Pengaruh Penerapan e-SPT (Elektronik SPT)terhadap Kepuasan Wajib Pajak (Studi Kasus pada KPP Madya Bandung ).

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Modernization of tax administration was made to achieve a high level of : (1) voluntary compliance, (2) tax administration trustworthiness, and (3) good performance of tax employee in order to increase tax income through e-SPT application.

The purpose of this research is the determine whether the application of the e-SPT are done by the governmnet’s positive effect on taxpayer satisfaction, which is one benchmark for the successful implemation of e-SPT.

The research use the form survey research using a questionare as a research tool tha were distributed to the taxpayer registered in Tax Office Associate in Bandung, a sample taken by accidental sampling. The object of this study is the taxpayer who implement and use e-SPT. Test are conducted to test the research instrument validity and reliability. For data processing, were analyzed using parametric statistical techniques of regression and simple correlation analysis, where the data obtained in the form of ordinal converted to form the interval, and the significance test t two parties.

Based on the results of hypothesis testing is known that the application of e-SPT have significant positive influence on satisfaction of taxpayers. Implementation of e-SPT have the effect of 19.6% to the satisfaction of taxpayers, that means the application of e-SPT are good will increase taxpayer satisfaction.


(2)

viii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Modernisasi administrasi perpajakan dimaksudkan untuk mencapai: (1) tingkat kepatuhan sukarela yang tinggi, (2) tingkat kepercayaan terhadap administrasi perpajakan yang tinggi, dan (3) kinerja yang baik dari aparat, agar penerimaan pajak meningkat melalui penerapan e-SPT

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan e-SPT yang dilakukan oleh pemerintah berpengaruh positif terhadap kepuasan Wajib Pajak yang merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan e-SPT.

Peneltian studi kasus menggunakan bentuk penelitian survei dengan menggunakan kuesioner sebagai alat penelitian yang disebar kepada Wajib Pajak yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Madya Bandung, sampel dalam penelitian diambil secara accidental sampling. Objek penelitian ini adalah Wajib Pajak yang menerapkan dan menggunakan e-SPT. Pengujian yang dilakukan terhadap instrumen penelitian menggunakan uji validitas dan reliabilitas. Untuk pengolahan data, dianalisis dengan menggunakan statistik parametrik dengan teknik analisis regresi dan korelasi sederhana, dimana data yang diperoleh dalam bentuk ordinal dikonversi menjadi bentuk interval, serta uji signifikansi t dua pihak.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diketahui bahwa penerapan e-SPT memiliki pengaruh positif yang signifakn terhadap kepuasa Wajib Pajak. Penerapan e-SPT memiliki pengaruh sebesar 19,6% terhadap kepuasan Wajib Pajak, artinya penerapan e-SPT yang baik akan meningkatkan kepuasan Wajib Pajak.


(3)

ix Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Kegunaan Penelitian... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 8

2.1 Pajak ... 8

2.1.1 Fungsi Pajak ... 9

2.1.2 Subjek Pajak ... 10

2.1.3 Objek Pajak ... 12

2.1.4 Kepuasan Wajib Pajak ... 15

2.1.5 Inti Persoalan Pajak ... 16

2.2 Elektronik SPT (e-SPT) ... 21

2.2.1 Tujuan Dibangunnya e-SPT ... 21

2.2.2 Manfaat dan Kendala Penerapan e-SPT ... 22

2.2.3 Jenis-jenis e-SPT ... 24

2.2.4 System Requirement e-SPT ... 25


(4)

x Universitas Kristen Maranatha

2.2.6 Tata Cara Penyampain e-SPT ... 26

2.2.7 Prosedur Penyampaian e-SPT ... 27

2.2.8 Tata Cara Penerimaan e-SPT Tahunan ... 29

2.2.9 Tata Cara Pelaporan ... 30

2.2.10 Sanksi Administrasi dan Sanksi Pidana ... 32

2.3 Wajib Pajak ... 34

2.3.1 Wajib Pajak Orang Pribadi... 34

2.3.2 Wajib Pajak Badan ... 35

2.4 Kepuasan ... 35

2.4.1 Pengertian Kepuasan ... 35

2.4.2 Faktor Kepuasan Pelanggan ... 37

2.4.3 Pengukur Kepuasan Pelanggan ... 38

2.4.4 Kepuasan Wajib Pajak ... 39

2.5 Kerangka Pemikiran ... 40

2.6 Pengembangan Hipotesis ... 43

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 45

3.1 Objek Penelitian ... 45

3.1.1 Gambaran Umum Direktorat Jenderal Pajak ... 61

4.1.2 Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Pajak ... 61

4.1.3 Sejarah Singkat KPP Madya Bandung ... 62

4.1.4 Visi dan Misi KPP Madya Bandung ... 62

4.1.5 Tugas Pokok KPP Madya Bandung ... 63

4.1.6 Struktur Organisasi... 63

4.1.7 Kebijakan Direktorat Jenderal Pajak dalam Pemanfaatan Teknologi Informasi ... 66

3.2 Metode Penelitian... 45

3.2.1 Populasi dan Sampel ... 46

3.2.2 Operasional Variabel ... 47

3.2.3 Jenis Data ... 49

3.2.3 Sumber Data ... 49


(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

3.3.1 Uji Validitas ... 50

3.3.2 Uji Reliabilitas ... 51

3.3.3 Method SUccesive of Internal (MSI) ... 52

3.4 Rencana Pengujian Hipotesis ... 59

3.4.1 Penetapan Hipotesis Nol (Ho) dan Hipotesis Alternatif (Ha) ... 60

3.4.2 Analisis Deskriptif ... 61

3.4.3 Analisis Regresi Linear ... 61

3.4.4 Pengujian Taraf Keberartian Koefisien Korelasi ... 62

3.4.5 Pengujian Taraf Keberartian Koefisien Regresi... 62

3.4.6 Penetapan Tingkat Signifikan ... 63

3.4.7 Analisis Korelasi ... 63

3.4.8 Koefisien Determinasi ... 65

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 66

4.1 Hasil Penelitian ... 66

4.1.2 Gambaran Umum Responden ... 66

4.1.3 Hasil Pengujian Data ... 67

4.1.3.1 Uji Validitas ... 67

4.1.3.2 Uji Reliabilitas ... 70

4.1.4 Analisis Deskriptif Data Penelitian ... 71

4.1.4.1 Penerapan e-SPT (X)... 72

4.1.4.2 Kepuasan Wajib Pajak (Y) ... 73

4.1.5. Analisis Koefisien Korelasi Produk Moment ... 74

4.1.6 Analisis Persamaan Regresi Linier Sederhana ... 75

4.1.7 Analisis Koefisien Determinasi... 76

4.1.8 Pengujian Hipotesis (Uji-t) ... 77


(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 82

5.1 Kesimpulan ... 82

5.2 Saran ... 83

DAFTAR PUSTAKA ... 84

LAMPIRAN ... 86


(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kurva Uji- t Dua Pihak... 79 Gambar 2 Struktur Organisasi KPP Madya Bandung ... 92


(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Operasional Variabel... 54

Tabel 3.2 Interpretasi Koefisien Korelasi ... 64

Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Uji validitas Penerapan e-SPT (X) ... 72

Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Uji validitas Penerapan Kepuasan Wajib Pajak ... 73

Tabel 4.3 Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Penelitian ... 70

Tabel 4.4 Tanggapan Responden Tentang Penerapan e-SPT (X) ... 71


(9)

xv Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran B Kuesioner ... 87 Lampiran C Struktur Organisasi KPP Madya Bandung ... 91


(10)

Lampiran B

DATA PRIBADI RESPONDEN

 NAMA RESPONDEN* : ……….

 POSISI/ JABATAN RESPONDEN : ……….

 NAMA WAJIB PAJAK* : ……….

 JENIS SEKTOR PERUSAHAAN : Industri/ Perdagangan/ Jasa (* dapat dikosongkan)

PETUNJUK PENGISIAN

1. Setiap butir pertanyaan dan alternatife jawaban dibaca secara teliti dan sesuai dengan kenyataan yang terjadi.

2. Beri tanda (X) silang pada alternatife jawaban yang Anda pilih.

3. Mohon pertanyaan-pertanyaan yang ada dijawab tanpa ada satupun yang terlewati. 4. Terima kasih atas perhatian, pemikiran serta waktu yang telah anda sediakan.

Variable X (e-SPT)

1. Berapa lama waktu normal yang diperlukan oleh Wajib Pajak untuk pengoperasian awal aplikasi e-SPT?

a) < 1 jam b) 1-2 jam c) 2-3 jam d) 3-4 jam e) 4-5 jam


(11)

2. Berapa lama waktu yang diperlukan Wajib Pajak memahami prosedur dan tata cara menjalankan program aplikasi e-SPT?

a) 1 hari b) 2 hari c) 3 hari d) 4 hari e) > 4 hari

3. Berapa lama waktu yang diperlukan Wajib Pajak untuk mengisi SPT dalam e-SPT? a) < 30 menit

b) 30 menit- 1 jam c) 1 jam- 2 jam d) 2jam- 3 jam e) >3 jam

4. Fasilitas menu apa saja yang disediakan oleh aplikasi e-SPT untuk pengisian SPT? a) Program SPT PPh, SPT Tools, Utility, Help.

b) Program SPT PPh, SPT Tools, Utility. c) Program SPT PPh, SPT Tools.

d) Program SPT PPh. e) Program

5. Di dalam aplikasi e-SPT terdapat formulir apa saja yang memberikan kemudahan dalam perhitungan pajak?

a) Formulir 1771-I : Penghasilan Neto Fiskal.

Formulir 1771-II : perincian Harga Pokok Penjualan, Biaya usaha lainnya dan biaya dari luar usaha.


(12)

Formulir 1771-III : Kredit Pajak Dalam Negri.

Formulir 1771-IV : Penghasilan yang dikenakan PPh final dan yang tidak termasuk objek pajak.

b) Formulir 1771-I : Penghasilan Neto Fiskal.

Formulir 1771-II : perincian Harga Pokok Penjualan, Biaya usaha lainnya dan biaya dari luar usaha.

Formulir 1771-III : Kredit Pajak Dalam Negri. c) Formulir 1771-I : Penghasilan Neto Fiskal.

Formulir 1771-II : perincian Harga Pokok Penjualan, Biaya usaha lainnya dan biaya dari luar usaha.

d) Formulir 1771-I : Penghasilan Neto Fiskal.

e) Tidak terdapat kemudahan perhitungan didalam formulir manapun.

6. Kemudahan – kemudahan apa saja yang didapat Wajib Pajak dalam menyelesaikan kewajiban perpajakan dengan menggunakan aplikasi e-SPT?

a) Kemudahan dalam pengisian data Wajib Pajak, perhitungan pajak terutang, peyimpanan data SPT yang dihasilkan oleh e-SPT, dan pelaporan.

b) Kemudahan dalam pengisian data Wajib Pajak, perhitungan pajak terutang, peyimpanan data SPT yang dihasilkan oleh e-SPT.

c) Kemudahan dalam pengisian data Wajib Pajak, perhitungan pajak terutang. d) Kemudahan dalam pengisian data Wajib Pajak..

e) Tidak ada kemudahan.

7. Berapa persentase kesalahan perhitungan pajak terutang yang dibuat oleh e-SPT? a) 0 – 20%


(13)

c) 41 – 60% d) 61 – 80% e) 81 – 100%

8. Keamanan apa saja yang didapat Wajib Pajak dalam menggunakan aplikasi e-SPT? a) Keamanan dalam pengisian data Wajib Pajak, perhitungan pajak terutang,

peyimpanan data SPT yang dihasilkan oleh e-SPT, dan pelaporan.

b) Keamanan dalam pengisian data Wajib Pajak, perhitungan pajak terutang, peyimpanan data SPT yang dihasilkan oleh e-SPT.

c) Keamanan dalam pengisian data Wajib Pajak, perhitungan pajak terutang. d) Keamanan dalam pengisian data Wajib Pajak.

e) Tidak ada keamanan.

9. Berapa persentase jaminan keakuratan dalam pengisian SPT dengan diterapkannya sistem e-SPT/

a) 0 – 20% b) 21 – 40% c) 41 – 60% d) 61 – 80% e) 81 – 100%

Varible Y (Kepuasan Wajib Pajak)

10.Berapa lamakah pelayanan yang diberikan petugas KPP pada saat Wajib Pajak menyampaikan SPT dalam format e-SPT?

a) < 10 menit b) 10 – 15 menit


(14)

c) 15 – 20 menit d) 20 – 25 menit e) > 30 menit

11.Bagaimana kemampuan aparat pajak untuk mengadministrasikan data perpajakan yang disampaikan dalam bentuk e-SPT oleh Wajib Pajak?

a) Sangat Kompeten b) Kompeten

c) Cukup kompeten d) Kurang Kompeten e) Tidak Kompeten

12.Sarana apa saja yang bisa dimanfaatkan ileh Wajib Pajak dalam penjelasan mengenai e-SPT?

a) Internet, Account Representative, Konsultan Pajak, Brosur, Penyuluhan. b) Internet, Account Representative, Konsultan Pajak, Brosur.

c) Internet, Account Representative, Konsultan Pajak. d) Internet, Account Representative.

e) Internet.

13.Bagaimana kemampuan aparat pajak dalam memberikan informasi kepada Wajib Pajak tentang e-SPT?

a) Sangat kompeten dan sangat membantu Wajib Pajak. b) Kompeten dan membantu Wajib Pajak.

c) Cukup kompeten dan cukup membantu Wajib Pajak. d) Kurang kompeten dan kurang membantu Wajib Pajak. e) Tidak kompeten dan tidak membantu Wajib Pajak.


(15)

STRUKTUR ORGANISASI KPP MADYA BANDUNG

Fungsional 1 Fungsional 2 Fungsional 3 Fungsional 4

M. Koesin Untung Suropati Dewi Renggani Prasetyo Pj. Kepala Kantor

Heru Widayanto

Kasubbag Umum

Atty Miati Srijadi

Kasie Pelayanan Kasie Pemeriksaan Kasie PDI Kasie Penagihan

Devrizal Agung Subchan K M.Haris Dedi Supriadi

Kasie Waskon I

Kasie Waskon II

Kasie WaskonIII

Kasie Waskon IV


(16)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Data Pribadi

Nama : Elsa Penalemen Br Brahmana Jenis kelamin : Perempuan

Tempat, tanggal lahir : Kabanjahe, 29 Juni 1990 Kewarganegaraan : Indonesia

Status perkawinan : Belum menikah Agama : Kristen Protestan

Alamat lengkap : Jl.Ciumbuleuit Gg Bapak Jali No 44/155A Bandung Telepone, HP : 085297545966

Email : echa_rienk@yahoo.com

II. Pendidikan

1. 1995-1996 : TK Sint Xaverius Kabanjahe 2. 1996-2002 : SD Sint Yoseph Kabanjahe 3. 2002-2005 : SLTP Negeri 1 Kabanjahe 4. 2005-2008 : SMA Negeri 1 Kabanjahe

5. 2008-2012 : Program Sarjana (S-1) Akuntansi Fakultas Ekonomi, Maranatha, Bandung


(17)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal yang langsung dapat ditujukan dan digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan ditentukan melakukan kewajiban perpajakan.

Fungsi pajak ada dua yaitu fungsi budgetair dan fungsi mengatur (regulerend). Dalam fungsi budgetair pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai pengeluaran-pengeluarannya, sedangkan dalam fungsi mengatur pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang social dan ekonomi (Perpajakan, Mardiasmo (2009;1)).

Terdapat tiga system pemungutan pajak yaitu official assessment system, self

assessment system dan with holding system. Official assessment system adalah suatu

sistem pemungutan yang memberi wewenang kepada pemerintah (fiskus) untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak (WP). Self assessment

system adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada WP

untuk menentukan sendiri besarnya pajak yang terutang. With holding system adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pihak ketiga


(18)

Bab I Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha (bukan fiskus dan bukan Wajib Pajak yang bersangkutan) untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh WP (Perpajakan, Mardiasmo (2009;7)).

Penerimaan pajak merupakan sumber utama pembiayaan pemerintah dan pembangunan. Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Tahun Anggaran 2010, rencana Penerimaan Perpajakan sebesar Rp. 743,3 triliun merupakan 75% dari pendapatan negara. Tugas mulia administrasi perpajakan, terutama administrasi pajak pusat, diemban oleh Direktorat Jenderal Pajak sebagai salah satu instansi pemerintah yang secara structural berada di bawah Departemen Keuangan. Dengan visi menjadi Institusi pemerintah yang menyelenggarakan sistem administrasi perpajakan modern yang efektif, efisien, dan dipercaya masyarakat dengan integritas dan profesionalisme yang tinggi, Direktorat Jenderal Pajak juga menetapkan salah satu misinya, yaitu menghimpun penerimaan pajak negara berdasarkan Undang-undang Perpajakan yang mampu mewujudkan kemandirian pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara melalui sistem administrasi perpajakan yang efektif dan efisien.

Pajak bersifat dinamik dan mengikuti perkembangan kehidupan social dan ekonomi negara serta masyarakatnya. Tuntutan akan peningkatan penerimaan, perbaikan-perbaikan dan perubahan mendasar dalam segala aspek perpajakan menjadi alasan dilakukannya reformasi perpajakan dan sistem administrasi perpajakan, agar basis pajak dapat semakin diperluas, sehingga potensi penerimaan pajak yang tersedia dapat dipungut secara optimal dengan menjunjung asas keadilan social dan memberikan pelayanan prima kepada Wajib Pajak. Pemerintah telah melakukan empat kali reformasi perpajakan, yaitu tahun 1983, 1994, 1997, dan 2000.


(19)

Bab I Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha Sebenarnya yang dilakukan pemerintah hanya sekedar mengubah beberapa pasal Undang-undang untuk menyesuaikan dengan perkembangan dunia usaha dan kebijaksanaan pemerintah. Yang dapat dikategorikan sebagai reformasi tahu 1983, dimana terjadi perubahan sistem yang mendasar dari Official Assessment System menjadi Self Assessment System. Dengan berlakunya Self Assessment System, memberikan kepercayaan kepada wajib pajak untuk memenuhi dan melaksanakan sendiri hak dan kewajiban perpajakannya, termasuk dalam hal menghitung, menyetor dan melaporkan sendiri jumlah pajak yang terhutang ke Kantor Pelayanan Pajak tempat dimana wajib pajak tersebut terdaftar dengan menggunakan Surat Pemberitahuan (SPT).

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin canggih dan digalakkannya modernisasi perpajakan, penyampaian SPT kini tidak lagi secara manual, tetapi penyampain SPT dibuat secara elektronik yang dikenal dengan istilah elektronic SPT atau biasa disingkat e-SPT. Elektronik SPT atau e-SPT adalah aplikasi (software) yang dibuat oleh Direktorat Jenderal Pajak untuk digunakan oleh Wajib Pajak untuk kemudahan dalam menyampaikan SPT. e-SPT merupakan aplikasi yang terintegrasi untuk tujuan pelaporan SPT, sehingga memudahkan Wajib Pajak menyiapkan SPT untuk dilaporkan ke KPP. Melaui menu-menu yang disediakan, Wajib Pajak akan dengan mudah melakukan input data ke aplikasi dan dari hasil inputan tadi dapat dengan mudah dibentuk file yang akan dilaporkan ke Kantor Pelayanan Pajak. Jika terdapat kesulitan mengenai penggunaan aplikasi ini, Wajib Pajak tidak pelu repot, karena didalamnya terdapat menu “Help” untuk


(20)

Bab I Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha Pajak yang diberikan secara cuma-cuma kepada wajib pajak yang terdaftar, atau dapat juga diunduh dari website resmi Direktorat Jenderal Pajak.

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi perubahan pelaporan menggunakan SPT manual menjadi sistem e-SPT, salah satunya didasari adanya penumpukan file di KPP karena banyaknya data SPT yang harus direkam, sehingga sering terjadi perbedaan perhitungan antara wajib pajak dengan KPP yang memerlukan waktu cukup lama untuk melakukan rekonsiliasi. Oleh karena itu dengan adanya e-SPT diharapakan dapat menyempurnakan administrasi perpajakan di Indonesia, serta dapat mempermudah wajib pajak dalam menghitung dan melaporkan kewajiban perpajakannya, sehingga dapat mempercepat proses penyelesaian pemeriksaan pajak yang dilakukan oleh Dirjen Pajak.

Kendala dalam penerapan e-SPT adalah sumber daya manusia di KPP, misalnya mengenai pemahaman dan kemampuan pegawai dalam pengoperasian e-SPT, sarana dan prasarana yang ada di KPP dalam menunjang penerapan e-SPT. Juga terdapat kendala dimana sering terjadi kegagalan dalam mengimpor faktur pajak dalam e-SPT.

Penggunaan e-SPT dapat dilakukan dengan menginstal aplikasi yang sudah disediakan oleh Dirjen Pajak ke komputer kemudian mengikuti langkah-langkah penginputan profile Wajib Pajak seperti nama, NPWP, Tahun Pajak, dan status SPT. Masukkan User Name=Administrator dan Login=123 pada form Login. Input data-data yang diperlukan, seperti faktur pajak, bukti potong, pegawai, dan data-data-data-data lain sesuai dengan e-SPT yang digunakan melalui menu yang telah disediakan, kemudian lakukan posting.


(21)

Bab I Pendahuluan 5

Universitas Kristen Maranatha Menfaat penggunaan SPT secara elektronik antara lain penyampaian SPT dapat dilakukan secara cepat dan aman karena lampiran-lampiran dilaporkan melalui media elektronik seperti CD(Compact Disk), disket, flash disk atau media elektonik lainnya. Selain itu perhitungan menjadi lebih cepat dan tepat karena menggunakan sistem komputerisasi, serta menghindari pemborosan kertas. Pelaksanaan e-SPT juga membuktikan bahwa Direktorat Jenderal Pajak selalu berupaya memberikan pelayanan terbaik agar kepuasan wajib pajak tercapai.

Kepuasan wajib pajak merupakan kata kunci setiap kegiatan dan menjadi tolak ukur apakah pelayanan yang diberikan khususnya oleh Direktorat Jenderal Pajak telah sesuai dengan yang diharapkan oleh setiap wajib pajak.

Oleh karena itu, berdasarkan fenomena-fenomena tersebut penulis berkeinginan untuk meneliti penerapan e-SPT serta bagaimana pengaruhnya terhadap kepuasan wajib pajak dalam rangka memenuhi kewajiban perpajakannya. Sehingga penelitian ini diberi judul: “Pengaruh Penerapan e-SPT terhadap Kepuasan

Wajib Pajak (Studi Kasus Terhadap Wajib Pajak yang terdaftar di KPP Madya Bandung)”.

1.2 Identifkasi Masalah

Daru uraian latar belakang di atas, maka permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan e-SPT pada KPP Madya Bandung. 2. Bagaimana kepuasan wajib pajak pada KPP Madya Bandung.


(22)

Bab I Pendahuluan 6

Universitas Kristen Maranatha 3. Bagaimana pengaruh penerapan e-SPT terhadap kepuasan wajib pajak pada

KPP Madya Bandung.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud penelitian ini adalah untuk memperoleh data dan informasi mengenai penerapan e-SPT dan kepuasan wajib pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Madya Bandung serta untuk mengetahui apakah ada pengaruh penerapan e-SPT terhadap kepuasan wajib pajak.

Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui dan menganalisa bagaimana penerapan e-SPT pada Kantor Pelayanan Pajak Madya Bandung saat ini.

2. Mengetahui dan menganalisa bagaimana kepuasan wajib pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Madya Bandung.

3. Mengetahui dan menganalisa bagaimana pengaruh penerapan e-SPT terhadap kepuasan wajib pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Madya Bandung.

1.4 Kegunaan Penelitian

Melalui penelitian, penulis mengharapkan agar hasilnya dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat, antara lain:

1. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memperdalam kajian mengenai sistem adiministrasi perpajakan modern khususnya penerapan sistem e-SPT pada Kantor


(23)

Bab I Pendahuluan 7

Universitas Kristen Maranatha Pelayanan Pajak Madya. Serta memberikan informasi apakah penerapan e-SPT mempengaruhi kepuasan wajib pajak.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan menjadi bahan evaluasi bagi Direktorat Jenderal Pajak mengenai sejauh mana peran e-SPT terhadap kepuasan wajib pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Madya Bandung sehingga dapat melengkapi dan menyempurnakan usaha-usaha yang selama ini telah dilakukan.

Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan wawasan, baik bagi pembaca sesama mahasiswa yang berminat pada topik penelitian yang sama maupun penulis sendiri.


(24)

81 Universitas Kristen Maranatha BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian mengenai Pengaruh Penerapan e-SPT (X) terhadap Kepuasan Wajib Pajak (Y), maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Dari hasil koefisien determinasi dapat disimpulkan bahwa variabel X (Penerapan

e-SPT (X) memiliki pengaruh terhadap variabel Y (Kepuasan Wajib Pajak) dengan persentase pengaruh sebesar 19,6%, sedangkan sisanya sebesar 80,4% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diamati.

2. Penerapan e-SPT menunjukkan hasil yang sangat baik, dapat dilihat dari peroleh skor 2362 untuk variabel penerapan e-SPT dalam kategori sangat baik yatiu berada pada skor 2268 – 2700. Kepuasan wajib pajak terhadap penerapan e-SPT secara umum menunjukkan hasil yang puas. Hal tersebut dapat dilihat dari perolehan skor sebesar 943 untuk variabel kepuasan wajib pajak ini masuk kedalam kategori puas yaitu berada pada skor 816 – 1008.

3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh e-SPT terhadap kepuasan wajib pajak, dilakukan analisis regresi linier sederhana, dan persamaan regresi yang diperoleh adalah Y=3,613 + 0,332X. kemudian melakukan pengujian hipotesis uji t tingkat signifikan sebesar 5%, dari perhitungan terlihat bahwa nilai thitung sebesar 3,757 lebih besar dibandingkan dengan nilai ttabel sebesar 2,002 sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan e-SPT berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan wajib pajak


(25)

Bab V Kesimpulan dan Saran 82

Universitas Kristen Maranatha 5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan dan pembahasan padda uraian sebelumnya, maka penulis mencoba memberikan saran sebagai berikut:

1) Karena penerapan e-SPT ini masih baru, maka dalam rangka peningkatan kepuasan wajib pajak diharapkan aparat pajak dalam hal ini adalah Account

Representative (AR) yang dibentuk dalam rangka sebagai penghubung antara

para wajib pajak dengan kantor pajak bertanggung jawab dalam menyampaikan informasi tentang e-SPT secara jelas.

2) Kepada pihak Kantor Pelayana Pajak Madya Bandung diharapkan dapat memberikan sosialisasi rutin kepada tiap Wajib Pajak dalam menjalankan sistem

e-SPT sehinggan setiap pegawai yang berwenang dalam menangani perpajakan

di perusahaan dapat menjalankan program dan aplikasi tersebut dengan baik sehingga pelaporan SPT menjadi lebih baik dan lancar.

3) Bagi penulis selanjtnya, penulis menyarankan untuk melakukan penetian denga “Multiple Regression” yaitu menggunakan variabel independen (X) lebih dari satu tetapi antara variabel independen saling berhubungan (ada korelasi antara variabel independen) sehinggan dapat diukur secara parsial dan bersama-sama, dengan demikian hasil penelitian akan memberikan gambaran yang baru.


(26)

84

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Prof. Mardiasmo. 2009. Perpajakan Edisi Revisi. Yogyakarta: Penerbit Andi. Prof. Dr. H. Mohammad Zain, Ak, & Diana Sari, S.E.,M.Si.,Ak. 2008. Perpajakan

Lanjutan

Waluyo. 2007. Perpajakan Indonesia. Buku 1. Jakarta: penerbit Salemba empat. Uwon gustiawan S. 2007. Pedoman praktis Ketentuan Umum dan Tata Cara

Perpajakan (KUP). Jakarta: Penerbit PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Sony Devano SE., M.Ak., Ak. & Siti Karunia rahayu, SE., AK. 2006. Perpajakan

Konsep, Teori & Isu. Jakarta: Kencana.

Peraturan direktur Jenderal Pajak Nomor 6/PJ/2009 tentang Tata Cara Penyampaian Surat Pemberitahuan Secara elektronik.

Peraturan Menteri keuangan Nomor 152/PMK/2009 tentang Perubahan Atas

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 181/PMK.03/2007 tentang Bentuk dan Isi Surat Pemberitahuan, serta Tata Cara Pengambilan, Pengisian,

Penandatanganan, dan Penyampaian Surat Pemberitahuan.

Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor 1/PJ/2010 tentang Perubahan Atas

Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-19/PJ/2009 Tentang Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan Surat Pemberitahuan Tahunan.

Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-383/PJ/2002 Tentang Tata Cara Pembayaran Setoran Pajak Melalui Sistem Pembayaran On-Line dan penyampaian Surat Pemberitahuan Dalam Bentuk Digital.

Undang-undang Nomor 28 tahun 2007 tentang ketentuan Umum dan tata cara Perpajakan.

Kotler, Philip. 2007. Manajemen Pemasaran. Edisi 12-Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. INDEKS kelompok Gramedia.

Zeithaml, Valerie A, Mary Jo Bitner, Dwayne D. Gremler. 2009. Service Marketing; Integrating Customer Focus Across the Firm. Fifth Edition. New York: McGraw-Hill.

Fandy Tjiptono & Gregorius Chandra. 2005. Srvice. Quality & Satisfaction. Yogyakarta: Andi.

Rangkuti, Freddy. 2006. Measuring Customer Satisfaction. Cetakan ke-3. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.


(27)

85

Universitas Kristen Maranatha Engel, J.f., et. Al. 1990. Customer Behavior. 6th ed. Chicago: The Dryden Press. Sugiyono. 2009. Metodologi Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.

Kapaln, Robert M & Dennis P. Saccuzzo. 1993. Phsycological Testing Principles, Application and Issues. California: Brooks/Cole Publishing Company Pacific Grove.

Jalaluddin Rakhmat. 2007. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT> REmaja Indonesia.

Riduwan, Drs. M.BA & engkos Achmad Kuncoro, S.E., M.M. 2007. Cara Menggunakan dan Memakai Analisis Jalur (Path Analysis). Bandung: Alfabeta.

Nenny Sukmarini. 2010. Pengaruh Penerapan SPT Digital Terhadap Efektifitas Pemrosesan Data Perpajakan menurut Persepsi Wajib Pajak, Skripsi yang tidak dipublikasikan, Bandung: FEUNPAD.

Hotmauli Situmorang. 2010. Pengaruh Pelayanan Account Representative Terhadap Kepatuhan Pajak. Skripsi yang tidak dipublikasikan, Bandung: FEUKM. Direktorat Jenderal Pajak. www.infopajak.com

Direktorat Jenderal Pajak. www.pajak.go.id www.pajakonline.com


(1)

Bab I Pendahuluan 6

3. Bagaimana pengaruh penerapan e-SPT terhadap kepuasan wajib pajak pada KPP Madya Bandung.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud penelitian ini adalah untuk memperoleh data dan informasi mengenai penerapan e-SPT dan kepuasan wajib pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Madya Bandung serta untuk mengetahui apakah ada pengaruh penerapan e-SPT terhadap kepuasan wajib pajak.

Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui dan menganalisa bagaimana penerapan e-SPT pada Kantor Pelayanan Pajak Madya Bandung saat ini.

2. Mengetahui dan menganalisa bagaimana kepuasan wajib pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Madya Bandung.

3. Mengetahui dan menganalisa bagaimana pengaruh penerapan e-SPT terhadap kepuasan wajib pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Madya Bandung.

1.4 Kegunaan Penelitian

Melalui penelitian, penulis mengharapkan agar hasilnya dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat, antara lain:

1. Manfaat Akademis


(2)

Pelayanan Pajak Madya. Serta memberikan informasi apakah penerapan e-SPT mempengaruhi kepuasan wajib pajak.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan menjadi bahan evaluasi bagi Direktorat Jenderal Pajak mengenai sejauh mana peran e-SPT terhadap kepuasan wajib pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Madya Bandung sehingga dapat melengkapi dan menyempurnakan usaha-usaha yang selama ini telah dilakukan.

Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan wawasan, baik bagi pembaca sesama mahasiswa yang berminat pada topik penelitian yang sama maupun penulis sendiri.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian mengenai Pengaruh Penerapan e-SPT (X) terhadap Kepuasan Wajib Pajak (Y), maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Dari hasil koefisien determinasi dapat disimpulkan bahwa variabel X (Penerapan

e-SPT (X) memiliki pengaruh terhadap variabel Y (Kepuasan Wajib Pajak) dengan persentase pengaruh sebesar 19,6%, sedangkan sisanya sebesar 80,4% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diamati.

2. Penerapan e-SPT menunjukkan hasil yang sangat baik, dapat dilihat dari peroleh skor 2362 untuk variabel penerapan e-SPT dalam kategori sangat baik yatiu berada pada skor 2268 – 2700. Kepuasan wajib pajak terhadap penerapan e-SPT secara umum menunjukkan hasil yang puas. Hal tersebut dapat dilihat dari perolehan skor sebesar 943 untuk variabel kepuasan wajib pajak ini masuk kedalam kategori puas yaitu berada pada skor 816 – 1008.

3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh e-SPT terhadap kepuasan wajib pajak, dilakukan analisis regresi linier sederhana, dan persamaan regresi yang diperoleh adalah Y=3,613 + 0,332X. kemudian melakukan pengujian hipotesis uji t tingkat signifikan sebesar 5%, dari perhitungan terlihat bahwa nilai thitung sebesar 3,757 lebih


(4)

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan dan pembahasan padda uraian sebelumnya, maka penulis mencoba memberikan saran sebagai berikut:

1) Karena penerapan e-SPT ini masih baru, maka dalam rangka peningkatan kepuasan wajib pajak diharapkan aparat pajak dalam hal ini adalah Account Representative (AR) yang dibentuk dalam rangka sebagai penghubung antara para wajib pajak dengan kantor pajak bertanggung jawab dalam menyampaikan informasi tentang e-SPT secara jelas.

2) Kepada pihak Kantor Pelayana Pajak Madya Bandung diharapkan dapat memberikan sosialisasi rutin kepada tiap Wajib Pajak dalam menjalankan sistem e-SPT sehinggan setiap pegawai yang berwenang dalam menangani perpajakan di perusahaan dapat menjalankan program dan aplikasi tersebut dengan baik sehingga pelaporan SPT menjadi lebih baik dan lancar.

3) Bagi penulis selanjtnya, penulis menyarankan untuk melakukan penetian denga “Multiple Regression” yaitu menggunakan variabel independen (X) lebih dari satu tetapi antara variabel independen saling berhubungan (ada korelasi antara variabel independen) sehinggan dapat diukur secara parsial dan bersama-sama, dengan demikian hasil penelitian akan memberikan gambaran yang baru.


(5)

84

DAFTAR PUSTAKA

Prof. Mardiasmo. 2009. Perpajakan Edisi Revisi. Yogyakarta: Penerbit Andi. Prof. Dr. H. Mohammad Zain, Ak, & Diana Sari, S.E.,M.Si.,Ak. 2008. Perpajakan

Lanjutan

Waluyo. 2007. Perpajakan Indonesia. Buku 1. Jakarta: penerbit Salemba empat. Uwon gustiawan S. 2007. Pedoman praktis Ketentuan Umum dan Tata Cara

Perpajakan (KUP). Jakarta: Penerbit PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Sony Devano SE., M.Ak., Ak. & Siti Karunia rahayu, SE., AK. 2006. Perpajakan

Konsep, Teori & Isu. Jakarta: Kencana.

Peraturan direktur Jenderal Pajak Nomor 6/PJ/2009 tentang Tata Cara Penyampaian Surat Pemberitahuan Secara elektronik.

Peraturan Menteri keuangan Nomor 152/PMK/2009 tentang Perubahan Atas

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 181/PMK.03/2007 tentang Bentuk dan Isi Surat Pemberitahuan, serta Tata Cara Pengambilan, Pengisian,

Penandatanganan, dan Penyampaian Surat Pemberitahuan.

Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor 1/PJ/2010 tentang Perubahan Atas

Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-19/PJ/2009 Tentang Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan Surat Pemberitahuan Tahunan.

Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-383/PJ/2002 Tentang Tata Cara Pembayaran Setoran Pajak Melalui Sistem Pembayaran On-Line dan penyampaian Surat Pemberitahuan Dalam Bentuk Digital.

Undang-undang Nomor 28 tahun 2007 tentang ketentuan Umum dan tata cara Perpajakan.

Kotler, Philip. 2007. Manajemen Pemasaran. Edisi 12-Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. INDEKS kelompok Gramedia.

Zeithaml, Valerie A, Mary Jo Bitner, Dwayne D. Gremler. 2009. Service Marketing; Integrating Customer Focus Across the Firm. Fifth Edition. New York: McGraw-Hill.


(6)

Engel, J.f., et. Al. 1990. Customer Behavior. 6th ed. Chicago: The Dryden Press. Sugiyono. 2009. Metodologi Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.

Kapaln, Robert M & Dennis P. Saccuzzo. 1993. Phsycological Testing Principles, Application and Issues. California: Brooks/Cole Publishing Company Pacific Grove.

Jalaluddin Rakhmat. 2007. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT> REmaja Indonesia.

Riduwan, Drs. M.BA & engkos Achmad Kuncoro, S.E., M.M. 2007. Cara Menggunakan dan Memakai Analisis Jalur (Path Analysis). Bandung: Alfabeta.

Nenny Sukmarini. 2010. Pengaruh Penerapan SPT Digital Terhadap Efektifitas Pemrosesan Data Perpajakan menurut Persepsi Wajib Pajak, Skripsi yang tidak dipublikasikan, Bandung: FEUNPAD.

Hotmauli Situmorang. 2010. Pengaruh Pelayanan Account Representative Terhadap Kepatuhan Pajak. Skripsi yang tidak dipublikasikan, Bandung: FEUKM. Direktorat Jenderal Pajak. www.infopajak.com

Direktorat Jenderal Pajak. www.pajak.go.id www.pajakonline.com


Dokumen yang terkait

Pengaruh fasilitas drop box, e-spt dan e-filing dalam penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) terhadap kepuasan wajib pajak : studi empiris pada wajib pajak di KPP wilayah Jakarta Pusat

6 24 157

Pengaruh manfaat dan kemudahan E-SPT terhadap penggunaan fasilitas E-SPT oleh Wajib Pajak Pribadi : studi kasus pada kpp pratama kebon jeruksatu jakarta barat

6 27 96

Analisis Kepatuhan Wajib Pajak Sebelum Dan Sesudah Penerapan Program e-SPT Dalam Melaporkan SPT Masa PPN : Studi kasus KPP Pratama Pasar Minggu

8 29 73

Analisis persepsi wajib pajak orang pribadi dan wajib pajak badan terhadap sunset policy : studi kasus pada KPP pratama Jakarta Kebayoran Lama

0 9 94

Pengaruh Penerapan E Spt Ppn dan Kualitas Pelayanan Pajak Terhadap Kepuasan Wajib Pajak (Studi Kasus pada Pengusaha Kena Pajak di KPP Bandung Karees)

6 35 50

EVALUASI PENERAPAN e-SPT TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK Evaluasi Penerapan E-Spt Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Kasus Pada KPP Pratama Surakarta).

0 1 14

EVALUASI PENERAPAN e-SPT TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK Evaluasi Penerapan E-Spt Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Kasus Pada KPP Pratama Surakarta).

0 1 14

Pengaruh Penerapan E-SPT dan E-FIling terhadap Kepuasan Wajib Pajak (Badan) dalam Melaporkan SPT (Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees).

0 3 20

Pengaruh Penerapan e-SPT PPh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak: Survei terhadap Wajib Pajak Badan pada KPP Madya Bandung.

0 2 22

Pengaruh Penerapan e-SPT terhadap Kepuasan Wajib Pajak (Studi Kasus KPP Pratama Bandung Bojonagara).

1 0 21