8
sebagai pelayanan kesehatan. Kedua cara pengumpulan data yang digunakan, pengumpulan data penelitian tersebut adalah indepth
interview sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan menggunakan kuesioner dengan skala Likert.
2. Judul : Studi tentang Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Daerah
Jamkesda di puskesmas Sidomulyo Kecamatan Samarinda Ilir Kota Samarinda Saputra, 2013. Penelitian tersebut menggambarkan
pelaksanaan Jaminan Kesehatan Daerah Jamkesda. Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti
adalah jenis penelitian yaitu penelitian deskriptif. Penelitian tersebut memiliki perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu cara
pengumpulan data, pada penelitian tersebut cara pengumpulan data dengan melakukan wawancara, sedangkan pada penelitian ini
menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data. 3.
Judul : Implementasi Program Pelayanan Kesehatan Masyarakat Berdasarkan Peraturan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 903MENKESPERV2011 Hamdani, 2013. Penelitian tersebut membahas tentang implementasi program pelayanan
Jamkesmas yang terjadi ketidaksesuaian pada pembagian kartu Jamkesmas di kecamatan Sawahan kabupaten Nganjuk dan hambatan
yang ditemui pada implementasi Jamkesmas. Persamaan pada penelitian yang akan dilakukan peneliti adalah variabel penelitian
yaitu hambatan dari pelaksanaan program jaminan kesehatan. Perbedaan pada penelitian tersebut adalah metode penelitian, pada
9
penelitian tersebut menggunakan metode yuridis sosiologis sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan adalah obsevasional deskriptif.
10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Jaminan Kesehatan Nasional
a. Definisi dan Dasar Hukum
Jaminan Kesehatan Nasional menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 tahun 2013 pasal 1 ayat 1 adalah jaminan
berupa perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar
kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran dan iurannya dibayar oleh pemerintah. Dasar hukum pelaksanaan JKN
adalah : 1
Peraturan Presiden Nomor 111 tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 12 tahun 2013 tentang jaminan kesehatan.
2 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 69 tahun 2013 tentang standar tarif
pelayanan kesehatan pada fasilitas kesehatan tingkat pertama dan tingkat lanjutan dalam penyelenggaraan program Jaminan Kesehatan.
3 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 tahun 2013 tentang pelayanan
kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional. 4
Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor HKMENKES31I2014 tanggal 16 Januari 2013 tentang pelaksanaan standar tarif pelayanan kesehatan
pada fasilitas kesehatan tingkat pertama dan fasilitas kesehatan tingkat lanjutan dalam penyelenggaraan program Jaminan Kesehatan.
5 Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor HKMENKES32I2014 tanggal
16 Januari 2013 tentang pelaksanaan pelayanan kesehatan bagi peserta BPJS Kesehatan pada fasilitas kesehatan tingkat pertama dan fasilitas
kesehatan tingkat lanjutan dalam penyelenggaraan program Jaminan Keehatan.
b. Prosedur pelayanan JKN
Peserta JKN diharuskan untuk berobat di fasilitas kesehatan tingkat pertama seperti puskesmas, klinik swasta, dokter praktik, klinik TNI atau
POLRI yang bekerjasama dengan BPJS kesehatan sesuai dengan tempat peserta mendaftar. Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama FKTP yang tidak
dapat ditangani, maka FKTP tersebut dapat merujuk ke fasilitas kesehatan tingkat lanjut yang bekerjasama dengan BPJS BPJS, 2013
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama salah satunya adalah puskesmas. Berdasarkan Peraturan Presiden No 32 tahun 2014, pemanfaatan dana
kapitasi JKN pada FKTP digunakan untuk jasa pelayanan kesehatan dan biaya operasional pelayanan kesehatan. Jasa pelayanan ditetapkan minimal
sebesar 60 dari jumlah kapitasi yang diperoleh oleh FKTP dan sisanya digunakan sebagai biaya operasional pelayanan kesehatan lainnya. Standar
tarif kapitasi di FKTP diatur pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 59 tahun 2014 pasal 4 yaitu untuk puskesmas sebesar Rp