2.6.1 Gangguan Kepribadian Paranoid
Gangguan kerpribadian Paranoid adalah gangguan kepribadian yang mencurigai orang lain. Orang-orang dengan diagnosis ini merasa dirinya diperlakukan
secara salah dan dieksploitasi oleh orang lain sehingga berperilaku misterius dan selalu waspada terhadap tanda-tanda adanya tipu daya atau pelecehan. Mereka sering
kali kasar dan bereaksi dengan kemarahan terhadap apa yang mereka anggap sebagai penghinaan. Individu semacam itu enggan mempercayai orang lain dan cenderung
menyalahkan mereka serta menyimpan dendam meskipun bila ia sendiri juga salah. Mereka sangat pencemburu dan tanpa alasan dapat mempertanyakan kesetiaan
pasangan atau kekasih mereka. Para penderita gangguan kepribadian Paranoid cenderung tidak memiliki
kemampuan untuk menyatakan perasaan negatif yang mereka miliki terhadap orang lain. Selain itu mereka pada umumnya juga tidak kehilangan hubungan dengan dunia
nyata, dengan kata lain berada dalam kesadaran saat mengalami kecurigaan yang berlebihan. Dimana saja dan bersama siapa saja, mereka akan merasa ketakutan akan
dikhianati dan dimanfaatkan orang lain. Menurut Diagnostic and Statistical Manual Of Mental Disorder gejala yang
ditunjukkan dalam gangguan kepribadian Paranoid antara lain adalah: 1.
Tanpa sebab dan fakta yang jelas mencurigai bahwa orang lain memanfaatkan, merugikan atau menipu.
2. Terlalu ragu tentang kesetiaan atau kepercayaan dari teman.
3. Tidak mau memberikan informasi tentang dirinya kepada orang lain karena
takut menjadi alat untuk menyakiti dirinya. 4.
Secara terus menerus menaggung dendam jika ada yang melukai atau menghianati dirinya.
5. Cepat marah jika ada seseorang yang menyerangnya atau melecehkannya.
6. Curiga terhadap kesetiaan pasangan.
Universitas Sumatera Utara
2.6.2 Gangguan Kepribadian Shizoid
Individu dengan gangguan kepribadian Shizoid biasanya menampilkan perilaku atau pola menarik diri dan biasanya telah berlangsung dalam waktu yang lama. Para
penderita gangguan kepribadian Shizoid masih tetap beraktifitas secara normal, namun belum mampu membangun suatu hubungan yang seimbang dengan orang lain
disekitarnya. Para penderita lebih suka menyendiri dan cenderung berhayal atau berhalusinasi tentang hal-hal yang sulit dijangkau. Gangguan seperti ini mulai dialami
penderita sejak usia mereka beranjak dewasa. Hal ini muncul akibat terjadinya penyimpangan perilaku dalam menjalin relasi dan emosi sehingga menyebabkan
hambatan dalam proses pergaulan para penderita dengan orang lain disekitar mereka. Seseorang dengan gangguan ini tetap mampu melakukan kegiatan sehari-hari.
Mereka suka sekali menyendiri dan sangat sering melamunkan sesuatu hal secara berlebihan. Beberapa perilaku pada individu dengan gangguan Shizoid adalah
minimnya ekspresi emosi, kebanyakan orang normal akan menganggap bahwa ia tidak tertarik dengan sesuatu hal yang sedang terjadi, kurangnya perhatiandan tidak sensitif.
Individu tersebut juga kesulitan untuk menunjukkan ekspresi amarah atau permusuhan dengan orang lain.
Menurut buku Diagnostic and Statistical Manual Of Mental Disordergejala yang ditunjukkan dalam gangguan kepribadian Shizoid antara lain:
1. Memliki sedikit minat
2. Kurangnya keinginan untuk menikmati hubungan dekat.
3. Kurang memiliki sahabat atau teman akrab diluar anggota keluarga batinnya.
4. Tidak perduli dengan pujian dan maupun kritikan orang lain.
5. Hampir selalu memilih kegiatan yang bersifat sendiri.
2.6.3 Gangguan Kepribadian Narcissistic