PENGARUH NILAI KEPEMIMPINAN ISLAM DIREKTUR PRODUKSI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN MUSLIM PADA PT.BINA MEGAH INDOWOOD.

(1)

Oleh:

Veny Rakhmah Nurita Nim : C04212082

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH SURABAYA


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

Skripsi yang berjudul “Pengaruh Nilai Kepemimpinan Islam Direktur Produksi terhadap Prestasi Kerja Karyawan Muslim di PT. Bina Megah Indowood” ini merupakan hasil penelitian kuantitatif yang memiliki tujuan untuk menjawab pertanyaan apakah terdapat pengaruh nilai kepemimpinan Islam direktur produksi terhadap prestasi kerja karyawan muslim di PT. Bina Megah Indowood. Penelitian ini juga ingin mengetahui seberapa besar pengaruh nilai kepemimpinan Islam direktur produksi terhadap prestasi kerja karyawan muslim pada PT. Bina Megah Indowood.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif karena penelitian ini bertujuan untuk melakukan uji hipotesis dengan analisa statistik regresi linier sederhana dengan bantuan

Statistical Produck and Service Solution (SPSS). Data utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer berupa kuesioner yang disebarkan kepada 60 responden sebagai sampel penelitian. Pengambilan sampel yaitu dengan menggunakan teknik

probability sampling dengan jenis total sampling. Penyebaran kuesioner dilakukan untuk menggali informasi secara mendalam terkait permasalahan yang peneliti angkat, dan pengumpulan data dalam penelitian ini, selain menggunakan data yang utama kuesioner yang diperoleh juga menggunakan data sekunder yaitu wawancara dan studi kepustakaan.

Data yang sudah diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji asumsi klasik yaitu uji normalitas data dan uji heteroskedastisitas. Selanjutnya setelah uji asumsi klasik, maka data dianalisis dengan menggunakan teknik analisis regresi linier sederhana dan di uji dengan uji hipotesis signifikansi parsial (Uji t), tujuannya adalah untuk mengetahui kelayakan model yang layak untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

Hasil uji regresi linier sederhana Y = 13,440 + 0,792X yang berarti apabila tidak ada pengaruh variabel nilai kepemimpinan Islam, maka peningkatan prestasi kerja (Y) sebesar 13,440 dan jika tingkat nilai kepemimpinan Islam naik satu satuan, maka prestasi kerja akan naik sebesar 0,792 dengan asumsi variabel lain dalam keadaan tetap atau konstan. Hasil uji t variabel nilai kepemimpinan Islam menunjukkan nilai thitung sebesar 4,577 dengan tingkat signifikansi 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa nilai kepemimpinan Islam direktur produksi berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan muslim di PT. Bina Megah Indowood. Hasil penelitian yang diperoleh adalah apabila nilai kepemimpinan Islam direktur produksi tinggi maka prestasi kerja karyawan muslim akan meningkat. Sejalan dengan hasil penelitian di atas, Hal ini berarti nilai kepemimpinan Islam direktur produksi pada PT. Bina Megah Indowood harus lebih diperhatikan dan ditingkatkan lagi agar menghasilkan prestasi kerja karyawan muslim yang semakin tinggi.


(7)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam Era Globalisasi saat ini, Persaingan antar perusahaan semakin tinggi. Salah satu yang terpenting adalah Peningkatan dalam prestasi kerja karyawan yang bertujuan agar perusahaan dapat menghadapi persaingan yang semakin ketat. Manusia memegang peranan yang penting dalam suatu perusahaan. Setiap perusahaan membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas dalam menggerakkan roda operasional perusahaan. Perusahaan harus mampu memilih sumber daya manusia yang dapat berperan aktif secara efektif dan efisien.1 Hal ini dapat menjadikan Sumber daya manusia sebagai aset terpenting perusahaan dalam menentukan terwujudnya tujuan dari perusahaan tersebut. Sumber daya yang baik bisa dilihat dari peningkatan kontribusi yang dapat diberikan oleh para karyawan kepada Pimpinan dalam perusahaan kearah tercapainya tujuan perusahaan. Karyawan merupakan kekayaan suatu perusahaan, karena tanpa keikutsertaan mereka, aktifitas perusahaan tidak akan terjadi. Karyawan berperan aktif dalam menetapkan rencana sistem, proses dan tujuan yang ingin dicapai. Agar sumber daya manusianya baik, perusahaan membutuhkan peran dari seorang pemimpin. Pemimpin yang baik bukanlah pemimpin yang keras, yang suka marah dan ditakuti

1

A. Sihotang, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta : PT. Pradnya Paramita, 2007), 5.


(8)

bawahan. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu memimpin bawahannya mencapai suatu tujuan dari perusahaan tersebut.2

Sering kali sebagian besar pemimpin terlalu kencang berteriak kepada stafnya untuk bekerja efektif, efisien, produktif, dan kreatif, tetapi sayangnya nilai kerja perusahaan tidak mendukung semangat dan antusias yang ada dalam pikiran pemimpin. Keberhasilan hanya dapat diperoleh jika sistem dan nilai kepemimpinan Islam mendukung semua visi dan misi yang dimiliki perusahaan tersebut. Jika pemimpin hanya mengandalkan semangat dan motivasi, tetapi tanpa didukung dengan sistem dan nilai perusahaan yang seimbang dengan semua rencana dan tujuan akhir perusahaan tersebut, maka keberhasilan hanya akan menjadi mimpi tanpa wujud, dan semua program yang dikerjakan hanya menjadi hiasan cerita kegagalan.

Pemimpin yang paham berorganisasi pasti akan menata sistem dan nilai kerja perusahaan yang seimbang dengan semua rencana dan arah tujuan yang ada. Sebab, dia memahami bahwa untuk mendapatkan hasil yang menyeimbangkan semua visi dan misi dan nilai ke dalam sebuah tindakan yang didukung oleh sistem yang seimbang dengan tujuan perusahaan tersebut. Sistem dan nilai kerja yang seimbang dengan semua tujuan organisasi akan mampu menjadi kekuatan yang bisa berfungsi secara efektif untuk menindaklanjuti semua mimpi perusahaan menjadi realitas yang nyata. Seharusnya seorang pemimpin memperhatikan dan

2

Husein Umar, Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi (Jakarta : PT. Gramedia Pustaka

Utama, 1998), 3.


(9)

sekaligus melakukan evaluasi terhadap sistem dan nilai kerja yang ada sekarang, sebelum membuat rencana-rencana untuk mencapai sukses bersama perusahaan yang dipimpinnya. Tanpa dukungan sistem dan nilai kerja yang sesuai dengan arah perusahaan, maka semua usaha dan kerja keras pemimpin bersama para staf hanya akan menghasilkan kegagalan. Sebuah kepemimpinan yang digerakkan tanpa sistem dan nilai kerja yang jelas adalah sebuah kepemimpinan yang tidak jujur kepada diri sendiri. Bila ini terus berlangsung dalam jangka waktu lama, maka perusahaan akan bergerak dan beroperasi tanpa pola yang jelas. Semuanya akan terlihat berlebihan dan kacau balau tanpa arah dan tujuan. Pemimpin yang cerdas tidak mungkin mau bekerja dalam sistem dan nilai yang tidak jelas. Dan buatnya hal terpenting adalah membuat semua orang hidup dalam sebuah ruang dan waktu kerja yang sesuai dengan tuntutan situasi dan kondisi nyata. Sebagai pemimpin tidaklah seharusnya takluk dengan ketidakberdayaan untuk bisa menata sistem dan nilai yang sesuai dengan kondisi hari ini dan hari esok. Banyak pemimpin tidak bisa buka suara, dan tidak berani bertindak untuk menata ulang sistem dan nilai yang sudah usang. Hal ini dapat berakibat, pemimpin hanya akan meneruskan gaya kepemimpinannya dalam sistem dan nilai lama yang sudah tidak sesuai lagi dengan realitas kehidupan hari ini.3

Nilai kepemimpinan Islam justru terletak pada sistem yang dipahami setiap orang yang berada di dalam sebuah perusahaan. Karena nilai

3

Guth Salusu, Sistem dan nilai kepemimpinan (Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2006), 15.


(10)

kepemimpinan Islam ada pada perorangan dimana seseorang itu memiliki kesadaran diri sendiri, yang mengerti kekuatan, kelemahan, memiliki nilai-nilai, dan pandangan tersendiri. Memiliki kemauan berinovasi dengan keyakinan dan mau menyesuaikan dengan perubahan dunia serta memiliki cinta, yang mendorong seseorang berinteraksi dengan pihak lain yakni dengan tingkah laku positif yang juga bisa membuka potensi pihak lain. Serta terpenting memiliki Keberanian untuk mengoptimalkan potensi orang lain dengan dasar ambisi dan disertai keinginan sendiri dan bersama-sama untuk mencapai keberhasilan.4

Karena itulah Sistem dan nilai merupakan landasan terpenting dalam mewujudkan sebuah visi dan misi menjadi realitas yang bermanfaat untuk keberhasilan perusahaan. Kita sering terjebak kepada rutinitas yang dikendalikan oleh sistem dan nilai usang, dan akibatnya semua program dan rencana menjadi tidak jelas dan terkesan uji coba terus. Sudah menjadi tugas dari seorang pemimpin untuk selalu memahami realitas dan menjawabnya dengan penyesuaian dan perbaikan terhadap sistem dan kultur yang sudah tidak seimbang dengan tantangan hari ini. Tetapi semua itu memerlukan kecerdasan, keberanian, kepercayaan diri, dan niat tulus dari pemimpin. Tidak ada yang tidak mungkin kita kerjakan dengan sempurna, bila saja kita mau selalu bekerja dengan menata dan merawat sistem dan kultur kerja yang sesuai dengan tuntutan zaman. Pemimpin itu adalah mata hati yang harus menggunakan semua sikap positifnya untuk

4

Justine T. Sirait, Memahami Aspek-Aspek Pengelolaan Sumber Daya Manusia Dalam

Organisasi (Jakarta : PT Grasindo, 2006), 4.


(11)

menciptakan segala kebaikan untuk semua orang. Untuk itu, pemimpin harus memiliki kecerdasan total dalam menjadikan sistem dan nilai kerja perusahaan terefektif sebagai kaki dan tangan dalam menggerakkan semua aspek kepentingan perusahaan. Selain itu untuk melihat suatu Perusahaan berjalan sesuai dengan tujuan suatu perusahaan itu sendiri, bisa dilihat dari peningkatan kontribusi yang ada di suatu perusahaan tersebut. Didalam kontribusi yang meningkat dalam suatu perusahaan, pasti tidak terlepas dari seorang pemimpin dalam suatu produksi didalamnya. Karena perusahaan membutuhkan peran dari orang yang telah ditunjuk sebagai Direktur Produksi. Direktur Poduksi harus dapat mengelola karyawan dan memberikan contoh yang baik kepada karyawannya, karena sikap teladan seorang Direktur akan menjadi penganut bagi bawahannya. Alasan peneliti memilih perusahaan manufaktur sebagai objek penelitian dikarenakan perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang menjual produknya yang dimulai dengan proses produksi yang tidak terputus mulai dari pembelian bahan baku, proses pengolahan bahan, hingga menjadi barang jadi. Dimana hal ini dilakukan sendiri oleh perusahaan tersebut sehingga membutuhkan sumber dana yang akan digunakan pada aset tetap perusahaan. Perusahaan manufaktur lebih membutuhkan sumber dana jangka panjang untuk membiayai operasi perusahaan mereka, salah satunya dengan investasi saham oleh para investor, sehingga dapat mempengaruhi nilai kepemimpinan Islam direktur produksi pada perusahaan itu sendiri.


(12)

Untuk mencapai tujuan perusahaan, nilai kepemimpinan Islam sangat berperan terhadap prestasi kerja karyawan, dimana setiap pemimpin mengharapkan prestasi karyawan yang lebih baik. Karena prestasi karyawan yang tidak efektif akan mengakibatkan perusahaan mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan promosi, menyesuaikan kompensasi dan mengevaluasi kesalahan-kesalahan desain pekerjaan. Akan tetapi apabila prestasi kerja karyawan berkualitas maka hasil kerja akan menjadi lebih optimal dan mampu membawa perusahaan untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah direncanakan. Mengingat pentingnya hubungan nilai kepemimpinan Islam dalam proses kerja suatu perusahaan sehingga karyawan mampu meningkatkan prestasi kerja secara lebih baik.

Adanya peran pemimpin dalam perusahaan dapat menunjang kelancaran dan pencapaian tujuan yang tepat seperti pencapaian target yang harus dicapai. Setiap pemimpin kerja, baik dalam unit besar maupun kecil, dalam melakukan komunikasi dengan bawahannya mempunyai cara yang berbeda-beda. Perbedaan ini dapat dipahami karena pimpinan tersebut adalah manusia biasa yang mempunyai sifat atau karakteristik dan latar belakang sosial yang berlainan, sehingga dapat mempengaruhi nilai kepemimpinannya.5

Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah PT. Bina Megah Indowood. PT. Bina Megah Indowood ini merupakan Market Leader yang spesialis, yang memberikan kualitas tinggi yaitu lantai kayu solid, dengan

5

Wilson Bangun, ManajemenSumberDayaManusia (Jakarta: Erlangga, 2012), 231.


(13)

pilihan ketebalan untuk menutupi kebutuhan yang berbeda. Di antara jenis kayunya yakni kayu merbau, kayu kuku, kayu jati sika, kayu jati, kayu jati dan sonokeling. Jumlah karyawan yang dimiliki PT. Bina Megah Indowood ini total seluruhnya yaitu 250 Karyawan. Sekarang, PT. Bina Megah Indowood tumbuh menjadi produsen lantai kayu utama dan eksportir dengan jangkauan global yang luas, dari Asia ke Eropa. Kapasitas produksinya berkisar 500-600 kontainer per tahun dan sebagian dikirim diseluruh dunia, seperti Cina, Jepang, Korea, India, Rusia, Polandia, Belgia, Perancis, Afrika, Spanyol, Amerika, Australia, dan India melalui upaya yang terus-menerus dimasukkan ke dalam kemajuan produk dan kemampuan karyawan untuk bereaksi cepat terhadap tren pasar dan tuntutan.6

Pesatnya perkembangan produksi pada PT. Bina Megah Indowood ini menjadi produsen lantai kayu utama dan eksportir dengan jangkauan global yang luas, penulis tertarik untuk meneliti “ Pengaruh Nilai Kepemimpinan Islam Direktur Produksi terhadap Prestasi Kerja Karyawan Muslim pada PT. Bina Megah Indowood “.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah penelitian ini adalah: 1. Adakah pengaruh nilai kepemimpinan Islam direktur produksi terhadap

prestasi kerja karyawan muslim pada PT. Bina Megah Indowood?

6

Agus, Wawancara, Gresik, 6 November 2015.


(14)

2. Seberapa besar pengaruh nilai kepemimpinan Islam direktur produksi terhadap prestasi kerja karyawan muslim pada PT. Bina Megah Indowood?

C.Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk: 1. Untuk mengetahui pengaruh nilai kepemimpinan Islam direktur

produksi terhadap prestasi kerja karyawan muslim pada PT Bina Megah Indowood.

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh nilai kepemimpinan Islam direktur produksi terhadap prestasi kerja karyawan muslim pada PT. Bina Megah Indowood.

D.Kegunaan Hasil Penelitian

1. Manfaat teoritis, yaitu sebagai tambahan referensi dan wawasan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan mengenai sumber daya manusia diantaranya yaitu tentang nilai kepemimpinan Islam dan prestasi kerja. 2. Manfaat praktis, hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk

perusahaan yang diteliti. Hasil dari penelitian ini dapat menjadi informasi bagi PT. Bina Mega Indowood dalam mengambil keputusan dan kebijakan untuk meningkatkan prestasi kerja dilihat dari nilai kepemimpinan Islam.


(15)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan teori

1. Nilai Kepemimpinan Islam

a. Definisi Nilai kepemimpinan Islam

Nilai kepemimpinan Islam merupakan Sejumlah sifat-sifat utama yang harus dimiliki seorang pemimpin agar kepemimpinannya dapat efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.1 Sifat-sifat utama tersebut ibarat “roh” nya pemimpin yang membuat seseorang mampu menjalankan kepemimpinannya dengan berhasil. Tanpa roh kepemimpinan, posisi atau jabatan sebagai pemimpin tidak ada artinya.

Beberapa nilai kepemimpinan Islam yang perlu dimiliki seorang pemimpin menurut Dr. H. Marzuki Alie, antara lain :

1) Wara’

Seorang pemimpin yang senantiasa menjaga kesucian, baik jasmani maupun rohani dengan mengendalikan sebagai perilaku dan aktifitas kesehariannya. Ia akan melakukan suatu yang bermanfaat, baik bagi dirinya maupun bagi orang lain.

Penampilan yang diperhatikannya adalah penampilan low

profile.

1

Nourthouse, Leadhership: Theory and practice (New Delhi: Response Book, 2003), 3.


(16)

2) Zuhud

Seorang pemimpin hendaknya memiliki sifat zuhud agar ia tidak berambisi untuk mempertahankan kedudukan dan mencari kekayaan yang berlebihan. Sebagaimana yang dijelaskan dalam hadits Sahal bin Sa’ad, Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya :

Zuhudlah dunia niscaya kamu akan dicintai Allah. Dan

zuhudlah apa yang ada di tangan manusia niscaya kamu akan dicintai oleh manusia dan yang lainnya.”

3) Faqir

Sesungguhnya nilai kefaqiran, pada esensinya tidak terletak pada ketiadaan harta benda, akan tetapi ada pada kesadaran atau perasaan seseorang (state of mind) orang yang fakir meskipun kaya harta. Hatinya tidak bergantung pada kekayaan yang dimilikinya, harta benda tidak lebih merupakan materi yang diujikan oleh Allah SWT, yang harus dipertanggung jawabkan pada Allah SWT.

4) Sabar

Pada dasarnya kesabaran adalah wujud dari konsistensi diri seseorang untuk memegang prinsip yang telah dipegang sebelumnya. Kesabaran merupakan suatu kekuatan yang membuat diri seseorang dapat bertahan dari segala macam dorongan dan gangguan yang datang dari luar tersebut


(17)

dihantarkan oleh nafsunya. Jika seseorang berhasil mengekang hawa nafsunya, ia akan tetap pada pendiriannya. Sebagaimana yang dijelaskan didalam Al-Qur’an pada surat Ali-Imran ayat 200, yaitu :























Artinya : Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.

5) Tawakal

Seseorang memiliki sifat tawakal akan merasakan ketenangan dan ketentraman. Ia senantiasa merasa mantap dan optimis dalam bertindak. Di samping itu, ia akan mendapat kekuatan spiritual serta keperkasaan luar biasa, yang dapat mengalahkan segala kekuatan yang bersifat material. Ia juga merasakan kerelaan yang penuh atas segala yang terimanya dan selanjutnya ia akan senantiasa memiliki harapan atas segala yang dikehendaki dan dicita-citakannya. Sebagaimana yang telah dijelaskan pada Al-Qur’an surat Ali-Imran ayat 122, yaitu:


(18)





 



















Artinya : Ketika dua golongan dari padamu ingin (mundur) karena takut, Padahal Allah adalah penolong bagi kedua golongan itu. karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakkal. Yakni: Banu Salamah dari suku Khazraj dan Banu Haritsah dari suku Aus, keduanya dari barisan kaum muslimin.

6) Muroqobah

Hal penting dari orang yang muroqobah adalah konsistensi diri terhadap perilaku yang baik atau yang seharusnya dilakukan. Konsistensi ini dapat diupayakan dengan senantiasa mawas diri, sehingga tidak terjerumus atau terlena dari keinginan-keinginan sesaat. Seorang yang muroqobah berarti menjaga diri untuk senantiasa melakukan yang terbaik, sesuai dengan kodrat dan eksistensinya. Oleh karena itu seorang yang melakukan muroqobah membutuhkan kedisiplinan yang tinggi, tidak silau dengan jabatan dan peluang keduniaan, karena didalam hatinya terpatri perasaan senantiasa diawasi oleh Allah SWT. Kamera Allah SWT dirasakan dalam 24 jam sehari semalam, dan senantiasa mengarah pada dirinya. Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam Al-Qur’an pada surat Al-Maidah ayat 8, yaitu :


(19)

                                                  

Artinya : Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu Jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk Berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

7) Mahabbah

Sifat mahabbah yang tertinggi adalah cinta kepada Allah SWT. Hal ini tampak dari semangat tinggi untuk berupaya mendekatkan diri kepada Sang Khaliq yaitu Allah SWT. Sholat lima waktu senantiasa dikerjakannya tepat waktu. Puasa senin kamis senantiasa dilakukannya sebagai wujud kecintaannya kepada Allah SWT. Sebagaimana dalam Surat Ali-Imran ayat 31, yaitu :

                     


(20)

Artinya : Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah Aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah maha pengampun lagi Maha penyayang. 8) Khauf

Khauf adalah perasaan takut akan akibat yang ditimbulkan dari perbuatan yang dilakukan. Perasaan ini akan secara otomatis memberikan dorongan untuk melakukan hal terbaik, sehingga pada masa yang akan datang ia akan menerima akibat yang baik pula. Seorang yang diliputi perasaan takut (khauf) hanya akan melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan untuk kebaikan dalam jangka panjang, bukan sekedar keinginan nafsunya atau kepentingan sesaat. Dengan kata lain seorang yang khauf adalah berpikiran luas dalam jangka jauh kedepan, bukan sosok yang berfikiran sempit dan untuk

kepuasan sementara. Pemimpin yang meniwai khauf, pada

dirinya akan melaksanakan kepemimpinannya dengan penuh tanggung jawab, bukan saja terhadap manusia tetapi terhadap Allah pencipta alam. Dalam sebuah hadits yang disampaikan oleh Ibnu Umar, Rasulullah bersabda : “ Setiap kamu adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan bertanggung jawab terhadap apa yang dipimpinnya “ (HR. Bukhari).

Jadi seorang pemimpin harus menjalankan prinsip ini untuk memberikan pertanggung jawabannya, baik itu


(21)

bertanggung jawab terhadap bawahan, masyarakat, lebih lebih kepada Allah Tuhan pencipta alam semesta.

b. Teori Sifat (Trait theory)

Teori ini dikemukakan oleh Edwin ghiselli, yang menyatakan bahwa keberhasilan seorang pemimpin tergantung pada sifat-sifat atau nilai kepemimpinan itu sendiri. Atas dasar pemikiran tersebut timbul anggapan untuk menjadi seorang pemimpin yang berhasil , sangat ditentukan kemampuan pribadi pemimpin. Dan kemampuan pribadi yang dmaksud ialah kualitas seseorang dengan berbagai macam sifat-sifat didalamnya. Teori ini juga juga menerangkan bahwa nilai-nilai moral dan akhlak yang terkandung didalamnya mengenai berbagai rumusan sifat dan ciri pemimpin, sangat diperlukan oleh kepemimpinan yang menerapkan prinsip keteladanan.2

c. Kepemimpinan Yang Efektif

Menurut Wendel French mengemukakan tiga faktor yang berkaitan dengan persoalan kepemimpinan yang perlu diperhatikan antaranya :

1) Memperbaiki iklim organisasi

2) Berusaha mengidentifikasi ciri-ciri dasar pribadi

3) Mempunyai potensi untuk mencapai kesuksesan dalam bidang kepemimpinan.

2

Kartini Kartono, Pemimpin dan Kepemimpinan (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1998), 46.


(22)

Kepemimpinan yang efektif itu Kemampuan yang pemimpin menerjemahkan fungsinya dengan perilaku. Efektivitasnya bukan hanya perintah yang menggema dimana-mana, akan tetapi terletak pada perilaku yang memperkaya pembicaraan, menerjemahkan tugas kepemimpinannya dalam suasana kehati-hatian dan ketenangan, sehingga hasil pekerjaan semakin maju, produktivitas meningkat dan target pun dapat tercapai.

d. Fungsi Kepemimpinan

Adapun fungsi-fungsi kepemimpinan dalam sebuah organisasi ialah :

1) Memprakarsai struktur organisasi.

2) Menjaga adanya koordinasi dan integritas organisasi, supaya semuanya beroperasi secara efektif.

3) Merumuskan tujuan institusional atau organisasi, dan

menentukan sarana serta cara-cara yang efisien untuk mencapai tujuan tersebut.

4) Mengenai pertentangan dan konflik-konflik yang muncul, dan mengadakan evaluasi serta evaluasi ulang.

5) Mengadakan revisi, perubahan, inovasi pengembangan, dan

penyempurnaan dalam organisasi.

Fungsi-fungsi kepemimpinan, seorang pemimpin menjalankan pekerjaannya dengan baik apabila ia :


(23)

a) Memberikan kepuasan terhadap kebutuhan langsung para bawahannya.

b) Menyusun “jalur” pencapain tujuan (untuk melakukan hal ini pemimpin perlu memberikan pedoman untuk mencapai tujuan perusahaan bersamaan dengan pemuasan kebutuhaan para karyawaan).

c) Menghilangkan hambatan-hambatan pencapaian tujuan.

d) Mengubah tujuan karyawan sehingga tujuan mereka bisa

berguna secara organisatoris. 2. Prestasi kerja

a. Definisi prestasi kerja

Menurut John Suprihanto prestasi kerja merupakan Hasil kerja seorang karyawan selama periode tertentu dibanding dengan berbagai kemungkinan. Misalnya, Standart, Target, Sasaran, atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama.3

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi kerja

Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi kerja yaitu :

1) Hubungan yang harmonis antara pimpinan dan bawahan terutama antar pimpinan kerja yang sehari-hari langsung berhubungan dengan para pekerja bawahan.

3

John Suprihanto, Penilaian pelaksanaan dan pengembangan karyawan (Yogykarta:BPFEE,

1988), 7.


(24)

2) Kepuasan para pekerja terhadap tugas dan pekerjaannya karena memperoleh tugas yang disukai sepenuhnya.

3) Terdapatnya suatu rencana dan iklim kerja yang bersahabat

dengan anggota-anggota lainnya, organisasi apabila dengan mereka yang sehari-hari banyak berhubungan dengan pekerjaannya.

4) Rasa kemanfaatan bagi tercapainya tujuan organisasi yang juga merupakan tujuan bersama yang harus diwujudkan secara bersama-sama pula.4

c. Penilaian prestasi kerja

Prestasi kerja karyawan baru diketahui setelah dilakukan penilaian-penilaian. Prestasi kerja karyawan ini mempunyai arti penting bagi karyawan mendapat perhatian dari atasannya. Di samping akan menambah semangat kerja karyawan, karena dengan penilaian prestasi ini memungkinkan karyawan yang berprestasi dipromosikan, dikembangkan dan diberi penghargaan atas prestasi tersebut.

Definisi penilaian kerja menurut Hasibuan adalah Kegiatan manajer untuk mengevaluasi perilaku dan prestasi kerja karyawan serta menetapkan kebijaksanaan selanjutnya. Sedangkan menurut T. Hani Handoko penilaian prestasi kerja yaitu Suatu proses melalui dimana organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja

4

Zainun Buchari, Manajemen dan Motivasi (jakarta: Balai Pustaka, 1984), 91.


(25)

karyawan. Kegiatan ini sangat mempengaruhi terhadap keputusan-keputusan personalia dan memberikan umpan balik kepada para karyawan tentang kerja mereka.5

d. Pengukuran Prestasi Kerja

Pada setiap organisasi baik yang berskala kecil maupun besar, prestasi kerja perlu dievaluasi sebagian dasar untuk mengambil keputusan. Untuk dapat mengevaluasi secara obyektif dan akuratif, seseorang penilai harus mampu mengukur tingkat prestasi kerja agar dapat berfungsi sebagai target atau sasaran, sebagai aktivitas pengukuran standart, dan sebagai informasi yang dapat digunakan karyawan, dalam mengarahkan usaha-usaha melalui serangkaian-serangkaian prioritas tertentu. Oleh karena itu para karyawan dan atasan dapat memanfaatkan hal itu untuk menilai seberapa baik pelaksanaan pekerjaan seseorang.6 Menurut Agus Darma, penilaian pelaksanaan pekerjaan seseorang dapat digunakan untuk :

1) Mengukur Tanggung jawab karyawan apabila sasaran atau

standar kerja digunakan untuk mengukur pertanggung jawaban. 2) Sebagai dasar peningkatan dan pengembangan karyawan secara

pribadi. Apalagi standar dan sasaran digunakan sebagai alat tujuan pengembangan, maka hal itu akan merujuk pada support

5

T. Hani Handoko, Op Cit, 4.

6

Agus Darma, Manajemen Prestasi Kerja (jakarta: Rajawali, 1985), 50.


(26)

yang diperlukan para karyawan dalam pelaksanaan pekerjaan mereka.

Berdasarkan penjelasan di atas maka penilaian pekerjaan dapat berfungsi sebagai pengukur tanggung jawab karyawan dan sebagai dasar pengembangan karyawan untuk mengukur prestasi kerja. Edwin B. Flippo mengatakan bahwa prestasi kerja seseorang dapat diukur melalui :

a) Mutu Kerja berkaitan dengan ketepatan waktu, ketrampilan,

ketelitian, dan kepribadian dalam melaksanakan pekerjaan.

b) Kualitas kerja berkaitan dengan Pemberian tugas-tugas

tambahan yang diberikan oleh atasan kepada bawahannya.

c) Ketangguhan berkaitan dengan tingkat kehadiran, pemberian

waktu lembur dan daftar keterlambatan hadir ditempat kerja.

d) Sikap berkaitan dengan Sikap yang ada pada karyawan yang

menunjukkan seberapa jauh sikap tanggung jawab mereka terhadap sesama teman, dengan atasan dan seberapa jauh tingkat kerjasama terhadap penyelesaian pekerjaan.7

e. Manfaat penilaian Prestasi Kerja

Suatu sistem penilaian prestasi kerja yang baik sangat bermanfaat untuk berbagai kepentingan, seperti :

1) Mendorong peningkatan prestasi kerja, Karena dengan

mengetahui hasil prestasi kerja, Pemimpin dapat mengambil

7

Edwin B. Flippo, Manajemen Personalia (Jakarta: Erlangga, 1989), 10.


(27)

berbagai langkah yang diperlukan agar prestasi kerja para karyawan lebih meningkat lagi dimasa-masa yang akan datang. 2) Sebagai bahan pengambilan keputusan dalam pemberian imbalan

yaitu Imbalan yang diberikan oleh organisasi kepada para anggotanya tidak hanya terbatas pada upah dan gaji yang merupakan penghasilan tetap bagi para anggota yang bersangkutan, akan tetapi juga berbagai imbalan lainnya seperti bonus diakhir tahun, hadiah pada hari-hari besar tertentu. Keputusan tentang siapa yang berhak menerima berbagai imbalan tersebut dapat didasarkan antara lain pada hasil penilaian atas prestasi kerja pegawai yang bersangkutan.

3) Untuk kepentingan mutasi pegawai, Prestasi kerja seseorang dimasa lalu merupakan dasar bagi pengambilan keputusan mutasi tersebut seperti promosi, alih tugas, dan alih wilayah.

B. Penelitian terdahulu yang relevan

Penelitian terdahulu sangat penting sebagai dasar pijakan dalam rangka penyusunan penelitian ini, ada beberapa penelitian terdahulu yang juga pernah membahas mengenai sikap dan lingkungan sosial. Untuk lebih jelasnya mengenai penelitian terdahulu yang relevan bisa dilihat pada tabel dibawah ini:


(28)

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan

No Nama peneliti

Judul Tujuan Metode Hasil

Persamaan dan perbedaan 1. Elfina

Marlia Pengaruh program pendidikan dan pelatihan terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. Inti (Persero) Bandung Untuk mendapatka n gambaran kongkrit mengenai pelaksanaan pendidikan dan pelatihan yang dilakukan oleh PT. Inti (Persero) Bandung, Untuk mengetahui bagaimana prestasi karyawan di PT. Inti (Persero) Bandung, dan untuk mengetahui sampai sejauh mana pengaruh persepsi karyawan atas pelaksanaan program pendidikan dan pelatihan terhadap prestasi kerja karyawan PT. Inti (Persero) Kualitatif berupa Analisis deskripsi Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan di serta Prestasi kerja yang dimiliki karyawan PT. Inti (Persero) sudah dilaksanakan dengan baik, Pendidikan dan pelatihan berpengaruh signifikan dengan prestasi karyawan di PT. Inti (Persero) Persamaanny a yaitu variabel terikatnya sedangkan perbedaannya terletak pada metode penelitiannya


(29)

bandung 2. Stephani

Indriasar i Dwi Ardhani Pengaruh Motivasi dan Kemampua n terhadap Prestasi Kerja pegawai Kantor pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan Surakarta Untuk mengetahui deskripsi keadaan motivasi, kemampuan dan prestasi kerja pegawai kantor Pelayanan pajak Bumi dan Bangunan Bandung, Untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel-variabel kebutuhan eksistensi, kebutuhan keterkaitan, kebutuhan pertumbuha n dan kemampuan intelektual secara bersama-sama terhadap Prestasi kerja pegawai Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan Bandung Kuantitati f berupa Proporsio nal Random Sampling Motivasi yang terdiri dari kebutuhan eksistensi, kebutuhan keterkaitan, kebutuhan pertumbuhan, dan kemampuan yang terdiri dari kemampuan intelektual berpengaruh terhadap variabel prestasi kerja pegawai Persamaanny a yaitu Variabel terikatnya sama sedangkan perbedaannya yaitu terletak pada objek yang diteliti

3. Sri Wahyun i Pengaruh Kepemimpi nan terhadap Prestasi Kerja Untuk mengetahui seberapa besar Pengaruh seorang Kuantitati f Kepemimpin an di Lazis UII Yogyakarta berpengaruh terhadap Persamaanny a yaitu varaibel terikatnya dan metode yang


(30)

Karyawan Lazis UII Universitas Islam Indonesia Yogyakarta pimpinan Lazis UII Yogyakarta terhadap Prestasi Kerja karyawanny a prestasi kerja karyawan walaupun tidak sepenuhnya prestasi kerja karyawan dipengaruhi oleh pimpinan digunakan sedangkan perbedaannya terletak pada objek yang diteliti

4. Nopri Jumeldi Pengaruh penghargaa n terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. Pertamina EP Region Sumatera Field rantau Kuala simpang Aceh Tamiang Untuk mengetahui pengaruh penghargaa n terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. Pertamina EP Region Sumatera Field rantau Kuala simpang Aceh Tamiang Kuantitati f Penghargaan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan Persamaanny a yaitu varaibel terikatnya dan metode yang digunakan sedangkan perbedaannya yaitu Objek yang diteliti

5. Umi Kulsum Pengaruh motivasi terhadap prestasi kerja karyawan bagian produksi pada PT. Pesona Remaja Malang Untuk menganalisi s pengaruh variabel-variabel independent terhadap varaibel dependen tersebut, dan variabel manakah yang dominan Kuantitati f berupa Eksplanas i Motivasi berengaruh positif terhadap prestasi kerja Persamaanny a yaitu Variabel terikat dan metode penelitian yang digunakan sedangkan perbedaannya terletak pada objek yang diteliti


(31)

C. Kerangka Konseptual

Variabel X Variabel Y

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual

D. Hipotesis

Berdasarkan kerangka konseptual, hipotesis dalam penelitian ini diduga :

Ha : Terdapat pengaruh nilai kepemimpinan Islam direktur produksi terhadap prestasi kerja karyawan muslim pada PT. Bina Megah Indowood.

Ho : Tidak ada pengaruh nilai kepemimpinan Islam direktur produksi terhadap prestasi kerja karyawan muslim pada PT. Bina Megah Indowood.

Nilai Kepemimpinan Islam


(32)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Objek dan tujuan dari suatu penelitian akan menentukan jenis penelitian yang digunakan. Berdasarkan objek dan tujuan penelitian yang telah ditetapkan, maka jenis penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Dimana kuantitif adalah Metode untuk menguji teori-teori, membangun fakta dan menunjukkan hubungan dan pengaruh serta perbandingan antar variabel memberikan deskripsi statistik, menaksir dan meramalkan hasilnya. Variabel-variabel ini diukur (biasanya dengan instrumen penelitian) sehingga data yang terdiri dari angka-angka dapat dianalisis berdasarkan prosedur statistik.1 Jenis penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitaif asosiatif. Kuantitatif asosiatif bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survey, dimana peneliti memilih sejumlah responden sebagai sampel dan memberikan mereka kuesioner yang sudah baku.2

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2015 hingga maret 2016. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di “ PT. Bina Megah Indowood “

1

Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian (Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2011), 38.

2

Morissan M. A, dkk, Metode Penelitian Survey (Jakarta: Kencana, 2012),165.


(33)

yang berada di Jl. Raya Putat Lor No. 16 Jawa Timur 61174 Kec. Menganti Kab. Gresik.

Penelitian ini dilakukan dengan dua tahapan, antara lain yaitu:

1. Survey pendahuluan

Survey awal objek penelitian di PT. Bina Megah Indowood dilakukan pada hari Jum’at tanggal 6 November 2015 pukul 13.00 WIB. Peneliti melakukan pertemuan dengan manajer produksi PT. Bina Megah Indowood untuk membahas terkait judul penelitian yang akan dilakukan peneliti dan diskusi data-data yang dibutuhkan untuk mendukung penelitian.

2. Penelitian

Penelitian dimulai dengan penyerahan surat riset kepada objek penelitian yaitu PT. Bina Megah Indowood sebagai syarat untuk melakukan penelitian. kemudian, pada hari kamis tanggal 26 november 2015 pukul 12.00 WIB. Peneliti bertemu dengan direktur produksi untuk melakukan wawancara dan mengambil data-data terkait dengan judul penelitian. Selanjutnya akan dilakukan penyebaran kuesioner kepada para karyawan muslim pada bulan desember 2015.


(34)

C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi

Populasi adalah kumpulan elemen (orang, kejadian, produk) yang dapat digunakan untuk membuat beberapa kesimpulan.3 Adapun yang menjadi populasi penelitian ini yakni karyawan muslim di “ PT. Bina Megah Indowood “ yang berjumlah 60 karyawan muslim.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian dari populasi. Teknik pengambilan sampelnya menggunakan probability sampling karena penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah total Sampling, yaitu mengambil seluruh populasi sampel sehingga total sampel berjumlah 60 karyawan muslim.

D. Variabel Penelitian

Variabel merupakan konsep yang memiliki bermacam-macam nilai.4 Variabel penelitian yang akan digunakan dan dianalisis dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel independen (X) yang merupakan penyebab atau variabel

yang mempengaruhi. Dalam penelitian ini variabel independennya yaitu nilai kepemimpinan Islam (X).

3

Tony Wijaya, Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis: Teori dan Praktek (Yogyakarta: Graha

Ilmu, 2013), 27. 4

Nazir, 2003 dalam Muslich Anshort dan Sri Iswati, Buku Ajar Metodologi penelitian Kuantitatif

(Surabaya: Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga/Unair press, 2009), 56.


(35)

2. Variabel dependen (Y) yang merupakan variabel yang dipengaruhi atau variabel yang bergantung pada variabel independen. Dalam penelitian yang termasuk variabel dependen yaitu prestasi Kerja (Y).

E. Definisi Operasional

Definisi operasional dari variabel yang akan diteliti adalah: 1. Nilai Kepemimpinan Islam (X)

Merupakan Sejumlah sifat-sifat utama yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin agar kepemimpinannya dapat efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.5

Indikator yang digunakan :

a. Wara’, dapat dilihat dari cara mengendalikan perilaku dan aktivitas keehariannya.

b. Zuhud, dapat dilihat dari cara mempertahankan kedudukannya. c. Faqir, dapat dilihat dari kesadaran atau perasaan seseorang,

hatinya tidak bergantung pada kekayaan yang dimilikinya, harta benda tidak lebih merupakan materi yang diujikan oleh Allah SWT, yang harus dipertanggung jawabkan pada Allah SWT.

d. Sabar, bisa dilihat dari cara seseorang mengendalikan hawa

nafsunya.

e. Tawakal, bisa dilihat dari kerelaan yang penuh atas segala yang terimanya.

5

Dale Carnegie, The Leader In You…, 133.


(36)

f. Muroqobah, bisa dilihat dari konsistensi diri terhadap perilaku yang baik atau yang seharusnya dilakukan terhadap tugasya.

g. Mahabbah, bisa dilihat dari semangat tinggi untuk berupaya mendekatkan diri kepada Sang Khaliq yaitu Allah SWT.

h. Khauf, bisa dilihat dari cara menyikapi masalah yang ada di perusahaan.

Pengukuran nilai kepemimpinan Islam dalam penelitian ini terdiri atas 8 buah pernyataan. Skor penilaian dengan menggunakan skala

likert berkisar antara 1-5 dari jawaban sangat tidak setuju hingga jawaban sangat setuju.

2. Prestasi Kerja (Y)

Merupakan hasil yang telah dicapai oleh seseorang menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan.

Indikator yang digunakan :

a. Mutu kerja, dapat dilihat dari ketepatan waktu datang, keterampilan yang dimiliki oleh karyawan muslim, dan ketelitian dalam melaksanakan pekerjaan

b. Kualitas kerja, dapat dilihat dari pemberian tugas tambahan oleh pempinan.

c. Ketangguhan, dapat dilihat dari kehadiran atau keaktifan karyawan muslim, keterlambatan karyawan muslim, dan pemberian waktu lembur.


(37)

d. Sikap, dapat dilihat dari tanggung jawab terhadap sesama teman, tanggung jawab kepada atasan, dan tingkat kerjasama dalam menyelesaikan tugas.

Pengukuran prestasi kerja dalam penelitian ini terdiri atas 10 buah pertanyaan. Skor penilaian dengan menggunakan skala likert berkisar antara 1-5 dari jawaban sangat tidak setuju hingga jawaban sangat setuju. Skor terendah menunjukkan kurangnya prestasi kerja pada karyawan muslim di PT. Bina Megah Indowood sedangkan skor tertinggi menunjukkan tingginya prestasi kerja pada karyawan muslim di PT. Bina Megah Indowood.

F. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas

Uji validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur.6 Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan membandingkan antara r tabel dengan r hitung. Suatu instrumen dikatakan valid :

a. Jika koefisien korelasi product moment melebihi 0,3.

b. Jika koefisien korelasi product moment > r tabel (α;n-2), n = jumlah sampel.

c. Nilai sig.≤α 5%.

6

Sofyan Siregar, Statistika Deskriptif Untuk Penelitian: Dilengkapi Perhitungan Manual dan

Aplikasi SPSS Versi 17 (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010), 163.


(38)

Rumus yang bisa digunakan untuk uji validitas menggunakan teknik korelasi product moment adalah :

�= �(∑ )−(∑ )(∑ )

�[�(∑ 2)−(∑ )2⌶[�(∑ 2)−(∑ )2

r = Product moment

n = Jumlah responden

X = Skor variabel

Y = Skor total variabel untuk responden n.7

Hasil uji validitas dapat diketahui dengan adanya ketentuan : 1) Jika nilai r hitung > r tabel maka dinyatakan valid. 2) Jika nilai r hitung < r tabel maka dinyatakan tidak valid. Berikut adalah hasil uji validitas dari masing-masing variabel :

Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas Nilai Kepemimpinan Islam

Butir Pernyataan r hitung r table Keterangan

1 0,814 0,254 Valid

2 0,679 0,254 Valid

3 0,471 0,254 Valid

4 0,814 0,254 Valid

5 0,721 0,254 Valid

6 0,386 0,254 Valid

7 0,543 0,254 Valid

8 0,367 0,254 Valid

7

Ibid., 164.


(39)

Dari hasil pengujian tersebut dapat diketahui bahwa seluruh pernyataan berisi 8 butir pernyataan memiliki nilai r hitung > r tabel maka dapat dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam penelitian ini.

Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Prestasi Kerja

Butir Pernyataan r hitung r table Keterangan

1 0,277 0,254 Valid

2 0,746 0,254 Valid

3 0,441 0,254 Valid

4 0,291 0,254 Valid

5 0,441 0,254 Valid

6 0,460 0,254 Valid

7 0,667 0,254 Valid

8 0,456 0,254 Valid

9 0,465 0,254 Valid

10 0,761 0,254 Valid

Dari hasil pengujian tersebut dapat diketahui bahwa seluruh pernyataan berisi 10 butir pernyataan memiliki nilai r hitung > r tabel maka dapat dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam penelitian ini. 2. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama pula.8 Reliabilitas dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan nilai Alpha Cronbach. Kriteria suatu instrumen dikatakan reliabel bila koefisien reliabilitas (r11) > 0,6.9

Berikut disajikan nilai Alpha Cronbach dari variabel penelitian :

8

Ibid., 173. 9

Ibid., 175.


(40)

Tabel 3.3 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner

No Variabel Nilai Alpha

Cronbach Keterangan

1 Nilai Kepemimpinan Islam 0,732 reliabel

2 Prestasi Kerja 0,706 reliabel

Dari pengujian reliabilitas tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa kuesioner untuk mengukur keempat variabel penelitian adalah

reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian ini.

G. Data dan Sumber Data 1. Data

Data merupakan Suatu pemaparan kejadian yang dialami secara langsung atau dapat dikatakan sebagai pencapaian suatu keputusan dari dari kesimpulan yang dihasilkan berdasarkan fakta-fakta yang didapat. Adapun dalam penelitian ini didapat dari beberapa sumber, yaitu : a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden terpilih di lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan daftar pernyataan (kuesioner) kepada karyawan muslim PT. Bina Megah Indowood.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain. Data ini diperoleh melalui dokumen organisasi meliputi profil organisasi, struktur organisasi dan studi dokumentasi yang diperoleh


(41)

dari buku, jurnal, majalah, dan internet yang dapat menjadi referensi dalam penelitian ini.10

2. Sumber data

Sumber data merupakan subjek dimana data dapat diperoleh. Sumber data, data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Sumber Data Primer

Adalah data yang diambil langsung oleh badan-badan atau

orang-orang secara langsung dari sumbernya.11 Data dalam

penelitian didapatkan dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada responden yaitu karyawan muslim di PT. Bina Megah Indowood.

b. Sumber Data Sekunder

Adalah sumber data yang didapat dari dokumentasi perusahaan, buku-buku atau pustaka yang berhubungan dengan topik bahasan ini serta hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh pihak lain.12 Peneliti mengambil data sekunder dari PT. Bina Megah Indowood yang berupa data karyawan muslim di PT. Bina Megah Indowood.

H. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

10

Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian dengan Statistik (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2004), 19.

11

Bambang Suharjo, Statistika Terapan:Disertai Contoh Aplikasi Dengan SPSS (Yogyakarta:

Graha Ilmu, 2013), 3. 12

Suharismi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: PT. Rineke Cipta,

1996), 144.


(42)

1. Library research atau studi kepustakaan adalah mempelajari dan memahami buku literatur atau sumber lainnya yang ada di perpustakaan terutama yang berkaitan dengan nilai kepemimpinan Islam dan prestasi kerja.

2. Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang

memungkinkan analis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik beberapa orang utama di dalam organisasi yang bisa terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau oleh sistem yang sudah ada.13 Kuesioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.14

3. Wawancara adalah proses memperoleh keterangan atau data untuk

tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden dengan menggunakan alat yang dinamakan panduan wawancara.15

I. Teknik Analisis Data 1. Uji Linearitas

Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Uji ini biasa digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi

13

Sofyan Siregar, Statistika Deskriptif Untuk Penelitian: Dilengkapi Perhitungan Manual dan

Aplikasi SPSS Versi 17 (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010), 132. 14

Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (Bandung: Pusat Bahasa Depdiknas,2008), 199.

15

Ibid., 130.


(43)

linear. Pengujian pada SPSS dengan menggunakan test for linearity

dengan taraf signifikansi 0,05. 2. Uji Normalitas Data

Uji normalitas pada umumnya bertujuan untuk menguji model regresi variabel terikat dan bebas keduanya terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal.

Untuk mengetahui data normal atau tidak maka dapat dideteksi dengan melihat normality probability plot. Jika data (titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalita, tetapi jika data (titik) menyebar jauh dari garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.16

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas pada dasarnya digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik Heteroskedastisitas, yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya gejala heteroskedastisitas.

Kriteria pengujian dalam uji heteroskedastisitas adalah sebagai berikut :

16

Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS Statistik Parametik (Jakarta : PT. Elex Media Komputindo,

2000), 214.


(44)

a. Ho: Tidak ada gejala heteroskedastisitas b. Ha: Ada gejala heteroskedastisitas

c. Ho diterima apabila –ttabel ≤ thitung ≤ ttabel berarti tidak terdapat heteroskedastisitas dan Ho ditolak apabila thitung > ttabel atau – thitung < -ttabel yang berarti terdapat heteroskedastisitas.

4. Regresi Linier Sederhana

Regresi linier dimana variabel yang terlibat didalamnya hanya dua, yaitu satu variabel terikat dan satu variabel bebas.17

Rumus regresi linier sederhana :

= +

Keterangan:

Y = Prestasi Kerja

X = Nilai Kepemimpinan Islam a = Konstanta

b = Koefisien regresi (Nilai peningkatan ataupun penurunan) Untuk melihat bentuk korelasi antara variabel dengan persamaan regresi tersebut, maka nilai a dan b harus ditentukan terlebih dahulu.18

=

n

Σ

XY

(

Σ

X)(

Σ

Y)

Σ

x

2

(

)

2

=

Σ

Y

b.

Σ

X

n

17

J. Supranto, Statistik (Jakarta: Erlangga, 1998), 218. 18

Ibid., 115.


(45)

Keterangan:

n = Jumlah data sampel 5. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Besar koefisien determinasi (R2) didapat dari menguadratkan koefisien korelasi (r). Koefisien determinasi dapat dilambangkan dengan (R2), dengan rumus:

�2 ∶ �2 100%

Keterangan :

R2 = Koefisien determinasi r2 = Koefisien korelasi

Koefisien korelasi dapat dihitung dengan rumus,19 yaitu:

�= �.� . − � .�

�(�.� 2� −(� )2. (�.� 2−(� )2)

6. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji hipotesis dengan menggunakan rumus Uji t. Langkah-langkah penyajian yang dilakukan untuk Uji hipotesis antara lain seperti berikut :

19

J. Supranto, Statistik: Teori dan Aplikasi, Jilid II, Edisi 4 (Jakarta: Erlangga, 2001), 201.


(46)

a. Uji Parsial (Uji t):

Uji t adalah untuk mengetahui pengaruh secara signifikan antara variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Pengujian t-statistik dapat dilihat dengan melihat nilai probabilitas (p-value). Apabila Ho ditolak, maka variabel bebas (X) tersebut memiliki kontribusi yang signifikan terhadap variabel terikat (Y).


(47)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Umum Objek Penelitian

1. Gambaran Umum Objek Penelitian

a. Latar belakang berdirinya PT. Bina Megah Indowood

PT. Bina Megah Indowood merupakan Market Leader yang spesialis, yang memberikan kualitas tinggi yaitu lantai kayu solid, dengan pilihan ketebalan untuk menutupi kebutuhan yang berbeda. Sebelum perusahaan ini didirikan, perusahaan ini bergerak dalam bidang importir kayu lapis. Pada tahun 2005 perusahaan ini akhirnya resmi didirikan.

Di antara yang mendorong PT. Bina Megah Indowood untuk memproduksi kayu lapis sendiri pada tahun 2005 yaitu :

1) Permintaan terhadap kayu lapis semakin meningkat baik

didalam negeri maupun diluar negeri

2) Bahan baku yaitu kayu bulat cukup banyak tersedia di Indonesia 3) Hasil studi kelayakan yang menunjukkan keuntungan yang lebih

besar. b. Visi dan Misi

1) Visi

Menjadi Market leader spesialis lantai kayu dengan pelayanan terbaik


(48)

2) Misi

a) Menjadi produk dengan kualitas Internasional

b) Menjadikan perusahaan memiliki banyak variasi produk

c) Mencoba memberikan produk terbaik kepada konsumen

dengan pelayanan konsumen sebaik-baiknya d) Meningkatkan kualitas dan performa produk

e) Memperbesar distribusi lantai kayu di seluruh dunia c. Lokasi perusahaan

PT. Bina Megah Indowood terletak di Jl. Raya Putat Lor No. 16 Jawa Timur 61174 Kec. Menganti kab. Gresik.

d. Struktur organisasi PT. Bina Megah Indowood

Gambar 4.1

Sumber : PT. Bina Megah Indowood Presiden Direktur

IT Departement Corporate Secretary

General Affair

Human Resources

Directur Financial & Accounting Directur Sales & Marketing Directur Procurement Directur Production


(49)

Adapun diskripsi dan pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian adalah sebagai berikut :

1) Departement IT, tugas dan wewenang dari departement IT, yaitu :

a) Merawat komputer perusahaan

b) Bertanggung jawab dalam instalasi, manajemen jaringan, dan troubleshooting komputer kantor

c) Melaksanakan program pelatihan untuk membantu

karyawan dalam menggunakan program komputer spesifik d) Merawat website kantor dan situs internet perusahaan 2) General affair, tugas dan wewenang dari general affair, yaitu:

a) Mengatur janji, rapat, dan pertemuan

b) Melakukan dokumentasi, publikasi, dan perijinan dengan institusi lain

c) Mengatur manajemen bangunan dan membawahi pelayanan

kantor

d) Menyediakan prasarana kantor

3) Human resources, tugas dan wewenang dari human resources,

yaitu :

a) Melaksanakan promosi, pemindahan, penurunan, serta

pemberhentian karyawan

b) Menyusun rencana pendidikan dan pelatihan karyawan c) Mengatur jadwal recruitment, test, dan interview


(50)

d) Memberikan konsultasi dan penyuluhan e) Mengatur jadwal kerja dan shift kerja

4) Accounting, tugas dan wewenang dari accounting, yaitu : a) Melakukan audit keuangan

b) Memberikan laporan keuangan periodik kepada Top

management

c) Melakukan analisa keuangan proyek

5) Finance, tugas dan wewenang dari finance, yaitu : a) Menerima laporan produksi dan biaya produksi b) Menyetujui atau menolak biaya produksi

c) Melakukan perencanaan anggaran dan pendanaan d) Menerima laporan gaji

e) Memberikan gaji kepada human resources

6) Marketing, tugas dan wewenang dari marketing, yaitu :

a) Menyusun rencana kerja pemasaran dan pembelian baik

jangka panjang maupun jangka pendek

b) Memberikan kebijaksanaan mengenai hal-hal yang

berkaitan dengan pemasaran

c) Memberikan promosi dan penawaran kepada pelanggan 7) Sales, tugas dan wewenang dari sales, yaitu :

a) Menyusun laporan penjualan secara periodik b) Menerima atau menolak order pelanggan


(51)

c) Memberikan sales order dan memberikan order pelanggan kepada bagian produksi

d) Mendokumentasikan informasi dari pelanggan e) Mengidentifikasikan dan mensurvey calon pelanggan 8) Logistic, tugas dan wewenang dari logistic, yaitu :

a) Mengatur kebutuhan dan penggunaan inventaris perusahaan b) Merawat inventaris perusahaan dan melakukan perbaikan

inventaris perusahaan

c) Mengatur pembelian inventaris perusahaan, pergantian

inventaris, dan melakukan analisa depresiasi terhadap inventaris perusahaan

9) Purchasing, tugas dan wewenang dari purchasing, yaitu :

a) Mengumpulkan dan mendokumentasikan informasi atau

data supplier

b) Melakukan negosiasi harga dengan supplier

c) Mencari informasi pembanding untuk barang yang akan

dibeli

d) Melakukan pembelian bahan baku, mesin, dan

barang-barang pendukung aktivitas produksi perusahaan lainnya 10) Direktur production, tugas dan wewenang dari direktur

production, yaitu :

a) Menangani dan bertanggung jawab terhadap segala sesuatu yang terjadi didalam bagian produksi


(52)

b) Mengkoordinasi kegiatan produksi agar dapat memenuhi pesanan langganan dan tujuan dari perusahaan

c) Melakukan pemeriksaan terhadap bahan baku maupun

barang jadi yang dihasilkan oleh perusahaan

d) Merekomendasikan penolakan bahan baku yang tidak lulus uji

11) PPIC, tugas dan wewenang dari PPIC, yaitu :

a) Membuat perencanaan yang baik dan melaksanakan

pengendalian terhadap operasi produksi secara keseluruhan b) Membuat formula produk dan meninjau contoh produk c) Membuat perencanaan produksi dan penjadwalan produksi 12)Warehouse, tugas dan wewenang dari warehouse, yaitu :

a) Melakukan penyimpanan bahan baku dan produk akhir b) Mengontrol masuk dan keluarnya bahan baku dan produk

akhir

c) Menerbitkan surat jalan produk akhir yang keluar

d) Melakukan perawatan gudang dan bahan baku serta produk yang tersimpan didalamnya

13) Support, tugas dan wewenang dari support, yaitu :

a) Membantu kelancaran proses produksi dilantai produksi

b) Memberikan dukungan tidak langsung terhadap


(53)

c) Menjadi tenaga kerja tambahan bagi lantai produksi apabila ada karyawan yang tidak masuk

e. Produk PT. Bina Megah Indowood

1) Flooring

Flooring merupakan lantai kayu yang terbuat dari kayu asli, bukan triplek dan juga bukan lapisan. Ukuran standar Produksi Flooring yaitu : 1,5cm x 9cm x 30 sampai 120cm. Jenis kayu yang digunakan memiliki kandungan kimia dari alam yang tidak bisa dimakan rayap, tapi bisa memuai jika lantainya terlalu lembab. Untuk pemasangannya biasanya memerlukan waktu 10 hari sampai 2 minggu.

Bahan yang digunakan yaitu : a) Kayu jati

Kayu jati warnanya kuning kecoklatan dengan serat kembang. Kayu ini harganya dibawah harga kayu sonokeling karena mudah didapat dan banyak dibudi dayakan baik itu perhutani maupun perorangan.

b) Kayu Merbau

Kayu Merbau memiliki warna kemerahan, dengan serat lurus. Kualitas dan ketahanan kayu ini sama dengan jenis kayu jati dan kayu sonokeling, hanya harganya lebih murah karena tampilannya tidak begitu bagus kayu jati dan kayu sonokeling.


(54)

c) Kayu Sonokeling

Kayu Sonokeling ini mempunyai warna kehitaman dengan serat kembang, dan kualitasnya lebih bagus dari kayu jati dan kayu merbau serta harganya lebih mahal karena termasuk kayu hutan dan susah didapat.

2) Decking

Decking kayu merupakan Material penutup lantai yang terbuat dari bahan kayu. Decking kayu ini umumnya digunakan untuk area outdoor (diluar rumah) yang areanya sering terkena hujan dan terik matahari, Seperti : taman, kolam renang dan area outdoor.

Bahan yang digunakan untuk pemasangan Decking : a) Kayu Bengkirai

b) Kayu Kruing c) Kayu Ulin d) Kayu Besi

e) Kayu Merbau

Sistem pemasangan Decking mutlak harus menggunakan bantalan, karena dimensi panjang yang relative panjang, Apabila tidak menggunakan bantalan, pemasangan decking rentan akan melenting. Sistem pemasangan tidak boleh rapat antara lempengan satu dengan lempengan yang lainnya agar menghindari kayu menyusut dan memuai. Dengan sistem


(55)

pemasangan seperti ini otomatis debu-debu dapat menempel dibawah pemasangan decking kayu, Untuk mengatasi masalah

itu, sebaiknya apabila pemasangan decking area indoor

menggunakan sistem knockdown, sehingga apabila sewaktu-waktu mau membersihkan tinggal diangkat.

Untuk pemasangan decking kayu lebih cepat dibandingkan pemasangan flooring. Kelebihan decking yaitu Nuansa alami bisa lebih terlihat apabila kita injak terasa sekali kita menginjak kayu, karena sistem finishing decking ini rata-rata open poor, sebab untuk decking atau lantai kayu outdoor tidak bisa menggunakan sistem finishing seperti pada lantai kayu indoor, karena karakteristik kayu yang kasar dan terdapat retakan rambut yang memang merupakan salah satu karakteristik kayu keras area outdoor.

Untuk pemasangan area kamar mandi jenis lantai kayu

oudoor ini bisa diaplikasikan dengan sempurna, karena kayu tidak akan membusuk walaupun terkena air dalam jangka waktu yang lama.

Berikut jenis mesin kayu untuk pembuatan flooring dan

decking yaitu : (1) Mesin planer

Mesin jenis ini untuk meratakan sisi bawah dan atas pada flooring, dan sisi bawah pada decking sampai pada


(56)

ketebalan yang diharapkan. Mesin ini pada dasarnya membutuhkan 2 operator untuk menjalankannya, karena sudah termasuk pada mesin ukuran sedang dan besar.

(2) Mesin Sawer (Gergaji belah)

Berfungsi untuk membelah material sisi samping dari

flooring atau decking sampai pada lebar maksimal yang dibutuhkan untuk memenuhi orderan client. Operator dari mesin sawer (gergaji) ini juga membutuhkan 2 orang. (3) Mesin handsaw (Gergaji tangan)

Untuk memotong panjang dari papan decking atau

flooring. Mesin ini dioperasikan oleh satu orang, termasuk pada mesin tangan atau mesin kecil.

(4) Mesin Jointer

Mesin jenis ini berfungsi untuk meratakan sisi yang akan digunakan untuk daerah sambungan (jointer) dengan material papan yang lain. Sisi samping sangat perlu di

jointer sebelum melakukan proses selanjutnya. Proses ini akan menghasilkan sudut 90 derajat yang sangat berfungsi dalam proses T & G. Pada pembuatan decking, proses ini

tetap harus dilakukan dengan mesin jointer untuk

meratakan sisi samping dan memastikan sisi samping dan bawah sudah proporsional. Mesin ini di jalankan oleh 2 orang.


(57)

(5) Mesin T & G

Mesin ini khusus untuk proses pembuatan flooring. T & G adalah proses pembuatan type sambungan papan dengan papan yang lain. Sambungan ini berfungsi untuk memperkuat sambungan antar papan karena peruntukan dari papan flooring adalah didalam ruangan. Mesin ini diperlukan 2 orang untuk menjalankannya.

(6) Mesin Grinda

Mesin ini merupakan mesin terakhir yang dilakukan untuk membuat penampilan flooring atau decking menjadi sesuai dengan keinginan client. Mesin grinda adalah salah satu mesin yang mempunyai banyak kegunaan dalam proses finishing flooring ataupun decking. Mesin ini dioperasikan oleh satu orang.

f. Jam kerja perusahaan

Jam kerja yang berlaku pada PT. Bina Megah Indowood sebagai berikut :

Senin – Jum’at : 08.00 – 17.00 WIB Waktu Istirahat : 12.00 – 13.00 WIB Sabtu – Minggu : Libur

2. Gambaran Umum Responden


(58)

Berikut dapat disajikan dalam tabel jumlah karyawan muslim berdasarkan frekuensi jenis kelamin responden atau karyawan PT. Bina Megah Indowood sebagai berikut :

Tabel 4.1

Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Jumlah Prosentase (%) Karyawan laki-laki 48 80.0 Karyawan perempuan 12 20.0

Jumlah 60 100

Sumber : Data olahan Spss, 2016.

Dari tabel 4.1 di atas dengan jumlah 60 karyawan muslim yang menjadi responden, diketahui bahwa 80% merupakan karyawan dengan jenis kelamin laki-laki dan 20% merupakan karyawan perempuan, prosentase tersebut menunjukkan bahwa karyawan muslim di PT. Bina Megah Indowood didominasi oleh karyawan laki-laki.

b. Kualitas karyawan muslim PT. Bina Megah Indowood 1) Karakteristik responden berdasarkan jenjang pendidikan

Berikut dapat disajikan dalam tabel jumlah karyawan muslim berdasarkan jenjang pendidikan responden atau karyawan muslim pada PT. Bina Megah Indowood sebagai berikut :


(59)

Tabel 4.2

Jenjang Pendidikan Responden

Jenjang Pendidikan Jumlah Prosentase (%)

Sarjana 15 25

Diploma 22 36.7

SMA 23 38.3

Jumlah 60 100

Sumber : Data olahan SPSS, 2106.

Dari tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa jenjang pendidikan karyawan muslim (responden) dengan frekuensi teratas adalah lulusan SMA sebanyak 23 responden (38.3%). Kemudian disusul dengan lulusan diploma sebanyak 22 responden (36.7%).

2) Karakteristik responden berdasarkan masa kerja

Berikut dapat disajikan dalam tabel jumlah karyawan muslim berdasarkan masa kerja responden atau karyawan muslim pada PT. Bina Megah Indowood sebagai berikut :

Tabel 4.3 Masa Kerja Responden

Masa Kerja Jumlah Prosentase (%)

< 1 tahun 6 10

1 tahun – 2 tahun 8 13.3 3 tahun – 5 tahun 16 26.7 6 tahun – 10 tahun 23 38.3

>10 tahun 7 11.7

Jumlah 60 100

Sumber : Hasil olahan SPSS, 2016.

Dari tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa masa kerja karyawan muslim (responden) dengan frekuensi tertinggi


(60)

adalah masa kerja dengan rentang 6 tahun - 10 tahun yaitu sebanyak 23 responden (38.3%). Selanjutnya, masa kerja dengan rentang 3 tahun – 5 tahun sebanyak 16 responden (26.7%).

B. Gambaran Distribusi Variabel

Pada gambaran distribusi variabel ini, akan disampaikan gambaran terhadap kuesioner yang telah disebarkan kepada karyawan muslim pada PT. Bina Megah Indowood

1. Variabel Bebas (X)

a. Variabel Nilai Kepemimpinan Islam Tabel 4.4

Distribusi Frekuensi Item Variabel Nilai Kepemimpinan Islam (X)

Item SS S R TS STS

Org. % Org. % Org. % Org. % Org. %

X.1 43 43% 9 9% 7 7% 0 - 0 -

X.2 50 50% 10 10% 0 - 0 - 0 -

X.3 49 49% 10 10% 0 - 0 - 0 -

X.4 43 43% 11 11% 7 7% 0 - 0 -

X.5 51 51% 9 9% 0 - 0 - 0 -

X.6 23 23% 29 29% 8 8% 0 - 0 -

X.7 49 49% 11 11% 0 - 0 - 0 -

X.8 42 42% 11 11% 4 4% 3 3% 0 -

Sumber : Data primer, diolah 2016

Dari tabel 4.4, diketahui bahwa variabel nilai kepemimpinan Islam (X), item pertama (X.1) yaitu direktur produksi selalu melakukan hal yang bermanfaat baik bagi dirinya maupun orang lain mendapatkan respon sangat setuju 43 reponden (43%),


(61)

kemudian pendapat setuju 9 responden (9%), dan pendapat ragu-ragu 7 reponden (7%).

Pada item kedua (X.2), yaitu direktur produksi tidak berambisi untuk mempertahankan kedudukan dan mencari kekayaan yang berlebihan mendapatkan pernyataan sangat setuju 50 responden (50%), dan pernyataan setuju 10 responden (10%).

Pada item ketiga (X.3), yaitu direktur produksi tidak bergantung pada kekayaan yang dimilikinya, baginya harta benda tidak lebih merupakan materi yang diujikan oleh Allah SWT, yang harus dipertanggung jawabkan pada Allah SWT mendapatkan pernyataan sangat setuju 49 responden (49%), dan pernyataan setuju 10 responden (10%).

Pada item keempat (X.4), yaitu direktur produksi selalu sabar dalam menjalankan tugasnya mendapatkan pernyataan sangat setuju 43 responden (43%), kemudian pernyataan setuju 11 responden (11%), dan pernyataan ragu-ragu 7 responden (7%). Pada item kelima (X.5), yaitu direktur produksi selalu menerima kerelaan yang penuh atas segala yang terimanya mendapatkan respon sangat setuju 51 responden (51%), dan pernyataan setuju 9 responden (9%).

Pada item keenam (X.6), yaitu direktur produksi senantiasa mawas diri, sehingga tidak terjerumus atau terlena dari keinginan-keinginan sesaat mendapatkan respon sangat setuju 23 responden


(62)

(23%), kemudian pernyataan setuju 29 responden (29%), dan pernyataan ragu-ragu mendapatkan respon 8 responden (8%).

Pada item ketujuh (X.7), yaitu direktur produksi selalu berusaha mendekatkan diri kepada Allah SWT mendapatkan respon sangat setuju 49 responden (49%), dan pernyataan setuju 11 responden (11%).

Pada item kedelapan (X.8), yaitu direktur produksi selalu melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan untuk kebaikan dalam jangka panjang, bukan sekedar keinginan nafsunya atau kepentingan sesaat mendapatkan respon sangat setuju 42 responden (42%), kemudian pernyataan setuju mendapatkan respon 11 responden (11%), pernyataan ragu-ragu mendapatkan respon 4 responden (4%), dan pernyataan tidak setuju mendapatkan respon 3 responden (3%).

2. Variabel Terikat (Y)

Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi Variabel Prestasi Kerja (Y)

Item SS S R TS STS

Org. % Org. % Org. % Org. % Org. % Y.1 41 41% 19 19% 0 - 0 - 0 - Y.2 42 42% 17 17% 0 - 0 - 0 - Y.3 47 47% 12 12% 0 - 0 - 0 - Y.4 42 42% 18 18% 0 - 0 - 0 - Y.5 47 47% 13 13% 0 - 0 - 0 - Y.6 24 24% 34 34% 2 2% 0 - 0 - Y.7 41 41% 32 32% 1 1% 0 - 0 - Y.8 0 - 2 2% 25 25% 27 27% 6 6% Y.9 25 25% 33 33% 2 2% 0 - 0 - Y.10 44 44% 15 15% 1 1% 0 - 0 - Sumber : Data primer, diolah 2016.


(63)

Pada variabel prestasi kerja (Y), untuk item pertama (Y.1) yaitu Saya datang tepat waktu mendapatkan pernyataan sangat setuju 41 responden (41%), dan pernyataan setuju mendapatkan respon 19 responden (19%).

Item kedua (Y.2), yaitu Saya memiliki ketrampilan khusus dalam melaksanakan tugas mendapatkan pernyataan sangat setuju 42 responden (42%), dan pernyataan setuju mendapatkan respon 17 responden (17%).

Item ketiga (Y.3), yaitu Saya selalu meneliti kembali hasil pekerjaan sebelum diserahkan kepada pemimpin mendapatkan pernyataan sangat setuju 47 responden (47%), dan pernyataan setuju mendapatkan respon 12 responden (12%).

Item keempat (Y.4), yaitu Saya melakukan tugas tambahan yang diberikan penuh dengan tanggung jawab mendapatkan respon pernyataan sangat setuju 42 responden (42%), dan pernyataan setuju mendapatkan respon 18 responden (18%).

Item kelima (Y.5), yaitu Adanya teguran bagi karyawan yang tidak aktif mendapatkan respon pernyataan sangat setuju 47 responden (47%), dan pernyataan setuju mendapatkan respon 13 responden (13%).

Item keenam (Y.6), yaitu Karyawan yang sering terlambat diberi sanksi memperoleh pernyataan sangat setuju 24 responden


(64)

(24%), pernyataan setuju memperoleh respon 34 responden (34%), kemudian ragu-ragu mendapatkan respon 2 responden (2%).

Item ketujuh (Y.7), yaitu Karyawan diwajibkan lembur apabila pekerjaan belum selesai memperoleh pernyataan sangat setuju 41 responden (41%), pernyataan setuju mendapatkan respon 32 responden (32%), dan pernyataan ragu-ragu mendapatkan respon 1 responden (1%).

Item kedelapan (Y.8), yaitu Karyawan melempar tanggung jawab dengan karyawan lainnya mendapatkan respon dari pernyataan setuju 2 responden (2%), pernyataan ragu-ragu mendapatkan respon 25 responden (25%), pernyataan tidak setuju mendapatkan respon 27 responden (27%), dan pernyataan sangat tidak setuju mendapatkan respon 6 responden (6%).

Item kesembilan (Y.9), yaitu Karyawan selalu mengerjakan pekerjaan dengan sungguh-sungguh dan melaporkan hasilnya pada pimpinan memperoleh peryataan sangat setuju 25 responden (25%), pernyataan setuju mendapatkan respon 33 responden (33%), dan pernyataan ragu-ragu mendapatkan respon 2 responden (2%). Item kesepuluh (Y.10), yaitu Karyawa selalu ikhlas dan bersedia menolong pekerjaan karyawan lain memperoleh pernyataan sangat setuju 44 responden (44%), pernyataan setuju memperoleh respon 15 responden (15%), dan pernyataan ragu-ragu mendapatkan respon 1 responden (1%).


(65)

C. Analisis Data

Data-data yang dipergunakan dalam analisis ini didapat dari sejumlah angket yang disebar kepada karyawan muslim pada PT. Bina Megah Indowood.

1. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik merupakan pengujian asumsi-asumsi yang harus dipenuhi sebagai prasyarat pada analisis regresi. Berikut macam-macam uji asumsi klasik yang digunakan pada penelitian ini :

a. Uji Linearitas

Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Uji ini biasa digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linear. Pengujian pada SPSS dengan menggunakan test for linearity dengan taraf signifikansi 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linear bila signifikansi lebih dari 0,05. Berikut dapat disajikan hasil uji linearitas :


(66)

Tabel 4.4 Uji Linearitas

ANOVA Table

Sum of

Squares df Mean Square F Sig. Y * X Between Groups (Combined) 33.367 9 3.707 .882 .548

Linearity 4.677 1 4.677 1.112 .297 Deviation from Linearity 28.690 8 3.586 .853 .562

Within Groups 210.233 50 4.205

Total 243.600 59

Sumber : Data olahan SPSS,2016.

Berdasarkan output uji linearitas diperoleh nilai signifikansi lebih dari 0,05 yaitu 0,562, yang artinya terdapat hubungan linear secara signifikan antara variabel nilai kepemimpinan Islam (X) dengan variabel prestasi kerja (Y).

b. Uji Normalitas

Hasil uji normalitas dapat diketahui menggunakan kolmogorov smirnov test dengan ketentuan bahwa data berdistribusi normal jika nilai Sig. > 0,05 sedangkan jika nilai Sig. < 0,05 maka data berdistribusi tidak normal. Kemudian, juga dapat dilihat melalui grafik P-P Plot apabila ploting data residual mengikuti garis linier maka data berdistribusi normal. Berikut dapat disajikan hasil uji normalitas :


(67)

Tabel 4.5

Kolmogorov-Smirnov Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardize d Residual

N 59

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 2.67851432 Most Extreme

Differences

Absolute .138

Positive .095

Negative -.138

Kolmogorov-Smirnov Z 1.060

Asymp. Sig. (2-tailed) .211

a. Test distribution is normal

Berdasarkan output uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov Test diperoleh nilai KSZ (Kolmogorov-Kolmogorov-Smirnov Z) sebesar 1,060 dan Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,211. Karena nilai Sig. > 0,05 yaitu 0,211 > 0,05 maka data berdistribusi normal, sehingga asumsi normalitas terpenuhi. c. Uji Heteroskedastisitas

Penelitian ini menggunakan Uji heteroskedastisitas dengan uji glejser program SPSS. Tujuannya adalah untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. Adapun hasil pengujian dapat disajikan sebagai berikut :


(68)

Tabel 4.6 Uji Heteroskedastisitas

Sumber : Data olahan SPSS, 2016.

Berdasarkan tabel 4.8 di atas dapat diketahui bahwa uji heteroskedastisitas dengan menggunakan metode glejser, tidak terjadi gejala atau masalah heteroskedastisitas, hal tersebut dapat diketahui dari nilai signifikansi dari variabel independen (Nilai kepemimpinan Islam) lebih besar dari nilai alpha yaitu 0,228 > 0,05.

d. Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara linear antara satu variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah positif atau negatif degan tujuan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen, apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Adapun rumus yang digunakan yaitu :

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -1.410 2.938 -.480 .633

X .096 .079 .158 1.218 .228


(69)

ܻ=ܽ+ܾܺ Keterangan :

Y = Variabel dependen (Nilai yang diprediksikan) X = Variabel independen

a = Konstanta

b = Koefisien Regresi (Nilai peningkatan atau penurunan) Pengujian regresi linier sederhana dalam penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh nilai kepemimpinan Islam direktur produksi terhadap prestasi kerja karyawan muslim pada PT. Bina Megah Indowood, Adapun pengujiannya sebagai berikut :

Tabel 4.7

Hasil Uji Regresi Linier Sederhana

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 13.440 6.888 1.951 .056

X .792 .173 .515 4.577 .000

a. Dependent Variable: Y

Sumber : Data olahan SPSS, 2016.

Berdasarkan tabel 4.9 dapat diketahui bahwa dalam uji regresi mengacu pada dua hal, yaitu mengetahui perbandingan nilai thitung dengan nilai ttabel , dan pembandingan nilai signifikansi dengan nilai probabilitas 0,05. Berdasarkan tabel


(70)

di atas perolehan nilai thitung sebesar 4,577 dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak dan H1 diterima yang mempunyai arti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel nilai kepemimpinan Islam (X) terhadap variabel prestasi kerja (Y).

Dari tabel di atas didapat persamaan regresi yang dapat dibuat sebagai berikut :

Y = 13,440 + 0,792X Keterangan :

Y = Prestasi Kerja

X = Nilai Kepemimpinan Islam a = Konstanta

b = Koefisien Regresi (Nilai peningkatan atau penurunan) Hasil persamaan regresi sederhana tersebut diatas memberikan pengertian bahwa :

1) Nilai konstanta yang dihasilkan sebesar 13,440

menunjukkan bahwa jika tidak dipengaruhi oleh variabel bebas, yaitu nilai kepemimpinan Islam, maka peningkatan prestasi kerja (Y) sebesar 13,440.

2) Nilai koefisien regresi (X) sebesar 0,792 mempunyai arti bahwa jika tingkat nilai kepemimpinan Islam naik satu satuan, maka prestasi kerja akan naik sebesar 0,792 dengan asumsi variabel lain dalam keadaan tetap atau konstan.


(1)

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis untuk menguji pengaruh nilai kepemimpinan Islam direktur produksi terhadap prestasi kerja keryawan muslim pada PT. Bina Megah Indowood, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara nilai kepemimpinan Islam direktur produksi terhadap prestasi kerja karyawan muslim pada PT. Bina Megah Indowood. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji t yang menunjukkan tingkat thitung sebesar 4,577

dengan tingkat signifikansi < 0,05 yaitu sebesar 0,000. Maka pengaruh nilai kepemimpinan Islam terhadap prestasi kerja karyawan muslim yaitu 45,77%. Pengaruh positif tersebut menjelaskan bahwa semakin tinggi nilai kepemimpinan Islam direktur produksi, maka semakin tinggi tingkat prestasi kerja karyawan muslim, dan sebaliknya jika semakin rendah nilai kepemimpinan Islam direktur produksi, maka semakin rendah tingkat prestasi kerja karyawan muslim pada PT. Bina Megah Indowood.

2. Nilai kepemimpinan Islam direktur produksi dalam penelitian ini memberikan kontribusi sebesar 0,265 terhadap prestasi kerja karyawan muslim pada PT. Bina Megah Indowood. Maka, besaran pengaruh

77


(2)

nilai kepemimpinan Islam terhadap prestasi kerja sebesar 26,5% variabel prestasi kerja dipengaruhi oleh variabel nilai kepemimpinan Islam, sedangkan sisanya yaitu sebesar 73,5% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Jika nilai kepemimpinan Islam direktur produksi semakin baik, maka prestasi kerja karyawan muslim yang dihasilkan akan semakin tinggi pula.

B. Saran

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian yang berkaitan dengan pengaruh nilai kepemimpinan Islam direktur produksi terhadap prestasi kerja karyawan muslim pada PT. Bina Megah Indowood, maka peneliti dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Bagi PT. Bina Megah Indowood, diharapkan untuk dapat meningkatkan nilai kepemimpinan Islam dengan cara mempersiapkan secara berencana, melatih pemimpin, dan penggemblengan secara sistematis untuk membangkitkan nilai kepemimpinan Islam yang unggul.

2. Bagi direktur produksi yang sejak lama memimpin dibagian produksi pada PT. Bina Megah Indowood, diharapkan untuk meningkatkan semangat kerja keras yang didasari dengan kemampuan tinggi dan inovasi yang lebih baik, serta selalu berfikir untuk maju agar mencapai perubahan prestasi kerja yang lebih baik dimasa depan.

3. Bagi peneliti selanjutnya,penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai rujukan dalam melakukan penelitian khususnya yang berhubungan


(3)

79

pengaruh nilai kepemimpinan Islam terhadap prestasi kerja dengan mengembangkan variabel yang lebih luas.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Agus, Wawancara, Gresik, 7 November 2015.

Ardhani, Stephani Indriasari Dwi. “ Pengaruh Motivasi dan Kemampuan terhadap Prestasi Kerja Pegawai Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan Surakarta “ Skripsi--Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2005.

Arikunto, Suharismi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineke Cipta, 1996.

Arifin, Zainal. Metodologi Penelitian Pendidikan Filosofi, Teori, dan Aplikasinya. Surabaya : Lentera Cendekia, 2010.

Bungin, Burhan. Metodologi penelitin Kuantitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2005.

Darma, Agus. Manajemen Prestasi Kerja. Jakarta: Rajawali, 1985. Faichild, Henry pratt. Kepemimpinan. Jakarta: Grafindo Persada, 2008. Flippo, Edwin B. Manajemen Personalia. Jakarta: Erlangga, 1989.

French, Wendel. Kepemimpinan dalam Manajemen. Jakarta: Rineka Cipta, 1990. Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.

Diponegoro: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, t.t.

Guth, Salusu. Sistem dan nilai kepemimpinan. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2006.

Harianto, Wawancara, Gresik, 9 Juni 2016.

Hasan, Iqbal. Analisis Data Penelitian dengan Statistik Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2004.

Hasan, M. Tolhah. Prospek Islam dalam Menghadapi Tantangan Zaman. Jakarta: Lantabora, 1998.

Hasibuan, Malayu. SP.1994 Manajemen Sumber Daya Manusia. CV Haji Masagung.


(5)

81

Husein, Umar. Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 1998.

Jumeldi, Nopri. “Pengaruh Penghargaan terhadap Prestasi Kerja Karyawan pada PT. Pertamina EP Region Sumatera Field Rantau Kuala Simpang Aceh Tamiang “. Skripsi--Universitas Sumatera Utara Medan, 2011.

Kulsum, Umi. “Pengaruh Motivasi terhadap Prestasi Kerja Karyawan Bagian Produksi pada PT. Pesona Remaja Malang “. Skripsi--Universitas Islam Negeri Malang, 2008.

Madhi, Jamal. Menjadi Pemimpin yang Efektif dan Berpengaruh. Bandung: Syamil Cipta Media, 2004.

Maholtra K, Naresh. Riset Pemasaran : Pendekatan Terapan. Jakarta : PT. Indeks, 2009.

Marlia, Elfia. ” Pengaruh Program Pendidikan dan Pelatihan terhadap Prestasi Kerja Karyawan pada PT. Inti (Persero) Bandung”. Skripsi--Universitas Widyatama Bandung, 2007.

Morissan, M. A, dkk. Metodologi Penelitian Survey. Jakarta: Kencana, 2012. Nawawi, Ismail. Sikap Administrasi : Kajian Paradigma, Konsep, Teori dan Pengantar Praktik. Surabaya : ITS Press, 2009.

Nazir, dalam Muslich Anshort dan Sri Iswati. Buku Ajar Metodologi Penelitian Kuantitatif. Surabaya: Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga/Unair press, 2009.

Neni, Wawancara, Gresik, 8 Maret 2016.

Noor, Juliansyah. Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011.

Nourthouse. Leadhership: Theory and practice. New Delhi: Response Book, 2003.

Pabunda, Moh. Tika. Metodologi Riset Bisnis. Jakarta: Bumi Aksara, 2006. Rudi, Wawancara, Gresik, 8 Maret 2016.

Santoso, Singgih. Buku Latihan SPSS Statistik Parametik. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo, 2000.


(6)

Siagian, Sondang. Teori dan Praktek Kepemimpinan. Jakarta: Rineka Cipta, 1991. Sihotang, A. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Pradnya Paramita, 2007.

Siregar, Sofyan. Statistika Deskriptif Untuk Penelitian: Dilengkapi Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010.

Sri, Wawancara, Gresik, 9 Juni 2016.

Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Pusat Bahasa Depdiknas, 2008. Suharjo, Bambang. Statistika Terapan: Disertai Contoh Aplikasi Dengan SPSS.

Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013.

Supranto, J. Statistik Jakarta: Erlangga, 1998.

Suprihanto, John. Penilaian Pelaksanaan dan Pengembangan Karyawan. Yogyakarta: BPFEE, 1988.

Toha, Miftah. Kepemimpinan dalam Manajemen. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995.

Wahyuni, Sri. “ Pengaruh Kepemimpinan terhadap Prestasi Kerja Karyawan Lazis UII Yogyakarta “. Skripsi--Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2009.

Wibowo. Manajemen Perubahan Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006. Wijaya, Toni. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis: Teori dan Praktek.

Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013.

Wilson, Bangun. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga, 2012. Zainun, Buchori. Manajemen dan Motivasi. Jakarta: Balai Pustaka, 1984.