesaikan terlebih dahulu. Salah satu cara yang dapat dipakai untuk menyelesaikan kontradiksi ini adalah penggunaan metode TRIZ, yang menyediakan TRIZ matrix untuk memberikan usulan atau ide dalam menyelesaikan, sehingga dapat ditemukan solusi yang tepat bagi variabel-variabel yang berkontradiksi. Dalam penelitian ini, didapatkan 4 kontradiksi. 1. Kontradiksi antara kapasitas tempat duduk dengan keleluasaan duduk saat perjalanan. Seperti dapat dilihat pada gambar 4.2 dan 4.3, dapat dilihat pada FTA bahwa terdapat kontradiksi ukuran tempat duduk dan ruang antar tempat duduk. Untuk meningkatkan kapasitas tempat duduk, ukuran tempat duduk dan ruang antar tempat duduk perlu dikurangi, tetapi bila ini dilakukan, maka keleluasaan duduk saat perjalanan akan berkurang karena penumpang akan merasa sempit. 2. Kontradiksi antara kapasitas tempat duduk dengan kenyamanan duduk. Seperti dapat dilihat pada gambar 4.2 dan 4.4, dapat dilihat bahwa terjadi kontradiksi ukuran tempat duduk dan ruang antar tempat duduk. Agar kapasitas tempat duduk meningkat, dibutuhkan ukuran dan ruang antar tempat duduk yang sempit, tetapi hal ini mengurangi kenyamanan dan sebaliknya. 3. Kontradiksi antara kebersihan interior bis dengan ketapatan waktu keberangkatan bis dari terminal. Hal ini menjadi kontradiksi, karena agar interior menjadi bersih akan dibutuhkan waktu membersihkan bis di terminal, sehingga waktu keberangkatan harus menunggu proses membersihkan selesai. Hal ini menjadi masalah bila dalam bis ada tumpahan atau kotoran yang sulit dibersihkan, sehingga memperpanjang waktu membersihkan, sedangkan waktu keberangkatan dituntut untuk tepat waktu. Jadi bila ingin interior bersih maka perlu waktu lebih lama untuk membersihkan yang otomatis akan mengundur waktu keberangkatan. 4. Kontradiksi dengan kapasitas tempat duduk dengan kualitas udara yang baik. Dengan banyaknya kapasitas tempat duduk, otomatis akan meningkatkan jumlah penumpang dalam bis, akan mengurangi kualitas udara.

4.5 Mengembangkan Parameter Dari Tabel TRIZ