Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Suami di Klinik Bersalin Marlina
Kecamatan Secanggang Stabat Tahun 2012. Karakteristik
F Umur
20-25 tahun 7
20,6 26-30 tahun
11 32,4
30 tahun 16
47,1
Total 34
100
Pendidikan
SD SMP
SMA PT
5 10
14 5
14,5 29,4
41,2 14,7
Total 34
100
Sumber Informasi
Media Cetak Media Elektronik
Tenaga Kesehatan 10
16 8
29,4 47,1
23,4
Total 34
100
2. Pengetahuan responden
Pengetahuan Knowledge merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca
indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
Pengetahuan responden sebagian mayoritas menunjukkan pengetahuan cukup tentang hubungan seksual selama masa kehamilan yaitu 26 orang 76,5, pengetahuan baik sebanyak
4 orang 11,8 , dan kurang sebanyak 4 orang 11,8 .Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 5.2. berikut ini:
Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Tentang Hubungan Seksual Selama
Kehamilan Trimester I di Klinik Bersalin Marlina Kecamatan Secanggang Stabat Tahun 2012.
Kategori F
Baik 4
11,8 Cukup
Kurang 26
4 76,5
11,8 Total
34 100
Jawaban pertanyaan pengetahuan suami tentang hubungan seksual selama kehamilan trimester I mayoritas yang menjawab dengan benar yaitu pada pertanyaan nomor 11, 15 dan 18
yaitu Penetrasi atau masuknya penis ke dalam vagina terlalu dalam dapat menyebabkan?, pada kehamilan muda trimester I jika terlalu sering melakukan hubungan seksual akan terjadi ?, dan
apakah berhubungan seksual pada saat ibu hamil dapat menyebabkan kebocoran kantung ketuban? sebanyak 28 orang 82,4, dan minoritas suami yang menjawab dengan benar yaitu
pada pertanyaan nomor 14 yaitu selain perdarahan pervaginam, saat yang tidak diperbolehkan untuk berhubungan seksualyaitu? sebanyak 5 orang 14,7. Sedangkan mayoritas suami yang
menjawab salah yaitu pada pertanyaan nomor 14 yaitu selain perdarahan pervaginam, saat yang tidak diperbolehkan untuk berhubungan seksual yaitu? sebanyak 29 orang 85,3, dan
minoritas suami yang menjawab salah yaitu pada pertanyaan nomor 11,15 dan 18 yaitu Penetrasi atau masuknya penis ke dalam vagina terlalu dalam dapat menyebabkan?, pada
kehamilan muda trimester I jika terlalu sering melakukan hubungan seksual akan terjadi ?, dan apakah berhubungan seksual pada saat ibu hamil dapat menyebabkan kebocoran kantung
ketuban? sebanyak 6 orang 17,6 . Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 5.3. berikut ini:
Tabel 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Jawaban Pertanyaan Pengetahuan Suami Tentang
Hubungan Seksual Selama Kehamilan Trimester I di Klinik Bersalin Marlina Kecamatan Secanggang Stabat Tahun 2012.
No Pertanyaan
Pilihan Jawaban Benar
Salah F
f
1. Definisi kehamilan 27
79,4 7
20,6 2. Lamanya kehamilan
22 64,7
12 35,3
3. Hubungan selama hamil penting 21
61,8 13
38,2 4. Frekuensi hubungan seks pada wanita normal
17 50,0
17 50,0
5. Hamil muda terjadi perubahan seksual 10
29,4 24
70,6 6. Gairah seksual meningkat
20 58,8
14 41,2
7. Usia kehamilan tua, gairah seksual menurun 22
64,7 12
35,3 8. Faktor mempengaruhi seksual
24 70,6
10 29,4
9. Dampak negative hubungan seks 24
70,6 10
29,4 10.
11. 12.
13. 14.
15. 16.
17. 18.
19. 20.
Suami tidak bergairah, istri hamil Penetrasi masuknya penis terlalu dalam
Ibu hamil dan suami dilarang berhubungan Posisi berhubungan
Perdarahan pervaginam Kehamilan muda
Kehamilan normal,hubungan seks tidak masalah Hubungan seks dapat menjadikan bayi sehat
Hubungan seksual, kebocoran kanung ketuban Trimester I enggan berhubungan
Hubungan seksual mempengaruhi jenis kelamin 25
28 20
23 5
28 23
26 28
24 22
73,5 82,4
58,8 67,6
14,7 82,4
67,6 76,5
82,4 70,6
64,7 9
6 14
11 29
6 11
8 6
10 12
26,5 17,6
41,2 32,4
85,3 17,6
32,4 23,5
17,6 29,4
35,3
B. Pembahasan 1. Karakteristik Suami Tentang Hubungan Seksual Selama Kehamilan Trimester I di Klinik
Bersalin Marlina Kecamatan Secanggang Stabat Tahun 2012. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dari 34 suami yang menjadi responden
ditemukan mayoritas berumur 30 tahun sebanyak 16 orang 47,1 dan minoritas suami yang berumur 20-25 tahun sebanyak 7 orang 20,6 . Hal ini dikaitkan dengan pendapat
Mubarak 2007 yang menyatakan bahwa dengan bertambahnya umur seseorang akan
terjadi perubahan aspek psikis dan psikologi mental dimana taraf berfikir seseorang semakin matang dan dewasa. Hal ini sesuai dengan teori bahwa usia reproduktif memang
lebih aktif mencari dan mendapatkan informasi dibandingkan usia yang tidak produktif lagi. Pada tingkat pendidikan ditemukan bahwa mayoritas ibu berpendidikan SMA yaitu 14
orang 41,2 dan minoritas Perguruan Tinggi serta SD yaitu 5 orang 14,7 . Hal ini bertolak belakang dengan pendapat Notoadmojo 2007 yang menyatakan konsep dasar
pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti dalam pendidikan itu terjadi proses pertumbuhan, perkembangan, atau perubahan ke arah yang lebih dewasa, lebih baik, lebih
matang pada diri individu, kelompok atau masyarakat. Bertitik tolak dari konsep pendidikan tersebut, maka proses belajar pada individu, kelompok atau masyarakat dari tidak tahu
tentang masalah nilai-nilai kesehatan menjadi tahu, dari tidak mampu mengatasi masalah- masalah kesehatannya sendiri menjadi mampu. Hal ini bertujuan untuk melihat bahwa
semakin tinggi pendidikan yang dimiliki oleh responden maka semakin mudah dalam menyerap informasi serta ide-ide yang ada. Tingginya pendidikan seseorang diharapkan pada
pengetahuan dan kemampuan yang dimilikinya untuk berprilaku hidup sehat. Pada pekerjaan ditemukan mayoritas ibu bekerja sebagai wiraswasta yaitu 16 orang
42,1 dan minoritas ibu bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil PNS yaitu sebanyak 3 orang 7,9 . Menurut Mubarak 2007 bahwa lingkungan pekerjaan dapat menjadikan
seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun secara tidak langsung.
Dilihat dari sumber informasi mayoritas suami mengetahui dari media elektronik yaitu 16 orang 47,1 dan minoritas mengetahui dari tenaga kesehatan yaitu 8 orang 23,5.
Disini dapat disimpulkan bahwa kurangnya informasi tentang kesehatan yang di berikan oleh tenaga kesehatan.
2. Pengetahuan Suami Tentang Hubungan Seksual Selama Kehamilan Trimester I di Klinik