Visi dan Misi Vision STATSIUN TRANMISI Logo Perusahaan Program Komedi “Opera Van Java”

hiburan untuk anak-anak Program Si Bolang merupakan program dokumenter petualangan yang menghadirkan anak-anak diseluruh penjuru Indonesia. Lain halnya dengan program Buku Harian Si Unyil, program ini memberikan ilmu pengetahuan umum yang mendasar bagi si kecil. Dilengkapi dengan sajian film-film berkwalitas seperti program acara Theater 7, Theater Malam dan Theater Fajar yang hadir setiap hari mengisi layar kaca pemirsa. Program hiburan seperti Plesetan Misteri, Wisata Belanja, Kisah selebriti, Rumpi, program Talk Show Empat Mata bersama Tukul Arwana, OKB, Beauty n Azis, Pas Mantab serta Opera Van Java siap mengisi hari-hari pemirsa Trans7 dengan canda tawa, maka jangan pernah lewatkan sajian program acara yang dikemas secara cerdas, tajam, menghibur dan membumi hanya di Trans7.

2. Visi dan Misi Vision

· In the long time run, Trans7 aim to be the best tv station in Indonesia and allover asia. · Trans7 is committed to always provide the best to all shareholders by brodcasting high quality programs while maintaining the morality and working culture which could be accepted by the shareholders. Mission · Trans7 become a place for ideas and aspiration to educated and plays a role in improving the quality of life of Indonesian. · Trans7 is committed to maintain the nation’s unity as well as the democratic values by renewing programs of high standard and morality which could be accepted by people and associate.

3. DEWAN KOMISARIS a. Dewan Komisaris

Komisaris Utama Chairul Tanjung Komisaris 1. Agung Adiprasetyo 2. Ishadi SK 3. Asih Winanti

b. DEWAN DIREKTUR

Direktur Utama Wishnutama Wakil Direktur Utama Atiek Nur Wahyuni Direktur Keuangan dan Sumber Daya Ch. Suswati Handayani

4. STATSIUN TRANMISI

Trans7 saat ini memilik 26 statsiun tranmisi yang mampu menjangkau lebih dari 133 juta penonton televisi di Indonesia. Jakarta 49 UHF Bandung 44 UHF Semarang 41 UHF Yogyakarta Solo 46 UHF Surabaya 56 UHF Madiun 40 UHF Kediri 45 UHF Malang 60 UHF Denpasar 45 UHF Medan 41 UHF Palembang 22 UHF Lampung 22 UHF Pekanbaru 30 UHF Makasar 41 UHF Manado 32 UHF Pontianak 31 UHF Samarinda 49 UHF Banjarmasin 22 UHF Purwokerto 22 UHF Tegal 53 UHF Cirebon 47 UHF Garut 32 UHF Jayapura 22 UHF Kupang 36 UHF Balikpapan 22 UHF Padang 23 UHF.

5. Logo Perusahaan

Logo Trans7 membentuk empat sisi persegi panjang yang merefleksikan ketegasan, karakter yang kuat, kepribadian bersahaja yang akrab dan mudah beradaptasi. Birunya yang hangat tetapi bersinar kuat melambangkan keindahan batu safir yang tak lekang oleh waktu, serta menempatkannya pada posisi terhormat diantara batu-batu berlian lainnya. Perpaduan nama yang apik dan mudah diingat, diharapkan membawa Trans7 ke tengah masyarakat Indonesia dan pemirsa setianya. Sumber : Handbook Broadcaster Development Program TRANS corp Company

2. Program Komedi “Opera Van Java”

Opera Van Java adalah sebuah acara komedi di stasiun televisi Indonesia, Trans7. Ide acara ini adalah seperti pertunjukan wayang orang pada kebudayaan Jawa. Para wayang itu diperankan oleh beberapa pelawak terkenal, seperti Nunung Srimulat, Azis Gagap, dan Sule. Selain wayang, juga terdapat dalang yang diperankan oleh Parto Patrio serta para pemain gamelan dan sinden. Uniknya, hanya dalang yang mengetahui jalan ceritanya. Bintang tamu juga kerap ditampilkan pada tiap episodenya. Walaupun ide dasarnya adalah pewayangan, namun cerita yang diangkat tak melulu cerita-cerita rakyat Indonesia, tapi bisa juga cerita dari negara lain, seperti Cinderella dan Sun Go Kong. Pada akhir acara, Ki Dalang Parto Patrio selalu mengucapkan kalimat terakhir khas Opera Van Java yang berbunyi: Di sana gunung, di sini gunung, di tengah-tengahnya Pulau Jawa. Wayangnya bingung, dalangnya juga bingung, yang penting bisa ketawa. Ketemu lagi di Opera Van Java... Yaa... Eeee... Acara ini disiarkan setiap malam, kecuali Sabtu malam, Pkl 20.00 wib, dan di bulan puasa ditambah dengan jam siaran menemani pemirsa makan sahur. Acara berbentuk pertunjukan wayang orang yang dimodifikasi sebagai lawakan ini, digawangi oleh Sule anggota grup lawak SOS, Aziz Gagap, Andre Stinky, Nunung Srimulat, Parto Patrio sebagai dalang atau sutradara, dua orang pesinden, Rina dan Dewi Gita, beserta para bintang tamu lainnya. Acara lawakan dengan menonjolkan perubahan setting lokasi atau latar belakang panggung seperti ini sudah lama menjadi andalan beberapa stasiun televisi, seperti acara Ngelaba di TPI, Ekstra Vaganza di Trans TV, dan lain- lain. Namun ada yang berbeda pada Opera Van Java ini, yaitu penggunaan properti panggung berbahan styrofoam yang siap untuk dihancurkan. Lihatlah gaya Sule atau pemain lainnya, yang menyuruh Aziz Gagap untuk menduduki kursi yang terbuat dari styrofoam , yang pasti akan hancur berantakan. Atau pentungan yang patah ketika dipukulkan ke kepala. Gaya yang pernah ngetop di dunia lawakan zamannya Charlie Chaplin ini – waktu itu bahannya bukan dari styrofoam tapi karet, berhasil diangkat kembali oleh Opera Van Java, dan sekarang ditiru oleh banyak acara lawakan di stasiun televisi lainnya. Selain itu, format cerita yang tidak linier, tapi diselingi dengan “kekacauan-kekacauan” yang menyimpang dari alur cerita, membuat pemirsa menjadi tidak bosan. Jalan cerita dibuat seakan-akan sebuah “latihan” bukan penampilan, menjadikan setiap pemain bebas untuk berimprovisasi dan melakukan “kesalahan”, sehingga penonton pun menjadi lebih santai dan tidak dibebani harus memahami jalan cerita. Penonton benar-benar disuguhi banyolan dan kekonyolan pelawaknya, tidak lagi harus terpaku memahami jalan ceritanya. Betul-betul kocak, santai dan menghibur. Sumber : http: www.trans7.co.idfrontendhomeview154

3. PT. Cakrawala Andalas Televisi ANTV