BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pencarian lintasan terpendek dari satu titik ke titik lain adalah masalah yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Berbagai kalangan menemui
permasalahan serupa dengan variasi berbeda, contohnya seorang supir taksi yang mencari jalur terpendek untuk mengantar penumpangnya yang terburu-buru, atau
seorang salesman yang mencari jalur terpendek untuk pengaturan rute kunjungan kerjanya.
Seiring perkembangan zaman, ilmu dan teknologi permasalahan pencarian jalur terpendek ke suatu tempat dapat diselesaikan dengan suatu model
matematika, agar permasalahan tersebut dapat terselesaikan dengan lebih mudah. Model matematika tersebut akan dibawa kedalam suatu cabang ilmu matematika,
untuk pencarian jalur lintasan terpendek cabang ilmu matematika yang terkait adalah teori graph .
Dalam penyelesaian teori graph dalam penentuan jalur lintasan terpendek dibutuhkan suatu algoritma untuk menyelesaikannya, terdapat banyak algoritma
dalam penyelsaian masalah pencarian lintasan terpendek seperti algoritma Dijkstra, Bellman-Ford, A, Floyd, dan sebagainya.
Pada penelitian kali ini penulis akan meneliti pencarian jalur terpendek dengan menggunakan algoritma Floyd dan L-Queue. Algoritma Floyd adalah
salah satu metode untuk mencari jalan terpendek dalam graph berbobot . Algoritma ini adalah salah satu varian dari pemrograman dinamis, yaitu suatu
metode yang melakukan pemecahan masalah dengan memandang solusi yang akan diperoleh sebagai suatu keputusan yang saling terkaitKhan,2014. Artinya
Universitas Sumatera Utara
solusi-solusi tersebut dibentuk dari solusi yang berasal dari tahap sebelumnya dan ada kemungkinan solusinya lebih dari satu.
Sedangkan algoritma L-queue adalah algoritma yang efisien dalam pencarian jalur terpendek, algoritma ini merupakan pengembangan dari algoritma Bellman-
Ford-Moore. Algoritma ini menggunakan prinsip FIFO First In First Out dalam penyelesaiannya Francois, 1991.
1.2 Rumusan Masalah