12 dan asam Lewis. Semakin tinggi keasaman katalis maka pembentukan hasil
semakin cepat. Pembentukan asam Bronsted dan asam Lewis dapat dilihat pada gambar 2.4 dibawah ini :
Gambar 2.4 Situs asam Bronsted dan Asam Lewis pada Zeolite [15] Salah satu katalis sintesis zeolite yaitu ZSM-5. ZSM-5 adalah rasio alkali
SiO
2
Al
2
O
3
yang diperlakukan berbeda dengan zeolite alami. Struktur kristal dari jenis zeolit disusun dengan Si, Al, atau P serta logam transisi dan memiliki ukuran
pori sebesar 10nm [23]. Dengan menggunakan Alkali sintesis ZSM-5 menghasilkan hasil yang lebih tinggi pada konversi minyak. Menyebabkan produk
campuran memiliki minimal lebih dari tujuh puluh komponen yang terdiri dari hidrokarbon berat dan oksigenat dan studi GCMS telah mengidentifikasi bahwa
terdapat senyawa alkana ringan, alkena, air, karbon dioksida, dan karbon monoksida pada cracking menggunakan katalis ZSM-5 [2,14,23].
2.4 BIOFUEL
Biofuel yaitu salah satu hasil cracking yang didefinisikan sebagai bahan bakar padat, cair, gas, hasil konversi dari material-material biologis. Ketersedia
biofuel melimpah, sangat murah sehingga dapat diperbaharui dan ramah terhadap lingkungan. Biofuel ini bersifat biodegradable, tidak beracun dan biasanya
menghasilkan sekitar 60 lebih sedikit karbon dioksida bersih CO
2
dan juga bebas dari sulfur dan nitrogen [14,28].
Sumber utama biofuel adalah etanol dan biodiesel, tanpa pasca perawatan lebih lanjut untuk memenuhi standar minyak bumi. Dibandingkan dengan bahan
13 bakar minyak bumi, bio-fuel cair biasanya menunjukkan nilai pH rendah, oksigen
dan kadar air yang lebih tinggi, viskositas yang lebih tinggi dan kepadatan lebih tinggi. Oleh.karena itu, beberapa masalah dapat terjadi ketika digunakan dalam
mesin, seperti korosi dan efisiensi pembakaran yang buruk. Pirolisis dengan catalytic cracking
telah menjadi solusi, karena dua proses termokimia yang mengkonversi biomassa langsung ke biofuel cair, menggambarkan efisiensi energi
lebih tinggi dari gabungan gasifikasiFischer Tropsch [9]. Biofuel
memilki campuran oksigen dengan jumlah besar makromolekul, yang hampir melibatkan semua species, seperti ester, eter, Alde-Hydes, keton,
fenol, asam organik, dan lain-lain. Untuk minyak pirolisis mentah, rata-rata komposisi yang terlibat 50 - 65 dari komponen organik, 15 - 30 air dan
20 dari fraksi koloid lignin [32]. Untuk mengetahui hasil yang didapat dari proses catalytic cracking dapat dilihat dari besarnya yield OLP dan konversi
dengan rumus dibawah ini: [5]
dimana, desired product
= produk yang diinginkan kg massa umpan
= massa umpam yang direaksikan kg Hasil dari catalytic cracking berupa Organic Liquid Product OLP yaitu
campuran dari Biofuel fraksi gasoline, kerosene dan diesel yang dapat dilihat padatabel 2.3.
Tabel 2.3 Komponen Biofuel, Suhu dan Ikatan Karbon Hasil Destilasi [9,29] No.
Fraksi Suhu destilasi
o
C Ikatan karbon
1 Gasoline
60-120 C
7
-C
11
2 Kerosene
120-180 C
12
-C
16
3 Diesel
180-200 C
17
-C
22
Produk biofuel dipengaruhi oleh suhu, seperti produk diesel pada suhu rendah diperoleh yield yang lebih besar [17]. Salah satu komponen biofuel yaitu
light alkena yang mengalami reaksi oligomerisasi untuk menghasilkan campuran
alkena berat dan alkana yang spesifik yang ada dalam fraksi bensin, diesel dan minyak tanah. Hidrokarbon aromatik diproduksi dari reaksi aromatisasi, alkilasi
14 dan isomerisasi olefin berat dan parafin. Padatan juga diproduksi dalam jumlah
yang cukup pada kondensasi langsung minyak sawit dan polimerisasi aromatik [2,18].
2.5 ORGANIC LIQUID PRODUCT