52
2. R
L
diperoleh dari Grafik Hubungan Antar Kecepatan Angin di Laut dan di Darat pada Gambar 4.6 ;
3. Dari Tabel 4.6 dapat dicari persentase masing – masing arah dan tinggi
gelombang seperti dilihat dalam Tabel 4.7; 4. Gambar Wave Rose mawar gelombang untuk masing
– masing arah dan tinggi sesuai dengan persentase yang telah dicari, dapat dilihat pada
Gambar 4.5; 5. Untuk perencanaan, diambil arah gelombang yang dominan dengan
persentase terbesar.
a. Jonswap Parameters Cara Pertama:
1. Tinggi Gelombang H
mo
= 0,0016 F
12 �
= 0,0016
�� ⁄
=
× ,
�� ⁄
�
2. Periode gelombang T
p
= 0,286 F
13 �
= 0,286
�� ⁄
=
× ,
�� ⁄
�
Universitas Sumatera Utara
53
Tabel 4.5 Perhitungan Tinggi Gelombang dan Periode Gelombang Tahun 2006 Berdasarkan Fetch Jonswap Parameters Cara Pertama
No Bulan
Arah Angin
Kec. Angin Knot
Kec. UL mdt
RL UW
mdt UA mdt
Fetch Eff km
F km Tinggi
Gel. m Periode
Gel detik
1 Januari
NE 2,9
1,4906 1,865
2,7800 2,4971
608,87 957,941
0,31476 7,1764
2 Februari
N 3,0
1,5420 1,858
2,8650 2,5914
608,87 889,481
0,32665 7,2656
3 Maret
NE 3,5
1,7990 1,824
3,2814 3,0620
608,87 637,058
0,38597 7,6812
4 April
NE 3,4
1,7476 1,830
3,1981 2,9667
608,87 678,641
0,37396 7,6007
5 Mei
NE 3,3
1,6962 1,838
3,1176 2,8751
608,87 722,559
0,36242 7,5217
6 Juni
NE 4,2
2,1588 1,770
3,8211 3,6927
608,87 438,026
0,46547 8,1761
7 Juli
NE 4,3
2,2102 1,764
3,8988 3,7853
608,87 416,859
0,47714 8,2438
8 Agustus
E 4,3
2,2102 1,764
3,8988 3,7853
608,87 416,859
0,47714 8,2438
9 September
NE 4,6
2,3644 1,746
4,1282 4,0612
608,87 362,155
0,51191 8,4394
10 Oktober
SW 5,6
2,8784 1,690
4,8645 4,9695
608,87 241,860
0,62642 9,0268
11 November
N 4,4
2,2616 1,757
3,9736 3,8749
608,87 397,810
0,48844 8,3083
12 Desember
W 3,5
1,7990 1,824
3,2814 3,0620
608,87 637,058
0,38597 7,6812
Universitas Sumatera Utara
54
Demikian seterusnya untuk tahun 2007 – 2015 lihat lampiran, dari data
tinggi gelombang di atas dapat dicari kumulatif jumlah arah gelombang berdasarkan penggolongan tinggi gelombang dan dihitung jumlah data untuk
masing – masing range, disajikan dalam Tabel 4.6.
Tabel 4.6. Jumlah Kejadian Gelombang di Pelabuhan Belawan Tahun 2006 - 2015 Jonswap Parameters Cara Pertama
Dari Tabel 4.6 dapat dicari persentase gelombang dominan dengan cara sebagai berikut: Pada data gelombang tinggi 0,20
– 0,40 meter dan mempunyai arah angin Timur Laut terdapat 33 buah data, sehingga jika dihitung berdasarkan
jumlah data persentasenya sebesar 27,5 . Demikian seterusnya untuk masing
– masing arah, sehingga dapat dibuat persentase arah angin dan tinggi gelombang dalam Tabel 4.7.
Tinggi Gel. m
Arah Angin Jumlah
Kejadian N
NE E
SE S
SW W
NW 0,00 - 0,20
2 2
0,20 - 0,40 14
33 4
51 0,40 - 0,60
20 21
5 3
49 0,60 - 0,80
4 5
3 1
1 2
2 18
0,80 - 1,00 Jumlah
40 59
8 1
1 9
2 120
Universitas Sumatera Utara
55
NORTH
SOUTH WEST
EAST 10
20 30
40 50
WIND SPEED ms
= 11,1 8,8 - 11,1
5,7 - 8,8 3,6 - 5,7
2,1 - 3,6 0,0 - 2,1
Calm s : 0,00
Tabel 4.7. Persentase Kejadian Gelombang di Pelabuhan Belawan Tahun 2006
– 2015 Jonswap Parameters Cara Pertama
Tinggi Gel. m
Arah Angin Jumlah
N NE
E SE
S SW
W NW
0,00 - 0,20 1,67
1,67 0,20 - 0,40
11,67 27,5
3,33 42,5
0,40 - 0,60 16,67
17,5 4,17
2,5 40,83
0,60 - 0,80 3,33
4,17 2,5
0,83 0,83
1,67 1,67
15 0,80 - 1,00
Jumlah 33,33
49,17 6,67
0,83 0,83
7,5 1,67
100
Dari Tabel 4.7 dapat dibuat gambaran Wave Rose untuk menggambarkan persentase data arah gelombang dominan, dengan cara yang sama seperti pada
penggambaran Wind Rose, Wave Rose ditunjukkan dalam Gambar 4.5.
Gambar 4.5 Wave Rose Tahun 2006 –2015Jonswap Parameters Cara Pertama
Universitas Sumatera Utara
56
Dari Gambar 4.5 disimpulkan bahwa prevailing wind terjadi pada arah
Timur Laut dengan persentase 49,17 sedangkan tinggi gelombang yang paling dominan terjadi pada interval 0,20
– 0,40 meter dengan persentase 27,5. Untuk perencanaan ini arah gelombang yang dipakai untuk perhitungan adalah : arah
Timur Laut tinggi gelombang 0,40 meter yang terjadi pada interval 0,20 – 0,40
meter dengan persentase sebesar 27,5. Adapun perhitungan tinggi H dan periode gelombang T berdasarkan
fetch dapat dicari dengan langkah – langkah sebagai berikut:
1. Berdasarkan kecepatan maksimum yang terjadi tiap bulan dalam 1 tahunnya dalam perhitungan kali ini digunakan data angin tahun 2006 pada
Tabel 4.5 dicari dari nilai R
L
dengan mengggunakan grafik hubungan antara kecepatan angin di laut dan di darat. Misal pada bulan Januari 2006 untuk arah
Timur Laut, kecepatan angin = 2,9 knot, maka U
L
= 2,9 knot x 0,514 = 1,4906 mdet, Berdasarkan grafik hubungan antara kecepatan angin di laut
U
W
dan di darat
U
L
dalam Gambar 4.6.
Universitas Sumatera Utara
57
Gambar 4.6. Grafik Hubungan Antara Kecepatan Angin di Laut dan di Darat Cara Pertama
Dari Grafik di atas didapat nilai R
L
= 1,865 2. Hitung
U
W
dengan rumus : U
W
= U
L
x R
L
= 1,4906 x 1,865 = 2,7800 mdet
3. Hitung U
A
dengan rumus :
U
A
= 0,71 x
U
W 1,23
= 0,71 x 2,7800
1,23
= 2,4971 mdet 4. Berdasarkan nilai
U
A
dan besarnya fetch, tinggi dan periode gelombang dapat dicari dengan menggunakan rumus Jonswap Parameters Cara
Pertama, sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
58
1. Tinggi Gelombang H
mo
= 0,0016 F
12 �
= 0,0016
�� ⁄
=
× ,
�� ⁄
�
=
, × ,
, � ,
, ⁄
,
= 0,31476 m 2. Periode Gelombang
T
p
= 0,286 F
13 �
= 0,286
�� ⁄
=
× ,
�� ⁄
�
=
, × ,
, � ,
, ⁄
,
= 7,1764 detik
Dari perhitungan cara pertama Metode Jonswap didapatkan hasil Tinggi Gelombang m dan Periode Gelombang detik, yaitu:
Tinggi Gelombang : 0,31476 m Periode Gelombang : 7,1764 detik
Universitas Sumatera Utara
59
b. Jonswap Parameters Cara Kedua: