Kesimpulan Saran Kecerdasan Buatan

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian ini adalah: 1. Berdasarkan sepuluh data pengujian oleh pengguna maka rata-rata hasil diagnosis menggunakan metode Certainty Factor untuk penyakit Paranoid adalah 81,465, Shizoid adalah 85,502, Narcissisticadalah 72,944 dan Obsesive adalah 88,57. 2. Berdasarkan sepuluh data pengujian oleh pengguna maka rata-rata hasil diagnosis menggunakan metode Fuzzy Tsukamotountuk penyakit Paranoidadalah 36,644, Shizoid adalah 40,222, Narcissistic adalah 31,799 dan Obsesive adalah 45,331. 3. Selisih rata-rata perbandingan diagnosis penyakit untuk metode Certainty Factor dan Metode Fuzzy untuk penyakit Paranoid adalah 44,821, Shizoid adalah 45,28, Narcissistic adalah 41,145 dan Obsesive adalah 43,239. 4. Berdasarkan sepuluh data pengujian oleh pengguna maka metode Certainty Factor tidak cocok dibandingkan dengan metode Fuzzy tsukamoto karena perbedaan nilai keyakinan yang begitu besar sekitar 43,62.

5.2 Saran

Saran yang bisa diberikan penulis setelah melakukan penelitian ini adalah: 1. Daftar pertanyaan ditambah untuk lebih meningktakan keakuratan dalam mendiagnosis penyakit. 2. Perbandingan untuk mendignosis penyakit ditambah dengan menggunakan metode Fuzzy yang lain seperti Mamdani dan Sugeno. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Kecerdasan Buatan

Kecerdasan buatan merupakan bagian dari ilmu komputer yang mempelajari bagaimana membuat mesin komputer dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia bahkan bisa lebih baik daripada yang dilakukan manusia. Beberapa macam bidang yang menggunakan kecerdasan buatan antara lain sistem pakar, permainan komputer, logika Fuzzy, jaringan syaraf tiruan dan robotika. Pendekatan pada pengembangan kecerdasan buatan menganut beberapa prinsip T. Sutojo, 2011 yaitu: a. Strong Artificial Intelligence : Pendekatan ini ingin menuju ke pembuatan suatu mesin yang bisa benar-benar berfikir dan memecahkan masalah. Pendekatan ini mempertahankan bahwa mesin yang di program dengan cukup akan mampu untuk memiliki keadaan mental kognitif cognitive mental state. b. Weak Artificial Intelligence : Pendekatan ini berurusan dengan pembuatan kecerdasan buatan di komputer yang tidak benar-benar bisa berfikir dan memecahkan masalah, namun bisa berperilaku seakan ia memiliki kecerdasan. Pendekatan ini menyatakan bahwa sebuah mesin yang di program dengan cukup akan dapat meniru pemikiran manusia. c. Applied Artificial Intelligence : Pendekatan ini berusaha menghasilkan suatu sistem cerdas yang secara komersial dapat digunakan, sebagai contoh sebuah sistem keamanan yang dapat mengenali wajah orang yang boleh memasuki gedung. Pendekatan ini sudah mengalami cukup banyak kesuksesan. d. Cognitive Artificial Intelligence : Pendekatan ini memandang komputer sebagai alat untuk mengetes teori tentang bagaimana otak manusia bekerja. Universitas Sumatera Utara Sebagai contoh teori tentang bagaimana cara kita mengenali wajah dan benda- benda lainnya atau bagaimana kita memecahkan masalah yang abstrak. Dalam perkembangannya, kecerdasan buatan dapat dikelompokkan sebagai berikut: a. Sistem Pakar Expert System : Komputer sebagai sarana menyimpan pengetahuan para pakar sehingga komputer memiliki keahlian menyelesaikan permasalahan dengan meniru keahlian yang dimiliki pakar. b. Pengolahan Bahasa Alami Natural Language Processing : Pengguna dapat melakukan komunikasi dengan komputer meggunakan bahasa sehari-hari. Misalnya bahasa Inggris, bahasa Indonesia dan sebagainya. c. Pengenalan Ucapan Speech Recognition : Manusia dapat berkomunikasi dengan komputer dengan komputer menggunakan suara. d. Robotika dan Sistem Sensor e. Komputer Vision : menginterpretasikan gambar atau objek-objek tampak melalui komputer. f. Intelligent Computer-Aided Instruction : Komputer dapat digunakan sebagai tutor yang dapat melatih dan mengajar. g. Game Playing. h. Soft Computing. Kelebihan kecerdasan buatan: a. Kemampuan menyimpan data yang tidak terbatas dapat disesuaikan dengan kebutuhan. b. Memiliki ketepatan dan kecepatan yang sangat akurat dalam sistem kerjanya. c. Dapat digunakan kapan saja karena tanpa ada rasa lelah atau bosan. d. Mudah dibawa-bawa. e. Tidak tergantung kepada emosi pengguna dalam sistem kerjanya. f. Lebih mudah di duplikasi dan disebarkan. g. Lebih murah. h. Bersifat konsisten dan teliti. i. Pengerjaan lebih cepat dibandingkan manusia. Universitas Sumatera Utara Kekurangan kecerdasan buatan: a. Teknologi kecerdasan buatan tidak memiliki common sense. Common sense adalah sesuatu yang membuat kita tidak sekedar memproses informasi, namun kita mengerti informasi tersebut. Kemengertian ini hanya dimiliki oleh manusia. b. Kecerdasan yang ada pada kecerdasan buatan terbatas pada apa yang diberikan kepadanya terbatas pada program yang diberikan. Alat teknologi kecerdasan buatan tidak dapat mengolah informasi yang tidak ada dalam sistemnya. c. Biaya untuk perawatan dan pengembangan yang mahal. d. Selalu diperbaharui untuk mengikuti perkembangan.

2.2 Sistem Pakar