Teori Gelombang Amplitudo Kecil Airy Teori Gelombang Amplitudo Hingga

14 dengan : C = cepat rambat gelombang m L = panjang gelombang m g = gravitasi = 9,81 m dt ⁄ T = periode gelombang dt Dalam suatu perencanaan, pengukuran gelombang secara langsung umumnya jarang dilakukan mengingat kesulitan dan biaya yang sangat besar, selain itu pengukuran yang dilakukan hanya dalam waktu pendek kurang bisa mewakili gelombang yang ada di lapangan. Oleh karena itu biasanya digunakan data sekunder, yaitu data angin yang kemudian diolah untuk mendapatkan peramalan data gelombang. Pada umumnya bentuk gelombang di alam adalah sangat kompleks dan sulit digambarkan secara matematis karena ketidak-linieran, tiga dimensi dan mempunyai bentuk yang random suatu deret gelombang mempunyai tinggi dan periode berbeda. Ada beberapa teori dengan berbagai derajat kekomplekan dan ketelitian untuk menggambarkan gelombang di alam, diantaranya Teori Gelombang Airy, Amplitudo Hingga, Stokes, dan Knoidal.

2.3.1 Teori Gelombang Amplitudo Kecil Airy

Teori ini merupakan teori gelombang yang paling sederhana, yang diturunkan dari persamaan Laplace untuk aliran tak berotasi. Kondisi batas permukaan yang diambil menggunakan Persamaan Bernoulli yang dilinierkan, sedangkan kondisi batas dasar laut diambil kecepatan arah vertikal sama dengan nol. Universitas Sumatera Utara 15 Persamaan Laplace : ∂ ∂ + ∂ ∂ 2.10 Kondisi aliran di dasar laut : v = �� � = , di y = -d 2.11 Kondisi batas aliran di permukaan : + + v 2 + u 2 + g. y + �� � =0 2.12 Dengan melakukan linierisasi dan menganggap tekanan permukaan p sama dengan nol, maka elevasi permukaan air dapat diturunkan: = − �� � pada y = η 2.13 Dengan menganggap amplitudo gelombang relatif kecil maka persamaan permukaan air berlaku: = − �� � pada y = 0 2.14 � � = �� � 2.15 Penyelesaian Persamaan Laplace dengan mengambil kondisi batas permukaan dan dasar seperti tersebut di atas akan mendapatkan: C = �.� � tanh [ � ] 2.16 L = �.� � tanh [ � ] 2.17 η = � cos [ � + � ] 2.18 Universitas Sumatera Utara 16 Keterangan : C = kecepatan rambat gelombang cmdetik H = tinggi gelombang m L = panjang gelombang m T = periode gelombang detik d = kedalaman dasar laut m p = tekanan di permukaan air tf’ m ⁄ u = kecepatan partikel air arah sumbu x, horisontal mdetik v = kecepatan partikel air arah sumbu y, vertikal mdetik g = percepatan gravitasi m det ⁄ = elevasi muka air laut, dari SWL m ρ = rapat massa air t m ⁄ = potensial kecepatan

2.3.2 Teori Gelombang Amplitudo Hingga

Di dalam teori gelombang amplitudo kecil Airy dianggap bahwa tinggi gelombang adalah sangat kecil terhadap panjangnya atau kedalamannya. Persamaan gelombang diturunkan dengan mengabaikan melinierkan suku U + V dari Persamaan Bernoulli Persamaan 2.12. Apabila tinggi gelombang relatif besar suku tidak linier tersebut tidak boleh diabaikan. Dalam keadaan ini digunakan teori gelombang amplitudo berhingga yang memperhitungkan besaran dengan orde yang lebih tinggi. Universitas Sumatera Utara 17

2.3.3 Teori Gelombang Stokes