Dampak Eksploitasi Seksual Komersial Terhadap Anak

53 emosional, dan sosial serta kesejahteraanya. Beberapa dampak yang dialami oleh anak-anak yang merupakan korban Eksploitasi Seksual Komersial Anak yaitu : 1. Kerawanan Terhadap Kekerasan Fisik Maupun Psikis Anak-anak korban ESKA rentan mendapatkan kekerasan secara fisik ketika anak-anak tersebut dipaksa untuk dijadikan obyek seksual, anak-anak korban ESKA juga rentan terkena penyakit menular seksual IMS akibat dijadikan obyek seksual oleh orang dewasa dimana orang dewasa sangat rentan mengidap penyakit menular seksual atau bahkan HIVAIDS. Selanjutnya, anak juga rentan secara psikologis karena anak anak yang terjerumus kedalam ESKA berada dalam kondisi direndahkan dan dilecehkan sehingga anak-anak yang menjadi korban ESKA mengalami trauma berat dari perlakuan-perlakuan dan kekerasan yang didapatkan dan sebagian besar anak-anak yang menjadi korban ESKA sulit untuk dapat keluar dari kondisi tersebut sehingga menyebabkan anak-anak tersebut berada dalam kondisi tertekan yang sangat luar biasa ECPAT, 2013. 2. Kehamilan Tidak Dikehendaki Kehamilan tidak dikehendaki merupakan resiko besar yang dapat dialami terutama oleh anak-anak perempuan yang dilacurkan terkait dengan kegiatan- kegiatan mereka di prostitusi. Menghadapi kehamilan yang dialami oleh anak-anak yang menjadi korban prostitusi, pada banyak kasus direspon dengan upaya pengguguran dengan cara yang membahayakan tanpa memikirkan dampaknya bagi kesehatan reproduksi mereka sehingga anak-anak korban ESKA sangat rentan mengalami gangguan-gangguan dalam sistem reproduksi. 54 Kehamilan sangat disadari oleh anak-anak perempuan yang dilacurkan sebagai resiko dari kegiatan yang dilakukan, ada beberapa cara yang dilakukan oleh anak untuk menghindari agar mereka tidak mengalami kehamilan yaitu dengan menggunakan obat-obatan tertentu untuk mencegah mereka dari kehamilan, tanpa memikirkan bagaimana dampak obat-obatan tersebut bagi kesehatan reproduksi maupun kesehatan tubuh mereka Shalahuddin Budiyawati, 2011 . 3. Ketergantungan dengan NAPZA Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif Anak-anak yang menjadi korban ESKA tidak dapat terhindar dari kegiatan mengkonsumsi rokok, ganja, minuman keras, obat-obatan dan berbagai jenis NAPZA. Lingkungan pergaulan dan kegiatan anak, terutama yang menemani orang dewasa di tempat-tempat hiburan menjadi faktor yang sangat berpengaruh terhadap anak berada dalam ketergantungan dengan NAPZA. Anak-anak korban ESKA yang memiliki ketergantungan terhadap NAPZA tentu saja akan mengalami gangguan kesehatan maupun psikologi sebab NAPZA tidak hanya berdampak pada fisik seseorang tetapi juga berdampak pada psikis seperti kurang percaya diri, kesulitan bergaul, sering diselimuti perasaan tertekan, stres, dan depresi Shalahuddin Budiyawati, 2011 55 4. Dampak Sosial Anak-anak yang menjadi korban ESKA mengalami penolakan dari lingkungan tempat anak tersebut tinggal, umumnya masyarakat melihat pekerjaan mereka telah merusak moral, sehingga mereka didiskriminasikan dan mendapatkan stigma negatif dalam masyarakat. Dalam jangka waktu panjang, anak-anak korban ESKA akan terisolasi dari masyarakat sekitar dan tidak mendapatkan kembali hak- haknya sebagai anak Safe Sound Fighting CSE, 2017. 56

BAB IV SAVE THE CHILDREN DAN PENANGANAN KASUS EKSPLOITASI

SEKSUAL KOMERSIAL ANAK DI INDONESIA Permasalahan Eksploitasi Seksual Komersial Anak yang banyak di jumpai di Indonesia dan mendapat banyak perhatian dalam komposisi negara, individu ataupun kelompok, tetapi terkadang negara sebagai aktor utama yang bertanggungjawab dalam menangani permasalahan anak di Indonesia tidak dapat menangani suatu kasus dengan maksimal di negaranya, sehingga dalam hal ini banyak aktor lain yang berupaya untuk menyelamatkan anak-anak tersebut dari permasalahan tersebut. NGO maupun INGO ialah suatu kelompok yang penting dalam memberikan bantuan untuk menangani suatu kasus di suatu negara ataupun memberikan pengaruh agar permasalahan tersebut dapat diatasi oleh suatu negara. NGO maupun INGO tersebut dapat menempatkan dirinya sebagai aktor yang memberikan pelayanan langsung kepada pihak-pihak yang membutuhkan, dalam hal ini yaitu masyarakat yang membutuhkan bantuan langsung ataupun menempatkan dirinya sebagai pihak yang bekerjasama dengan pemerintah dalam menangani kasus disuatu negara. Save the Children sebagai INGO yang bergerak dalam pemenuhan hak-hak anak, mengupayakan agar anak-anak yang berada dalam situasi ESKA dapat keluar dari situasi tersebut. Dalam hal ini Save the Children berusaha untuk memberikan 57 bantuan langsung kepada anak-anak korban ESKA melalui upaya penarikan ataupun pencegahan. Maka dalam bab ini akan membahas tentang tidakefektifan kebijakan pemerintah dalam menangani ESKA sehingga Save the Children turut serta dalam menangani kasus ESKA di beberapa wilayah diIndonesia Bandar Lampung, Bandung, Surabaya dan Pontianak, dalam bab ini juga dibahas mengenai bantuan yang diberikan oleh Save the Children berupa pelayanan langsung kepada anak- anak yang merupakan korban ESKA serta bentuk kerjasama yang terjalin dengan pemerintah dalam upaya pencegahan ESKA sebagai langkah Save the Children dalam memberikan perlindungan kepada anak-anak Indonesia agar terhindar dari Eksploitasi Seksual Komersial Anak.

A. Alasan Save the Children Turut Serta Dalam Menangani Kasus

Eksploitasi Seksual Komersial Anak di Indonesia Seperti yang telah disebutkan dalam bab I bahwa Indonesia merupakan negara yang telah meratifikasi Konvensi Hak Anak KHA yang diadopsi oleh Majelis Umum PBB pada tahun 1989 melalui Keputusan Presiden No. 36 tahun 1990 tertanggal 25 Agustus 1990. Tetapi konvensi Hak Anak berlaku di Indonesia mulai 5 Oktober 1990. Diratifikasinya KHA berarti Indonesia telah menyatakan persetujuannya untuk memberlakukan ketentuan-ketentuan yang terkandung di dalam KHA sebagai bagian dari hukum nasional. Konvensi Hak Anak sebagai salah satu instrumen Hak Asasi Manusia, merupakan standar minimal yang wajib dipenuhi oleh Negara terhadap anak-anak. Sebagian dari hak anak yang diatur