Sensibilitas wajah normal. CN VI : Abducens melihat kesamping
Tidak ada gangguan pada saat melirik kesamping CN VII : Facialis mimik ajah
Mimik wajah TN. M normal CN VIII : vestibuloctrochlearis keseimbangan dan pendengaran
Keseimbangan dan pendengaran TN. M normal CN IX : Glossofaringeus lidah dan tenggorokan
Tidak ada gangguan pada lidah dan tenggorokan. CN X : vagus rongga dada dan perut
Tidak dilakukan pengkajian CN XI : Ascesorius otot faring dan laring
Tidak dilakukan pengkajian Hypoglossus : otot lidah
Tidak dilakukan pengkajian. i. Riwayat terapi.
bila Tn. M sakit demam ia hanya meminum obat yang di jual kedai-kedai,atau di pasaran.seperti Konidin ato paramex.
2.2.2 Analisa data No
. DATA
MASALAH KEPERAWATAN
1. DS: Pasien mengatakan bahwa
sendi pada kedua kakinya panas dan sakit.
DO : Pasien tampak kesakitan, Skala nyeri 7
- Tampak Tn.M gelisah dan
raut wajah yang menahan sakit.dan tampak
memegangi kakinya. -
TD: 13080 mmHg Nyeri
Universitas Sumatera Utara
2. -
Nadi: 94 xi -
Suhu: 37
o
c -
Respirasi: 22 x i -
Adanya inflamasi atau kemerahan pada sekitar
sendi – sendi kaki Tn. M.
DS: Pasien mengatakan tidak dapat menggerakkan kedua kakinya
karena tidak ada tenaga.
DO: Pasien tampak lemah dan takut menggerakkan kakinya.
- Kekuatan otot : 5, masih
bebas bergerak dan menahan tahanan
Intoleransi aktifitas gangguan
mobilisasi
2.2.3 Rumusan Masalah
a. Masalah Keperawatan : 1. Nyeri
2. Gangguan Mobilisasi
b. Diagnosa Keperawatan 1.Nyeri akut akibat penumpukan purin pada ekstremitas bawah ditandai dengan
rasa ngilu pada persendian. 2. Gangguan Mobilisasi Berhubungan dengan Nyeri ditandai dengan bagian
ekstremitas bawah sulit untuk digerakkan.
Universitas Sumatera Utara
PERENCANAAN KEPERAWATAN DAN RASIONAL
Hari Tanggal No.
Dx Perencanaan Keperawatan
Senin 17 juni 2013
1 Tujuan dan Kriteria Hasil :
Tujuan : nyeri dapat berkurang hilang Kriteria hasil :
- klien tampak tenang - skala nyeri 1
Tujuan :klien dapat beaktivitas secara semula Kriteria hasil :
-klien melakukan mobilisasi secara bertahap. Rencana Tindakan
Rasional 1.
Lakukan pendekatan pada klien dan keluarga.
2. Kaji tingkat intensitas dan
frekuensi nyeri.
3. Jelaskan pada klien
penyebab dari nyeri.
4. Observasi tanda-tanda
vital.
5. Melakukan kolaborasi
dengan tim medis dalam pemberian analgesik.
Hubungan yang baik membuat klien dan
keluarga koopratif. Tingkat intensitas nyeri
dan frekuensi menunjukkan skala
nyeri. Memberikan penjelasan
akan menambah pengetahuan klien
tentang nyeri.
Untuk mengetahui perkembangan klien
Merupakan tindakan dependent perawat,
dimana analgesic
Universitas Sumatera Utara
6. Pertahankan imobilisasi
pada daerah yang sakit dengan tirah baring
7. Dorong pasien untuk
mendiskusikan masalah sehubungan dengan
rheumatoid arthritis
8. Lakukan dan awasi dalam
setiap gerak aktif atau pasif.
9. Dorong pasien dalam
menggunakan teknik manajemen stress seperti
relaksasi nafas dalam, imajinasi visualisasi, dan
sentuhan terapeutik.
10. Berikan kompres hangat
untuk meredakan nyeri. berfungsi untuk
memblok stimulasi nyeri.
Menghilangkan nyeri dan mengurangi
kesalahan posisi tulang jaringan yang inflamasi.
Membantu untuk menghilangkan
ansietas.
Mempertahankan kekuatan otot yang
sakit.
Memfokuskan kembali perhatian,
meningkatkan rasa control, dan dapat
meningkatkan kemampuan koping
dalam manajemen nyeri
Kompres hangat dapat membuat relaks otot
dan tubuh dan dapat
meredakan nyeri.
Selasa 18 juni 2013
2 1.
Berikan penjelasan pada klien tentang penting nya
Meningkatkan pengetahuan Tn.
Universitas Sumatera Utara
mobilisasi.
2. Bantu klien untuk
mobilisasi secara bertahap.
3. Bantu klien untuk
memenuhi semua kebutuhan nya.
Mtentang penting nya mobilisasi se hingga
motivasi Tn. M untuk melakukan nya.
Menggerakan perlahan secara bertahap,mulai
dari berjalan pelan, atau melakukan aktivitas
lain nya.
Untuk memandirikan klien,
Universitas Sumatera Utara
2.2.5 PELAKSANAAN KEPERAWATAN