28 mengatasi permasalahan dalam pengoperasian seperti deposit karbon, perekatan
jaringan minyak, dan pengetalan atau membentuk gel akibat adanya kontaminan [38].
4.5 PENGARUH WAKTU DAN TEMPERATUR TERHADAP
KOMPOSISI BIOFUEL
Temperatur dan lama waktu cracking PFAD mempengaruhi komposisi biofuel
yang dapat dilihat pada gambar 4.6.
Gambar 4.6 Grafik Pengaruh Waktu dan Temperatur Terhadap Komposisi Biofuel
Pada gambar 4.6 dapat dilihat hasil yang diperoleh menyatakan bahwa semakin lama waktu reaksi maka akan meningkatkan biofuel rantai karbon yang
lebih pendek, sedangkan semakin tinggi suhu reaksi belum tentu akan meningkatkan hasil biofuel dengan rantai yang lebih pendek.
Jika meninginkan ikatan karbon masing-masing C
7
– C
11,
C
12
– C
16
dan C
17
– C
22
dengan komposisi tertinggi, maka dapat menggunakan kondisi reaksi catalytic cracking
yang pada tabel 4.4 berikut :
Tabel 4.4 Hasil Komposisi Biofuel Tertinggi No.
Ikatan karbon Suhu
o
C Waktu menit
Komposisi 1.
C
7
– C
11
475 150
24,73 2.
C
12
– C
16
425 150
36,10 3.
C
17
– C
22
450 90
68,30
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
90 120 150 90 120 150 90 120 150 90 120 150 K
om posi
si B
iof uel
Waktu menit
C22 C17-C22
C12-C16 C7-C11
400
o
C 425
o
C 450
o
C 475
o
C
29 Pada suhu yang rendah 400
o
C reaksi berlangsung lambat karena tumbukan antar molekul sangat kecil dan pemutusan ikatan kecil, sedangkan
dengan meningkatnya suhu reaksi, jumlah tumbukan antar molekul akan semakin tinggi sehingga terjadi pemutusan ikatan senyawa berat molekul yang tinggi.
Namun dengan temperatur yang terlalu tinggi dapat menurunkan jumlah reaktan yang teradsorpsi pada permukaan katalis dan penurunan aktivitas katalis [6,37].
Hasil yang didapat pada suhu 400
o
C selama 90 menit belum menghasilkan komposisi biofuel.
Peningkatan waktu reaksi menyebabkan penurunan dalam hasil dan selektivitas dikarenakan semakin lama reaksi maka katalis akan dimasuki oleh
reaktan yang tidak bereaksi dan produk, oleh karena itu aktivitas katalis menurun pada reaksi berikutnya [4]. Pada hasil yang didapat, komposisi ikatan karbon
meningkat seiring dengan meningkatnya waktu reaksi, hal ini dikarenakan waktu 150 menit, belum menurunkan selektivitas dari katalis.
Dari hasil yield OLP tertinggi pada gambar 4.5, tidak menghasilkan komposisi C
7
– C
11,
C
12
– C
16
dan C
17
– C
22
yang tertinggi. Hal ini membuktikan bahwa kondisi untuk menghasilkan yield OLP tertinggi, belum tentu
menghasilkan komposisi biofuel yang tinggi. Oleh karena itu, lebih baik menggunakan kondisi yield OLP yang tertinggi karena OLP dapat di recycle
kembali untuk menghasilkan komposisi yang diinginkan.
30
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN