Pengaruh fasilitas drop box, e-spt dan e-filing dalam penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) terhadap kepuasan wajib pajak : studi empiris pada wajib pajak di KPP wilayah Jakarta Pusat

PENGARUH FASILITAS DROP BOX, E-SPT DAN E-FILING
DALAM PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN (SPT)
TERHADAP KEPUASAN WAJIB PAJAK
( Studi Empiris Pada Wajib Pajak Di KPP Wilayah Jakarta Pusat )

SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Untuk Memenuhi
Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

ACHMAD FAUZI
NIM : 1111082000090
Jurusan Akuntasi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
2015 M/1436 H

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I.


IDENTITAS PRIBADI
1. Nama

: Achmad Fauzi

2. Tempat & Tanggal Lahir

: Jakarta, 2 Juli 1992

3.

: Jl. Kp. Rawa sawah RT.01/002 N0.27 Kel.

Alamat

Johar Baru Kec. Johar Batu Jakarta Pusat

II.


III.

4. Telpon

: 085710570386 / 021-4215370

5. E-mail

: achmadfauzi2792@gmail.com

PENDIDIKAN
1. SD (1998-2004)

: SDN Johar Baru 17 PG

2. SMP (2004-2007)

: SMPN 156 Pulo Gundul

3. SMA (2007-2010)


: SMKN 34 Kramat Raya

4. S1 (2011-2015)

: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

LATAR BELAKANG KELUARGA
1. Ayah

: Arifco Achmad

2. Ibu

: Nur Aini

3. Alamat

: Jl. Kp. Rawa sawah RT.01/002 N0.27 Kel.
Johar Baru Kec. Johar Batu Jakarta Pusat


v

ABSTRACT
INFLUENCE OF FACILITIES DROP BOX, E-SPT AND E-FILING
SUBMISSION OF A LETTER INNOTICE (SPT) TO
SATISFACTION OF TAXPAYER

This study examines the influence of facilities drop box, e-SPT and e-filing
submission of a letter innotice (SPT) to satisfaction of taxpayer. Respondents in
this study are taxpayers in KPP Pratama Central Jakarta Regional. The number
of taxpayer that were visited in this study were 75 taxpayers from 3 KPP Pratama
The method of determining the sample is by using convenience sampling method,
while the data processing methods used by researcher is the multiple regression
analysis.
The result shows the facilities drop box, e-SPT and e-filing submission of a
letter innotice (SPT) partially influence to satisfaction of taxpayer with significant
value as 0,034, 0,048 and 0,046.Then, facilities drop box, e-SPT and e-filing
submission of a letter innotice (SPT) simultaneously and significantly influence to
satisfaction of taxpayer, It can be seen from the significance value of 0,000.

Keyword: drop box,e-SPT, e-filing, satisfaction of taxpayer

vi

ABSTRAK
PENGARUH FASILITAS DROP BOX, E-SPT DAN E-FILING DALAM
PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) TERHADAP
KEPUASAN WAJIB PAJAK
Penelitian ini menguji pengaruh fasilitas drop box, e-SPT dan e-filing
dalam penyampaian Surat Pemeberitahuan (SPT) terhadap kepuasan wajib pajak.
Responden dalam penelitian ini adalah para wajib pajak yang terdaftar di KPP
Pratama Wilayah Jakarta Pusat. Jumlah wajib pajak yang menjadi sampel
penelitian ini adalah 75 responden dari 3 KPP Pratama. Metode penentuan sampel
yang digunakan dalam penelitian adalah convenience sampling, sedangkan
metode pengolahan data yang digunakan peneliti adalah analisi regresi berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan fasilitas drop box, eSPT dan e-filing dalam penyampaian Surat Pemeberitahuan (SPT) memiliki
pengaruh secara parsial terhadap kepuasan wajib pajak dengan nilai singnifikasi
masing-masing sebesar 0,034, 0,048 dan 0,046. Kemudian, fasilitas drop box, eSPT dan e-filing dalam penyampaian Surat Pemeberitahuan (SPT) memiliki
pengaruh secara simultan dan signifikan terhadap kepuasan wajib pajak, hal ini
dapat dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,000.

Kata kunci: drop box, e-SPT, e-filing dan kepuasan wajib pajak

vii

KATA PENGANTAR

Assalammualaikum Wr.Wb
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Fasilitas Drop Box, E-Spt Dan E-Filing
Dalam Penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Terhadap Kepuasan Wajib
Pajak” dengan baik. Sholawat serta salam penulis hanturkan kepada Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya. Skripsi ini disusun
dalam rangka untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih atas bantuan,
bimbingan, dukungan, semangat dan doa, baik langsung maupun tidak langsung
dalam menyelesaikan skripsi ini kepada :
1. Keluargaku tercinta, orang tuaku yang selalu memberikan doa dan dukungan

yang tiada henti kepada penulis, mbah Putri yang selalu memberikan nasihat,
serta adiku Argo, yang menjadi motivasi bagi penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
2. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, LC., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Hepi Prayudiawan, SE., Ak., MM., CA. selaku Ketua Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan sekaligus
Dosen Pembimbing Akademik yang telah bersedia untuk membimbing, memberi
masukan dan nasihat kepada penulis selama ini.

4. Bapak Abdul Hamid, MS selaku Dosen Pembimbing I yang telah bersedia
meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan, bimbingan serta saran kepada
penulis dalam penyusunan skripsi ini.

5. Ibu Fitri Damayanti, SE., M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan pengarahan serta motivasi

viii


dalam menyusun skripsi ini. Terimakasih atas ilmu yang telah Ibu berikan selama
ini.

6. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
khususnya jurusan Akuntansi, yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang
bermanfaat bagi penulis, serta staf Akademik yang memberikan banyak bantuan
kepada penulis selama ini.

7. Kanwil Direktorat Jakarta Pusat, KPP Jakarta Menteng Tiga, KPP Jakarta Sawah
Besar Dua dan KPP Jakarta Kemayoran yang telah memberikan izin kepada
penulis untuk melakukan penelitian guna menyelesaikan skripsi ini.

8. Para Wajib Pajak yang sudah rela mengorbankan waktunya untuk mengisi
kuesioner yang menjadi data dalam skripsi ini. Terimakasih yang sebesarbesarnya.

9. Sahabat-sahabat seperjuangan dari masa STM, Aden, Agung, April, dan Angga
yang selalu dapat berbagi suka dan duka serta memberikan dukungan bagi
penulis. Thanks Bro.

10. Someone special, “Nurfathia Heryuliani”, yang mau berbagi suka dan duka,

terimakasih untuk semua bantuan, doa dan semangat yang tiada hentinya kepada
penulis.

11. Sahabat-sahabat seperjuangan kuliah, ujian kompre dan skripsi, Mumu, Hadi,
Faisal, Fandi, Fazril, Eva, Sella, Ilfi, Fitria, Chandra, Opi dan Bonita.
Terimakasih atas bantuanya yang sangat berharga bagi penulis selama ini.

12. Teman-teman AKUKECE (Akuntansi Kelas C) yang tidak bisa penulis sebut satu
per satu, terimakasih atas bantuan dan kebersamaan kita selama ini. Semoga kita
semua bisa sukses dan dapat meraih cita-cita kita. Aamiin.

13. Teman-teman konsentrasi Pajak 2011, yang selalu berbagi pengetahuan dan
dukungan. Walaupun jumlah kita sedikit tetapi kita tetap solid.

14. Akuntansi angkatan 2011 yang memberikan cerita dan pengalaman yang tak
terlupakan.

15. Seluruh pihak yang tidak penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu
penulis dalam menyusun skripsi ini.


ix

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari
sempurna, dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki
penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta
masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Jakarta, April 2015

Penulis

x

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI .............................

i


LEMBAR PENGESAHAN UJI KOMPREHENSIF ................................

ii

LEMBAR PENGESAHAN UJI SKRIPSI ................................................

iii

SURAT PERNYATAAN ............................................................................

iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ....................................................................

v

ABSTRACT ..................................................................................................

vi

ABSTRAK ....................................................................................................

vii

KATA PENGANTAR .................................................................................

viii

DAFTAR ISI ................................................................................................

xi

DAFTAR TABEL .......................................................................................

xiv

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................

xv

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................

xvi

BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................

1

A. Latar Belakang .................................................................................

1

B. Perumusan Masalah .........................................................................

8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................

8

BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................

11

A. Tinjauan Pustaka .............................................................................

11

1. Gambaran Umum Perpajakan .....................................................

11

2. Surat Pemberitahuan (SPT) ………… ……………………..…

17

3. Drop Box ....................................................................................

19

xi

4. E-SPT ...........................................................................................

22

5. E-Filing ........................................................................................

26

6. Kepuasan Wajib Pajak .................................................................

35

B. Penelitian Terdahulu .........................................................................

37

C. Kerangka Pemikiran .........................................................................

41

D. Keterkaitan Antar Variabel dan Hipotesis Penelitian........................

43

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................

47

A. Ruang Lingkup Penelitian ...............................................................

47

B. Metode Penentuan Sampel ..............................................................

47

C. Metode Pengumpulan Data ............................................................

48

D. Metode Analisis Data ......................................................................

48

E. Operasional Variabel Penelitian ......................................................

54

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .....................................................

63

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ..................................................

63

1. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................

63

2. Karakteriktik Responden ............................................................

64

B. Hasil Uji dan Pembahasan ..............................................................

67

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ......................................................

67

2. Hasil Uji Kualitas Data ..............................................................

69

a. Hasil Uji Validitas .................................................................

69

b. Hasil Uji Reliabilitas .............................................................

72

3. Hasil Uji Asumsi Klasik ............................................................

73

a. Hasil Uji Multikolonieritas ...................................................

73

xii

b. Hasil Uji Normalitas .............................................................

75

c. Hasil Uji Heterokedastisitas ..................................................

76

4. Uji Hipotesis ..............................................................................

78

a. Hasil Uji Koefisien Determinasi ...........................................

78

b. Hasil Uji Statistik t ................................................................

79

c. Hasil Uji Statistik F ...............................................................

83

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................

86

A. Kesimpulan .....................................................................................

86

B. Saran ...............................................................................................

87

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................

89

LAMPIRAN-LAMPIRAN ..........................................................................

91

xiii

DAFTAR TABEL

No.

Keterangan

Halaman
1.1

Target dan Realisasi Penerimaan Pajak ...............................................

2

1.2

Jenis – Jenis SPT ................................................................................

19

2.1

Penelitian Terdahulu ..........................................................................

37

3.1

Operasional Variabel Penelitian .........................................................

59

4.1

Data Distribusi Sampel Penelitian .....................................................

63

4.2

Sampel Penelitian ...............................................................................

65

4.3

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .............

65

4.4

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia .............................

65

4.5

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan ..................

66

4.6

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja .......

67

4.7

Hasil Uji Statistik Deskriptif ..............................................................

68

4.8

Hasil Uji Validitas Drop Box .............................................................

69

4.9

Hasil Uji Validitas e-SPT ...................................................................

70

4.10

Hasil Uji Validitas e-filing .................................................................

70

4.11

Hasil Uji Validitas Kepuasan Wajib Pajak ........................................

71

4.12

Hasil Uji Reliabilitas ..........................................................................

72

4.13

Hasil Uji Multikolonieritas – Koefisien Korelasi .............................

73

4.14

Hasil Uji Multikolonieritas – Koefisien ............................................

74

4.15

Hasil Uji Glejser .................................................................................

78

4.15

Hasil Uji Koefisien Determinasi ........................................................

79

4.16

Hasil Uji Statistik t .............................................................................

80

4.17

Hasil Uji Statistik F ............................................................................

84

xiv

DAFTAR GAMBAR

No.

Keterangan

Halaman
2.1

Kerangka Pemikiran ...........................................................................

42

4.1

Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram .....................

76

4.2

Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot ............................

77

4.3

Grafik Scatterplot ...............................................................................

78

xv

DAFTAR LAMPIRAN

No.

Keterangan

Halaman

1.

Surat Penelitian Skripsi ......................................................................

93

2.

Surat Hasil Penelitian Skripsi .............................................................

97

3.

Kuesioner Penelitian ........................................................................

101

4.

Jawaban Responden ........................................................................

108

5.

Output Hasil Pengujian Data ............................................................

121

xvi

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pajak memegang peranan penting dalam APBN. Hal tersebut
dikarenakan pajak merupakan penerimaan utama dalam APBN di Indonesia.
Tanpa adanya penerimaan dari sekor pajak maka pembangunan di Indonesia
tidak akan berjalan karena besarnya biaya yang diperlukan tidak akan bisa
ditutupi oleh bantuan dan pinjaman luar negeri. Pemerintah Indonesia telah
berupaya keras untuk meningkatkan penerimaan dari sektor pajak, salah satu
cara yang dilakukan adalah dengan melakukan Tax Reform, yaitu
pembaharuan sistem perpajakan. Tax Reform dilaksanakan sejak tahun 1983,
sebagaimana telah diubah dengan undang-undang Nomor 9 Tahun 1994 dan
undang undang Nomor 16 Tahun 2000 tentang Ketentuan Umum dan Tata
Cara Perpajakan, sistem pemungutan pajak di Indonesia berubah dari official
assessment system menjadi self assessment system.
Self assessment yang dianut dalam sistem perpajakan di Indonesia
menuntut Wajib Pajak untuk bertanggungjawab atas penghitungan, pelaporan
dan pembayaran pajaknya. Bentuk pertanggungjawaban itu terlihat dari
keakuratan data yang dipaparkan dalam Surat Pemberitahuan (SPT), tanpa
adanya usaha untuk memanipulasi nominal dan sumber penghasilan.
Pertanggungjawaban itu kemudian diwujudkan dalam bentuk kepatuhan
dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) secara tepat waktu ke
Kantor Pelayanan Pajak tempat
1

Wajib Pajak tersebut terdaftar.

Namun permasalahan yang dihadapi oleh

Wajib Pajak di Indonesia adalah belum siapnya masyarakat untuk diterapkan
self assessment system karena belum cukupnya pengetahuan perpajakan,
kesadaran, dan kejujuran Wajib Pajak. Sebagai konsekuensinya Direktorat
Jenderal Pajak berkewajiban untuk melakukan pelayanan, pengawasan,
pembinaan, dan penerapan sanksi perpajakan.
Tabel 1.1
Target dan Realisasi Penerimaan Pajak

2009

Target
Penerimaan Pajak
528 triliun

Realisasi
Penerimaan Pajak
515,73 triliun

Presentase
Penerimaan Pajak
97,61%

2010

661,4 triliun

649,042 triliun

98,12%

2011

878,7 triliun

873,9 triliun

99,3%

2012

1.016,2 triliun

1.021,8 triliun

100,5%

2013

1.139,32 triliun

1.099,9 triliun

96%

Tahun

Sumber: Badan Kebijakan Fiskal Kementerian keuangan Republik Indonesia dan badan Pusat
Statistik Republik Indonesia (Dirjen Pajak, 2013)

Dalam lima tahun terakhir penerimaan negara dari sektor pajak
meningkat setiap tahunnya, meskipun belum memenuhi target yang
diharapkan oleh pemerintah. Namun meningkatnya penerimaan pajak ini perlu
diapresiasi serta dievaluasi sehingga kedepannya dapat memenuhi target
penerimaan pajak yang telah ditentukan oleh pemerintah. Salah satu cara yang
dapat dilakukan adalah meningkatkan pelayanan dalam hal pelaporan Surat
Pemberitahuan (SPT), sehingga dapat meningkatkan minat para Wajib Pajak
dalam menyampaikan Surat Pemberitahuannya.
2

Dalam meningkatkan pelayanan perpajakan, Direktorat Jenderal Pajak
memberikan fasilitas kepada para Wajib Pajak dalam hal melapokan Surat
Pemberitahuan (SPT). Sesuai pasal 6 ayat (2) Undang-Undang Ketentuan
Umum Tata Cara Perpajakan (UU KUP) menyatakan bahwa SPT dapat
disampaikan dengan cara lain. Terkait dengan peraturan Direktorat jenderal
Pajak (DJP) No. KEP-47/PJ/2008 dan KEP-06/PJ/2009, telah ditetapkan cara
lain tersebut, yakni secara elektronik, yang kini dikenal dengan elektronik
Surat Pemberitahuan (E-SPT). E-SPT merupakan aplikasi yang dibuat oleh
Direktorat Jenderal Pajak untuk digunakan oleh Wajib Pajak dalam
melaporkan SPT nya agar lebih mudah dan tidak menghabiskan banyak kertas
(peperless). Penggunaan aplikasi e-SPT memiliki banyak kemudahan untuk
para Wajib Pajak karena penyampaian SPT dilakukan dengan cepat dan aman
karena lampiran dalam bentuk media flaskdisk/CD/disket. Perhitungan pajak
juga menjadi lebih cepat dan tepat karena menggunakan sistem komputer.
Setelah mengisi e-SPT, Wajib Pajak hanya perlu mencetak formulir induk
SPT dan ditandatangani kemudian dating ke Kantor Pelayanan Pajak untuk
menyerahkan formulir induk tersebut beserta file e-SPT yang telah diisi
menggunakan media flaskdisk/CD/disket.
Direktorat Jenderal Pajak juga meyelenggarakan pelayanan Drop Box.
Sesuai dengan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE - 15/PJ/2009
agar Kantor Pelayanan Pajak dan Kantor Penyuluhan Pelayanan dan
Konsultasi Perpajakan (KP2KP) di seluruh Indonesia menyediakan Drop Box
dan memasang spanduk sosialisasinya dan menempatkannya pada lokasi3

lokasi yang strategis sesegera mungkin. Drop Box pertama kali dikenalkan
pada tahun 2009 sebagai inovasi pelayanan dalam penerimaan SPT Tahunan.
Dengan adanya fasilitas Drop Box, para Wajib Pajak tidak harus datang ke
Kantor Pelayanan Pajak tempat dirinya terdaftar untuk menyampaikan Surat
Pemberitahuan, akan tetapi Wajib Pajak bisa dengan mudah menyampaikan
Surat Pemberitahuan tersebut melalui fasilitas Drop Box yang diselenggarakan
diberbagai pusat-pusat perbelanjaan, pusat bisnis, maupun tempat lainnya
dimana Drop Box ini dibuka.
Inovasi lain yang dilakukan Direktorat Jenderal Pajak yang dinilai
paling efektif dan efisien adalah e-filing atau Electronic Filing System yaitu
sistem pelaporan/penyampaian pajak dengan Surat Pemberitahuan (SPT)
secara elektronik (e-filing) yang dilakukan melalui sistem on-line yang real
time. Dalam Keputusan Direktur Jenderal Pajak tersebut dinyatakan bahwa
Penyampaian Surat Pemberitahuan secara elektonik (e-SPT) dilakukan melalui
Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (Application Service Provider) yang
ditunjuk oleh Direktur Jenderal Pajak. Untuk pengaturannya lebih lanjut maka
dikeluarkanlah Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP- 05/PJ./2005
tanggal 12 Januari 2005 tentang Tata Cara Penyampaian Surat Pemberitahuan
secara Elektronik (e-filing) melalui Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (ASP).
Dengan adanya sistem ini, para Wajib Pajak akan lebih mudah
menunaikan kewajibannya tanpa harus mengantri di Kantor-kantor Pelayanan
Pajak sehingga dirasa lebih efektif dan efisien. Selain itu, pengiriman data
Surat Pemberitahuan (SPT) dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja baik
4

di dalam maupun di luar negeri, tidak tergantung pada jam kantor dan dapat
pula dilakukan di hari libur dan tanpa kehadiran Petugas Pajak (24 jam dalam
7 hari), dimana data akan dikirim langsung ke database Direktorat Jenderal
Pajak dengan fasilitas internet (on-line) yang disalurkan melalui satu atau
beberapa Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (ASP). Jalan keluar ini akan
membantu memangkas biaya dan waktu yang dibutuhkan Wajib Pajak untuk
mempersiapkan, memproses dan melaporkan Surat Pemberitahuan ke Kantor
Pelayanan Pajak secara benar dan tepat waktu. serta dukungan kepada Kantor
Pelayanan

Pajak

dalam

hal

percepatan

penerimaan

laporan

Surat

Pemberitahuan dan perampingan kegiatan administrasi, pendataan (akurasi
data), distribusi dan pengarsipan Surat Pemberitahuan (SPT).
Sebelumnya

perlu

dijelaskan

bahwa

sistem

e-filing

ini

pengoperasiannya menggunakan sistem on-line melalui internet. Di sisi Wajib
Pajak, apa yang mungkin terjadi adalah kekurangmampuannya dalam
melakukan sinkronisasi terhadap format data yang ada padanya dengan format
data yang diinginkan oleh sistem Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (ASP)
dan sistem Direktorat Jenderal Pajak. Oleh karena itu, diharapkan Wajib Pajak
harus berhati-hati dan harus benar-benar mengerti mengenai bagaimana cara
penggunaan sistem ini.
Fasilitas-fasilitas

yang

telah

dijelaskan

sebelumnya,

terdapat

keterkaitan satu sama lain seperti penyampaian Surat Pemberitahuan melalui
e-filing yang menggunakan e-SPT dalam hal penyimpanan data Wajib Pajak
beserta perhitungan pajak terhutangnya. Akan tetapi e-SPT tidak serta merta
5

disampaikan melalui e-filing. E-SPT juga bisa disampaikan dengan cara
datang langsung ke Kantor Pelayanan Pajak atau dapat disampaikan melalui
pelayanan Drop Box.
Fasilitas-fasilitas yang diberikan oleh Direktorrat Jenderal Pajak untuk
memudahkan Wajib Pajak dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT)
terdapat kelebihan dan kekurangannya masing-masing, sehingga Wajib Pajak
dapat memilih fasilitas mana yang sesuai dengan masing-masing Wajib Pajak.
Pajak adalah komponen penting dalam APBN, pajak menjadi andalan
penerimaan terbesar pemerintah dalam melaksanakan kegiatan pembangunan,
sehingga tidak heran kalau pemerintah memberikan perhatian khusus pada
sektor ini untuk mengamankan penerimaan negara. Perhatian khusus yang
diberikan antara lain komitmen pemerintah dalam hal ini Ditjen Pajak untuk
memberikan pelayanan prima (sesuai mottonya “menjadi model pelayanan
masyarakat yang menyelenggarakan sistem dan manajemen perpajakan kelas
dunia yang dipercaya dan dibanggakan masyarakat”).
Meningkatkan dan mengedepankan layanan ini terlihat terus dengan
diberikannya fasilitas-fasiitas dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan
(SPT). Salah satunya adalah perbaikan kualitas layanan tujuannya adalah agar
meningkatkan kepuasan dan kepatuhan Wajib Pajak. Upaya peningkatan
kualitas layanan dapat dilakukan dengan cara penigkatan kualitas dan
kemampuan

teknis

pegawai

dalam

bidang

perpajakan,

perbaikan

infrastruktur,penggunaan sistem informasi dan teknologi untuk memberikan
kemudahan kepada Wajib Pajak untuk memenuhi kewajiban perpajakannya.
6

Kualitas pelayanan yang baik akan berdampak pada Kepuasan Wajib
Pajak,sehingga akan meningkatkan kepatuhan dan kesadaran Wajib Pajak
untuk membayar pajaknya tepat waktu sehingga penerimaan dapat meningkat.
Peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan diharapkan dapat meningkatkan
Kepuasan Wajib Pajak sebagai pelanggan.
Penelitian-penelitian sebelumnya yang menjadi dasar peneliti untuk
melakukan penelitian ini adalah yang dilakukan oleh Nugroho et. al. (2014)
yang menyatakan bahwa layanan Drop Box dan e-filing berpengaruh secara
simultan terhadap kepatuhan penyampaian SPT tahunan, dan penelitian yang
dilakukan oleh Lingga (2013) yang menyatakan bahwa penerpan e-SPT
berpengaruh secara signifikan terhadap kepatuhan Wajib Pajak.
Berdasarkan uraian diatas dapat dikatakan bahwah pemberian fasilitasfasilitas bagi Wajib Pajak dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan seperti
Drop Box, e-SPT, dan e-filing berperan penting dalam sistem perpajakan di
Indonesia untuk dapat dengan sukses mencapai sasaran yang diharapkan
dalam menghasilkan penerimaan pajak yang optimal dan juga memberikan
kepuasan terhadap Wajib Pajak karena membantu Wajib Pajak dalam
melaksanakan kewajiban perpajakannya.
Oleh karena itu peyusun skripsi ini memilih judul “PENGARUH
FASILITAS

DROP

BOX,

E-SPT

DAN

E-FILING

DALAM

PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) TERHADAP
KEPUASAN WAJIB PAJAK”

7

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, penelitian ini
bermaksud menguji pengaruh fasilias Drop Box, e-SPT dan e-filing dengan
Kepuasan Wajib Pajak. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana Pengaruh fasilitas Drop Box dalam penyampaian Surat
Pemberitahuan (SPT) secara parsial terhadap Kepuasan Wajib Pajak ?
2. Bagaimana

Pengaruh

fasilitas

e-SPT

dalam

penyampaian

Surat

Pemberitahuan (SPT) secara parsial terhadap Kepuasan Wajib Pajak ?
3. Bagaimana Pengaruh fasilitas e-filing dalam penyampaian Surat
Pemberitahuan (SPT) secara parsial terhadap Kepuasan Wajib Pajak ?
4. Bagaimana pengaruh fasilitas Drop Box, e-SPT, dan e-filing dalam
penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) secara simultan terhadap
Kepuasan Wajib Pajak ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui pengaruh fasilitas Drop Box dalam penyampaian
Surat Pemberitahuan (SPT) secara parsial terhadap Kepuasan Wajib
Pajak.
b. Untuk mengetahui pengaruh fasilitas e-SPT dalam penyampaian Surat
Pemberitahuan (SPT) secara parsial terhadap Kepuasan Wajib Pajak.

8

c. Untuk mengetahui pengaruh fasilitas e-filing dalam penyampaian Surat
Pemberitahuan (SPT) secara parsial terhadap Kepuasan Wajib Pajak.
d. Untuk mengetahui pengaruh fasilitas Drop Box, e-SPT, dan e-filing
dalam penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) secara simultan
terhadap Kepuasan Wajib Pajak.
2. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka penelitian ini
diharapkan dapat memberikan manfaat bagi : kontribusi teoritis dan
kontribusi praktis
a. Kontribusi Teoritis
1) Mahasiswa Jurusan Akuntansi
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan wacana bagi
segenap civitas ekonomi, khususnya jurusan akuntansi agar
memiliki pemahaman tentang fasilitas-fasilitas dalam penyampaian
Surat Pemberitahuan (SPT) seperti Drop Box, e-SPT dan e-filing
dan hubungannya dengan Kepuasan Wajib Pajak.
2) Ilmu Akuntansi Perpajakan
Penelitian ini diharapakan menambah literatur pembendaharaan
ilmu pengetahuan dan acuan penelitian pada bidang studi
perpajakan terutama untuk peneliti yang ingin melakukan
penelitian lebih lanjut mengenai fasilitas penyampaian Surat
Pemberitahuan (SPT) yang diberikan oleh Direktorat Jenderal
Pajak.
9

3) Peneliti
Dengan

adanya

menerapkan

teori

penelitian
dan

ini

diharapkan

memperoleh

peneliti

pemahaman

dapat

mengenai

penerapan fasilitas Drop Box, e-SPT dan e-filing serta pengaruhnya
terhadap Kepuasan Wajib Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak
Jakarta Pusat.
b. Kontribusi Praktis
1) Bagi Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
Sebagai bahan pertimbangan dalam mengevaluasi kebijakan yang
dapat dilakukan untuk meningkatkan Kepuasan Wajib Pajak
terutama dalam hal pelayanan penyampaian Surat Pemberitahuan
(SPT).
2) Masyarakat
Sebagai sarana informasi mengenai pengaruh diterapkanya
fasilitas-fasilitas dalam penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT)
seperti Drop Box, e-SPT dan e-filing dengan Kepuasan Wajib
Pajak. Hal ini penting agar masyarakat mengetahui faktor-faktor
apa saya yang mempengaruhi Kepuasan Wajib Pajak itu sendiri.

10

BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Gambaran Umum Perpajakan
a. Pengertian Pajak
Pajak adalah sumber penerimaan terbesar Negara yang
digunakan dalam APBN. Definisi pajak menurut Undang-Undang
Nomor 16 tahun 2009 tentang perubahan keempat atas UndangUndang Nomor 6 tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan pada Pasal 1 ayat 1 berbunyi :
“Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang
oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan
Undang Undang, dengan tidak mendapat timbal balik secara
langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi
sebesarbesarnya kemakmuran rakyat.”
Beberapa definisi tentang pajak yang dikemukakan para ahli di bidang
perpajakan untuk menjadi bahan perbandingan antara lain:
Menurut Prof. Dr. P. J. A. Adriani yang dikutip oleh Ilyas (2007:5):
“Pajak adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan)
yang terhutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturanperaturan, dengan tidak mendapat prestasi kembali, yang langsung
dapat ditunjuk, yang gunannya adalah untuk membiayai
pengeluaran-pengeluaran umum berhubungan dengan tugas negara
yang menyelenggarakan pemerintahan.”
Menurut Prof. Dr. Rochmat. Soemitro, SH yang dikutip oleh
Ilyas (2007:5) :

11

“Pajak adalah iuran kepada kas negara berdasarkan undangundang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal
(kontraprestasi), yang langsung dapat ditujukan dan yang digunakan
untuk membayar pengeluaran umum.”
Berdasarkan ketiga pengertian pajak diatas dapat disimpulkan
bahwa pajak adalah kewajiban bagi masyarakat untuk membayarkan kas
kepada negara yang dapat dipaksakan berdasarkan undang-undang tanpa
mendapat timbal balik secara langsung.
b. Fungsi Pajak
Pajak mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan
bernegara, khususnya di dalam pelaksanaan pembangunan karena pajak
merupakan

sumber

pendapatan

negara

untuk

membiayai

semua

pengeluaran termasuk pengeluaran pembangunan. Menurut Erly Suandy
(2012:12) terdapat dua fungsi pajak yaitu:
1) Fungsi Penerimaan (budgeteir)
Pajak berfungsi untuk memasukan uang sebanyak-banyaknya ke kas
negara, dengan tujuan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran
negara. Penerimaan dari sektor pajak menjadi tulang punggung
penerimaan negara dalam Anggaran Pendapatan dan Anggaran
Belanja Negara (APBN)
2) Fungsi mengatur (regulerend)
Pajak digunakan sebagai alat untuk mengatur masyarakat baik
dibidang ekonomi, sosial, maupun politik dengan tujuan tertentu.
12

Contohnya adalah pemberian insentif pajak (Tax holiday), pengenaan
pajak ekspor untuk produk-produk tertentu dalam memenuhi
kebutuhan dalam negeri dan pengenaan bea masuk dan Pajak
Penjualan atas Barang Mewah untuk produk-produk import tertentu
dalam rangka melindungi produk dalam negeri.
c. Pengelompokan Pajak
Menurut Murtopo (2011:3) terdapat tiga pengelompokan pajak
yaitu pengelompokan menurut golongannya, menurut sifat dan menurut
lembaga pemungutnya.
1) Menurut golongannya:
a) Pajak langsung adalah pajak yang pembebannya tidak dapat
dilimpahkan pihak lain, tetapi harus menjadi beban lansung Wajib
Pajak yang bersangkutan. Contoh: Pajak Penghasilan
b) Pajak tidak langsung, pajak yang pembebannya dapat dilimpahkan
ke pihak lain. beban pajak yang dipikul seseorang dapat
dilimpahkan seluruhnya maupun sebagian kepada pihak lain.
Contoh: Pajak Pertambahan Nilai.
2) Menurut sifatnya
a) Pajak Subjektif (pajak perseorangan): pajak yang berpangkal atau
berdasarkan pada subjeknya yang kemudian selanjutnya di cari
syarat objektifnya, dalam arti memperhatikan keadaan dari Wajib
Pajak. Seperti Status kawin, tidak kawin dan kawin dengan
13

tunjangan. Hal tersebut menjadikannya sebagai beban yang harus
dipikul sebagai pengurang penghasilan. Contoh: Pajak Penghasilan
b) Pajak objektif. (pajak kebendaan): pajak yang berpangkal atau
berdasarkan pada objeknya tanpa memperhatikan keadaan dari
Wajib Pajak. Besar kecilnya pajak tidak dipengaruhi oleh keadaan
subyeknya, setelah ketemu obyeknya baru dicari subyeknya (orang
atau badan yang bersangkutan). Contoh: Pajak Pertambahan Nilai
dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah.
3)

Menurut lembaganya pemungutnya:
a) Pajak Pusat (Pajak negara) adalah pajak yang dipungut oleh
pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai rumah tangga
negara. Contoh: Pajak penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai dan
Pajak Penjualan atas Barang Mewah, Pajak Bumi dan Bangunan,
dan BeaMaterai.
b) Pajak Daerah adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah
dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah. Contoh:
Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak hiburan, Pajak Reklame, Pajak
Penerangan Jalan.
Maka dari penjelasan diatas, penulis dapat menyimpulkan
bahwa pengelompokan pajak terbagi 3, yaitu menurut golongannya
terdapat pajak yang tidak dapat dilimpahkan dan pajak yang tidak
dapat dilimpahkan, menurut sifatnya terdapat pajak yang berdasarkan
14

subjeknya dan pajak berdasarkan objeknya, menurut pemungutnya
terdapat pajak yang dipungut pemerintah pusat dan pajak yang
dipungut pemerintah daerah.
d. Asas – Asas Pemungutan Pajak
Didalam melakukan pemungutan pajak baik yang dikelola oleh
pemerintah pusat maupun pemerintah daerah selalu berpedoman pada asas
– asas pemungutan pajak menurut Murtopo (2011:4), yaitu :
1) Asas kebangsaan
Pengenaan pajak dihubungkan dengan suatu negara. Asas ini
diberlakukan kepada setiap oaring asing yang bertempat tinggal di
Indonesia untuk membayar pajak.
2) Asas Tempat Tinggal
Negara-negara mempunyai hak untuk memungut atas seluruh
penghasilan Wajib Pajak berdasarkan tempat tinggal Wajib Pajak.
Wajib Pajak yang bertempat tinggal di Indonesia dikenai pajak atas
penghasilan yang diterima/diperoleh, yang berasal dari Indonesia atau
berasal dari luar negeri (Pasal 4 UU Pajak Penghasilan)
3) Asas sumber penghasilan
Negara mempunyai hak untuk memungut pajak atas penghasilan yang
bersumber pada suatu negara yang memungut pajak. Dengan demikian
Wajib Pajak yang menerima atau memperoleh penghasilan di

15

Indonesia dikenai pajak di Indonesia tanpa memperhatikan tempat
tinggal Wajib Pajak.
e. Sistem Pemungutan Pajak
Menurut Murtopo (2011:5) sistem pemungutan pajak dapat dibagi menjadi
3 yaitu :
1) Official Assessment System
Suatu sistem pajak yang memberi kewenangan kepada pemerintah
(fiskus-pegawai pajak) untuk menentukan besarnya pajak yang
terhutang. Ciri-ciri Official Assessment System antara lain
a) Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terhutang berada
pada fiskus;
b) Wajib Pajak bersifat pasif;
c) Utang

pajak

yang

timbul

setelah

diterbitkannya

Surat

Pembertitahuan Pajak Terhutang atau Surat Ketetapan Pajak oleh
fiskus.
2) Self Assessment System
Suatu

sistem

pemungutan

pajak

yang

memberi

wewenang,

kepercayaan, tanggung jawab, kepada wajih pajak untuk menghitung,
memperhitungkan, membayar, dan melaporkan sendiri besarnya pajak
terhutang dan harus dibayar.

16

3) With Holding System
Suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada
pihak ketiga untuk memotong atau memungut besarnya pajak yang
terhutang oleh Wajib Pajak. Pajak yang dipotong atau dipungut oleh
pihak lain, nanti bisa menjadi kredit pajak atau merupakan pelunasan
atas pajak terhutang.
2. Surat Pemberitahuan (SPT)
a. Definisi Surat Pemberitahuan (SPT)
Surat Pemberitahuan (SPT) adalah surat yang oleh Wajib Pajak
digunakan untuk melaporkan perhitungan dan/atau pembayaran pajak,
objek pajak dan/atau bukan objek pajak, dan/atau harta kewajiban sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan (Pasal 1
angka 11 UU KUP).
b. Fungsi Surat Pemberitahuan (SPT)
Menurut Murtopo (2011:35) SPT berfungsi untuk melaporkan
seluruh kewajiban perpajakan Wajib Pajak. Dari SPT yang diisi sendiri
oleh Wajib Pajak itu dapat diketahui kewajiban Wajib Pajak dan sebagai
alat Direktorat Jendral Pajak untuk mengetahui kewajiban perpajakan
Wajib Pajak. Apabila ada Wajib Pajak yang tidak melaporkan SPT tidak
peduli Wajib Pajak tersebut sudah membayarkan pajaknya ke Kas Negara
Direktorat Jendral Pajak akan menganggap Wajib Pajak belum membayar
pajak.
17

c. Ketentuan Pengisian SPT
Setiap Wajib Pajak mengisi Surat Pemberitahuan degan benar, lengkap
dan jelas, dalam bahasa Indonesia dengan menggunakan huruf Latin,
angka Arab, satuan mata uang Rupiah, dan kemudian menandatangani
serta menyampaikannya ke Direktorat Jendral Pajak tempat Wajib Pajak
terdaftar atau dikukuhkan atau tempat lain yang ditetapkan Diretorat
Jendral Pajak. Yang dimaksud dengan benar, lengkap dan jelas dalam
mengisi Surat Pemberitahuan adalah :
1) Benar adalah benar dalam perhitungan, termasuk benar dalam
menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan,
dalam penulisan, dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya;
2) Lengkap adalah memuat semua unsur-unsur yang berkaitan dengan
objek pajak dan unsur-unsur lain yang harus dilaporkan dalam Surat
Pemberitahuan; dan
3) Jelas adalah melaporkan asal-usul atau sumber dari objek pajak dan
unsur-unsur lain yang harus dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan.

18

d. Jenis-Jenis Surat Pemberitahuan (SPT)
Jenis-jenis Surat Pemberitahuan (SPT) yang disampaikan oleh
Wajib Pajak adalah sebagai berikut :
Tabel 1.2
Jenis-Jenis SPT
No.
Jenis SPT
Rincian
Jenis
A
SPT Tahunan Pajak 1.SPT Tahunan PPh
Penghasilan
Orang Pribadi
2.SPT Tahunan PPh
Badan
B
SPT Masa
1.SPT
Masa
Pajak a. SPT Masa
Penghasilan
Pasal 21/26
b.SPT Masa
Pasal 22
c. SPT Masa
Pasal 23/26
d.SPT Masa
Pasal 4(2)
e. SPT Masa
Pasal 15
2.SPT Masa PPN
3.SPT Masa PPN bagi
Pemungut PPN
Sumber : Murtopo (2011:27)

PPh
PPh
PPh
PPh
PPh

3. Drop Box
a. Pengertian Umum Fasilitas Drop Box
Salah satu fasilitas pelayanan perpajakan pada tahun 2009,
pemerintah memberikan fasilitas pelayanan kepada Wajib Pajak untuk
mempermudah pelaporan SPT bagi Wajib Pajak agar tidak mengalami
antrian saat pelaporan SPT, yaitu fasilitas Drop Box. Berdasarkan Surat

19

Edaran Direktur Jenderal pajak Nomor 6 Tahun 2010 menyatakan
pengertian Drop Box, yaitu:
“Drop Box adalah tempat dimana SPT Tahunan dapat
diterima. Drop Box ini sesuai namanya, berbentuk kotak berukuran
cukup besar dengan logo DJP dan lubang seperti celengan tempat
memasukkan SPT Tahunan. Drop Box ini ditempatkan pada tempat
yang memang strategis, seperti pusat-pusat perbelanjaan dan pusatpusat keramaian di mana saja yang nantinya akan disediakan Drop
Box maupun ditaruh di kantor-kantor pajak.”
Dengan fasilitas Drop Box ini kemungkinan antrian dapat terjadi
jika ada Wajib Pajak yang belum faham cara mengisi SPT dan meminta
petunjuk di tempat penerimaan SPT. Untuk menghindari antrian seperti ini
sebaiknya petugas penerima SPT di lokasi-lokasi tertentu lebih dari satu
orang. Terdapat dua perubahan dalam proses penerimaan dan pengolahan
SPT Tahunan yang dilakukan dengan fasilitas Drop Box, yaitu:
1) Wajib Pajak bisa menyampaikan SPT di mana saja
Dengan fasilitas seperti ini Wajib Pajak dapat menyampaikan SPT
Tahunan dimana saja sepanjang dalam batas waktu pelaporan. Artinya
untuk yang sedang berlibur misalnya ke Bali, sedangkan Wajib Pajak
tersebut terdaftar di salah satu KPP Pratama di Jakarta tidak harus
kembali ke Jakarta untuk menyampaikan SPT tahunan-nya. Cukup
menyampaikan ke KPP yang ada di Bali atau pada Drop Box yang ada
disana.

20

2) Tugas baru petugas penerima SPT
Pegawai yang ditunjuk sebagai Petugas Penerima SPT pada Drop Box
yang menggunakan tanda pengenal pegawai yang sah akan memberi
tanda terima yang nomornya sudah tercetak (prenumbered). Di
amplopnya juga akan ditempeli tanda terima oleh petugas penerima
pajak. Ketentuan penomoran Tanda Terima, yaitu:
a) Nomor ditentukan terlebih dahulu (prenumbered).
b) Nomor terdiri dari 13 digit dengan dengan format : aaa-bbcccccccc. aaa : Kode KPP bb :Kode Unit Penerima SPT di masingmasing KPP (TPT/Drop Box) cccccccc : Nomor urut Tanda
Terima di setiap unit penerima SPT.
c) Kepala KPP menetapkan Kode Unit Penerima SPT dengan Surat
Keputusan Kepala KPP.
d) Sejak berlakunya Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER1/PJ/2010, penomoran Tanda Terima dimulai dari aaa-bb00000001. Selanjutnya, pada saat pergantian tahun penomoran
tanda terima dimulai kembali dari aaa-bb-00000001.
e) Kepala Seksi Pelayanan membagi penjatahan nomor Tanda Terima
di setiap unit Penerima SPT.
f) Kepala Seksi Pelayanan melakukan pengawasan penggunaan
nomor Tanda Terima.

21

Dengan fasilitas Drop Box, SPT yang diterima tanpa didahului
penelitian atas kelengkapan SPT, sehingga pegawai KPP yang menerima
SPT nantinya akan mensortir SPT Tahunan yang masuk. Jika SPT yang
masuk tidak terdaftar di KPP tersebut maka KPP tersebut harus
mengirimkan SPT Tahunan tersebut ke KPP tempat Wajib Pajak terdaftar.
4. Surat Pemberitahuan Elektronik (E-SPT)
a. Definisi E-SPT
Guna

mendukung

berjalannya

modernisasi

pajak,

terus

dikembangkan pemanfaatannya dan penerapan E-SPT dimaksudkan agar
semua proses kerja dan pelayanan berjalan dengan baik, lancar, cepat dan
akurat. Menurut Pandiangan (2008) E-SPT adalah penyampaian SPT
dalam bentuk digital ke KPP secara elektronik atau dengan media
komputer.
Berdasarkan pengertian diatas, maka penulis menyimpulkan
bahwa E-SPT adalah suatu program yang dapat digunakan oleh Wajib
Pajak untuk melakukan pengisian dan pelaporan SPT secara cepat, tepat
dan akurat.
b. Manfaat E-SPT
Dengan adanya modernisasi pajak dan E-SPT sebagai salah
satunya, maka E-SPT sebagai program aplikasi yang berguna untuk
mempermudah Wajib Pajak dalam perpajakannya memiliki beberapa

22

manfaat. Manfaat E-SPT seperti tang dijabarkan pemerintah pada situs
http://www.pajak.go.id/e-SPT adalah:

1) Penyampaian SPT dapat dilakukan secara cepat dan aman, karena
lampiran dalam bentuk media CD/disket
2) Data perpajakan terorganisir dengan baik
3) Sistem aplikasi e-SPT mengorganisasikan data perpajakan perusahaan
dengan baik dan sistematis
4) Penghitungan dilakukan secara cepat dan tepat karena menggunakan
sistem computer
5) Kemudahan dalam membuat Laporan Pajak
6) Data yang disampaikan WP selalu lengkap, karena penomoran
formulir dengan menggunakan sistem komputer.
7) Menghindari pemborosan penggunaan kertas
8) Berkurangnya pekerjaan-pekerjaan klerikal perekaman SPT yang
memakan sumber daya yang cukup banyak
Berdasarkan penjelasan-penjelasan diatas bahwa dengan adanya ESPT penyampaian dan perhitungan SPT dapat dilakukan dengan cepat
karena menggunakan aplikasi yang dapat membantu Wajib Pajak
menghitung pajak yang harus dibayarkan, dan data yang disampaikan
Wajib Pajak diproses dengan cepat dan tepat.

23

c. Tata Cara Penyampaian SPT Secara Elektronik (E-SPT)
Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP383/PJ/2002 jo. Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. Per-184/PJ/2004.
Tata cara dan persyaratan bagi Wajib Pajak untuk dapat melaporkan SPT
denggan menggunakan e-SPT adalah sebagai berikut:
1) Wajib Pajak melakukan instalasi aplikasi E-SPT pada sistem computer
yang digunakan untuk keperluan administrasi perpajakannya;
2) Wajib Pajak menggunakan aplikasi E-SPT untuk merekam data-data
perpajakan yang akan dilaporkan, yaitu antara lain:
a) Data Identitas Wajib Pajak Pemotong/Pemungut dan Identitas
Wajib Pajak yang dipotong/dipungut seperti NPWP, Nama,
Alamat, Kode Pos, Nama KPP, Pejabat Penandatangan, Kota,
Format

Nomor

Bukti

Potong/Pungut,

Nomor

awal

bukti

Potong/Pungut, Kode Kurs Mata Uang yang Digunakan;
b) Bukti Pemotongan/Pemungutan Pajak Penghasilan (PPh);
c) Faktur Pajak;
d) Data perpajakan yang terkandung dalam SPT;
e) Data Surat Setoran Pajak (SSP), Seperti: Masa Pajak, Tahun Pajak,
tanggal setor, nomor transaksi penerimaan Negara (NTPN), kode
Akun, dan jumlah pembayaran pajak;
3) Wajib

Pajak

yang

telah

memiliki

sistem

administrasi

keuangan/perpajakan sendiri dapat melakukan proses impor data dari
24

sistem yang dimiliki Wajib Pajak ke dalam aplikasi E-SPT dengan
mengacu kepada format data yang sesuai dengan aplikasi E-SPT;
4) Wajib Pajak mencetak Bukti Pemotongan/Pemungutan dengan
menggunakan aplikasi E-SPT dan menyampaikannya kepada pihak
yang dipotong/dipungut;
5) Wajib Pajak mencetak formulir Induk SPT Masa PPh dan/atau SPT
Masa pajak pertambahan nilai (PPN) dan/atau SPT Tahunan PPh
menggunakan aplikasi E-SPT;
6) Wajib Pajak menandatangani formulir Induk SPT Masa PPh dan/atau
SPT Masa PPN dan/atau SPT Tahunan PPh hasil cetakan aplikasi
ESPT;
7) Wajib Pajak membentuk file data SPT dengan menggunakan aplikasi
E-SPT dan disimpan dalam media (disket, CD, dan sebagainya);
8) Wajib Pajak melaporkan SPT dengan menggunakan media elektronik
ke KPP dengan membawa formulir induk SPT masa PPh dan atau SPT
masa PPn dan atau SPT tahunan PPh hasil cetakan aplikasi e-SPT
yang telah ditandatangani beserta file data SPT yang tersimpan dalam
media computer sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku;
9) Wajib Pajak melaporkan SPT

secara elektronik ke KPP dengan

membawa formulir induk masa PPh dan atau SPT masa PPn dan atau
SPT tahunan PPh hasil cetakan aplikasi e-SPT yang telah
25

ditandatangani dengan membawa berita acara serah terima informasi
SPT yang dikirim secara elektronik sesuai dengan ketentuan
perundang-undanggan yang berlaku.
5. E-filing (Electronic Filing)
Salah satu upaya penerapan e-system dalam hal modernisasi
perpajakan yang dilakukan oleh Ditjen Pajak adalah penerapan e-filing
(electronic filing). Sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor
Kep-88/ PJ/ 2004 tentang Penyampaian Surat Pemberitahuan Secara
Elektronik dalam Pasal dijelaskan bahwa :
“Wajib Pajak dapat menyampaikan Surat Pemberitahuan secara
elektronik melalui perusahaan penyedia jasa aplikasi (Application Service
Provider) yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal Pajak.”

a. Penyampaian SPT Secara E-filing
E-filing adalah layanan yang disediakan oleh Direktorat Jenderal
Pajak yang berfungsi agar Wajib Pajak dapat menyampaikan Surat
Pemberitahuan (SPT) pajak beserta lampirannya secara online dan real
time dengan memanfaatkan jalur komunikasi internet. Penyampaian SPT
secara elektronik ini dilakukan melalui perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi
yang telah ditentukan oleh Dirjen Pajak. Sebelum teknologi e-filing ini
diberlakukan setiap Wajib Pajak harus datang secara langsung ke kantor
pajak pada hari kerja untuk melakukan pelaporan SPT pajaknya. Tetapi
setelah adanya teknologi e-filing maka Wajib Pajak dapat melaporkan
26

SPT pajak selama 24 jam penuh setiap harinya. Karena perusahaan
Penyedia Jasa Aplikasi yang telah ditunjuk oleh Dirjen Pajak selalu
beroperasi setiap saat. Sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Direktur
Jenderal Pajak Nomor Kep-05/ PJ./ 2005 Pasal 6 dijelaskan bahwa:
1) Penyampaian Surat Pemberitahuan secara elektronik dapat dilakukan
selama 24 (dua puluh empat) jam sehari dan 7 (tujuh) hari seminggu
dengan standar Waktu Indonesia Bagian Barat.
2) Surat Pemberitahuan yang disampaikan secara elektronik pada akhir
batas waktu penyampaian Surat Pemberitahuan yang jatuh pada hari
libur, dianggap disampaikan tepat waktu.
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa proses
penyampaian SPT secara e-filing ini dapat dilakukan kapan saja dan
dimana saja oleh Wajib Pajak yang bersangkutan. Selain itu ditegaskan
juga bahwa dalam pelaporan SPT secara e-filing, batas waktu pelaporan
tetap berlaku meskipun hari tersebut merupakan hari libur nasional.
Hal ini berbeda dengan penyampaian SPT secara manual (non
elektronik) dimana batas waktu pelaporan yang berlaku dimajukan satu
hari sebelum hari libur nasional. Seperti yang ditetapkan dalam Peraturan
Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 184/ PMK.03/ 2007
tentang Penentuan Tanggal Jatuh Tempo Pembayaran dan Penyetoran
Pajak, Penentuan Tempat Pembayaran Pajak dan Tata Cara Pembayaran,
Penyetoran dan Pelaporan Pajak serta Tata Cara
27

b. Prosedur Sistem E-filing
Ada beberapa langkah atau prosedur yang harus dilakukan oleh
Wajib Pajak jika SPT pajaknya akan disampaikan secara efiling. Prosedur
penyampaian SPT secara e-filing ini diatur dengan Peraturan Direktur
Jenderal Pajak Nomor Kep-05/ PJ./ 2005 tentang Tata Cara Penyampaian
Surat Pemberitahuan Secara Elektronik (e-filing) melalui Perusahaan
Penyedia Jasa Aplikasi (ASP). Tahapan-tahapan tersebut antara lain :
1) Langkah Pertama: Mengajukan Permohonan
Langkah pertama yang harus dilakukan oleh Wajib Pajak
sebelum dapat menyampaikan SPT secara e-filing adalah mengajukan
permohonan secara tertulis kepada Kepala KPP tempat Wajib Pajak
bersangkutan t

Dokumen yang terkait

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Melalui E-Filing di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai

2 104 66

Analisis Data Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan Dalam Melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Polonia

3 68 66

Tatacara Penerbitan Surat Tagihan Pajak (STP) Sanksi Administrasi Denda Terlambat Atau Tidak Menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) Masa Pajak Penghasilan (PPH) Pasal 21 Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

9 116 58

Pelaksanaan Pengawasan Penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah

1 56 66

Pengaruh manfaat dan kemudahan E-SPT terhadap penggunaan fasilitas E-SPT oleh Wajib Pajak Pribadi : studi kasus pada kpp pratama kebon jeruksatu jakarta barat

6 27 96

Analisis Kepatuhan Wajib Pajak Sebelum Dan Sesudah Penerapan Program e-SPT Dalam Melaporkan SPT Masa PPN : Studi kasus KPP Pratama Pasar Minggu

8 29 73

Pengaruh fasilitas drop box, e-spt dan e-filing dalam penyampaian surat pemberitahuan (spt) terhadap kepuasan wajib pajak

2 9 13

Analisis persepsi wajib pajak orang pribadi dan wajib pajak badan terhadap sunset policy : studi kasus pada KPP pratama Jakarta Kebayoran Lama

0 9 94

Pengaruh Penerapan e-SPT (Elektronik SPT)terhadap Kepuasan Wajib Pajak (Studi Kasus pada KPP Madya Bandung ).

1 1 27

PENGARUH PENERAPAN E-FILING TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) TAHUNAN PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA KOTA TASIKMALAYA

0 0 16