Landasan Teori TINJAUAN PUSTAKA

Bahan untuk restorasi veneer ini biasa digunakan adalah resin komposit. Resin komposit ini merupakan bahan yang terdiri dari bahan matriks resin, filler, coupling agent, dan insiator dan aktivator. Resin komposit dibagi menjadi Komposit makrofil, mikrofil, nanofil dan mikrohibrid. Masing- masing dari komposit tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing- masing. Adhesif semen adalah bahan yang digunakan untuk perekat untuk mahkota keramik, indirek komposit, inlay, dan onlay. Yang terdiri dari dimetakrilat dan filler kaca. Adhesif semen konvensional atau semen ionomer kaca tipe I adalah bahan yang memiliki sifat yang tidak kaku, peka terhadap perubahan bentuk elastis, dan memiliki sifat asam yang tidak terlalu mengiritasi. Untuk mengetahui kualitas bahan kedokteran gigi semen yang baik, maka dilakukan uji mekanis. Salah satu uji mekanis yang dilakukan adalah dengan melakukan uji tarik perlekatan adhesif semen dan adhesif semen konvensional terhadap restorasi veneer indirek resin komposit mikrohibrid pada gigi.

C. Kerangka Konsep

Gambar 1. Kerangka konsep

D. Hipotesis

Terdapat perbedaan kekuatan tarik perlekatan adhesif semen dan adhesif semen konvensional terhadap resin komposit mikrohibrid pada restorasi veneer indirek. KEKUATAN TARIK ESTETIKA RESIN KOMPOSIT MIKROHYBRID Z250, 3M RESIN SEMEN ADHESIF SEMEN KONVENSIONAL MATERIAL RESTORASI RESIN KOMPOSIT RESTORASI VENEER INDIREK BAHAN ADHESIF Mekanisme adhesi dengan struktur gigi Mekanisme adhesi dengan struktur gigi 25

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris murni

B. Identifikasi Variabel

1. Variabel pengaruh a. Adhesif semen RelyX TM U200, 3M ESPE, USA b. Adhesif semen konvensional Fuji I merk GIC. 2. Variabel terpengaruh Kekuatan tarik resin komposit microhybrid Z250, 3M ESPE, USA. 3. Variabel terkendali a. Jenis gigi yang digunakan adalah gigi premolar post esktraksi yang bebas dari karies. b. Bahan restorasi resin komposit microhybrid Z250, 3M ESPE, USA. c. Bentuk dan ukuran sampel d. Lama penyinaran e. Jenis light cure LED dengan panjang gelombang 470-480 nm f. Panjang gelombang sinar g. Jarak penyinaran 4. Variabel tak terkendali a. Lama penyimpanan gigi b. Permukaan dentin, misalnya ada atau tidaknya lapisan permukaan, kandungan air, orientasi tubulus terhadap permukaan dan permeabilitas dentin Anusavice, 2004.