f. Menyangkut konfigurasi dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem.
2.8 Tahapan Software Development Life Cycle SDLC
2.8.1 Kebutuhan Perangkat Lunak
Kebutuhan perangkat lunak dapat diartikan sebagai properti yang harus dipamerkan dalam rangka memecahkan beberapa masalah di dunia nyata IEEE
Computer Society, 2014. Dalam menentukan kebutuhan perangkat lunak, yang pertama perlu harus diperhatikan setelah definisi dari kebutuhan perangkat lunak
adalah jenis dari kebutuhan tersebut seperti apakah produk atau proses, fungsional atau non-fungsional, dan properti yang akan muncul. Keseluruhan proses tersebut
dapat menjelaskan perbedaan antara kebutuhan sistem dan perangkat lunak. Kedua yaitu, proses dari kebutuhan itu sendiri. Didalamnya digambarkan
model, aktor, dukungan manajemen kualitas dan pengembangan dari proses itu sendiri. Ketiga yaitu, elisitasi kebutuhan yang menjelaskan darimana kebutuhan
perangkat lunak berasal dan bagaimana caranya mendapatkannya. Keempat yaitu, analisis kebutuhan yang membahas konflik antar kebutuhan, interaksi perangkat
lunak dengan lingkungan sekitar, dan mengkolaborasikan antara kebutuhan sistem dengan perangkat lunak. Selain itu, termasuk di dalamnya klasifikasi kebutuhan,
pemodelan konseptual, desain arsitektur dan alokasi kebutuhan, dan negosiasi kebutuhan.
Kelima yaitu, spesifikasi kebutuhan yang menghasilkan dokumen spesifikasi kebutuhan perangkat lunak. Keenam yaitu, validasi kebutuhan yang
memastikan kebutuhan perangkat lunak benar-benar telah sesuai sebelum
digunakan. Yang terakhir, ketujuh yaitu, pertimbangan praktis, yang menggambarkan beberapa topik yang perlu dipahami dalam pelaksanaannya. Topik
itu seperti sifat berulangnya sebuah proses, manajemen dan pemeliharaan, dan pengukuran kebutuhan
2.8.2 Analisis dan Desain Perangkat Lunak
a. System Flow
System flow atau bagan alir sistem merupakan bagan yang menunjukkan
arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. System flow menunjukkan urutan- urutan dari prosedur yang ada di dalam sistem dan menunjukkan apa yang
dikerjakan sistem. Simbol-simbol yang digunakan dalam system flow ditunjukkan pada Gambar 2.1.
Mengenai penjelasan dari simbol-simbol yang digunakan dalam system flow
adalah sebagai berikut: 1. Simbol Dokumen
Menunjukkan dokumen input dan output baik untuk proses manual atau komputer.
2. Simbol Kegiatan Manual Menunjukkan pekerjaan manual.
3. Simbol Simpanan Offline Menunjukkan file non-komputer yang diarsip.
4. Simbol Proses Menunjukkan kegiatan proses dari operasi program komputer.
5. Simbol Database Menunjukkan tempat untuk menyimpan data hasil operasi komputer.
6. Simbol Garis Alir Menunjukkan arus dari proses.
7. Simbol Penghubung Menunjukkan penghubung ke halaman yang masih sama atau ke halaman lain.
Gambar 2.1 Simbol-Simbol Pada System Flow
b. Data Flow Diagram DFD DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada
atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik di tempat data tersebut mengalir. DFD merupakan alat yang
digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur dan dapat mengembangkan arus data di dalam sistem dengan terstruktur dan jelas.
1. Simbol Dokumen
2. Simbol Kegiatan Manual
3. Simbol Simpanan Offline
4. Simbol Proses 5. Simbol Database
6. Simbol Garis Alir
7. Simbol Penghubung ke Halaman yang Sama
8. Simbol Penghubung ke Halaman Lain
DFD fokus pada aliran data dari dan ke dalam sistem serta memproses data yang mengalir tersebut Kendall dan Kendall, 2003. Simbol-simbol dasar dalam
DFD yaitu: 1.
External Entity Suatu External entity atau entitas merupakan orang, kelompok, departemen,
atau sistem lain di luar sistem yang dibuat dapat menerima atau memberikan informasi atau data ke dalam sistem yang dibuat. Gambar 2.2 merupakan
simbol entitas dalam DFD. Suatu external entity atau entitas merupakan orang, kelompok, departemen, atau sistem lain di luar sistem yang dibuat dapat
menerima atau memberikan informasi atau data ke dalam sistem yang dibuat.
Gambar 2.2 Simbol External Entity
2. Data Flow
Data flow atau aliran data disimbolkan dengan tanda panah. Data flow
menunjukkan arus data atau aliran data yang menghubungkan dua proses atau entitas dengan proses. Gambar 2.3 merupakan simbol data flow.
Gambar 2.3 Simbol Data Flow
3. Process
Suatu process meliputi beberapa tindakan atau sekelompok tindakan dari arus data yang masuk untuk dijalankan atau diproses agar menghasilkan arus data
yang akan keluar dari proses. Gambar 2.4 merupakan simbol process.
Gambar 2.4 Simbol Process
4. Data Store
Data store adalah simbol yang digunakan untuk melambangkan proses
penyimpanan data. Suatu nama perlu diberikan pada data store untuk menunjukkan nama dari file-nya. Gambar 2.5 merupakan simbol file
penyimpanan atau data store yang dapat berupa hal-hal sebagai berikut, sebagai gambaran:
1. Suatu file atau database di sistem komputer. 2. Suatu arsip atau catatan manual.
3. Suatu tabel acuan manual.
Gambar 2.5 Simbol Data Store
Berikut ini adalah urutan langkah bagaimana menggambarkan suatu sistem pada DFD:
Proc es s
1 Data Store
1. Context Diagram Context diagram
merupakan langkah pertama dalam pembuatan data flow diagram
. Pada context diagram dijelaskan sistem apa yang dibuat dan entity apa saja yang digunakan. Dalam context diagram harus ada arus data yang
masuk dan arus data yang keluar. 2. Data Flow Diagram Level 0
DFD level 0 adalah langkah selanjutnya setelah context diagram. Hal yang digambarkan dalam diagram level 0 ini adalah proses utama dari sistem serta
hubungan entity, process, data flow dan data store. 3. Data Flow Diagram Level 1
DFD level 1 merupakan penjelasan dari DFD level 0. Pada proses ini dijelaskan proses apa saja yang dilakukan pada setiap proses yang terdapat di DFD
level 0. c. Entity Relationship Diagram ERD
Entity Relationship Diagram ERD adalah gambaran pada sistem yang di
dalamnya terdapat hubungan antara entity beserta relasinya. Entity merupakan sesuatu yang ada dan terdefinisikan di dalam suatu organisasi, dapat abstrak dan
nyata. Untuk setiap entity biasanya mempunyai attribute yang merupakan ciri entity tersebut. Menurut Marlinda 2004, attribute memiliki pengertian kolom di sebuah
relasi. Macam-macam attribute yaitu: 1. Simple Attribute
Attribute ini merupakan attribute yang unik dan tidak dimiliki oleh attribute
lainnya, misalnya entity mahasiswa yang attribute-nya NIM.
2. Composite Attribute Composite attribute
adalah attribute yang memiliki dua nilai harga, misalnya nama besar nama keluarga dan nama kecil nama asli.
3. Single Value Attribute Attribute
yang hanya memiliki satu nilai harga, misalnya entity mahasiswa dengan attribute-nya umur tanggal lahir.
4. Multi Value Attribute Multi value attribute
adalah attribute yang banyak memiliki nilai harga, misalnya entity mahasiswa dengan attribute-nya pendidikan SD, SMP, dan
SMA. 5. Null Value Attribute
Null value attribute adalah attribute yang tidak memiliki nilai harga, misalnya
entity tukang becak dengan attribute-nya pendidikan tanpa memiliki ijazah.
Relasi adalah hubungan antar entity yang berfungsi sebagai hubungan yang mewujudkan pemetaan antar entity. Macam-macam relasi itu sendiri antara
lain: 1. One To One 1:1
Relasi dari entity satu dengan entity dua adalah satu berbanding satu. Contoh: Pada pelajaran privat, satu guru mengajar satu siswa dan satu siswa hanya
diajar oleh satu guru. 2. One To Many 1:m
Relasi antara entity yang pertama dengan entity yang kedua adalah satu berbanding banyak atau dapat pula dibalik, banyak berbanding satu. Contoh:
Pada sekolah, satu guru mengajar banyak siswa dan banyak siswa diajar oleh satu guru.
Entity relationship diagram ini diperlukan agar dapat menggambarkan
hubungan antar entity dengan jelas, dapat menggambarkan batasan jumlah entity dan partisipasi antar entity, mudah dimengerti pemakai dan mudah disajikan oleh
perancang database. Untuk itu entity relationship diagram dibagi menjadi dua jenis model, yaitu:
1. Conceptual Data Model CDM CDM adalah jenis model data yang menggambarkan hubungan antar tabel
secara konseptual. 2. Physical Data Model PDM
PDM adalah jenis model data yang menggambarkan hubungan antar tabel secara fisikal.
2.9 Teknik Observasi