Black Box Testing LANDASAN TEORI

Dalam melakukan analisa dan perancangan sistem diperlukan ketelitian yang sangat detail, karena dapat mempengaruhi hasil yang akan diciptakan. Jika analisa yang di lakukan sudah sesuai dengan prosedur maka sistem yang akan dirancang akan sesuai dengan apa yang akan dirancang sebelumnya. Adapun langkah-langkah dasar dalam analisis sistem yang harus dilakukan adalah sebagai berikut: a. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah. b. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada. c. Analyze, yaitu menganalisis sistem. d. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis. Analisa dan perancangan sistem dipergunakan untuk menganalisis, merancang, dan mengimplementasikan peningkatan-peningkatan fungsi bisnis yang dapat dicapai melalui penggunaan sistem informasi terkomputerisasi Kendall Kendall, 2003. Desain sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah dari satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Menurut Jhon Burch dan Gary Grudnitski yang telah diterjemahkan oleh Jogiyanto 2005 dalam bukunya yang berjudul “Analisis dan Desain Sistem Informasi ”.

2.12 Black Box Testing

Menurut Rizky 2011, pengertian dari black box testing adalah suatu tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Berdasarkan hal tersebut, para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya “kotak hitam” yang tidak terlihat isinya, tetapi mendapat proses testing bagian luarnya saja. Black box testing hanya memandang perangkat lunak dari sisi spesifikasi dan kebutuhan yang telah ditentukan pada awal perancangan. Keuntungan dari jenis testing ini antara lain: 1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis program. 2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug sering ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna. 3. Hasil dari black box testing dapat memperjelas kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin timbul dari eksekusi sebuah perangkat lunak. 4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan white box testing. Alasan penulis menggunakan black box testing dikarenakan dapat dengan mudah mengetahui fungsi aplikasi yang salah, dapat dengan mudah mengetahui kesalahan pada tampilan, dapat dengan mudah mengetahui kesalahan pada database , dan dapat dengan mudah mengetahui kesalahan inisialisasi dan tujuan akhir. 30

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Tahapan yang dilakukan dalam pelaksanaan analisis dan perancangan sistem aplikasi penjadwalan produksi pada PT Bina Megah Indowood BMI ini menggunakan metode System Development Life Cycle SDLC. Adapun gambar yang menggambarkan tahapan tersebut dapat dilihat pada gambar 3.1. Gambar 3.1 SDLC Dengan Metode Waterfall

3.1 Analisis Kebutuhan Sistem

Langkah-langkah yang dilakukan untuk mengetahui permasalahan penjadwalan produksi pada BMI ini sesuai dengan tujuan awal. Dalam hal ini dilakukanlah beberapa langkah dalam menganalisis kebutuhan aplikasi, yaitu: 1. SurveyObservasi Dalam menganalisa kebutuhan, dilakukanlah survey terhadap perusahan. Survey tersebut mengamati proses yang dilakukan bagian PPIC dalam menjadwalkan proses produksi yang telah dijalankan selama ini. Survey