B. Analisis Laporan Arus Kas PT. WIKA Beton Wilayah Penjualan I Medan a. Pengertian Arus Kas
Salah satu tujuan kegiatan perusahaan bisnis adalah memperoleh dana dalam bentuk uang kas dari hasil penjualan produknya, yang dapat dipergunaklan
untuk membiayai kegiatan- kegiatan, baik modal kerja maupun dalam perluasan investasi. Pada banyak perusahaan, pembiayaan modal kerja dan investasi ini
menggunakan dan yang berasal dari luar perusahaan, misalnya pinjaman bank. Penggunaan sumber dana dari pihak luar ini menimbulkan kewajiban bagi
perusahaan untuk membayar bunga dan angsuran pinjaman. Disamping itu perusahaan juga harus membagikan dividen bagi pemegang saham karena
menggunakan dana internal. Oleh karena itu perusahaan mampu menyeimbangkan kinerja likuiditas dan profitabilitas.
Menurut Sugiono dan Untung 2004: 29 Aliran Kas Cash flow merupakan informasi atas sumber dan penggunaan uang kas pada suatu priode
tertentu. Aliran kas terdiri dari aliran kas masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap periode. Arus kas masuk adalah
arus kas yang masuk ke perusahaan dari kegiatan- kagiatan operasi, investasi, dan pembiayaan. Sedangakan arus kas keluar adalah arus kas yang dipergunakan oleh
perusahaan untuk melakukan kegiatan operasi, investasi dan pembayaran. Pada umumnya sektor pengeluaran kas adalah untuk biaya- biaya utama dan biaya-
biaya bukan utama non operatif . Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalam mengatur arus kas adalah memahami dengan jelas fungsi dana
atau uang yang kita miliki, kita simpan atau investasikan.
Universitas Sumatera Utara
b.
Sumber dan Penggunaan Kas Perusahaan 1. Sumber Kas PT. WIKA Beton
Sumber Kas yang Berasal dari Kegiatan Operasional
1 Laba Bersih
Laba bersih merupakan sumber dana bagi perusahaan karena laba bersih ditambah dengan depresiasi merupakan hasil dari kegiatan-kegiatan operasi
perusahaan.
LABA 2007 LABA 2008
KENAIKAN
Rp.11.194.316.441 Rp.20.435.070.000
Rp. 9.240.653.5559 Dapat kita lihat bahwa terjadi kenaikan laba PT. WIKA Beton Wilayah
Penjualan I yaitu sebesar Rp. 9.240.653.559 yang mengakibatkan bertambahnya modal sendiri.
2 Penyusutan
Penyusutan merupakan kas yang tidak dibayarkan dengan kas, tetapi mengurangi jumla laba atau menambah rugi yang diperoleh penyusutan untuk
mengurangi nilai buku dari aktiva tetap sesuai dengan pengurangannya karena aktiva tetap pada waktunya harus diganti tetapi mengakibatkan adanya sesuatu
pengeluaran uang karena pengeluaran telah dilakukan sekaligus pada waktu pembelian aktiva tetap, maka penyusutan hanya mengurangi jumlah bersih
sebagai dana.
2007 2008 Kenaikan
Rp. 132.702.367 Rp. 153.464.530 Rp.
20.762.167
Universitas Sumatera Utara
Dapat kita lihat bahwa terjadi peningkatan beban penyusutan pada PT. WIKA Beton sebesar Rp. 20.762.167. Kenaikan beban penyusutan ini merupakan
sumber pendapatan bagi PT. WIKA Beton.
Sumber Kas yang berasal dari kegiatan investasi
Sebagaimana yang terlihat pada Laporan Arus Kas PT.WIKA Beton
Wialyah Penjualan I medan, bahwasanya tidak terdapat penerimaan atau
pemasukan kas yang terjadi dari kegiatan investasi pada tahun 2007 – 2008. Hal ini menunjukkan bahwa PT. WIKA Beton tidak ada melakukan penjualan
terhadap asat – aset investasi.
Sumber Kas yang berasal dari kegiatan pendanaan
Sebagaimana yang terlihat pada Laporan Arus Kas PT.WIKA Beton
Wialyah Penjualan I medan, bahwasanya tidak terdapat penerimaan atau
pemasukan kas yang terjadi dari kegiatan pendanaan pada tahun 2007 – 2008. Hal ini menunjukkan bahwa PT. WIKA Beton tidak ada melakukan pinjaman dalam
jangka panjang.
2. Penggunaan Kas Perusahaan Pada Periode 2007-2008
a Kenaikan Persediaan
2007 2008 PERUBAHAN
Rp. 24.698.4333.189 Rp. 41.025.904.365
Rp. 16.327.471.176 Dapat kita lihat bahwa terjadi peningkatan persediaan PT. WIKA Beton
sebesar Rp. 16.327.471.176. Kenaikan persediaan ini menunjukkan bahwa PT.
Universitas Sumatera Utara
WIKA Beton menggunakan sebagian dananya kasnya untuk menambah persediaan barang jadi.
b Kenaikan Piutang Usaha
2007 2008 PERUBAHAN
Rp. 22.523.761.747 Rp. 32.825.493.602
Rp. 10.292.731.855
Jumlah Kenaikan piutang usaha yang dimiliki oleh PT. WIKA Beton Wilayah Penjualan I medan yaitu sebesar Rp. 10.292.731.855, hal ini
menunjukkan bahwa PT. WIKA Beton menggunakan sebagiaan kasnya untuk menambah penjualan secara kredit.
c Kenaikan Biaya Distribusi Akan Dibayar Dimuka
2007 2008 PERUBAHAN
Rp. 511.275.437 Rp. 1.276.589.900 Rp.
765.314.463
Dapat dilihat bahwasanya Kenaikan biaya distribusi akan dibayar dimuka yang dimiliki oleh PT. WIKA Beton Wilayah Penjualan I Medan yaitu sebesar
Rp. 304.901.394. hal ini menunjukkan bahwa PT. WIKA Beton menggunakan sebagian uangnya kasnya untuk membayar biaya distribusi.
d Penurunan Hutamg Usaha
2007 2008 PERUBAHAN
Rp. 1.028.455.610 Rp. 9.979.654.912
Rp. 304.901.394
Universitas Sumatera Utara
Dapat kita lihat bahwasanya hutang usaha yang dimiliki oleh PT. WIKA Beton Wilayah Penjualan I Medan yaitu mengalami penurunan sebesar Rp.
304.901.394. Hal ini menunjukkan bahwa PT. WIKA Beton menggunakan sebagian dananya ksanya untuk membayar hutang usahanya yang berhibungan
de4ngan kegiatan operasionalnya. e
Penurunan Hutang PPH Pasal 21 23
2007 2008 PERUBAHAN
Rp. 56.712.943 Rp. 14.559.511
Rp. 42.153.432
Dapat kita lihat bahwasanya PT. WIKA Beton menggunakan sebagian dananya ksanya untuk membayar hutang pph 21 23, sebesar RP. -42.153.432
Penggunaan Kas untuk Aktivitas Inventasi
Sebagaimana yang terlihat pada Laporan Arus Kas PT.WIKA Beton
Wialyah Penjualan I medan, bahwasanya tidak terdapat penggunaan kas yang
terjadi dari kegiatan investasi pada tahun 2007 – 2008. Hal ini menunjukkan bahwa PT. WIKA Beton tidak ada melakukan penjualan terhadap asat – aset
investasi.
Penggunaan Kas yang berasal dari kegiatan pendanaan
Sebagaimana yang terlihat pada Laporan Arus Kas PT.WIKA Beton
Wialyah Penjualan I medan, bahwasanya tidak terdapat penggunaan kas yang
terjadi dari kegiatan pendanaan pada tahun 2007 – 2008. Hal ini menunjukkan bahwa PT. WIKA Beton tidak ada melakukan pinjaman dalam jangka panjang.
Universitas Sumatera Utara
C. Analisis Rasio Keuangan