Pengetahuan TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA KONSEP

commit to user menggunakan metode ini adalah tahap persiapan meliputi kesiapan materi dan penguasaan materi serta tahap pelaksanaan meliputi hal – hal yang harus diperhatikan oleh penceramah dalam menyampaikan materi. 2 Kelompok kecil: diskusi kelompok, brain storming, snow balling, buzz group, role play, dan permainan simulasi. c. Metode pendidikan massa public 9. Media Penyuluhan Menurut Fitriani 2011 media penyuluhan kesehatan digunakan untuk mempermudah penerimaan kesehatan bagi masyarakat atau klien. Berdasarkan fungsinya media tersebut dibagi menjadi media cetak, media elektronik, dan media papan billboard. Penelitian ini menggunakan leaflet yaitu bentuk penyampaian informasi atau pesan kesehatan melalui lembaran yang dilipat. Isi informasi dapat dalam bentuk kalimat maupun gambar atau kombinasi keduanya Fitriani, 2011

B. Pengetahuan

1. Pengertian Notoatmodjo 2007 mendefinisikan pengetahuan sebagai hasil dari tahu dan terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. commit to user Pengetahuan merupakan ranah yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang. 2. Tingkat pengetahuan dalam domain kognitif Menurut Notoatmodjo 2007, Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan, antara lain: a. Tahu know Kemampuan untuk mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya, termasuk diantaranya mengingat kembali terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsang yang telah diterima. b. Memahami comprehension Kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi secara benar. c. Aplikasi application Kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang real, yaitu penggunaan hokum-hukum, rumus-rumus, prinsip dan sebagainya dalam konteks dan situasi lain. d. Analisis analysis Kemampuan menjabarkan materi atau suatu obyek ke dalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu struktur organisasi dan masih berkaitan satu dengan yang lain. commit to user e. Sintesis synthesis Kemampuan menghubungkanbagian-bagian dalam bentuk keseluruhan yang baru dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang telah ada. f. Evaluasi evaluation. Kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu obyek atau materi. Penilaian tersebut berdasarkan suatu criteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang telah ada. 3. Faktor yang mempengaruhi pengetahuan antara lain: Menurut Irmayati 2007 menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan, antara lain: a. Pendidikan formal maupun informal Adalah sebuah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok serta usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.semakin tinggi pendidikan semakin banyak pengetahuan yang didapat. b. Keterpaparan informasi Informasi sebagai transfer penegtahuan. Informasi dapart dijumpai dalam kehidupan sehari-hari yang dapat disalurkan melalui komunikasi interpersonal atau melalui media masa antara lain televisi, radio, koran dan majalah. commit to user c. Pengalaman Merupakan upaya memperoleh pengetahuan. Seiring dengan bertambahnya usia seseorang maka pengalaman juga semakin bertambah. Pengalaman adalah suatu kejadian yang pernah dialami seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya Mubarak, 2007 d. Minat Sebagai suatu kecenderungan atau keinginan yang tinggi terhadap sesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk mencoba dan menekuni suatu hal dan pada akhirnya memperoleh pengetahuan lebih mendalam. e. Usia Dengan bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan pada aspek fisik dan psikologi mental. Pada aspek psikologis atau mental taraf berfikir seseorang semakin matang dan dewasa. 4. Pola Umum Sistem Syaraf yang Terlibat Guyton 1995 mengatakan bahwa sebagaian besar kegiatan sistem syaraf berasal dari pengalaman sensoris dari reseptor sensoris, baik berupa reseptor visual, reseptor auditorius, reseptor raba di permukaan tubuh, atau reseptor lain. Pengalaman sensoris ini dapat menyebabkan suatu reaksi segera, atau kenangan di dalam otak selama bermenit-menit, berminggu- minggu, atau bertahun-tahun dan kemudian dapat membantu menentukan reaksi tubuh di masa yang akan datang commit to user Sebagian sistem sensoris, bagian somatik, menghantarkan informasi sensoris dari reseptor-reseptor pada seluruh permukaan tubuh dan struktur- struktur dalam tubuh. Informasi ini memasuki sistem saraf melalui nervus spinalis dan dihantarkan ke dalam medula spinalis pada semua tingkatan; substansi retikularis medula oblongata, pons dan mesenfalon; serebelum; talamus; dan daerah somestetik korteks serebri. Tetapi di samping daerah “sensoris primer” ini, pada dasarnya sinyal-sinyal kemudian disampaikan ke semua segmen lain dari sistem saraf. Hanya sebagian kecil saja dari informasi sensoris yang penting dan menyebabkan reaksi motorik segera. Sebagian besar sisanya disimpan untuk mengatur kegiatan motorik di waktu yang akan datang dan digunakan untuk proses berpikir. Penyimpanan terbesar ini terjadi di korteks serebri, tetapi tidak semuanya karena daerah basal otak dan medula spinalis dapat menyimpan sejumlah kecil informasi. Penyimpanan informasi merupakan proses yang kita sebut daya ingat dan juga merupakan suatu fungsi sinaps. Setiap kali suatu sinyal sensoris tertentu melalui serangkaian sinaps, sinaps yang bersangkutan menjadi lebih dapat menghantarkan sinyal yang sama pada kesempatan berikutnya, proses ini disebut fasilitasi. Bila sinyal sensoris tersebut telah melalui sinaps-sinaps itu berulang-ulang, sinaps-sinaps itu akan menjadi demikian terfasilitasi sehingga sinyal-sinyal ”pusat pengatur” di otak dapat menyebabkan penghantaran impuls melalui rangkaian sinaps yang sama meskipun input sensoris tidak terangsang. Ini memberikan orang tersebut commit to user suatu persepsi mengalami perasaan yang asli, meskipun itu sebenarnya hanya merupakan suatu ingatan mengenai perasaan tersebut. Dalam korteks serebri, perangsangan listrik pada korteks visual primer di dalam lobus oksipital menyebabkan orang dapat melihat objek- objek yang sederhana. Korteks visual saja tidak dapat menganalisa informasi secara sempurna pola visual yang rumit, sehingga harus bekerjasama dengan daerah-daerah lain yang berdekatan di dalam korteks oksipital, daerah asosiasi visual. Penghantaran listrik pada korteks auditorius di dalam lobus temporal menyebabkan orang mendengar bunyi sederhana. Sama seperti pada korteks visual, korteks auditorius harus bekerjasama dengan daerah asosiasi auditorius agar dapat menganalisa informasi secara sempurna. Hampir semua mengetahui apa yang dimaksud dengan pikiran dan bagaimana menguraikannya, akan tetapi dalam istilah abstrak hampir tidak mungkin dapat didefinisikan. Pengertian mengenai suatu pemandangan visual pada suatu saat tertentu atau seluruh pengertian mengenai keadaan sekitar seseorang, respons terhadap informasi sensoris lainnya merupakan pikiran lainnya, gambaran suatu persamaan matematis dalam pikiran seseorang merupakan pikiran ketiga. Jadi, pengetahuan setiap saat dapat didefinisikan sebagai suatu pikiran dan dapat pula didefinisikan sebagai kesadaran. Pikiran, kesadaran, daya ingat dan belajar, semuanya bekerjasama dan hampir tidak dapat dipisahkan. commit to user 5. Pengukuran pengetahuan Dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menyatakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subyek penelitian. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat disesuaikan dengan tingkatan domain di atas Fitriani, 2011.

C. Persalinan

Dokumen yang terkait

Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Makanan Pendamping ASI di Wilayah Kerja Puskesmas Belawan Tahun 2014

1 57 81

Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap Pemilihan Jenis Anestesi untuk Tindakan Seksio Sesarea di RSUP. H. Adam Malik Medan pada Tahun 2012

2 48 77

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap Tindakan Senam Hamil

2 43 68

Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap Kalsium pada saat hamil di Klinik Bersalin Delima Medan

16 84 56

Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pemeriksaan Ultrasonografi selama Masa Kehamilan di Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik Medan Tahun 2010

19 107 77

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU BEKERJA TENTANG ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGORESAN SURAKARTA.

0 0 16

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DAN PERSALINAN DAN RENCANA PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEBUMEN I

0 0 11

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG MENOPAUSE TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU PREMENOPAUSE MENGHADAPI MENOPAUSE DI DUSUN SAMAN WILAYAH PUSKESMAS SEWON II BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Pengaruh Penyuluhan Tentang Menopause terhadap Tingkat Pengetahuan Ibu

0 1 16

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI PADA IBU HAMIL BERISIKO DI PUSKESMAS PUNDONG BANTUL NASKAH PUBLIKASI - Pengaruh Penyuluhan terhadap Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi pada Ibu Hamil Beresiko di P

0 0 15

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL DI PUSKESMAS NGAMPILAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Anemia dengan Kejadian Anemia Ibu Hamil di Puskesmas Ngam

0 0 11