Data, Populasi dan Sampel Definisi Operasional Variabel

Total akrual = laba bersih – arus kas operasi Total aktiva Hasil total akrual dibagi dengan total aktiva dan dikalikan dengan negatif 1. Sehingga perusahaan yang memiliki total akrual yang positif dikatakan menerapkan akuntansi yang konservatif sedangkan perusahaan yang memiliki akrual negatif dikatakan menerapkan akuntansi optimis liberal.

C. Teknik Analisis

1. Statistik Deskriptif Sebelum melakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji statistik umum yang berupa statistik deskriptif. Statistik deskriptif meliputi mean, minimum, maximum serta standar deviasi yang bertujuan mengetahui distribusi data yang menjadi sampel penelitian. 2. Uji Normalitas Data Menurut Ghozali 2005, uji normalitas data dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil telah memenuhi kriteria sebaran atau distribusi normal. Ghozali 2006 menyatakan bahwa pendekatan grafik Normal P-P of regression standardized residual dapat digunakan untuk menguji normalitas data. Jika data menyebar disekitar garis diagonal pada grafik Normal P -P of regression standardized residual dan mengikuti arah garis diagonal tersebut, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, tetapi jika sebaliknya data menyebar jauh berarti tidak memenuhi asumsi normalitas tersebut. 3. Pengujian Asumsi Klasik a. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen yang lainnya sama dengan nol. Uji multikolinieritas dilakukan dengan melihat tolerance value dan value- inflating factor VIF. Nilai yang umum dipakai adalah tolerance value 0,10 dan VIF lebih kecil dari 10. b. Uji Autokorelasi Ghozali 2005 menyatakan bahwa uji autokorelasi adalah sebuah pengujian yang bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1. Jika terjadi korelasi nama dinamakan problem autokorelasi. Autokorelasi terjadi karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Autokorelasi diuji dengan menggunakan Durbin-Watson. Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut: a. Jika 0 d d 1 , maka terjadi autokorelasi positif b. Jika d 1 d d u , maka tidak ada kepastian apakah terjadi autokorelasi atau tidak ragu-ragu c. Jika 4-d 1 d 4, maka terjadi autokorelasi negatif d. Jika 4-d u d 4-d 1 , maka tidak ada kepastian apakah terjadi autokorelasi atau tidak ragu-ragu e. Jika d u d 4-d u , maka tidak terjadi autokorelasi baik positif atau negatif. c. Uji Heteroskedastisitas Ghozali 2005 menyatakan bahwa uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan uji Scatterplot. Ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu pada grafik Scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang diprediksi dan sumbu X adalah residual. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang telah dan titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 maka tidak terjadi heteroskastisitas. 4. Uji Hipotesis Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan regresi linier berganda. Persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah : KONS =  + β1 MAN + β2 INT + β3 KI + β4 KA + β5 PROF + β6 LEV + e