Analisis Business SWOT Visioning Phase

4.1.3 Analisis Business SWOT

Analisis SWOT adalah bentuk identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan PT Timur Jaya Panel. Analisis ini didasarkan pada logika memaksimalkan kekuatan dan peluang yang dapat dicapai oleh perusahaan PT Timur Jaya Panel, namun secara bersamaan diharapkan perusahaan PT Timur Jaya Panel dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman. Berikut adalah hasil analisis SWOT pada PT Timur Jaya Panel Surabaya, yaitu: A. Kondisi Internal Bisnis 1. Kekuatan strengths a. Perusahaan satu-satunya yang memproduksi laminasi bahan setengah jadi dalam skala besar di Jawa Timur hanya menerima pesanan dalam bentuk grosir. b. Memiliki 45 jenis kustomisasi warna laminasi. c. Lahan produksi Luas = 2400 m 2 dan gudang yang luas Luas = 7350 m 2 . d. Memiliki hubungan pembelian bahan mentah dengan perusahaan yang berada di dalam negeri maupun luar negeri yang telah mengikuti Euroepan Standard E1 = 9mg100g, E2 = 9mg100g - 300mg100g, E3 = 300mg100g, Japanese JISJAS Formaldehyde Adhesive Emission Standard F, F, F, F, dan California Air Regulation Board CARB P1 = 0,08 ppm dan CARB P2 = 0,05 ppm. e. Pemasaran dan market share perusahaan cukup tinggi karena berada di daerah industri diperbatasan Gresik dan Surabaya. 2. Kelemahan weakness a. Belum memiliki visi, misi dan sasaran yang jelas. b. Struktur organisasi belum terstandarisasi multi job. c. Penjadwalan produksi masih dilakukan secara manual waktu kurang efesiensi. d. Tempat produksi dan gudang menjadi satu risiko kecelakaan kerja. e. Bagian quality control produksi tidak fokus akan tugasnya. f. Belum ada Standard Operation Procedure SOP khususnya pada bagian produksi, penjualan, pembelian, dan marketing. g. Memiliki ketergantungan dengan supplier luar negeri. B. Kondisi External Bisnis 1. Peluang opportunities a. Kemitraan dan kerjasama dengan perusahaan lain terbuka luas. b. Adanya kemauan yang kuat untuk mengembangkan perusahaan menjadi go international. c. Kebutuhan mebel untuk berbagai furniture masih banyak dibutuhkan masyarakat. d. Pengembangan sistem informasi untuk meningkatkan kualitas dan efektifitas layanan informasi. 2. Ancaman threats a. Penurunan jumlah bahan mentah kayu untuk produksi dikarenakan dampak global warming. b. Belum memikirkan alternatif pengganti bahan mentah bila supplier tidak lancar mensuplai bahan mentah. c. Kemungkinan ada plagiarisme dari kompetitor perusahaan lain persaingan perusahaan. d. Ancaman akan pendatang baru dengan penjualan produk yang sama. e. Semakin ketatnya persaingan SDM dalam negeri dengan SDM luar negeri MEA. f. Surplus atau defisit meningkat maka berhubungan terhadap biaya perdagangan luar negeri. g. Hubungan bilateral dengan negara lain mempengaruhi pembatasan export import perusahaan. h. Perubahan peraturan atau UU hingga adanya pemilu dan pemilihan legistatif stabilitas politik. i. Ancaman produk pengganti dimasa yang akan datang. Terdapat 5 faktor yang berhubungan dengan kekuatan perusahaan saat ini, 7 faktor yang berhubungan dengan kelemahan perusahaan saat ini, 4 faktor yang berhubungan dengan peluang perusahaan di masa yang akan datang, dan 9 faktor yang berhubungan dengan ancaman yang akan dihadapi perusahaan dikemudian hari. Hasil analisis Business Internal Strategic Factors Analysis Summary IFAS Business dan Business External Strategic Factors Analysis Summary EFAS Business dapat dilihat pada tabel 4.4 IFAS dan tabel 4.5 EFAS. Pada analisis IFAS dan EFAS 3 faktor yang paling dominan pada PT Timur Jaya Panel dapat dilihat pada tabel 4.6 faktor internal bisnis dan 4.7 faktor external bisnis. Tabel 4.4 Business internal strategic factors analysis summary No Faktor-faktor kondisi internal Bobot Rating Jumlah bobot x rating Kekuatan strengths 1. Perusahaan satu-satunya yang memproduksi laminasi bahan setengah jadi dalam skala besar di Jawa Timur hanya menerima pesanan dalam bentuk grosir. 0,12 4 0,48 2. Memiliki 45 jenis kustomisasi warna laminasi. 0,09 3 0,27 3. Lahan produksi Luas = 2400 m 2 dan gudang yang luas Luas = 7350 m 2 . 0,07 2 0,14 4. Memiliki hubungan pembelian bahan mentah dengan perusahaan yang berada di dalam negeri yang telah mengikuti Euroepan Standard Japanese JISJAS Formaldehyde Adhesive Emission Standard, dan California Air Regulation Board. 0,08 2 0,16 5. Pemasaran dan market share perusahaan cukup tinggi karena berada di daerah industri Tambak Osowilangon berada diperbatasan Gresik dan Surabaya. 0,11 3 0,33 Kelemahan weakness 1. Belum memiliki visi, misi dan sasaran yang jelas. 0,06 2 0,12 2. Struktur organisasi belum terstandarisasi multi job. 0,05 2 0,10 3. Penjadwalan produksi masih dilakukan secara manual waktu kurang efesiensi. 0,08 2 0,16 4. Tempat produksi dan gudang menjadi satu risiko kecelakaan kerja. 0,13 4 0,52 5. Bagian quality control produksi tidak fokus akan tugasnya. 0,05 2 0,10 6. Belum ada SOP khususnya pada bagian produksi, penjualan, pembelian, dan marketing. 0,06 2 0,12 7. Memiliki ketergantungan dengan supplier luar negeri. 0,09 3 0,27 Total 1 2,77 Tabel 4.5 Business external strategic factors analysis summary No Faktor-faktor kondisi external Bobot Rating Jumlah bobot x rating Peluang opportunities 1. Kemitraan dan kerjasama dengan perusahaan lain terbuka luas. 0,14 4 0,56 2. Adanya kemauan yang kuat untuk mengembangkan perusahaan menjadi go international. 0,06 2 0,12 3. Kebutuhan mebel untuk berbagai furniture masih banyak dibutuhkan masyarakat. 0,05 2 0,10 4. Pengembangan sistem informasi untuk meningkatkan kualitas dan efektifitas layanan informasi. 0,08 2 0,16 Ancaman threats 1. Penurunan jumlah bahan mentah kayu untuk produksi dikarenakan dampak global warming. 0,10 3 0,30 2. Belum memikirkan alternatif pengganti bahan mentah bila supplier tidak lancar mensuplai bahan mentah. 0,13 4 0,52 3. Kemungkinan ada plagiarisme dari kompetitor perusahaan lain persaingan perusahaan. 0,04 1 0,04 4. Ancaman akan pendatang baru dengan penjualan produk yang sama. 0,05 2 0,10 5. Semakin ketatnya persaingan SDM dalam negeri dengan SDM luar negeri MEA. 0,08 2 0,16 6. Surplus atau defisit meningkat maka berhubungan terhadap biaya perdagangan luar negeri. 0,04 1 0,04 7. Hubungan bilateral dengan negara lain mempengaruhi pembatasan export import perusahaan. 0,09 3 0,27 8. Perubahan peraturan atau UU hingga adanya pemilu dan pemilihan legistatif stabilitas politik. 0,07 2 0,14 9. Ancaman produk pengganti dimasa yang akan datang. 0,07 2 0,14 Total 1 2,65 Tabel 4.6 Faktor internal bisnis No Kekuatan strengths Bobot Rating Jumlah 1. Perusahaan satu-satunya yang memproduksi laminasi bahan setengah jadi dalam skala besar di Jawa Timur hanya menerima pesanan dalam bentuk grosir. 0,12 4 0,48 2. Pemasaran dan market share perusahaan cukup tinggi karena berada di daerah industri Tambak Osowilangon berada diperbatasan Gresik dan Surabaya. 0,11 3 0,33 3. Memiliki 45 jenis kustomisasi warna laminasi. 0,09 3 0,27 Total 1,08 No Kelemahan weakness Bobot Rating Jumlah 1. Tempat produksi dan gudang menjadi satu risiko kecelakaan kerja. 0,13 4 0,52 2. Memiliki ketergantungan dengan supplier luar negeri. 0,09 3 0,27 3. Penjadwalan produksi masih dilakukan secara manual waktu kurang efesiensi. 0,08 2 0,16 Total 0,95 Tabel 4.7 Faktor external bisnis No Peluang opportunities Bobot Rating Jumlah 1. Kemitraan dan kerjasama dengan perusahaan lain terbuka luas. 0,14 4 0,56 2. Pengembangan sistem informasi untuk meningkatkan kualitas dan efektifitas layanan informasi. 0,08 2 0,16 3. Adanya kemauan yang kuat untuk mengembangkan perusahaan menjadi go international. 0,06 2 0,12 Total 0,84 No Ancaman threats Bobot Rating Jumlah 1. Belum memikirkan alternatif pengganti bahan mentah bila supplier tidak lancar mensuplai bahan mentah. 0,13 4 0,52 2. Penurunan jumlah bahan mentah kayu untuk produksi dikarenakan 0,10 3 0,30 Lanjutan Tabel 4.7 Faktor external bisnis No Ancaman threats Bobot Rating Jumlah dampak global warming. 3. Hubungan bilateral dengan negara lain mempengaruhi pembatasan export import perusahaan. 0,09 3 0,27 Total 1,09 Setelah menyelesaikan analisis IFAS dan EFAS maka dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis tersebut bertujuan untuk mengetahui berbagai kemungkinan peluang dan ancaman yang dipengaruhi kekuatan dan kelemahan perusahaan PT Timur Jaya Panel. Masalah dan kelemahan perusahaan harus terus dimonitor agar dapat menemukan sebuah solusi yang tepat karena semua ini mungkin dapat mempengaruhi perusahaan di masa yang akan datang. Tabel 4.8 Koordinat strategi bisnis perusahaan saat ini Faktor internal Faktor external S 1,08 0,84 O W 0,95 0,84 O W 0,95 1,09 T S 1,08 1,09 T Gambar 4.3 Posisi koordinat strategi bisnis perusahaan saat ini Tabel 4.8 adalah koordinat strategi bisnis perusahaan saat ini yang didasarkan berdasarkan perhitungan SWOT dengan nilai total strengths = 1,08, -1,5 -1 -0,5 0,5 1 -1,5 -1 -0,5 0,5 1 1,5 Posisi koordinat strategi bisnis perusahaan saat ini weakness = 0,95, opportunities = 0,84, dan threats = 1,09. Sumbu X diperoleh dari opportunities- threats = 0,84-1,09 = -0,25, sedangkan sumbu Y diperoleh dari strengths-weakness = 1,08-0,95 = 0,13. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka dapat menjelaskan posisi perusahaan berada di kuadran II positif, negatif. Posisi koordinat strategi bisnis perusahaan saat ini dapat dilihat pada gambar 4.3 dengan koordinat sumbu X = 0.13 dan sumbu Y = -0,25. Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi tantangan yang besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah mobilisasi strategi, artinya organisasi dalam kondisi mantap namun menghadapi sejumlah tantangan berat sehingga diperkirakan roda organisasi akan mengalami kesulitan untuk terus berputar bila hanya bertumpu pada strategi sebelumnya yang sudah digunakan. Oleh karenanya, perusahaan harus segera memperbanyak ragam strategi taktisnya. Berdasarkan hasil yang sudah diketahui maka dapat ditarik sebuah solusi bagi perusahaan, yaitu: perusahaan harus dapat memperhatikan stabilitas politik, ekonomi, sosial, dan teknologi. Selain itu perusahaan harus dapat mencari bahan alternatif agar proses produksi dapat berjalan lancar dengan mempertimbangkan cakupan target pemasaran dengan memanfaatkan fasilitas dan akses yang dimiliki perusahaan demi menghadapi persaingan antar kompetitor.

4.1.4 Strategi Bisnis dalam Matriks SWOT