Badan Pemeriksa Keuangan BPK Republik Indonesia

a. Badan Pemeriksa Keuangan BPK Republik Indonesia

Badan Pemeriksa Keuangan yang kemudian disingkat BPK adalah lembaga negara yang dibentuk untuk melakukan pengawasan terhadap pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara sesuai dengan yang dimaksud dalam Pasal 23 ayat 5 UUD 1945. Kedudukan BPK dalam sistem ketatanegaraan diatur keberadaannya sebagai salah satu lembaga tinggi negara yang khusus mengawasi keuangan negara. Adanya lembaga ini dimaksudkan agar pengawasan terhadap keuangan negara dapat berjalan secara objektif dan konsekuen, tanpa adanya pengaruh dari manapun. 66 Tugas dan kewajiban BPK telah diatur dalam Undang-Undang 15 tahun 2015 tentang Badan Pengawas Keuangan. Pasal 6 Undang-Undang 15 tahun 2015 tentang Badan Pengawas Keuangan, mengatur bahwa, BPK bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Lembaga Negara lainnya, Bank Indonesia, Badan Usaha Milik Negara, Badan Layanan Umum, Badan Usaha Milik Daerah, dan lembaga atau badan lain yang mengelola keuangan negara.” Kemudian dalam Pasal 9 ayat 1 mengatur lebih lanjut tentang wewenang Badan Pengawas Keuangan, Dalam melaksanakan tugasnya, BPK berwenang : a. menentukan objek pemeriksaan, merencanakan dan melaksanakan pemeriksaan, menentukan waktu dan metode pemeriksaan serta menyusun dan menyajikan laporan pemeriksaan; 66 Adrian Sutedi, Op.Cit. Hlm. 173. b. meminta keterangan danatau dokumen yang wajib diberikan oleh setiap orang, unit organisasi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Lembaga Negara lainnya, Bank Indonesia, Badan Usaha Milik Negara, Badan Layanan Umum, Badan Usaha Milik Daerah, dan lembaga atau badan lain yang mengelola keuangan negara; c. melakukan pemeriksaan di tempat penyimpanan uang dan barang milik negara, di tempat pelaksanaan kegiatan, pembukuan dan tata usaha keuangan negara, serta pemeriksaan terhadap perhitungan- perhitungan, surat-surat, bukti-bukti, rekening koran, pertanggungjawaban, dan daftar lainnya yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara; d. menetapkan jenis dokumen, data, serta informasi mengenai pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang wajib disampaikan kepada BPK; e. menetapkan standar pemeriksaan keuangan negara setelah konsultasi dengan Pemerintah PusatPemerintah Daerah yang wajib digunakan dalam pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara; f. menetapkan kode etik pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara; g. menggunakan tenaga ahli danatau tenaga pemeriksa di luar BPK yang bekerja untuk dan atas nama BPK; h. membina jabatan fungsional Pemeriksa; i. memberi pertimbangan atas Standar Akuntansi Pemerintahan; dan j. memberi pertimbangan atas rancangan sistem pengendalian intern Pemerintah PusatPemerintah Daerah sebelum ditetapkan oleh Pemerintah PusatPemerintah Daerah. BPK memiliki perwakilannya ditiap Provinsi agar dapat lebih maksimal dalam melaksanakan tugasnya dan wewenangnnya. Melihat tugas BPK ini menunjukkan bahwa pengawasan yang dilakukan BPK bersifat Extern sebagai badan yang mempunyai fungsi pengawasan terhadap semua lembaga negara, yang sifatnya independen dan tidak terikat pada lembaga manapun. Dengan demikian tugas dan fungsi BPK adalah memeriksameneliti jalannnya tentang jalannya dan cara pengurusan dan penggunaan keuangan negara, dalam arti apakah penggunaan uang atau barang yang dikuasai negara sudah bermanfaat atau produktif Doelmatig dan sah secara hukum Wetmatig. 67 Tugas ke-2 BPK ialah memeriksameneliti pelaksanaan Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah, terkait apakah pemerintah telah melaksanakan APBN itu sesuai dengan Undang-Undang APBN dengan berpedoman kepada ketentuan perundangan tentang pengurusan keuangan negara yang berlaku. 68

b. Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan BPKP