Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap Tindakan Senam Hamil

(1)

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP TINDAKAN SENAM HAMIL DIRSIA TAMBAK JAKARTA TAHUN 2011

OLEH :

ARIE ADITYA PARAMITHA NIM :

080100370

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2011


(2)

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP TINDAKAN SENAM HAMIL DIRSIA TAMBAK JAKARTA TAHUN 2011

KARYA TULIS ILMIAH

OLEH :

ARIE ADITYA PARAMITHA NIM :

080100370

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2011


(3)

ABSTRAK

Latar Belakang : Senam merupakan olahraga terbaik yang dapat dilakukan oleh ibu hamil menjelang persalinannya. Salah satu jenis senam yang ditujukan bagi ibu hamil adalah senam hamil. Senam hamil ditujukan bagi ibu hamil tanpa kelainan atau tidak terdapat penyakit yang disertai kehamilan, yaitu penyakit jantung, kelainan letak dan anemia.

Tujuan : Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui pengetahuan dan tindakan ibu hamil tentang senam hamil di RSIA Tambak.

Metode : Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan cross sectional dengan metode pengambilan sampel total sampling. Penelitian dilakukan pada tanggal 11 Juli 2011 sampai 01 Agustus 2011. Instrumen dalam penelitian ini berupa kuesioner yang meliputi pertanyaan pengetahuan dan penyataan tindakan tentang senam hamil.

Hasil : adapun hasil penelitian menunjukkan mayoritas ibu hamil berpengetahuan baik sebanyak orang 37 orang (90,2%) terhadap senam hamil. Setelah dilakukan uji chi-square disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan tindakan ibu hamil tentang senam hamil karena nilai p value < 0,001. Upaya sosialisasi kepada masyarakat, terkait dengan senam hamil seharusnya dilakukan secara terus-menerus baik oleh pemerintah maupun instansi terkait dan instansi lain untuk meningkatkan olahraga bagi ibu hamil.


(4)

ABSTRACT

Background : Gymnastics is a sport that can be done by pregnant women before

delivery. One type of exercise program for pregnant women is pregnancy exercise. Intended pregnancy exercise for pregnant women with no abnormalities or there is no disease that accompanied pregnancy, such as cardiovascular diseases, location disorders and anemia.

Objective : This study aims to find out the knowledge and actions of expectant

mothers about pregnancy exercise in RSIA Tambak.

Method : The Study is analatic cross-sectional approach with a method of total sampling. The study was conducted on July 11, 2011 until August 1, 2011. Instrument in this study a questionnaire that included questions about knowledge and revelation of action pregnancy exercise.

Results : The results of this study showed the majority of pregnant women as

much good knowledgeable people 37 people (90.2%) of pregnancy exercise. Having performed chi-square test concluded no significant relationship between knowledge with the action of pregnant women about pregnancy exercise because the value of p value <0.001. Information dissemination to the public, associated with pregnancy exercise should be carried out continuously by the government and relevant agencies and other agencies to improve the sport for pregnant women.


(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh kelulusan sarjana kedokteran Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Karya tulis ilmiah ini berjudul ”Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap Tindakan Senam Hamil”. Dalam penyelesaian penulisan karya tulis ilmiah ini, penulis banyak menerima bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada:

1. Bapak Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD-KGEH, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak dr. Ichwanul Adenin, Sp.OG(K), selaku Dosen Pembimbing yang telah memberi banyak arahan dan masukan kepada penulis sehingga proposal ini dapat terselesaikan dengan baik.

3. Ibu dr. Nurchaliza H. Siregar, Sp.M dan dr. Lidya Imelda Laksmi, Sp.PA selaku Dosen Penguji yang telah memberikan saran kepada penulis.

4. Seluruh jajaran staf RSIA Tambak Jakarta yang telah memberikan izin dan banyak bantuan kepada penulis dalam melakukan proses pengumpulan data di lokasi penelitian.

5. Seluruh staf pengajar dan civitas akademika Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

6. Ayahanda dan Ibunda tercinta Ir. Arie Yulianto dan Erita Masitah yang telah membesarkan penuh kasih sayang dan tiada bosan-bosannya mendoakan serta memberikan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan pendidikan.

7. Adik tercinta Arie Tika Anditha dan Arie Dea Ningtyas atas dukungan dan keceriaan yang diberikan selama penulis menyelesaikan karya tulis ini.


(6)

8. Seluruh responden yaitu ibu – ibu hamil di RSIA Tambak Jakarta, atas partisipasinya dalam proses pengumpulan data penelitian ini.

9. Saudari Veronika Marbun dan Fitri Annisa Hutasuhut, yang telah banyak memberikan dukungan luar biasa selama penyusunan karya tulis ilmiah ini.

10. Saudari Citra Aryanti selaku sahabat yang telah memberikan bimbingan dan tempat bertanya selama penyusunan karya tulis ilmiah ini.

11. Sahabat luar biasa Muhammad Nur Ikbal yang telah banyak memberikan dukungan dan semangat yang luar biasa selama penyusunan awal hingga akhir karya tulis ilmiah.

12. Saudara Indra yang telah banyak memberikan saran selama proses pengumpulan data.

Untuk seluruh bantuan baik moril ataupun materil yang diberikan kepada penulis selama ini, penulis ucapkan terima kasih dan semoga Allah SWT memberikan imbalan pahala yang sebesar-besarnya.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan masukan berupa kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini. Semoga karya tulis ilmiah ini dapat berguna bagi kita semua.

Medan, 17 Desember 2011 Penulis

Arie Aditya Paramitha 080100370


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ………... i

ABSTRAK ……….. ii

ABSTRACT ……… iii

KATA PENGANTAR ……… iv

DAFTAR ISI ………... vi

DAFTAR SINGKATAN ……… viii

DAFTAR TABEL ………... ix

DAFTAR GAMBAR ……….. x

DAFTAR LAMPIRAN ……….. xii

BAB 1 PENDAHULUAN ……….. 1

1.1. Latar Belakang ………. 1

1.2. Rumusan Masalah ……… 2

1.3. Tujuan Penelitian ………. 2

1.4. Manfaat Penelitian ………... 3

BAB 2 TINJUAN PUSTAKA ……… 4


(8)

2.1.1. Defenisi Pengetahuan ……… 4

2.1.2. Tingkat Pengetahuan ………. 4

2.1.3. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan ……... 5

2.1.4. Cara Memperoleh Pengetahuan ……… 7

2.2. Tindakan ……….. 8

2.3. Senam Hamil ……… 8

2.3.1. Defenisi Senam Hamil ………... 8

2.3.2. Tujuan dan Manfaat Senam Hamil ……….... 10

2.3.3. Syarat Mengikuti Senam Hamil ………. 13

2.3.4. Larangan Senam Hamil ……….. 13

2.3.5. Tahap dan Manfaat Senam Hamil ……….. 14

2.3.6. Gerakan – gerakan Senam Hamil ………... 15

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL … 28 3.1. Kerangka Konsep Penelitian ……… 28

3.2. Variable dan Defenisi Operasional ………. 28

3.3. Hipotesis Penelitian ………. 29

BAB 4 MOTEDE PENELITIAN ………. 30

4.1. Jenis Penelitian ……… 30


(9)

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian ……….. 30

4.4. Teknik Pengumpulan ………. 31

4.5. Metode Pengumpulan Data ……… 32

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………... 35

5.1. Hasil Penelitian ……… 35

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian ……….. 35

5.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden ……….. 35

5.1.3. Distribusi Reponden Berdasarkan Umur ……….. 35

5.1.4. Distribusi Reponden Berdasarkan Pendidikan …………. 36

5.1.5. Distribusi Reponden Berdasarkan Pekerjaan …………... 37

5.1.6. Distribusi Reponden Berdasarkan Lama Kehamilan ….... 37

5.1.7. Distribusi Reponden Berdasarkan Paritas ……….... 38

5.1.8. Distribusi Reponden Berdasarkan Lama Senam ………... 39

5.1.9. Distribusi Reponden Berdasarkan Senam Hamil ……….. 39

5.2. Analisa Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap Tindakan Senam Hamil di RSIA Tambak Jakarta Tahun 2011.. 40

5.3. Pembahasan ………. 40

5.3.1. Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Senam Hamil .. 40


(10)

6.1. Kesimpulan ……….. 42 6.2. Saran ……….... 42 DAFTAR PUSTAKA ………. 43 LAMPIRAN


(11)

DAFTAR SINGKATAN

RSIA = Rumah Sakit Ibu dan Anak AKI = Angka Kematian Ibu


(12)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

4.1 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Kuesioner ……….. 32

5.1 Persentase Responden Berdasarkan Umur ……... 36

5.2 Persentase Responden Berdasarkan Pendidikan... 36

5.3 Persentase Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 37

5.4 Persentase Responden Berdasarkan Lama Kehamilan ... 38

5.5 Persentase Responden Berdasarkan Paritas …………... 38

5.6 Persentase Responden Berdasarkan Lama Senam …... 39

5.7 Persentase Responden Berdasarkan Frekuensi Senam ... 39

5.8 Analisa Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap Senam Hamil di RSIA Tambak Jakarta Tahun 2011 ... 40


(13)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

2.1 Gerakan Pertama pada Pemanasan 15

2.2 Gerakan Kedua pada Pemanasan 16

2.3 Gerakan Ketiga pada Pemanasan 16

2.4 Gerakan Keempat pada Pemanasan 17

2.5 Gerakan Kelima pada Pemanasan 17

2.6 Gerakan Keenam pada Pemanasan 17

2.7 Gerakan Ketujuh pada Pemanasan 18

2.8 Gerakan Kedelapan pada Pemanasan 18

2.9 Gerakan Pertama pada Inti 19

2.10 Gerakan Kedua pada Inti 19

2.11 Gerakan Ketiga pada Inti 19

2.12 Gerakan Keempat pada Inti 20

2.13 Gerakan Kelima pada Inti 20

2.14 Gerakan Keenam pada Inti 20

2.15 Gerakan Ketujuh pada Inti 21


(14)

2.17 Gerakan Kesembilan pada Inti 21

2.18 Gerakan Kesepuluh pada Inti 22

2.19 Gerakan Kesebelas pada Inti 22

2.20 Gerakan Keduabelas pada Inti 22

2.21 Gerakan Ketigabelas pada Inti 23

2.22 Gerakan Keempatbelas pada Inti 23

2.23 Gerakan Kelimabelas pada Inti 23

2.24 Gerakan Keenambelas pada Inti 24

2.25 Gerakan Ketujuhbelas pada Inti 24

2.26 Gerakan Kedelapanbelas pada Inti 24

2.27 Gerakan Kesembilanbelas pada Inti 25

2.28 Gerakan Pertama pada Pendinginan 25

2.29 Gerakan Kedua pada Pendinginan 25

2.30 Gerakan Ketiga pada Pendinginan 26

2.31 Gerakan Keempat pada Pendinginan 26


(15)

ABSTRAK

Latar Belakang : Senam merupakan olahraga terbaik yang dapat dilakukan oleh ibu hamil menjelang persalinannya. Salah satu jenis senam yang ditujukan bagi ibu hamil adalah senam hamil. Senam hamil ditujukan bagi ibu hamil tanpa kelainan atau tidak terdapat penyakit yang disertai kehamilan, yaitu penyakit jantung, kelainan letak dan anemia.

Tujuan : Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui pengetahuan dan tindakan ibu hamil tentang senam hamil di RSIA Tambak.

Metode : Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan cross sectional dengan metode pengambilan sampel total sampling. Penelitian dilakukan pada tanggal 11 Juli 2011 sampai 01 Agustus 2011. Instrumen dalam penelitian ini berupa kuesioner yang meliputi pertanyaan pengetahuan dan penyataan tindakan tentang senam hamil.

Hasil : adapun hasil penelitian menunjukkan mayoritas ibu hamil berpengetahuan baik sebanyak orang 37 orang (90,2%) terhadap senam hamil. Setelah dilakukan uji chi-square disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan tindakan ibu hamil tentang senam hamil karena nilai p value < 0,001. Upaya sosialisasi kepada masyarakat, terkait dengan senam hamil seharusnya dilakukan secara terus-menerus baik oleh pemerintah maupun instansi terkait dan instansi lain untuk meningkatkan olahraga bagi ibu hamil.


(16)

ABSTRACT

Background : Gymnastics is a sport that can be done by pregnant women before

delivery. One type of exercise program for pregnant women is pregnancy exercise. Intended pregnancy exercise for pregnant women with no abnormalities or there is no disease that accompanied pregnancy, such as cardiovascular diseases, location disorders and anemia.

Objective : This study aims to find out the knowledge and actions of expectant

mothers about pregnancy exercise in RSIA Tambak.

Method : The Study is analatic cross-sectional approach with a method of total sampling. The study was conducted on July 11, 2011 until August 1, 2011. Instrument in this study a questionnaire that included questions about knowledge and revelation of action pregnancy exercise.

Results : The results of this study showed the majority of pregnant women as

much good knowledgeable people 37 people (90.2%) of pregnancy exercise. Having performed chi-square test concluded no significant relationship between knowledge with the action of pregnant women about pregnancy exercise because the value of p value <0.001. Information dissemination to the public, associated with pregnancy exercise should be carried out continuously by the government and relevant agencies and other agencies to improve the sport for pregnant women.


(17)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar di negara berkembang. Ini berarti kemampuan untuk memberikan pelayanan kesehatan masih memerlukan perbaikan kesehatan yang bersifat menyeluruh dan lebih bermutu. Angka Kematian Ibu di Indonesia periode 5 tahun sebelum survey (2003-2007) sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup, angka ini turun dibanding AKI hasil Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2002-2003 yang mencapai 307 per 100.000 kelahiran hidup (Profil kesehatan Indonesia, 2008).

Pengetahuan adalah hasil dari ‘tahu’, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni: indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2005).

Menurut Notoatmojo (2003) menyatakan bahwa suatu sikap belum optimis tewujud pada suatu tindakan. Untuk terwujudnya sikap menjadi perbuatan diperlukan faktor endukung dan kondisi yang memungkinkan.

Senam merupakan olahraga terbaik yang dapat dilakukan oleh ibu hamil menjelang persalinannya. Salah satu jenis senam yang ditujukan bagi ibu hamil adalah senam hamil.


(18)

Senam hamil ditujukan bagi ibu hamil tanpa kelainan atau tidak terdapat penyakit yang disertai kehamilan, yaitu penyakit jantung, kelainan letak dan anemia (Muhimah dan Safe’i, 2010).

Pergerakan dan latihan senam kehamilan tidak saja menguntungkan sang ibu, tetapi juga sangat berpengaruh terhadap kesehatan bayi yang di kandungan. Pada saat bayi mulai dapat bernafas sendiri, maka oksigen akan mengalir kepadanya melalui plasenta, yaitu dari aliran darah ibunya ke dalam aliran darah bayi yang di kandung. Senam kehamilan akan menambah jumlah oksigen dalam darah di seluruh tubuh sang ibu dan karena itu aliran oksigen kepada bayi melalui plasenta juga akan menjadi lebih lancar (Sani, 2002).

Senam hamil adalah terapi latihan gerak untuk mempersiapkan ibu hamil secara fisik maupun mental, pada persalinan cepat, aman dan spontan. Senam hamil bertujuan untuk membuat otot dan ligamen yang ada dipanggul, memperbaiki sikap tubuh, mengatur kontraksi dan relaksasi, serta mengatur teknik pernafasan. Senam hamil dilakukan dengan diawali latihan pendahuluan, latihan inti, dan latihan relaksasi. Senam hamil dilakukan pada usia kehamilan 22-25 minggu, 26-30 minggu, 31-34 minggu dan 35 minggu (Sani, 2002).

Berdasarkan penyataan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap Tindakan Senam Hamil”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah melihat “Bagaimana pengetahuan ibu hamil terhadap tindakan senam hamil?”.


(19)

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang tindakan senam hamil.

1.3.2 Tujuan Khusus

Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah :

1. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil yang mengikuti senam hamil 2. Mengetahui tindakan ibu hamil yang mengikuti senam hamil

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk : 1. Ibu hamil

Menambah pengetahuan yang lebih tentang manfaat senam hamil 2. Peneliti

Mengetahui pengetahuan dan tindakan ibu hamil terhadap senam hamil. Menambah wawasan dan pengalaman mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metodologi penelitian.


(20)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengetahuan

2.1.1. Definisi Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil dari ‘tahu’, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni: indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang.

2.1.2 Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan yang dicakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkat, yakni : 1. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang telah diterima. Oleh sebab itu, ‘tahu’ ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.

2. Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatau kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasi materi tersebut secara benar.

3. Aplikasi (Aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk materi yang dipelajari pada situasi dan kondisi yang sebenarnya. Aplikasi disini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lalu.


(21)

4. Analisis (Analysis)

Analisis diartikan sebagai kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis dapat dilihat dalam penggunaan kata kerja, seperti menggambarkan, membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya.

5. Sintesis (Synthesis)

Sintesis mewujudkan suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun suatu formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.

6. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek penilaian. Penilaian ini berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada menanyakan tentang isi materi yang ingin di ukur dari subjek penelitian atau dengan tingkat tersebut di atas (Notoatmodjo, 2007).

2.1.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Tingkat pengetahuan setiap orang bervariasi karena di pengaruhi oleh faktor-faktor, antara lain :

1. Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang di berikan seseorang pada orang lain terhadap sesuatu hal agar mereka dapat memahami. Tidak dapat di pungkirin bahwa makin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah pula mereka menerima informasi dan pada akhirnya makin banyak pula


(22)

pengetahuan yang di milikinya. Sebaliknya jika seseorang tingkat pendidikannya rendah, akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap penerimaan informasi dan nilai-nilai yang baru di perkenalkan. 2. Pekerjaan

Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun secara tidak langsung

3. Umur

Dengan bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan pada aspek fisik dan psikologis (mental). Pertumbuhan pada fisik secara garis besar ada 4 kategori yaitu pertama perubahan ukuran, kedua perubahan proposi, ketiga hilangnya ciri-ciri lama, keempat timbulnya ciri-ciri baru. Ini terjadi akibat pematangan fungsi organ. Pada aspek psikologis atau mental taraf berpikir seseorang semakin matang dan dewasa.

4. Minat

Minat sebagai suatu kecenderungan atau keinginan yang tinggi terhadap sesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk mencoba dan menekuni suatu hal dan pada akhirnya diperoleh pengetahuan yang lebih mendalam.

5. Pengalaman

Pengalaman adalah suatu kejadian yang pernah dialami seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Ada kecenderungan pengalaman yang kurang baik seseorang akan berusaha untuk melupakan, namun jika pengalaman terhadap objek tersebut menyenangkan maka secara psikologis akan timbul kesan yang sangat mendalam dan membekas dalam emosi kejiwaannya dan akhirnya dapat pula membentuk sikap positif dalam kehidupannya.

6. Kebudayaan lingkungan sekitar

Kebudayaan di mana kita hidup dan dibesarkan mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan sikap kita. Apabila dalam suatu wilayah mempunyai


(23)

budaya untuk menjaga kebersihan lingkungan maka sangat mungkin masyarakat sekitarnya mempunyai sikap untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan, karena lingkungan sangat berpengaruh dalam pembentukan sikap pribadi atau sikap seseorang.

7. Informasi

Kemudahan untuk memperoleh suatu informasi dapat membantu mempercepat seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang baru (Notoatmodjo, 2005).

2.1.4. Cara Memperoleh Pengetahuan 1. Cara memperoleh kebenaran ilmiah

a. Cara Coba Salah (Trial and Error)

Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan beberapa kemungkinan dalam memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan itu tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang lain.

b. Secara Kebetulan

Merupakan penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak disengaja oleh orang yang bersangkutan.

c. Cara Kekuasaan atau Otoritas

Dalam kehidupan manusia sehari-hari, banyak sekali kebiasaan-kebiasaan dan tradisi-tradisi yang dilakukan oleh orang, tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik atau tidak. Pengetahuan diperoleh berdasarkan pada pemegang otoritas, yakni orang yang mempunyai kekuasaan atau wibawa, baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun ahli ilmu pengetahuan atau ilmuwan.


(24)

Pengalaman adalah guru yang baik, demikian bunyi pepatah. Yang mengandung maksud bahwa pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan.

e. Melalui Jalan Pikiran

Sejalan dengan perkembangan kebudayaan, manusia telah mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuannya.

2. Cara ilmiah dalam memperoleh pengetahuan

Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sistematis, logis, dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian ilmiah, atau lebih populer disebut metodologi penelitian. Cara ini dikembangkan oleh Francis Bacon (1561-1626). Mula-mula ia mengadakan pengamatan langsung terhadap gejala-gejala alam atau kemasyarakatan. Kemudian hasil pengamatan tersebut dikumpulkan dan diklasifikasikan, dan akhirnya diambil kesimpulan umum (Notoatmodjo, 2010).

2.2. Tindakan

Menurut Notoatmojo (2003) menyatakan bahwa suatu sikap belum optimis tewujud pada suatu tindakan. Untuk terwujudnya sikap menjadi perbuatan diperlukan faktor endukung dan kondisi yang memungkinkan.

Ada 4 tingkatan dari tindakan praktek yaitu:

a. Persepsi yaitu memilih suatu objek sesuai dengan tindakan yang diambil b. Respon terpimpin yaitu mengurutkan suatu tindakan sesuai dengan contoh

yang ada.

c. Mekanisme yaitu melakukan tindakan yang benar agar jadi kebiasaan.

d. Adaptasi yaitu tindakan berkembang baik atau dimodifikasi tanpa mengurangi kebenaran tindakan itu.


(25)

2.3.1. Defenisi

Menurut Anggraeni (2010), senam hamil merupakan latihan relaksasi yang dilakukan oleh ibu-ibu yang mengalami kehamilan sejak usia kehamilan 28 minggu sampai dengan masa kelahiran. Dan senam hamil ini merupakan salah satu kegiatan dalam pelayanan selama kehamilan (prenatal care).

Senam hamil akan memberikan suatu hasil persalinan yang lebih baik, dibandingkan pada ibu-ibu hamil yang tidak melakukan senam hamil. Kegunaan senam hamil di dalam prenatal care dilaporkan akan menaikkan dan mengurangi terjadinya berat badan bayi lahir rendah, mengurangi terjadinya persalinan premature. Secara keseluruhan senam hamil akan berdampak pada peningkatan kesehatan wanita hamil. Latihan relaksasi sangat membantu menghilangkan ketegangan mental dan fisik ibu hamil sekaligus untuk bayi yang sedang dikandung (Anggraeni, 2010).

Olahraga ini umumnya merupakan gerakan relaksasi dan dengan senam diharapkan stress ibu menjalani kehamilan dan menghadapi persalinan akan berkurang, karena di sini akan dipelajari cara bernapas dan cara mengedan yang benar. Senam sebelum melahirkan juga mengoptimalkan fisik ibu, serta memelihara dan menghilangkan keluhan-keluhan yang terjadi akibat proses kehamilan. Sebaiknya sebelum melakukan senam hamil berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter, karena ditakutkan adanya gangguan kehamilan seperti plasenta dibawah atau hipertensi. Senam hamil memerlukan keterlibatan dan pengawasan instruktur senam yang ahli (Muhimah dan Safe’i, 2010).

Menurut Anggraei (2010) olahraga sangat penting bagi ibu hamil, untuk tetap mendapatkan tubuh yang sehat dan bugar. Namun olah raga yang dilakukan, juga harus yang sesuai dengan perubahan fisik. Senam hamil biasanya dimulai saat kehamilan memasuki trisemester ketiga yaitu sekitar usia 28-30 minggu


(26)

kehamilan. Selain untuk menjaga kebugaran, senam hamil juga diperlukan untuk meningkatkan kesiapan fisik dan mental calon ibu selama proses persalinan.

Menurut Muhimah dan Safe’i (2010) ibu hamil sangat membutuhkan kebugaran dan kesehatan yang optimal untuk menghindari risiko-risiko yang dapat membahayakan kondisinya dan janin yang dikandungnya. Hal ini dapat diupayakan dengan pola makan yang memenuhi kebutuhan gizi selama hamil, istirahat yang cukup, serta melakukan aktivitas fisik secara wajar dan sesuai dengan kondisi kehamilan. Kondisi bugar dan sehat akan membantu sang ibu dalam menjalankan aktivitas rutin sehari-hari dan menurunkan tekanan psikologis yang terkadang timbul menjelang masa persalinan.

2.3.2. Tujuan dan Manfaat

Menurut Muhimah dan Safe’i 2010, senam hamil sebagai salah satu terapi latihan telah dijabarkan dalam gerakan-gerakan tubuh tertentu yang disusun dengan tujuan tertentu. Gerakan-gerakan ini tentu saja telah disesuaikan dengan kondisi hamil.

a. Tujuan Senam Hamil

Tujuan dari seluruh gerakan-gerakan dari latihan senam hamil yang dilakukan adalah:

i. Melalui latihan senam hamil yang teratur dapat dijaga kondisi otot-otot dan persendian yang berperan dalam proses mekanisme persalinan

ii. Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot dinding perut, otot-otot dasar panggul, ligamen, dan jaringan yang berperan dalam mekanisme persalinan, melenturkan persendian-persendian yang berhubungan dengan proses persalinan, membentuk sikap tubuh yang prima, sehingga dapat membantu mengatasi keluhan-keluhan, letak janin, dan mengurangi sesak napas, menguasai teknik-teknik pernapasan dalam persalinan dan dapat mengatur diri pada ketenganan


(27)

iii. Mempertinggi kesehatan fisik dan psikis serta kepercayaan pada diri sendiri dan penolong dalam menghadapi proses persalinan

iv. Membimbing wanita menuju suatu persalinan yang fisiologis

v. Melonggarkan persendian, yaitu persendian yang berhubungan dengan proses persalinan

vi. Membentuk sikap tubuh yang prima, sehingga dapat membantu mengatasi keluhan-keluhan, letak janin, dan mengurangi sesak napas

vii. Menguasai teknik-teknik pernapasan dalam persalinan viii. Dapat mengatur diri kepada ketenangan

ix. Penguatan otot-otot tungkai, mengingat tungkai akan menopang berat tubuh ibu yang makin lama makin berat seiring dengan bertambahnya usia kehamilan

x. Mencegah varises, yaitu pelebaran pembuluh darah balik (vena) secara segmental yang tak jarang terjadi pada ibu hamil

xi. Memperpanjang napas karena seiring bertambah besar janin, maka dia akan mendesak isi perut ke arah dada. Hal ini akan membuat rongga dada lebih sempit dan napas ibu tidak bias optimal. Dengan senam hamil, ibu diajak berlatih agar napasnya lebih panjang dan tetap rileks

xii. Latihan pernapasan khusus yang disebut panting quick breathing terutama dilakukan setiap saat perut terasa kencang

xiii. Latihan mengejan. Latihan ini khusus untuk menghadapi persalinan agar mengejan secara benar sehingga bayi dapat lancar keluar dan tidak tertahan dijalan lahir

b. Manfaat Senam Hamil

Manfaat dari setiap latihan yang dilakukan dalam senam hamil: i. Memperkuat elastisitas otot

Memperkuat dan memoertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, ligament-ligamen,otot-otot dasar panggul, dan lain sebagainya yanh


(28)

berhubungan dengan proses persalinan. Dalam proses persalinan, kita ketahui bahwa untuk mendorong bayi keluar, diperlukan tenaga mendorong, yaitu his dan tenaga kerja mengejan. Tenaga ini selain disebabkan his juga disebabkan oleh kontraksi otot-otot dinding perut yang mengakibatkan peningkatan tekanan intraabdominal. Otot-otot dinding perut yang kuat bersama-sama dengan elastisitas otot-otot dasar panggul dan ligament-ligamen yang kuat dapat mempertahankan kedudukan rahim pada tempatnya, sehingga memperkecil terjadinya prolaps uteri.

ii. Membentuk sikap tubuh

Dengan sikap tubuh yang baik selama bersalin diharapkan dapat mengatasi keluhan-keluhan umum pada wanita hamil (sakit pinggang), mencegah letak bayi yang abnormal, juga dapat mengurangi sesak napas akibat bertambah besarnya perut.

iii. Memperoleh relaksasi yang sempurna

Relaksasi yang sempurna diperlukan selama hamil dan selama persalinan. Selain mengatasi stres baik yang timbul dari dalam maupun dari luar, juga untuk mengatasi nyeri his serta untuk dapat mempengaruhi relaksasi segmen bahwa uterus yang mempunyai peran penting dalam persalinan yang fisiologis.

iv. Menjaga kesehatan dan meningkatkan fungsi kardiorespirasi

Dengan menguasai teknik pernapasan diafragma, jika pernapasan diafragma yang teratur dan berirama, diafragma menjadi kuat, sehingga membantu ibu pada saat mengejan. Karena pada waktu mengejan, selain his dan otot-otot dinding perut, diafragma juga ikut aktif mendorong bayi keluar


(29)

2.3.3. Syarat Mengikuti Senam Hamil

Menurut Anggraeni (2010), ada beberapa syarat yang harus diperhatikan oleh ibu hamil sebelum megikuti senam hamil, syaratnya antara lain:

1. Telah melakukan pemeriksaan kesehatan dan kehamilan oleh dokter atau bidan

2. Latihan dilakukan setelah kehamilan mencapai minimal 23 minggu

3. Latihan dilakukan secara teratur dan disiplin, dalam batas kemampuan fisik ibu

4. Sebaiknya latihan dilakukan di rumah sakit atau klinik bersalin dibawah pimpinan instrukstur senam hamil

2.3.4. Larangan Senam Hamil

Menurut Anggraeni (2010), senam hamil dapat diikuti oleh semua wanita yang hamil namun ada larangan atau kontra indikasinya, ada 3 kontra indikasi atau larangan seorang wanita untuk melakukan senam hamil:

a) Kontra indikasi absolut atau mutlak. Bila seorang wanita hamil mempunyai penyakit jantung, penyakit paru, servik inkompeten (servik membuka), kehamilan kembar, riwayat perdarahan pervaginam pada trisemester II dan III, kelainan letak ari-ari seperti plasenta previa, pre-eklamsi maupun hipertensi b) Kontra indikasi relatif. Bila seorang ibu hamil menderita anemia berat, irama

jantung yang tidak teratur, penyakit paru bronkitis yang kronis, riwayat penyakit diabetes melitus, kegemukan yang sangat hebat, terlalu kurus (BMI di bawah 12), penyakit darah tinggi, penyakit-penyakit dengan riwayat operasi tulang ortopedik dan perokok berat

c) Segera menghentikan senam hamil. Bila terjadi gejala seperti perdarahan pervaginam, rasa sesak sewaktu senam, sakit kepala, sakit dada, nyeri kelenjar


(30)

otot-otot, gejala-gejala kelahiran premature, penurunan gerakan bayi intra uterin

2.3.5. Tahap dan Manfaat Senam Hamil

Menurut Eisenberg (1996), membagi senam hamil menjadi 4 tahap di mana setiap tahapnya mempunyai manfaat tersendiri bagi ibu hamil, yaitu:

1. Senam Aerobik

Merupakan aktivitas senam berirama, berulang, dan cukup melelahkan, maka gerakan yang disarankan untuk ibu hamil adalah jalan-jalan. Manfaatnya: • Meningkatkan kebutuhan oksigen dalam otot

• Merangsang paru-paru dan jantung juga kegiatan otot dan sendi

• Secara umum menghasilkan perubahan pada keseluruhan tubuh terutama kemampuan untuk memproses dan menggunakan oksigen

• Meningkatkan peredaran darah

• Meningkatkan kebugaran dan kekuatan otot • Meredakan sakit punggung dan sembelit • Memperlancar persalinan

• Membakar kalori (membuat ibu dapat lebih banyak makan makanan sehat) • Mengurangi keletihan

• Menjanjikan bentuk tubuh yang baik setelah melahirkan

2. Kalistenik

Latihan berupa gerakan-gerakan senam ringan berirama yang dapat membuat lebih bugar dan mengembangkan otot-otot, serta dapat memperbaiki bentuk postur tubuh. Manfaatnya:


(31)

• Meningkatkan kesiapan fisik dan mental terutama mempersiapkan tubuh dalam menghadapi masa persalinan

3. Relaksasi

Merupakan latihan pernapasan dan pemusatan perhatian. Latihan ini bisa dikombinasikan dengan latihan kalistenik. Manfaatnya:

• Menenangkan pikiran dan tubuh

• Membantu ibu menyimpan energi untuk ibu siap menghadapi persalinan

4. Kebugaran Panggul (biasa disebut kegel)

Manfaat dari latihan ini adalah menguatkan otot-otot vagina dan sekitarnya (perinial) sebagai kesiapan untuk persalinan, mempersiapkan diri baik fisik maupun mental.

2.3.6. Gerakan-gerakan pada Senam Hamil

Meliputi tiga macam tahap yaitu pemanasan, inti, dan pendinginan. 1. Pemanasan

Sebelum melakukan senam, sebaiknya terlebih dahulu pemanasan. Ini berguna agar saat kita senam nanti otot-otot tidak menegang. Pemanasan dapat dilakukan selama kurang lebih 10 menit.

a. Berdiri tegak, letakkan kedua tangan di pinggang, jalan di tempat secara perlahan ( 2 x 8 hitungan ).


(32)

Gambar 2.1 Gerakan Pertama pada Pemanasan

b. Masih seperti pada posisi pertama, namun tambahkan : 1.Gerak tangan

a. Rentangkan kedua tangan, tekuk ke arah bahu, lalu luruskan kembali. Lakukan secara berulang ( 1 x 8 hitungan ).

Gambar 2.2 Gerakan Kedua pada Pemanasan

b. Rentangkan kedua tangan, tarik ke depan lurus, lipat ke depan dada, luruskan kembali ke depan dan rentangkan ( 1 x 8 hitungan)


(33)

Gambar 2.3 Gerakan Ketiga pada Pemanasan

c. Letakkan tangan sejajar dengan badan, putar bahu ke depan dan ke belakang (1x8 hitungan ).

Gambar 2.4 Gerakan Keempat pada Pemanasan

d. Letakkan tangan sejajar dengan badan, tarik bahu ke atas dan ke bawah ( 1x8 hitungan ).


(34)

Gambar 2.5 Gerakan Kelima pada Pemanasan

2. Gerak kepala

a. Berdiri tegak, letakkan kedua tangan di pinggang, tekuk kepala ke depan dan ke belakang ( 1 x 8 hitungan ).

Gambar 2.6 Gerakan Keenam pada Pemanasan

b. Berdiri tegak, letakkan tangan di pinggang, jatuhkan kepala ke arah bahu kanan kemudian ke bahu kiri ( 1 x 8 hitungan ).

Gambar 2.7 Gerakan Ketujuh pada Pemanasan

c. Berdiri tegak, letakkan kedua tangan di pinggang, putar kepala ke samping, ke belakang dan ke depan. Lakukan pemutaran kepala


(35)

secara bergantian, berlawan arah. Ke samping, ke depan dan ke belakang.

Gambar 2.8 Gerakan Kedelapan pada Pemanasan

2. Inti

Setelah pemanasan yang dilakukan dirasa cukup, lalu masuk ke tahap inti. Ini berguna untuk penguat otot kaki dan panggul. Dapat dilakukan selama kurang 20 menit.

a. Gunakan matras, telentangkan badan di atas matras, letakkan kedua tangan kesamping badan. Putar pergelangan kedua tangan (2 x 8 hitungan)


(36)

b. Gunakan matras, telentangkan badan di atas matras, letakkan kedua tangan sejajar dengan badan. Putar pergelangan ke dua kaki (2 x 8 hitungan)

Gambar 2.10 Gerakan Kedua pada Inti

c. Gunakan matras, telentangkan badan, letakkan kedua tangan di panggul. Angkat kaki kanan ke atas lalu perlahan turunkan (2 x 8 hitungan)

Gambar 2.11 Gerakan Ketiga pada Inti

d. Gunakan matras, telentangkan badan, letakkan kedua tangan di panggul. Angkat kaki kiri ke atas lalu perlahan turunkan (2 x 8 hitungan)


(37)

e. Gunakan matras, telentangkan badan, letakkan kedua tangan di panggul. Angkat kedua kaki bersama lalu perlahan turunkan (2 x 8 hitungan)

Gambar 2.13 Gerakan Kelima pada Inti

f. Gunakan matras, telentangkan badan, letakkan kedua tangan di belakang paha. Tarik kaki kanan lurus ke arah panggul, luruskan kembali secara perlahan (2 x 8 hitungan).

Gambar 2.14 Gerakan Keenam pada Inti

g. Gunakan matras, terlentangkan badan, letakkan kedua tangan di belakang paha. Tarik kaki kiri ke arah panggul, perlahan luruskan kembali ( 2 x 8 hitungan ).


(38)

h. Gunakan matras, terlentangkan badan, letakkan kedua tangan dibelakang paha. Tarik kedua kaki secara bersamaan ke arah panggul, perlahan luruskan kembali ( 2 x 8 hitungan ).

Gambar 2.16 Gerakan Kedelapan pada Inti

i. Gunakan matras, terlentangkan badan, rentangkan ke dua tangan, tekuk kaki kanan ke arah panggul, miringkan badan ke arah kiri. Tahan ( 15 detik ).

Gambar 2.17 Gerakan Kesembilan pada Inti

j. Gunakan matras, terlentangkan badan, rentangkan ke dua tangan, tekuk kaki kiri ke arah panggul. Miringkan badan ke arah kanan. Tahan (15 detik).


(39)

k. Gunakan matras, terlentangkan badan, letakkan kedua tangan di panggul. Tekuk dan tarik kaki kanan ke arah perut secara perlahan ( 2 x 8 hitungan ).

Gambar 2.19 Gerakan Kesebelas pada Inti

l. Gunakan matras, terlentangkan badan, letakkan kedua tangan di panggul.Tekuk dan tarik kaki kiri ke arah perut, perlahan (2 x 8 hitungan ).

Gambar 2.20 Gerakan Keduabelas pada Inti

m. Gunakan matras, terlentangkan badan, letakkan kedua tangan di panggul. Tekuk kedua kaki secara bersamaan ke arah perut secara perlahan ( 2 x 8 hitungan).


(40)

n. Gunakan matras, posisi badan merangkak, tekuk kepala ke arah dada kemudian ke atas ( 2 x 8 hitungan ).

Gambar 2.22 Gerakan Keempatbelas pada Inti

o. Gunakan matras, posisi badan merangkak, tarik punggung ke depan dan kebelakang ( 2 x 8 hitungan ).

Gambar 2.23 Gerakan Kelimabelas pada Inti

p. Gunakan matras, posisi badan merangkak, tarik kaki kanan ke arah pantat, kembalikan (2 x 8 hitungan).


(41)

q. Gunakan matras, posisi badan merangkak, tarik kaki kiri ke arah pantat, kembalikan (2 x 8 hitungan).

Gambar 2.25 Gerakan Ketujuhbelas pada Inti

r. Gunakan matras, posisi badan merangkak, tarik ke dua kaki secara bersamaan ke arah pantat, kembalikan (2 x 8 hitungan).

Gambar 2.26 Gerakan Kedelapanbelas pada Inti

s. Posisi badan merangkak. Kemudian merangkaklah sekitar 1 menit.


(42)

3. Pendinginan

Tahap ini penting untuk dilakukan karena berfungsi sebagai relaksasi otot-otot yang bekerja. Carilah tempat yang paling nyaman, dapat dilakukan dengan duduk di sofa, sandarkan bahu di sofa yang empuk.

a. Berbaringlah dengan mencari posisi yang paling nyaman, misal dengan miring. Tahan selama 10 detik.

Gambar 2.28 Gerakan Pertama pada Pendinginan

b. Duduklah dengan bahu tetap bersandar. Genggam tangan dan menekuk jari-jari tangan selama 10 detik.

Gambar 2.29 Gerakan Kedua pada Pendinginan

c. Duduklah dengan bahu tetap bersandar. Tekuk jari-jari kaki, lepaskan (10 detik). Bisa gunakan alat seperti kayu bergerigi sebagai alat bantu memijat bagian telapak kaki. (10 detik).


(43)

Gambar 2.30 Gerakan Ketiga pada Pendinginan

d. Mengatur pernafasan. 1. Melalui perut

Gunakan matras, posisi badan terlentang, letakkan kedua tangan diatas perut. Tarik nafas dalam-dalam dengan menarik perut, kemudian buang nafas tersebut. Lakukan secara melalui mulut secara perlahan dengan mengempiskan perut. Lakukan secara berulang

Gambar 2.31 Gerakan Keempat pada Pendinginan


(44)

Gunakan matras, posisi badan terlentang, letakkan kedua telapak tangan di samping dada. Tarik nafas dalam-dalam dengan mengembangkan dada kemudian buang nafas tersebut melalui mulut secara perlahan dengan mengecilkan dada.

Gambar 2.32 Gerakan Kelima pada Pendinginan (Renvilia Agnesti dan Hendrik Linggarjati, 2009)


(45)

BAB 3

KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFENISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah :

Variabel Independen Variabel Dependen

3.2. Defenisi Operasional No. Variabel Defenisi

Operasional

Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur 1. Pengetahuan Pengetahuan

adalah segala sesuatu yang diketahui atau dijawab oleh ibu hamil tentang senam hamil yang meliputi : - Pengertian senam hamil - Tujuan melakukan senam hamil Kuesioner dengan 12 pertanyaan -jawaban yang benar diberi nilai 2 -jawaban yang salah diberi nilai 0 (Arikunto, 2006). Dengan menghitung jawaban responden pada kuesioner (Angket)

1. Baik : > 75 % atau dengan skor > 8 2.Sedang : 40-75 % atau dengan skor 4-7 3. Kurang : < 40% atau

dengan skor < 3

Ordinal Pengetahuan dan

Tindakan


(46)

- Manfaat melakukan senam hamil - Syarat melakukan senam hamil - Langkah-langkah senam hamil 2. Tindakan Setiap

perlakuan yang dilakukan ibu hamil dalam mengikuti senam hamil

Kuesioner Dengan menghitung jawaban responden pada kuesioner (Angket) 1. Ya 2. Tidak Ordinal 3.3. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah:


(47)

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1. Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan studi observasional analitik dengan pengamatan cross sectional (potong lintang) untuk menilai hubungan antara senam ibu hamil dengan proses persalinan. Artinya, peneliti melakukan proses pengambilan data dalam satu kali pengamatan.

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada RSIA Tambak Jakarta. Waktu penelitian dilaksanakan selama satu bulan mulai Juli 2011 atau sampai sampel mencukupi.

RSIA Tambak Jakarta dipilih karena :

1. Sistem administrasi pada instansi pendidikan yang dijadikan tempat penelitian mendukung pelaksanaan penelitian.

2. Jumlah sampel untuk menilai hubungan senam ibu hamil dengan proses persalinan mencukupi.

3. Belum pernah dilakukan penelitian untuk menilai hubungan senam ibu hamil

dengan proses persalinan

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian 4.3.1 Populasi

Populasi target adalah ibu-ibu yang mengikuti senam hamil dan ibu-ibu yang melakukan persalinan di RSIA Tambak Jakarta.


(48)

Sampel yang digunakan menggunakan metode total sampling yaitu mengambil seluruh populasi (Sastroasmoro, 2010).

4.3.3 Kriteria Inklusi dan Eksklusi

Adapun kriteria inklusi dan eksklusi pada penelitian ini adalah : a. Kriteria Inklusi :

• Ibu hamil trimester III yang hadir dan bersedia mengisi kuesioner di RSIA Tambak

b. Kriteria Eksklusi :

• ibu hamil trimester III yang tidak bersedia menjadi responden dan ibu hamil yang tidak mengembalikan kuesioner

4.4. Teknik Pengumpulan Data 4.4.1.Data Primer

Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang dibuat sendiri oleh peneliti yang disusun berdasarkan tinjauan pustaka dan peneliti mengonsultasikan kuesioner kepada pembimbing sehingga responden hanya memilih jawaban yang telah ada.

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 12 pertanyaan. Sebelum digunakan dalam penelitian, dilakukan uji validitas dan uji reabilitas. Uji validitas dilakukan untuk memastikan kuesioner ini dapat dipercayai. Kuesioner ini dapat digunakan sebagai alat ukur setelah diuji validitas dan reabilitasnya.


(49)

Validitas adalah indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur. Untuk mengetahui apakah kuesioner yang disusun telah mampu mengukur apa yang hendak diukur, maka dilakukan pengujian antara tiap-tiap item pertanyaan dengan skor total kuesioner tersebut.

Uji reabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten bila dilakukan pengukuran 2 kali atau lebih terhadap kondisi yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama. Kuesioner diberikan kepada 30 ibu hamil yang bukan merupakan pasien di tempat meneliti.

Table 4.1. Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Kuesioner Variabel Nomor

pertanyaan

Total Pearson

correlation Status Alpha Status Pengetahuan 1

2 3 4 5 6 7 8 9 0.777 0.461 0.651 0.583 0.814 0.626 0.947 0.365 0.814 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

0.768 Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel


(50)

4.4.2.Data Sekunder

Data sekunder pada penelitian ini ialah ibu hamil trimester III yang sedang melakukan kunjungan dan senam hamil bulan Juli di RSIA Tambak Jakarta sebanyak 72 orang. Data ini diperlukan untuk menentukan jumlah sampel yang akan diambil.

4.5. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner oleh responden untuk mengidentifikasi hubungan pengetahuan dengan tindakan ibu hamil tentang senam hamil di RSIA Tambak Jakarta Tahun 2011. Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan mengajukan surat permohonan izin pelaksanaan penelitian kepada Direktur RSIA Tambak. Setelah mendapatkan izin penelitian, kemudian peneliti menjelaskan tujuan penelitian kepada responden dan bila responden setuju untuk menjadi sampel penelitian, maka peneliti menjelaskan cara pengisian kuesioner secara teliti dan cermat serta tidak ada hal yang terlewatkan. Peneliti mendampingi responden dalam pengisian untuk menjelaskan apabila ada pertanyaan yang kurang jelas dalam pengisian kuesioner, lembar kuesioner diisi oleh masing-masing responden dengan waktu 10 menit, kemudian peneliti memeriksa kelengkapan data. Pengumpulan data dilakukan selama dua minggu dari tanggal 18 Juli sampai 31 Juli 2011. Pengumpulan data dilakukan di RSIA Tambak Jakarta khususnya di ruang senam hamil dan ruang tunggu didapatkan 72 responden.

4.5.1.Pengolahan Data

Pengolahan data adalah suatu proses dalam memperoleh data ringkasan atau angka ringkasan dengan menggunakan cara-cara tertentu :

1. Editing


(51)

2. Coding

Data yang telah terkumpul dikoreksi ketepatan dan kelengkapannya kemudian diberi kode oleh peneliti secara manual sebelum diolah dengan komputer. 3. Entry

Data yang telah dibersihkan kemudian dimasukkan ke dalam program komputer.

4. Cleaning

Pemeriksaan semua data yang telah dimasukkan ke dalam okomputer guna menghindari terjadinya kesalahan dalam pemasukan data.

5. Saving

Penyimpanan data untuk siap dianalisis.

4.5.2.Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan, dimasukkan ke dalam komputer kemudian dianalisis secara Chi-square dengan menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solutions). Data disajikan dalam bentuk narasi dan tabel distribusi proporsi.


(52)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan di RSIA Tambak. RSIA Tambak adalah sebuah instansi rumah sakit ibu dan anak yang terletak di Kota Jakarta Pusat, Indonesia. Rumah sakit ini berlokasi di Jalan Tambak No. 18 Menteng. Rumah sakit ini dapat dicapai dengan mudah baik.

5.1.2 Deskripsi Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah ibu hamil pada trimester 3 yang datang konsultasi dan mengikuti senam hamil. Ibu hamil yang setuju menjadi responden adalah yang memenuhi kriteria inklusi. Responden terdiri dari 72 ibu hamil.

5.1.3 Distribusi Responden Berdasarkan Umur

Pada penelitian ini responden dikelompokkan dalam kategori umur yang mengikuti senam hamil.


(53)

Tabel 5.1 Persentase Responden Berdasarkan Umur Umur

Senam Tidak Senam Total

N % N % N %

22 1 2,4 1 3,2 2 2,8

23 0 0 1 3,2 1 1,4

24 1 2,4 1 3,2 2 2,8

25 2 4,9 0 0 2 2,8

26 6 14,6 2 6,5 8 11,1

27 7 17,1 1 3,2 8 11,1

28 6 14,6 4 12,9 10 13,9

29 4 9,8 7 22,6 11 15,3

30 3 7,3 4 12,9 7 9,7

31 2 4,9 3 9,7 5 6,9

32 1 2,4 2 4,5 3 4,2

33 3 7,3 1 3,2 4 5,6

34 1 2,4 2 6,5 3 4,2

36 2 4,9 2 6,5 4 5,6

37 1 2,4 0 0 1 1,4

39 1 2,4 0 0 1 1,4

Jumlah 41 100 31 100 72 100

Dari table 5.1. tentang distribusi responden berdasarkan umur diketahui bahwa sebagian besar responden dalam penelitian pada umur 26 dan 28 tahun yaitu 6 orang (14,6%).


(54)

5.1.4 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan

Berdasarkan data penelitian, responden dikelompokkan menjadi empat kelompok yaitu SLTP, SMA, Diploma dan Sarjana.

Tabel 5.2 Persentase Responden Berdasarkan Pendidikan

Pendidikan

Senam Tidak Senam Total

N % N % N %

SLTP 0 0 1 3,2 1 1,4

SMA 7 17,1 6 19,4 13 18,1

Diploma 9 22,0 4 12,9 13 18.1

Sarjana 25 61,0 20 64,5 45 62.5

Jumlah 41 100 31 100 72 100

Dari table 5.2. tentang distribusi responden berdasarkan pendidikan diketahui bahwa sebagian besar responden dalam penelitian memiliki tingkat pendidikan sarjana 25 orang (61%)

5.1.5 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan

Berdasarkan data penelitian, responden dikelompokkan menjadi empat kelompok yaitu ibu rumah tangga, karyawan, wiraswasta, dan guru.


(55)

Pekerjaan

Senam Tidak Senam Total

N % N % N %

Ibu rumah tangga 14 34,1 15 48,4 29 40,3

Karyawan 24 58,5 16 51,6 40 55,6

Wiraswasta 1 2,4 0 0 1 1,4

Guru 2 4,9 0 0 2 2,8

Jumlah 41 100 31 100 72 100

Dari table 5.3. tentang distribusi responden berdasarkan pekerjaan diketahui bahwa sebagian besar responden dalam penelitian bekerja sebagai karyawan 24 orang (58,5%)

5.1.6 Distribusi Responden Berdasarkan Lama Kehamilan


(56)

Tabel 5.4 Persentase Responden Berdasarkan Lama Kehamilan

Lama Kehamilan

Senam Tidak Senam Total

N % N % N %

24 0 0 1 3,2 1 1,4

25 0 0 1 3,2 1 1,4

26 0 0 1 3,2 1 1,4

27 0 0 2 6,5 2 2,8

28 2 4,9 8 25,8 10 13,9

29 8 19,5 1 3,2 9 12,5

30 5 12,2 1 3,2 6 8,3

31 2 4,9 1 3,2 3 4,2

32 9 22,0 10 32,3 19 26,4

33 1 2,4 0 0 1 1,4

34 5 12,2 0 0 5 6,9

36 6 14,6 4 12,9 10 13,9

37 1 2,4 0 0 1 1,4

38 1 2,4 0 0 1 1,4

40 1 2,4 0 0 1 1,4

41 0 0 1 3,2 1 1,4


(57)

Dari table 5.4. tentang distribusi responden berdasarkan lama kehamilan diketahui bahwa sebagian besar responden dalam penelitian pada masa kehamilan 32 minggu yaitu 9 orang (22%).

5.1.7 Distribusi Responden Berdasarkan Paritas

Berdasarkan data penelitian, responden dikelompokkan menurut anak paritas Tabel 5.5 Persentase Responden Berdasarkan Paritas

Paritas

Senam Tidak Senam Total

N % N % N %

1 23 56.1 14 45.2 37 51.4

2 14 34.1 11 35.5 25 34.7

3 2 4.9 6 19.4 8 11.1

4 1 2.4 0 0 1 1.4

5 1 2.4 0 0 1 1.4

Jumlah 41 100 31 100 72 100

Dari table 5.5. tentang distribusi responden berdasarkan paritas diketahui bahwa sebagian besar responden dalam penelitian pada paritas pertama 23 orang (56,1%)

5.1.8 Distribusi Responden Berdasarkan Lama Senam

Pada penelitian ini responden dikelompokkan berapa lama responden mengikuti senam. Lama senam dikategorikan kurang+sedang dan baik.


(58)

Tabel 5.6 Persentase Responden Berdasarkan Lama Senam

Lama senam

Kurang+Sedang Baik Jumlah

N % N % N %

0 18 58,1 13 41,9 31 100

2 minggu 2 9,1 20 90,9 22 100

1 bulan 2 14,3 12 85,7 14 100

2 bulan 0 0 5 100 5 100

Jumlah 22 100 50 100 72 100

Dari table 5.6. tentang distribusi responden berdasarkan lama senam diketahui bahwa sebagian besar responden dalam penelitian memiliki tindakan menurut lama senam baik sebanyak 20 orang (85,7%)

5.1.9 Distribusi Responden Berdasarkan Frekuensi Senam

Berdasarkan data penelitian, responden dikelompokkan menurut frekuensi senam yang diikuti dalam waktu satu bulan.


(59)

Tabel 5.7 Persentase Responden Berdasarkan Frekuensi Senam

Frekuensi senam

Kurang+Sedang Baik Jumlah

N % N % N %

0 18 58,1 13 41,9 31 100

4 kali 4 10,8 33 89,2 37 100

> 5 kali 0 0 4 100 4 100

Jumlah 22 30,6 50 69,4 72 100

Dari table 5.7. tentang distribusi responden berdasarkan lama senam diketahui bahwa sebagian besar responden dalam penelitian memiliki tindakan menurut frekuensi senam baik sebanyak 33 orang (89,2%)

5.2. Analisa hubungan antara pengetahuan ibu hamil terhadap senam hamil di RSIA Tambak Jakarta Tahun 2011

Tabel 5.8 Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Senam Hamil

Tingkat Pengetahuan

Senam Tidak Senam Total

N % N % N %

Kurang+sedang 4 9.8 18 58.1 22 30.6

Baik 37 90.2 13 41.9 50 69.4

Jumlah 41 100 31 100 72 100


(60)

*bermakna secara statistic p<0,001

Berdasarkan tabel 5.8 dapat dilihat bahwa responden yang berpengetahuan kurang+sedang yang mengikuti senam hamil sebanyak 4 orang (9,8 %), responden yang berpengetahuan kurang+sedang yang tidak mengikuti senam hamil sebanyak 18 orang (58,1 %), responden yang berpengetahuan baik yang mengikuti senam hamil sebanyak 37 orang (90,2 %), dan responden berpengetahuan baik yang tidak mengikuti senam hamil sebanyak 13 orang (41,9 %). Selanjutnya, hasil uji statistik diperoleh nilai p<0,001 dimana p<0,05 sehingga hipotesis nol (Ho) ditolak. Hal ini berarti ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dengan tindakan senam hamil oleh ibu hamil.

5.3 Pembahasan

5.3.1 Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Senam Hamil

Berdasarkan tabel 5.10 dari 72 responden ibu hamil yang diteliti di RSIA Tambak Jakarta Tahun 2011 mayoritas berpengetahuan baik sebanyak 37 orang (90,2%) %) dan minoritas berpengetahuan kurang sebayak 4 orang (9,8%) .

Hal ini sesuai dengan penelitian Fatimah (2010) tentang Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil terhadap Senam Hamil di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2010 yang menunjukkan mayoritas responden berpengetahuan baik yaitu 39 responden (72,2%) dan minoritas berpengetahuan kurang yaitu sebanyak 15 responden (27,8%).

Melihat kenyataan tersebut dapat diartikan bahwa pengetahuan responden tentang senam hamil sudah mempunyai pengetahuan baik. Menurut Maulana (2009 hlm 191)


(61)

pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah sesorang melakukan pengindraan terhadap sesuatu objek tertentu. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil diperoleh dari pendidikan. Responden yang menjadi sampel penelitian ini mayoritas memiliki pendidikan tinggi yaitu 25 orang (61%), mayoritas memiliki paritas pertama sebanyak 23 responden (56,1%), mayoritas berumur 26 dan 28 tahun sebanyak 6 responden (14,6%)

Hasil uji statistik diperoleh nilai p<0,001 dimana p<0,05 sehingga hipotesis nol (Ho) ditolak. Hal ini berarti ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dengan tindakan senam hamil oleh ibu hamil.

Dengan demikian, hasil tersebut sesuai dengan pendapat Notoatmodjo (2003, hlm 95) pendidikan menentukan pola pikir dan wawasan seseorang. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka diharapkan pengetahuan meningkat. Umur juga mempengaruhi pengetahuan, sesuai dengan pendapat Hurlock (2002), Hal ini sesuai dengan teori bahwa usia reproduktif memang lebih aktif mencari dan mendapatkan informasi dibandingkan usia yang tidak produktif lagi.


(62)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan penelitian ini, terdapat beberapa kesimpulan yang telah saya susun diantaranya ialah :

1. Mayoritas ibu hamil berpengetahuan baik 37 orang (90,2%) terhadap senam hamil di RSIA Tambak Tahun 2011.

2. Ada perbedaan bermakna tingkat pengetahuan kurang+sedang dengan tingkat

pengetahuan yang baik terhadap senam hamil di RSIA Tambak Jakarta Tahun 2011 dengan p<0,001.

3. Adanya hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap tindakan senam hamil di RSIA Tambak mempengaruhi proses persalinan normal.

6.2 Saran

Berdasarkan simpulan dari hasil penelitian ini, beberapa saran yang dapat diberikan antara lain :

1. Upaya sosialisasi kepada masyarakat, terkait dengan senam hamil seharusnya dilakukan secara terus-menerus baik oleh pemerintah maupun instansi terkait dan instansi lain untuk meningkatkan olahraga bagi ibu hamil.

2. Diharapkan tenaga kesehatan lebih meningkatkan sosialisasi, pemahaman dan informasi mengenai senam hamil melalui penyuluhan-penyuluhan tidak hanya di Rumah Sakit saja tetapi menyeluruh ke masyarakat sehingga ibu hamil memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang senam hamil dan mau melakukan senam hamil.


(63)

3. Diharapkan ada penelitian selanjutnya dapat meneruskan penelitian ini agar lebih sempurna dan lebih mendalam.


(64)

DAFTAR PUSTAKA

Agnest R., Jati H.L., 2009. Senam Hamil Praktis, Yogyakarta : Media Pressindo.

Anggraeni, P., 2010. Serba-serbi Senam Hamil.Cetakan Pertama. Intan Media.

Handayani, R., 2010. Pelaksanaan Senam Hamil di RS St. Elisabeth Medan Tahun 2010. Universitas Sumatera Utara. http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/19298.

Muhimah, N., Safe’i, A., 2010. Panduan Lengkap Senam Sehat Khusus Ibu Hamil. Cetakan Pertama. Power Books.

Notoatmodjo, S., 2010. Metode Ilmu Pengetahuan. Dalam : Notoatmodjo

Notoatmodjo, S., 2007. Pengetahuan. Dalam : Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka Cipta, 143- 146.

Safriyanti, Epa. 2011. Hubungan Pengetahuan Dan Tindakan Ibu Mengenai Keputihan Di Dusun Tujuh Desa Bandar Khalipah Deli Serdang Tahun 2008. Universitas Sumatera Utara. http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/24083


(65)

LEMBAR PERNYATAAN

PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (INFORMED CONSENT) KESEDIAAN MENGIKUTI PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

Umur :

Alamat :

Telp / HP :

Setelah mendapat penjelasan dari peneliti tentang penelitian “Hubungan Pengetahuan dan Tindakan Ibu Hamil Terhadap Senam Hamil di RSIA Tambak Jakarta”, maka dengan ini saya secara sukarela dan tanpa paksaan bersedia ikut serta dalam penelitian tersebut.

Demikianlah surat pernyataan ini untuk dapat diperlukan seperlunya.

Jakarta, Juli 2011


(66)

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN TINDAKAN IBU HAMIL TERHADAP SENAM HAMIL DI RSIA TAMBAK JAKARTA TAHUN 2011

No. responden : Petunjuk :

a. Jawablah pertanyaan ini, serta beri tanda silang ( X ) untuk jawaban yang Anda anggap benar.

b. Setelah selesai kembalikan kuesioner kepada petugas yang memberikan kepada Anda

Data Responden

Umur : tahun

Pendidikan Terakhir :

Pekerjaan :

Usia Kehamilan : minggu Kehamilan anak ke- :

Pengetahuan responden

1. Apakah ibu mengikuti senam hamil? a. Ya

b. Tidak

Jika ya, lanjut ke pertanyaan selanjutnya


(67)

a. 2 minggu b. 1 bulan c. 2 bulan

3. Berapa kali dalam sebulan perlu dilakukan senam hamil ? a. 4 kali sebulan

b. 5 kali sebulan c. > 5 kali sebulan

4. Dari manakah ibu mendapat informasi tentang senam hamil? a. Keinginan sendiri

b. Atas anjuran dokter c. Ikut-ikutan teman

5. Apakah yang dimaksud dengan senam hamil ? a. Hal yang penting untuk persiapan persalinan b. Suatu pekerjaan yang melelahkan

c. Hanya mengikuti perkembangan zaman

6. Tujuan ibu mengikuti senam hamil selama kehamilan adalah a. Hanya ikut-ikutan teman

b. Latihan mengejan dan membimbing wanita menuju suatu persalinan yang fisiologis

c. Tidak pernah tahu apa tujuan senam hamil itu sendiri 7. Manfaat ibu mengikuti senam hamil selama kehamilan adalah :

a. Memperbesar bentuk panggul b. Mempermudah persalinan

c. Memperkuat elastisitas otot, melatih pernapasan, membantu mengatasi keluhan-keluhan

8. Pada bulan ke berapa sebaiknya melakukan senam hamil ? a. 22 bulan kehamilan

b. 24 bulan kehamilan c. 28 bulan kehamilan

9. Apa saja syarat yang diperbolehkan mengikuti senam hamil? a. Tidak ada syarat


(68)

b. Hanya kehamilan mencapai 28 minggu

c. Melakukan pemeriksaan terlebih dahulu ke dokter, kehamilan mencapai 28 minggu

10.Apa saja larangan yang tidak diperbolehkan mengikuti senam hamil? a. Hanya menderita penyakit paru

b. Mempunyai penyakit jantung, penyakit paru, kehamilan kembar, penderita anemia berat, riwayat penyakit diabetes melitus, penyakit darah tinggi

c. Tidak ada sama sekali

11.Apa keuntungan bagi ibu hamil yang ikut senam hamil? a. Hanya dapat mengubah posisi bayi

b. Mengubah posisi bayi, mengatur pernapasan, memperlancar persalinan

c. Mengubah posisi bayi, mengatur pernapasan, memperlancar persalinan dan kesiapan fisik dan mental ibu

12.Apakah yang ingin ibu capai dalam mengikuti senam hamil? a. Hanya persalinan normal

b. Persalinan normal, menghilangkan ketegangan fisik dan mental c. Tidak ada


(1)

3. Diharapkan ada penelitian selanjutnya dapat meneruskan penelitian ini agar lebih sempurna dan lebih mendalam.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Agnest R., Jati H.L., 2009. Senam Hamil Praktis, Yogyakarta : Media Pressindo.

Anggraeni, P., 2010. Serba-serbi Senam Hamil.Cetakan Pertama. Intan Media.

Handayani, R., 2010. Pelaksanaan Senam Hamil di RS St. Elisabeth Medan Tahun 2010. Universitas Sumatera Utara. http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/19298.

Muhimah, N., Safe’i, A., 2010. Panduan Lengkap Senam Sehat Khusus Ibu Hamil. Cetakan Pertama. Power Books.

Notoatmodjo, S., 2010. Metode Ilmu Pengetahuan. Dalam : Notoatmodjo

Notoatmodjo, S., 2007. Pengetahuan. Dalam : Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka Cipta, 143- 146.

Safriyanti, Epa. 2011. Hubungan Pengetahuan Dan Tindakan Ibu Mengenai

Keputihan Di Dusun Tujuh Desa Bandar Khalipah Deli Serdang Tahun 2008. Universitas Sumatera Utara. http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/24083


(3)

LEMBAR PERNYATAAN

PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (INFORMED CONSENT) KESEDIAAN MENGIKUTI PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

Umur :

Alamat :

Telp / HP :

Setelah mendapat penjelasan dari peneliti tentang penelitian “Hubungan Pengetahuan dan Tindakan Ibu Hamil Terhadap Senam Hamil di RSIA Tambak Jakarta”, maka dengan ini saya secara sukarela dan tanpa paksaan bersedia ikut serta dalam penelitian tersebut.

Demikianlah surat pernyataan ini untuk dapat diperlukan seperlunya.

Jakarta, Juli 2011


(4)

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN TINDAKAN IBU HAMIL TERHADAP SENAM HAMIL DI RSIA TAMBAK JAKARTA TAHUN 2011

No. responden :

Petunjuk :

a. Jawablah pertanyaan ini, serta beri tanda silang ( X ) untuk jawaban yang Anda anggap benar.

b. Setelah selesai kembalikan kuesioner kepada petugas yang memberikan kepada Anda

Data Responden

Umur : tahun

Pendidikan Terakhir :

Pekerjaan :

Usia Kehamilan : minggu

Kehamilan anak ke- :

Pengetahuan responden

1. Apakah ibu mengikuti senam hamil? a. Ya

b. Tidak

Jika ya, lanjut ke pertanyaan selanjutnya


(5)

a. 2 minggu b. 1 bulan c. 2 bulan

3. Berapa kali dalam sebulan perlu dilakukan senam hamil ? a. 4 kali sebulan

b. 5 kali sebulan c. > 5 kali sebulan

4. Dari manakah ibu mendapat informasi tentang senam hamil? a. Keinginan sendiri

b. Atas anjuran dokter c. Ikut-ikutan teman

5. Apakah yang dimaksud dengan senam hamil ? a. Hal yang penting untuk persiapan persalinan b. Suatu pekerjaan yang melelahkan

c. Hanya mengikuti perkembangan zaman

6. Tujuan ibu mengikuti senam hamil selama kehamilan adalah a. Hanya ikut-ikutan teman

b. Latihan mengejan dan membimbing wanita menuju suatu persalinan yang fisiologis

c. Tidak pernah tahu apa tujuan senam hamil itu sendiri 7. Manfaat ibu mengikuti senam hamil selama kehamilan adalah :

a. Memperbesar bentuk panggul b. Mempermudah persalinan

c. Memperkuat elastisitas otot, melatih pernapasan, membantu mengatasi keluhan-keluhan

8. Pada bulan ke berapa sebaiknya melakukan senam hamil ? a. 22 bulan kehamilan

b. 24 bulan kehamilan c. 28 bulan kehamilan

9. Apa saja syarat yang diperbolehkan mengikuti senam hamil? a. Tidak ada syarat


(6)

b. Hanya kehamilan mencapai 28 minggu

c. Melakukan pemeriksaan terlebih dahulu ke dokter, kehamilan mencapai 28 minggu

10.Apa saja larangan yang tidak diperbolehkan mengikuti senam hamil? a. Hanya menderita penyakit paru

b. Mempunyai penyakit jantung, penyakit paru, kehamilan kembar, penderita anemia berat, riwayat penyakit diabetes melitus, penyakit darah tinggi

c. Tidak ada sama sekali

11.Apa keuntungan bagi ibu hamil yang ikut senam hamil? a. Hanya dapat mengubah posisi bayi

b. Mengubah posisi bayi, mengatur pernapasan, memperlancar persalinan

c. Mengubah posisi bayi, mengatur pernapasan, memperlancar persalinan dan kesiapan fisik dan mental ibu

12.Apakah yang ingin ibu capai dalam mengikuti senam hamil? a. Hanya persalinan normal

b. Persalinan normal, menghilangkan ketegangan fisik dan mental c. Tidak ada