Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Manfaat Produksi

Seperti yang dikatakan Steward 2002, video adalah penggabungan antara kekuatan dari film dan informasi. Hal ini memperjelas bahwa media video edukasi sangat penting untuk pembelajaran. Sedangkan seri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI artinya adalah berurutan, berturut-turut atau bersambung, jadi dalam pembuatan video ini dibuat dengan jenis video seri, di mana video tersebut menjelaskan materi fisika secara berurutan, karena materi fisika yang cukup banyak. Steward 2002, menjelaskan motion tracking dan infographics adalah suatu bentuk perangkat digital yang digunakan sebagai alat bantu untuk mendeskripsikan proses atau mensimulasikan gerakan, dan gerakan tersebut menjadi model digital. Biasanya ini digunakan dalam militer, hiburan, olah raga. Didalam penerapan video edukasi ini motion tracking digunakan dalam mensimulasikan suatu peoses fisika dan rumus-rumus dalam soal Fisika. Dengan dikemas dalam video edukasi, diharapkan dapat memberikan pengalaman baru bagi siswa-siswi dalam belajar fisika, serta membantu para siswa-siswi mengerti betapa pentingnya fisika bagi kehidupan sehari-hari.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, yang menjadi pokok permasalahan 1. Bagaimana membuat Video Seri Pendidikan Tentang Fisika Kelas XI Menggunakan Motion Tracking dan Infographics.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan perumusan masalah di atas agar permasalahan tidak menyimpang, maka batasan masalah yang akan dikerjakan antara lain: 1. Analisis kinematika gerak kelas XI sebagai materi pembahasan. 2. Soal-soal beserta uraian jawaban sebagai objek pembahasan. 3. Penggunaa Motin Tracking dan Infographics sebagai penjelas dalam objek.

1.4 Tujuan

Tujuan pembuatan video edukasi ini adalah sebagai berikut: 1. Membuat Video Seri Edukasi Tentang Fisika Kelas XI Menggunakan Motion Tracking dan Infographics. 2. Mengambarkan pentingnya Fisika bagi kehidupan sehari-hari. 3. Membuat Video Seri Edukasi Fisika Kelas XI Menggunakan Motion Tracking dan Infographics.

1.5 Manfaat

Manfaat dalam pembuatan video edukasi ini antara lain adalah: 1.5.1 Manfaat Teoritis 1. Penggunaan motion tracking pada video edukasi ini sebagai sarana penunjang materi Fisika, agar penonton lebih mengerti dan memahami tentang materi tersebut. 2. Hasil penelitian yang ditempuh diharapkan dapat bermanfaat bagi kalangan akademis, khususnya dalam bidang video edukatif yang berkaitan dengan proses pembelajaran. 1.5.2 Manfaat Praktis 1. Hasil penelitian diharapakan dapat diimplementasikan di sebuah sekolah- sekolah atau lembaga pembelajaran lainnya. 60 BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

4.1 Produksi

Produksi merupakan proses lanjutan dalam proses pembuatan video, merancang naskah, hunting lokasi, merancang dan menyususl pada tahap prapoduksi dan di implementasikan pada tahap ini. Pasa proses ini tahapan yang dilakukan diantaranya melakukan pengambilan gambar shotting secara menyeluruh dari awal hingga akhir. Adapun dalam proses produksi menggunakan beberapa tahapan dalam pelaksanaanya, yaitu: 1. Setting Lokasi Penentuan lokasi dalam produksi video edukasi ini menggunakan setting lokasi outdoor dan indoor, karena untuk mengambil kesan hidup dan halus pada video, dan sesuai dengan apa yang telah dirancang sutradara. Dalam video kali ini lokasi yang digunakan adalah lokasi lapang yang berada di daerah Pantai Ria Kenjeran, dimana lokasi ini digunakan sebagai lokasi untuk objek jerak lurus yang memerlukan lokasi yang sukup lapang untuk sepeda motor sebagai objek yang akan diambil sebagai demo gerak lurus. Gambar 4.1 Lokasi Shotting sumber: Hasil Olahan peneliti 2. Setting Perekaman Dalam film edukasi ini menggunakan rekaman secara tidak langsung sebagai perekam videonya seperti sound effect, narasi dan instrument music. Peralatan yang digunakan dala perekaman music atau audio dalam video edukasi kali ini menggunakan boomer mic dan clip on kamera. 3. Teknik Pengambilan Gambar Teknik engambilan gambar pada video edukasi ini menggunakan lebih dari satu kamera atau multiple kamera, digunakannya multiple kamera untuk mempercepat dan meminimalisir banyaknya adegan yang diambil. Tidak hanya itu angle kamera juga dipertimbangkan seperti, teknik pengambilan gambar long shot, medium long shot, medium shot, medium cloes up, close up, extreme close up, over close up, low angle, straight angle. Digunakan berbagai angle kamera untuk sebuah adegan agar manimbulkan kesan yang tidak monoton dan lebih bervariasi, suapa video edukasi ini tidak membosankan jika dinikmati nanti. Gambar 4.2 Medium Shot sumber: Hasil Olahan peneliti Dalam gambar 4.2 pengambilan gambar dengan medium shot ini dilakukan untuk memperlihatkan suasana keramaian yang sedang terjadi di masyarakat, sehingga penonton bisa melihat suasana yang telah terjadi pada masyarakat sekarang. Gambar 4.3 Close up sumber: Hasil Olahan peneliti Dalam gambar 4.3 pengambilan gambar dengan close up untuk memperlihatkan betapa teknologi ini sangat dibutuhkan di masyarakat sekarang ini. 4. Lighting Melihat adanya adegan yang dilakukan di dalam ruangan, maka video edukasi ini memerluka pencahayaan yang lebih untuk hasil yang maksimal, menggunakan LED Light kamera menambah pencahayaan dalam pembuatan video edukasi ini. Tidak hanya itu lighting juga dapat membantu pencahayaan dengan warna yang lebih bagus sesuai warna yang diinginkan, pencahayaan yang cukup dan bagus bisa menghasilkan gambar yang bagus dari warna light yang digunakan.

4.2 Pasca Produksi