Penerapan Media Pembelajaran Audio Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas Xi Ips Di Sma An-Najah Rumpin-Bogor
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS XI IPS
DI SMA AN-NAJAH RUMPIN-BOGOR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S.Pd)
pada Program Studi Pendidikan IPS Konsentrasi Sosiologi-Antropologi
Oleh :
Mochammad Iqbal
NIM : 108015000099
JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2013
i
ii
ABSTRACK
Mochammad Iqbal, Application Audio Visual Media Learning for Improving
History Results XI Social Class An - Najah High School Lesson In History
Department of Social Science Education Faculty of Tarbiyah and Teaching
Negri Islamic University (UIN) Syarif Hidayatullah. 2013.
The main issues examined in this study is the result of learning high
school history class XI IPS An-Najah Rumpin, Bogor taught using audio visual
media learning. Classroom action research was conducted to determine
application audio visual media learning for improve history result XI social class.
Instrument used is the observation sheets, field notes, questionnaires and tests
(pre-test and post-test). The data obtained from the instrument were analyzed
using descriptive analysis of each cycle and by using N-Gain anatara to see the
difference in pre-test to post-test in each cycle, to see the difference in learning
outcomes at each cycle.
The findings of this research show that the increase in learning outcomes
XI social class is seen in a series of cycles I and II. In the first cycle the average
value for the Pre test 65.00 on the second cycle is more improved than the Pre
Test Cycle I, which only amounted to 52.90. After the Post test at the end of the
cycle the data obtained are average results Post Test Cycle II is more improved
than the 85.32 cycle I at 64.19 with a highest score of 95 and a low of 75. All
Students have reached a value KKM of 75 can be said to reach 100% success. If
calculated using the formula N-Gain the ability of students has increased by 0.67
from the first cycle of 0.37 or entry into the medium category. The results of the
second cycle has reached 100% went on to become the most important element in
improving the learning outcomes of History class XI social An-Najah school
Rumpin, Bogor. Due to the use of Audio Visual media Learning is trying to make
the students easily grasp the subject matter , strengthening the memory subject
matter , Teaching and learning fun , of course must support the achievement of
the expected learning outcomes.
iii
ABSTRAK
Mochammad Iqbal, Penerapan Media Pembelajaran Audio Visual untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas XI IPS di SMA An-Najah
Rumpin-Bogor. Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah.
2013.
Permasalahan utama yang dikaji dalam penelitian ini adalah mengenai
hasil belajar Sejarah kelas XI IPS di SMA An-Najah Rumpin-Bogor, yang
diajarkan dengan menggunakan media pembelajaran Audio Visual. Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan untuk mengetahui penerapan media
pembelajaran Audio Visual untuk meningkatkan hasil belajar Sejarah siswa kelas
XI IPS di SMA An-Najah Rumpin-Bogor. Instrument yang dipakai adalah lembar
observasi, catatan lapangan, lembar wawancara, dan tes (pre test dan post test).
Data yang diperoleh dari instrument penelitian dianalisis menggunakan analisis
deskriptif dari setiap siklus dan dengan menggunakan N-Gain untuk melihat
selisih antara pre test dengan post test pada setiap siklus, untuk melihat perbedaan
hasil belajar pada setiap siklus.
Temuan hasil penelitian ini menunjukan terjadinya peningkatan hasil
belajar Sejarah XI IPS di SMA An-Najah Rumpin,-Bogor, ini terlihat dalam
rangkaian siklus I dan II. Pada siklus I Nilai rata-rata untuk Pretest pada siklus II
adalah 65.00 lebih meningkat dibandingkan pre test Siklus I yang hanya sebesar
52.90. Setelah dilakukan Post test pada akhir siklus data yang diperoleh adalah
nilai rata-rata hasil Post Test siklus II adalah 85.32 lebih meningkat dibandingkan
Siklus I sebesar 64.19 dengan nilai tertinggi 95 dan nilai terendah 75, Seluruh
siswa telah mencapai nilai KKM 75 atau dapat dikatakan keberhasilan mencapai
100%. Jika dihitung menggunakan rumusan N-Gain kemampuan siswa
mengalami peningkatan sebesar 0.67 dari siklus I sebesar 0,37 atau masuk
kedalam kategori sedang. Hasil dari siklus II sudah mencapai 100% selanjutnya
menjadi unsur terpenting dalam peningkatan hasil belajar sejarah kelas XI IPS
SMA An-Najah Rumpin-Bogor. Karena dengan penggunaan media pembelajaran
audio visual
ini berusaha untuk membuat siswa mempermudah menangkap
materi, memperkuat daya ingat materi, dan proses belajar mengajar jadi
menyenangkan tentunya mendukung dalam tercapainya hasil belajar yang
diharapkan.
iv
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur hanya kepada Allah yang telah melimpahkan
curahan rahmat, inayah dan hidayah-Nya, terutama kepada peneliti sehingga
penelitian ini dapat terselesaikan. Shalawat beserta salam penulis kirimkan kepada
Al Fatih sang pembuka seluruh alam yakni Nabiyullah Muhammad SAW dalam
membawa umat manusia dari era penuh kezhaliman dan kebiadaban, dibawanya
secara gradual ke era perubahan baru dengan pola kehidupan yang penuh dengan
rahmat dan berkah dariAllah'AzzaWa Jalla.
Dalam penulisan Skripsi ini, penulis tidak luput dari banyaknya bantuan
dariberbagai pihak terkait yang berperan dalam proses penyelesaiaannya, maka
suatu kewajiban bagi penulis untuk mengucapkan terimakasih kepada :
1. Prof. Dr. H. Rif’at Syauqi Nawawi, MA. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Drs. H Nurochim, MM selaku Ketua Jurusan Ilmu PengetahuanSosial.
3. Dr. Muhammad Arif, M.Pd. dosen pembimbing penulis yang telah
memberikan seluruh arahan yang sangat bermanfaat bagi penulis. Karena
beliaulah penulisan skripsi ini dapat terselesaikan tanpa menemukan hambatan
yang signifikan.
4. Seluruh dosen Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah
mendidik peneliti dari awal perkuliahan hingga akhir perkuliahan.
5. Kepala SMA An-Najjah Rumpin-Bogor, Munawar, S.E. yang telah berkenan
menerima penulis melakukan penelitian di SMA yang beliau pimpin.
6. Hj. Romlah, S.Ag. selaku guru mata pelajaran sejarah di kelas XI IPS yang
mengizinkanpenulismengajar di waktubeliaumengajar.
7. Orang tua saya, Bapak Dudung Zulkifli dan Ibu Keke Surtini yang telah
memberikan dukungan moral, moril, materil dan non-materil selama ini yang
tidak dapat penulis bayardengan apapun jasa-jasa serta pengorbanan beliau.
vi
8. Mursyid saya KH. Abdul Rozaq, yang selalu mendoakan dan menyemangati
saya sehingga penulisan skripsi ini selesai, semoga beliau selalu diberikan
kesehatan dan panjang umur untuk membimbing muridnya.
9. Saudara-saudara saya, Putri Nurul Aisyah dan Baghea Nurul Mariam yang
telah memberikan dukungan moral dan materinya selama ini yang tidak dapat
penulis bayar dengan apapun jasa-jasa serta pengorbanan.
10. Sahabat penulis, Nida Nurazizah, Siti Nur Silah, Rino Anggara, Azhar Fakhri,
Muhammad Nurul Fajri yang telah memberikan inspirasi brilliant serta ide-ide
cemerlang dan semangat selama penulisan skripsi kepada penulis, sehingga
penulis dapat menyelesaikan penelitian dan skripsi ini.
Serta masih banyak pihak-pihak lain yang telah membantu penulis yang tidak
dapat disebutkan satu-persatu. Semoga kiranya Allah Yang Maha Pemurah
senantiasa memberikan bapak dan ibu sekalian kelimpahan barakah, kebahagian
dunia dan akhirat.
Jakarta, 16 April 2013
MochammadIqbal
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ..............................................
i
LEMBAR PERNYATAAN KARYA ILMIAH ...........................................
ii
ABSTRAK ......................................................................................................
iii
LEMBAR PENGESAHAN ...........................................................................
v
KATA PENGANTAR ....................................................................................
vi
DAFTAR ISI ...................................................................................................
viii
DAFTAR TABEL .........................................................................................
xi
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................
x
DAFTAR BAGAN.........................................................................................
xii
DAFTAR DIAGRAM ...................................................................................
xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................
xiii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN ..........................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................
1
B. Identifikasi Masalah ....................................................................
9
C. Pembatasan Masalah ...................................................................
10
D. Perumusan Masalah ....................................................................
11
E. Tujuan Penelitian .......................................................................
11
F. Manfaat Penelitian .....................................................................
11
KAJIAN TEORI ............................................................................
12
A. Acuan Teori Area danFokus yang diteliti ...................................
12
1. Media Pembelajaran ..............................................................
12
a. Pengertian Media Pembelajaran ........................................
12
b. Fungsi dan Manfaat Pembelajaran ....................................
14
c. Karakteristik Media Pembelajaran ....................................
17
2. Media Audio Visual ..............................................................
19
a. Pengertian Media Audio Visual .......................................
19
b. Karakteristik Media Audio Visual ....................................
21
c. Fungsi dan Manfaat Audio Visual.....................................
22
viii
d. Kelebihan dan kelemahan Audio Visual ..........................
24
e. Penerapan Media Audio Visual dalam
Pembelajaran .....................................................................
24
3. Konsep Hasil Belajar..............................................................
26
a. Pengertian Hasil Belajar .................................................
26
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Hasil Belajar ....................................................................
28
4. Pembelajaran Sejarah .............................................................
28
a. Pengertian Sejarah .............................................................
28
b. Karakteristik Pembelajaran Sejarah ..................................
29
c. Fungsi dan Tujuan Pelajaran Sejarah di SMA ..................
30
B. Hasil Penelitian yang Relevan ....................................................
30
C. Kerangka Berpikir.......................................................................
36
D. Hipotesis .....................................................................................
37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN...................................................
38
A. Waktu Penelitian danTempat Penelitian .....................................
38
1. Waktu Penelitian ....................................................................
38
2. Tempat Penelitian...................................................................
39
B. Metode dan Desain Intervensi Tindakan/Rancangan Siklus
Penelitian ....................................................................................
39
C. Subjek Penelitian ........................................................................
44
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian ...............................
44
E. Tahapan Intervensi Tindakan......................................................
45
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan ..............................
48
G. Data dan Sumber Data ................................................................
48
H. Teknik Pengumpulan Data..........................................................
49
I. Instrumen Penelitian ...................................................................
50
1. Instrumen Tes .........................................................................
50
2. Instrumen Non Tes .................................................................
51
ix
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan (Trusworthiness)
Studi ............................................................................................
52
1. Uji Validitas ...........................................................................
52
2. Uji Realibilitas .......................................................................
56
3. Taraf Kesukaran .....................................................................
58
4. Daya Beda ..............................................................................
59
5. Skor N gain ............................................................................
59
K. Analisis Data dan Interpretasi Hasil Analisis data......................
60
L. Tindak Lanjut/Pengembangan PerencanaanTindakan ................
60
BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN .........
61
A. Temuan Hasil Penelitian .............................................................
61
1. Penelitian Pendahuluan ..........................................................
61
2. Tindakan Pembelajaran Siklus I.............................................
64
3. Tindakan Pembelajaran Siklus II ...........................................
69
B. Analisis Data ...............................................................................
72
1. Hasil Belajar Siswa ................................................................
72
2. Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Siswa ............................
81
3. Hasil Wawancara terhadap Siswa Setelah Penelitian ............
94
C. Interprestasi Hasil Analisis .........................................................
94
D. Pembahasan dan Hasil Temuan Penelitian .................................
96
1. Penerapan Media Audio Visual dapat
BAB V
Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah Siswa ...........................
96
KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................
103
A. Kesimpulan .................................................................................
103
B. Saran ...........................................................................................
104
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Hasil Ulangan Harian Siswa XI IPS ................................................
8
Tabel 2.1 Pengelompokkan Media ..................................................................
19
Tabel 2.2 Relevansi Skripsi .............................................................................
31
Tabel 3.1 Waktu Penelitian .............................................................................
38
Tabel 3.2 Tahapan Intervensi Tindakan ..........................................................
45
Tabel 3.3 Uji Validitas Siklus I .......................................................................
55
Tabel 3.4 Uji Validitas Siklus II ......................................................................
56
Tabel 3.5 Uji Reliabilitas ................................................................................
57
Tabel 3.6 Uji Tingkat Kesukaran.....................................................................
58
Tabel 4.1 Hasil Belajar Siklus I .......................................................................
73
Tabel 4.2 Hasil Belajar Siklus II .....................................................................
75
Tabel 4.3 Rekapitulasi Siklus I dengan Siklus II.............................................
80
Tabel 4.4 Aktivitas Guru Siklus I ....................................................................
82
Tabel 4.5 Aktivitas Siswa Siklus I...................................................................
85
Tabel 4.6 Aktivitas Guru Siklus II...................................................................
88
Tabel 4.7 Aktivitas Siswa Siklus II .................................................................
91
Tabel 4.8 Wawancara Respoden Siswa ...........................................................
94
Tabel 4.9 Statistik Deskriptif Peningkatan Hasil Belajar Siswa ....................
94
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerucut Pengalaman Dale ............................................................
18
Gambar 4.1 Pola Komunikasi Berlo ................................................................ 101
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Kerangka Berpikir ..........................................................................
37
Bagan 3.1 Model Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan Mc Taggrat .........
41
Bagan 3.2 Prosedur Penelitian Audio Visual .................................................
42
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1 Kategori N Gain Siklus I ............................................................ .
74
Diagram 4.2 Skor Total Pembelajaran Siklus I................................................
74
Diagram 4.3 Ketuntasan KKM Pembelajaran Siklus I ....................................
75
Diagram 4.4 Kategori N Gain Siklus II ...........................................................
77
Diagram 4.5 Skor Total Pembelajaran Siklus II ..............................................
78
Diagram 4.6 Perbandingan Rata-Rata Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II .....
80
Diagram 4.7 Perbandingan Rata-Rata Siklus I dengan Siklus II .....................
95
Diagram 4.8 Perbandingan Aktivitas Guru Dari Siklus I dan Siklus II ...........
97
Diagram 4.9 Perbandingan Peningkatan Aktivitas Siswa ................................
98
Diagram 4.10 Perbandingan Hasil N Gain Siklus I dan Siklus II ....................
99
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Profil Sekolah
Lampiran 2: Wawancara Guru
Lampiran 3: Wawancara Siswa Pra Penelitian
Lampiran 4: Uji Validitas
Lampiran 5: Uji Reliabilitas
Lampiran 6: Daya Pembeda
Lampiran 7: Tingkat Kesukaran
Lampiran 8: Rpp siklus 1 dan Rpp siklus 2
Lampiran 9: Kisi-Kisi Instrument
Lampiran 10 : Soal-Soal
Lampiran 11: Uraian Materi
Lampiran 12: Lembar Pengamatan Aktifitas Guru
Lampiran 13: Lembar Pengamatan Aktifitas Siswa
Lampiran 14: Hasil Belajar siswa
Lampiran 15: Wawancara siswa setelah Penelitian
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sejarah merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap membosankan dan
menyulitkan bagi sebagian besar siswa.Setiap kali masuk kelas guru dihadapkan
pada kenyataan yang kurang menyenangkan, misalnya; siswa tidak -tertib dan
tidak peduli pada topik bahasan, asyik mengerjakan tugas yang lain, bahkan tidak
sedikit siswa yang meninggalkan kelas dengan berbagai macam alasan.
Hal-hal tersebut di atas kemungkinan dikarenakan oleh berbagai macam faktor,
sepertidiantaranya materi pelajaran yang terlalu banyak dan berupa data-data yang
harus dihafal, serta adanya anggapan bahwa belajar sejarah tidak ada manfaatnya
dan hanya akan membuang-buang waktu dan tenaga saja.Seperti yang
dikemukakan oleh Soewarso dalam jurnalnya. Latar belakang peserta didik
kurang tertarik terhadap Pendidikan Sejarah sebagai berikut:
1. Bahan sejarah yang tidak dapat dipahamin manfaatnya.
2. Buku-buku sejarah kurang menunjukkan tujuan belajar sejarah
(buku-buku tersebut hanya menceritakan isi peristiwa sejarah).
3. Pada umumnya guru sejarah kurang memahami metode dan
penggunaan media pembelajaran (sebagian besar guru sejarah hanya
menggunakan metode ceramah).
1
2
4. Jarang sekali guru mengajak siswanya belajar sejarah di luar kelas.1
Penggunaan media dapat menjadi pertimbangan bagi guru dalam menyampaikan
pelajaran sejarah disekolah, karena media pada dasarnya memberikan minat dan
motivasi siswa.
Hamalik mengemukakan bahwa “Pemakaian media pembelajaran
dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat
yang baru, membangkitkan motivasi danrangsangan kegiatan belajar, dan
bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa”.2
Akan tetapi sayangnya masih ada sejumlah guru yang enggan menggunakan
media sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar. Menurut Ade
Koesnandar ada enam alasan guru enggan menggunakan media pembelajaran.
Yakni:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Menggunakan media itu repot.
Media itu canggih dan mahal.
Tidak bisa menggunakannya.
Media itu hiburan sedangkan belajar itu serius.
Tidak tersediannya media disekolah.
Kebiasaan menikmati bicara.3
Untuk mengatasi semua alasan tersebut hanya sedikit yang diperlukan, yaitu
perubahan sikap.Media sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar adalah
suatu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri. Keberadaan media sangat membantu
tugas guru dalam menyampaikan pesan-pesan dari bahan pelajaran yang diberikan
oleh guru kepada anak didik. Guru sadar bahwa tanpa bantuan media, maka bahan
pelajaran sukar untuk dicerna dan pahami oleh setiap anak didik, terutama bahan
pelajaran yang rumit atau kompleks.
Setiap materi pelajaran tentu memiliki tingkat kesukaran yang bervariasi. Pada
satu sisi ada bahan pelajaran yang tidak memerlukan alat bantu berupa media
pengajaran seperti globe, grafik, gambar, dan sebagainya, pada sisi yang lain ada
1
Soewarso.Cara-cara Penyampaian Pendidikan Sejarah Untuk Membangkitkan Minat
Peserta Didik Mempelajari Sejarah, (Jakarta: Proyek Pengembangan Guru Sekolah
Menengah,2000), h.11- h. 13.
2
Oemar Hamalik,Media Pendidikan (Bandung: PT Alumni. 1986), h 30.
3
Ade Koesnandar, Guru dan Media pembelajaran,Jurnal Teknodik no. 13 2003.
3
bahan pelajaran dengan tingkat kesukaran yang tinggi sehingga tidak mudah
dipahami oleh anak didik. Apalagi bagi anak didik yang kurang menyukai bahan
pelajaran yang disampaikan itu.
Anak didik akancepat merasa bosan dan kelelahan, jika penjelasan guru sukar
dicerna dan dipahami. Guru yang bijaksana tentu sadar bahwa kebosanan dan
kelelahan anak didik berpangkal dari penjelasan guru yang simpang siur dan tidak
fokus pada masalahnya. Hal ini tentu saja harus dicarikan jalan keluarnya. Guru
tidak memiliki kemampuan untuk menjelaskan suatu bahan dengan baik, akan
lebih baik menghadirkan media sebagai alat bantu pengajaran guna mencapai
tujuan yang telah ditetapkan sebelum pelaksanaan pengajaran.
Di kelas pada umumnya materi sejarah disampaikan secara verbal dan siswa
memahami secara visual baik yang digambarkan oleh guru maupun buku.Sebagai
salah satu bahan ajar dalam materi sejarah, buku sekolah dengan berbagai
penyajiannya merupakan sumber belajar paling utama dalam mendapatkan materi
yang dipelajari oleh siswa. Kenyataannya buku mempunyai peranan penting
dalam proses pembelajaran di sekolah, disamping peran guru sebagai pengajar.
Fakta dilapangan menunjukkan bahwa minat siswa untuk membaca buku-buku
sejarah sangatlah memprihatikan, ditambah lagi dengan penyampaiaan materi oleh
guru yang kurang menarik pada pembelajaran sejarah tentu saja akan berdampak
pada hasil belajar belajar yang kurang baik. Hal itu bisa terlihat dari data JIP
(Jaringan Inovasi Pendidikan) yang memaparkan pada tahun 2007 dalam UAS
ilmu sosial di SMA se-Jawa, nilai pelajaran sejarah menempati posisi kedua
terendah setelah akuntansi dengan rata-rata nilai 6,21.4
Proses pembelajaran dengan menggunakan metode konvensional seperti melalui
ceramah dan buku pelajaran dianggap kurang memberikan penjelasan yang
konkret sehingga materi sulit untuk diterima dan kurang dapat menimbulkan
ketertarikan dan rasa ingin tahu siswa.Metode ceramah dan membaca buku
pelajaran dikelompokkan Dale (1950) sebagai pengalaman belajar yang paling
4
Santoso, Firman,”Efektivitas video dokumenter dalam website you tube untuk
meningkatkan hasil belajar siswa,” Skripsi pada UPI Bandung, Bandung 2011,h. 15, tidak
dipublikasikan.
4
abstrak dibanding pengalaman belajar lainnya. Klasifikasi pengalaman belajar dari
bentuk paling abstrak hingga yang paling kongkret itu dikenal dengan Dale's cone
of experience. Pengalaman yang paling abstrak ialah pengalaman yang di dapat
siswa melalui lambang kata (verbal), diikuti dengan pengalaman melalui simbol
visual, pengalaman melalui radio, slide, gambar bergerak, pameran dan museum,
karya wisata, demonstrasi, partisipasi drama, observasi, dan pengalaman langsung
pada tingkat yang paling konkret.Dale menambahkan bahwa individu akan
cenderung mengingat 10% dari apa yang ia baca, 20% dari apa yang ia dengar,
30% mengingat apa yang ia lihat dan dengar dan 70% dari apa yang ia katakan
(dengan adanya partisipasi dalam diskusi atau presentasi) dan 90% dari apa yang
ia katakan dan lakukan (melalui pengamatan langsung dan demonstrasi).5
Namun tidak selamanya dalam proses belajar mengajar memungkinkan untuk
memberikan siswa pengalaman langsung.Melihat pameran,atau karyawisatahanya
dapat dilakukan beberapa kali. Makauntuk menyiasati agar proses pengalaman
tidak berada pada tingkat yang paling abstrak yakni pengalaman melalui simbol
verbal, guru dapat menggunakan media yang dapat menampilkan gambar
bergerak, hal ini memberikan pengalaman yang lebih konkret daripada metode
ceramah, gambar, dan menggunakan radio.
Pada hakikatnya proses pembelajaran adalah proses komunikasi. Kegiatan belajar
mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi tersendiri, di mana guru dan
siswa bertukar pikiran untuk mengembangkan ide dan pengertian.Dalam
komunikasi sering timbul dan terjadi penyimpangan-penyimpangan sehingga
komunikasi tersebut tidak efektif dan efisien. Antara lain disebabkan adanya
kecenderungan tahu istilah tapi tidak tahu arti, ketidaksiapan siswa, kurangnya
motivasi belajar, dan sebagainya.
Salah satu usaha untuk mengatasi keadaan demikian ialah penggunaan media
secara terintegrasi dalam proses pembelajaran, karena fungsi media pengajaran
dalam kegiatan tersebut sebagai penyaji stimulus informasi, sikap, dan lain-lain
juga meningkatkan keserasian dalam penerimaan informasi.
5
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), h. 10.
5
Media pengajaran sangatlah diperlukan dalam proses pembelajaran, karena fungsi
utamanya adalah sebagai alat bentu mengajar yang turut memperbaharuhi iklim,
kondisi serta lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.
Penggunaan media pembelajaran tersebut harus sesuai dengan pedoman
kurikulum yang ada dan media pengajaran yang digunakan pun jangan terlalu
banyak dan berlebihan, karena bila berlebihan akan membingungkan siswa dan
tidak memperjelas konsep yang diajarkan.
Media pengajaran yang disebut audiovisual aids menurutEncylopedia of
Education Research memiliki nilai sebagai berikut:
1. Meletakkan dasar-dasar yang kongkrit untuk berfikir. Oleh karena itu
untuk mengurangi verbalisme.
2. Memperbesar perhatian siswa.
3. Membuat pelajaran lebih menetap atau tidak mudah dilupakan.
4. Memberikan pengalaman yang nyata dan dapat menumbuhkan
kegiatan berusaha sendiri di kalangan para siswa.
5. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu.
Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi membantu tercapainya tujuan
pengajaran. Hal ini dilandasi oleh keyakinan bahwa proses belajar mengajar
dengan bantuan media mempertinggi kegiatan belajar anak didik dalam tenggang
waktu yang cukup lama. Itu berarti kegiatan belajar anak didik dengan bantuan
media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik dibandingkan
tanpa bantuan media.
Walaupun demikian, penggunaan media sebagai alat bantu tidak bisa dilakukan
secara sembarangan, menurut hati guru. Penggunaan media harus memperhatikan
dan mempertimbangkan tujuan pembelajaran.Media yang dapat menunjang
tercapainya tujuan pengajaran harus lebih diperhatikan.Sedangkan media yang
tidak menunjang tentu saja harus disingkirkan jauh-jauh.
Upaya guru dalam proses belajar mengajar juga berpengaruh terhadap
motivasi belajar. Guru yang tinggi gairahnya dalam mengajar menjadikan siswa
lebih bergairah belajar.Guru yang bersungguh-sungguh dalam menyampaikan
materi pelajaran menjadikan tingginya motivasi belajar siswa.Pada guru yang
6
demikian, umumnya mempersiapkan diri dengan matang dan senantiasa
memberikan yang terbaru dan terbaik kepada para pembelajar.Oleh karena yang
diberikan tersebut menarik, terbaik dan mungkin terbaru, maka kualitasnya sangat
tinggi di mata pembelajar.Sebagai akibatnya, hal-hal yang disajikan oleh guru
menjadi menarik di mata pembelajar.Menariknya hal-hal yang diberikan ini bisa
menjadikan tinggi motivasi pembelajar.
Sebaliknya
pada
guru
yang
tidak
bergairah
dalam
membelajarkan
pembelajar,umumnya mengulang saja pelajaran yang diberikan dari tahun ke
tahun. Proses belajar mengajar demikian ini cenderung menyajikan rutinitas tanpa
menyentuh ke persoalan-persoalan yang sifatnya mendasar. Dalam hal ini
mengenai mata pelajaran geografi di sekolah terkadang tekendala dengan
kekurangan media pembelajaran. Mayoritas sekolah cuma memiliki media
pembelajaran yang minimal, yakni atlas, globe, dan peta administrasi.Belajar dari
proses belajar pembelajaran demikian bisa lebih mempeprihatinkan lagi, manakala
guru yang membelajarkan tersebut sudah puas dengan keadaan yang demikian ini.
Proses belajar mengajar pada masa yang akan datang akan berkembang pada
sebuah tatanan yang kemungkinan peserta didik dan pendidik tidak berada dalam
suatu ruang kelas untuk sebuah proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar
dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti Teleconference, Blogspot, Web Site,
dan berbagai media audio visual seperti televisi dan radio.
Kehadiran media mempunyai arti yang sangat penting.Karena dalam kegiatan
tersebut ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan
menghadirkan media sebagai perantara.Kerumitan yang disampaikan kepada anak
didik dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat mewakili apa
yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Bahkan
keabstrakan bahan dapat dikonkretkan dengan kehadiran media.Dengan demikian,
anak didik lebih mudah mencerna bahan daripada tanpa bantuan media.
Seorang guru dituntut untuk mempunyai
kreativitas karena pada dasarnya
kreativitas tersebut merupakan anugrah yang diberikan Tuhan kepada setiap
orang, dalam hal ini kemampuan seorang guru dalam menggunakan media
pembelajaran sejarah. Implementasi dari kreativitas seseorangpun tidaklah sama,
7
bergantung kepada sejauhmana orang tersebut mau dan mampu mewujudkan daya
ciptanya menjadi sebuah kreasi ataupun karya. Dalam hal ini pula, seorang guru
misalnya harus mampu mengoptimalkan kreativitasnya, khususnya yang tertuang
dalam sebuah bentuk pembelajaran yang inovatif. Artinya selain menjadi seorang
pendidik, seorang guru pun harus dapat menjadi kreator sehingga dalam proses
belajar mengajar para murid-murid akan termotivasi
Dalam kegiatan belajar mengajar, dikenal adanya motivasi belajar, yaitu motivasi
yang diterapkan dalam kegiatan belajar.Motivasi belajar memegang peranan
penting dalam memberikan gairah, semangat dan rasa senang dalam belajar
sehingga yang mempuyai motivasi tinggi mempunyai energi yang banyak untuk
melaksanakan kegiatan belajar.Sebagaimana diketahui, bahwa peserta didik yang
datang ke sekolah setiap hari mempunyai latar belakang kejiwaan yang berbeda.
Seringkali terdapat rasa malas, di antara mereka yang datang ke sekolah untuk
memenuhi absen kelas, takut dimarahi kedua arang tuanya, menghindarkan diri
dari membantu orang tua ke sawah, suka membolos, dan sebagainya, sehingga
minat belajarnya tidak penuh, apabila waktu belajar telah berlangsung. Dalam hal
demikian
berarti guru tidak berhasil memberikan motivasi yang tepat untuk
mendorong agar mereka bekerja dengan segenap tenaga dan pikirannya.
Dengan demikian motivasi adalah usaha dari pihak luar dalam hal ini adalah guru
untuk mendorong, mengaktifkan dan menggerakan peserta didiknya secara sadar
untuk terlibat secara aktif dalam proses belajar mengajar. Salah satu faktor yang
mempengaruhi motivasi belajar siswa adalah penggunaan media pembelajaran
dalam proses belajar mengajar.
Permasalahan pembelajaran Sejarah di atas, juga terjadi di kelas XI IPS SMA
An-najjah Bogor. Dari hasil pra pelitian pada pembelajaran sejarah di hari selasa,
tanggal
13
Nopember
2012.
Peneliti
menyimpulkan
persoalan
yang
mengakibatkan proses pembelajaran menjadi tidak efektif adalah Guru mengajar
masih konvensional yaitu ceramah dan mengerjakan LKS sehingga siswa tidak
antusias mengikuti pelajaran.
8
Dari hasil wawancara dengan guru pada hari sebelumnya yakni hari senin, tanggal
12 Nopember 2012, ditemukan beberapa permasalahan yakni sebagian siswa
mengalami kesulitan dalam pembelajaran sejarah karena belajar harus mengetahui
dan hafal nama tokoh dan tanggal kejadian peristiwa. Guru jarang menggunakan
media pembelajaran ketika KBM berlangsung.
Dari hasil belajar sejarah siswa XI IPS yang diambil dari nilai hasil ujian harian,
yang diperlihatkan oleh guru mata pelajaran sejarah Diperoleh data sebagai
berikut:
No.Absen
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Nama
Afifah Yusriyah
Ainun Qibtiyah
Farhan
Itang Sanjaya
Immalatul Hilda
M . Ikhsan
M. Shihabuddin
Ria Listiya Putri
Siti Kholilah
Marwati Aprilla
M. Irfan
Rahmat Hidayat
Sholehatul Maulida
Siti Affifatul H
Siti Romlah
M.Rizky
Sri Devi
Muawwanah
Novalia Sari
M. Ibrahim
M. Lukman Hakim
Rosa Inaroh
Siti Novianti
Septi Jeni
Leugi Fajarudin
UH
1
80
75
70
70
70
55
60
70
75
60
70
65
65
70
65
75
65
65
65
60
55
65
60
65
70
UH
2
65
60
70
75
60
70
60
60
65
65
60
55
80
60
60
65
70
70
60
70
70
60
60
60
60
UH
3
70
70
65
60
70
70
70
75
70
70
60
75
60
65
75
60
65
60
70
60
60
70
75
70
65
9
26
27
28
29
30
31
M. Sirojul Jajuli
Nurma Yunita
Nurul Ainul Ma’wa
Rosyidah
Siska Yulida
Siti Muslimah
60
60
65
60
60
70
70
65
75
75
75
60
60
70
60
60
65
65
Tabel 1.1 Hasil ulangan harian
siswa XI IPS
Berdasarkan Berangkat dari permasalahan di atas, mendorong penulis untuk
meneliti “Penerapan Media Pembelajaraan Audio VisualTerhadap HasilBelajar
Sejarah Siswa XI IPS di SMA An-najjah Bogor”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan
latar
belakang
yang
telah
dijelaskan
diatas
maka
dapat
diidentifikasikan masalahnya, yaitu:
1. Mata pelajaran sejarah sukar atau sulit bagi murid
Berdasarkan wawancara dengan bu Romlah sebagai guru mata pelajaran
sejarah pada tanggal 12 November 2012. Bahwa sebagian besar
mengalami kesulitan belajar sejarah dikarenakan harus mengetahui
namatokoh, waktu peristiwa, dan peristiwa penting yang begitu banyak
didalam materi hal ini disebabkan karena siswa males dalam membaca
buku.
2. Minat siswa terhadap mata pelajaran sejarah kurang
Berdasarkan wawancara dengan bu Romlah sebagai guru mata pelajaran
sejarah pada tanggal 12 November 2012.Bu Romlah mengatakan bahwa
minat siswa terhadap mata pelajaran sejarah kurang hanya sebagian siswa
yang berminat terhadap mata pelajaran sejarahkarena sejarah mata
pelajaran yang full dengan cerita, Maka yang berminat adalah siswa yang
mempunyai budaya baca yang bagus.
10
Berdasarkan observasi pada tanggal 13 Nopember 2012, ditemukan
sebagian siswa mengobrol dan bercanda ketika guru menjelaskan materi.
menunjukkan siswa tidak antusias dalam pembelajaran sejarah.
3. Guru sejarah jarang menggunakan media
Berdasarkan wawancara dengan Bu Romlah sebagai guru mata pelajaran
sejarah pada tanggal 12 November 2012. Bu Romlah mengakui bahwa ia
jarang menggunakan media pembelajaran, paling sering menggunakan
artikel internet sebagai media pembelajaran.
Berdasarkan observasi pada tanggal 13 Nopember 2012, ditemukan bahwa
guru mengajarkan sejarah tidak menggunakan media pembelajaran hanya
mengandalkan dengan ceramah.
4. Hasil belajar sejarah rendah
Hal ini berdasarkan data ulangan harian yang diperoleh peneliti dari guru
sejarah kelas XI IPS, menunjukkan bahwa dari 31 siswa masih ada siswa
yang memperoleh nilai dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum),
yakni KKM yang ditentukan adalah 70, sedangkan dari 31 siswa hanya 15
siswa yang memperoleh nilai diatas KKM, selebihnya siswa harus
mengikuti remedial. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa masih
relatif rendah.
C. Pembatasan dan Rumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, mengingat keterbatasan waktu, tenaga,
dan biaya pada penulis, maka penelitian ini akan dibatasi pada masalah Hasil
Belajar Sejarah Siswa XI IPS
Terhadap masalah di atas, peneliti akan mencoba menerapkan media
pembelajaran audio visual untuk meningkatkan hasil belajar sejarah kelas XI IPS
di SMA An-najjah Rumpin-Bogor.
11
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka rumus masalah penelitian ini
adalah sebagai berikut :Bagaimanakah penerapan media pembelajaran Audio
Visual terhadap hasil belajar pada mata pelajaran sejarah?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk
memperoleh gambaran Penerapan Media Pembelajaran Audio Visual untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah Siswa kelas XI IPS di SMA An-Najjah
Rumpin-Bogor.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian tentang penerapan media pembelajaran audio visualterhadap hasil
siswa dalam mata pelajaran sejarah ini diharapkan dapat memberikan manfaat:
1. Teoritis
a. Memperdalam wawasan keilmuan dan memberikan gambaran yang
jelas dalam memilih dan memanfaatkan media pembelajaran yang dapat
menunjang proses belajar mengajar disekolah.
b. Sebagai bahan kajian bagi penelitian lebih lanjut yang berminat
memilih dan memanfaatkan media pendidikan.
2. Praktis
a. Bagi Siswa; Sebagai salah satu media alternative yang diharapkan dapat
meningkatkan motivasi siswa dalam proses belajar sehingga dapat
meningkatkan kemampuannya memahami Revolusi Amerika, Revolusi
Rusia dan Revolusi Perancis.
b. Bagi Guru; Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontibusi
positif kepada praktisi pendidikan (guru) agar dapar meningkatkan
kualitas pengajarannya dengan memanfaatkan media pendidikan berupa
media audio visual sehingga proses pembelajaran akan berjalan dengan
efektif dan efesien.
12
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Acuan Teori Area dan Fokus yang diteliti
1.
Media Pembelajaran.
a.
Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin “Medius”, yang secara harfiyah berarti
tengah,perantara, atau pengantar.Dalam bahasa Arab media adalah perantara.atau
pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.6
Sedangkan yang disebut media menurut Istilah ada beberapa pendapat menurut
para ahli yaitu:
Association for Education and Communication Technology (AECT), di Amerika
seperti yang di kutip oleh Yudhi Munadi memberi pengertian, yakni “media
sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan
pesan/informasi.”7
National Education Association(NEA) memaknai media sebagai segala sesuatu
benda yang dapat dimanipulasi, dilihat,didengar,dibaca atau dibicangkan beserta
instrument yang digunakan untuk kegiatan”. 8
6
Azhar arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2010) Ed 1-13,
7
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada Perss, 2008) , h. 8.
Arief Sadiman,Media Pembelajaran, (Jakarta: PT.Raja Grafindo, 1986) ,Cet1, h.6.
h.3.
8
12
13
Atwi Suparman,“media adalah alat yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau
informasi dari pengirim kepada penerima pesan.”9
Latuheru, “media mengarah pada sesuatu yang mengantar/meneruskan informasi
(pesan) antara sumber (pemberi pesan) dan penerima pesan.”10
Raphael Rahardjo “segala sesuatu baik yang disengaja dirancang (media by
utilization) maupun yang telah tersedia (media by design), baik secara sendirisendiri maupun bersama-sama, yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan
dari sumber ke penerima sehingga membuat atau membantu peserta didik
melakukan kegiatan belajar”11
Ahmad Rohanimenyatakan bahwa media pembelajarannya adalah “Sarana
komunikasi dalam proses belajar mengajar yang berupa perangkat keras maupun
perangkat lunak untuk mencapai proses dan hasil intruksional secara efektif
efisien, serta tujuan intruksional yang dapat dicapai dengan mudah.”12
Yusuf Hadimiarso menyatakan bahwa media pembelajaran adalah “Segala sesuatu
yang dapat digunakan merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan
siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa.”13
Beberapa definisi di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwamedia adalah
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke
penerima sehingga dapat merangsang pikiran,perasaan,perhatian dan minat siswa
sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. Dalam proses belajar mengajar
guru harus mampu menguasai alat bantu yang cocok untuk digunakan dalam
proses belajar sehingga melalui penggunaan media ini tujuan pembelajaran dapat
tercapai secara efektif dan efesien.
b. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran
9
Pupuh Fathurrohman, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Refika AditamaGaung
Persada Perss, 2008), h. 65.
10
Latuheru, John D, Media pembelajaran dalam Proses Belajar Mengajar Masa Kini,
(Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti,1988), h. 9.
11
Sudirman Siahaan, “Media Pembelajaran: Pemahaman dan Pemanfatannya dalam
Kegiatan Pembelajaran”,Jurnal Teknodik No.20,Jakarta,April 2007, h. 76.
12
Ahmad Rohani, Media Intruksional Edukatif (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2007), h. 4.
13
Yusuf Hadimiarso, Teknologi Komukasi Pendidikan (Jakarta: CV. Rajawali, 1984), h.
49.
14
1) Fungsi Media Pembelajaran
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah metode
mengajar dan media pengajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan
salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pengajaran
yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan
dalam memilih media, antara lain tujuan pengajaran, jenis tugas dan respons yang
diharapkan siswa
kuasai
setelah pengajaran berlangsung,
dan konteks
pembelajaran termasuk karakteristik siswa. Meskipun demikian, dapat dikatakan
bahwa salah satu fungsi utama media pengajaran yang turut mempengaruhi iklim,
kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.
Hamalik mengemukakan bahwa pemakaian media pengajaran dalam proses
belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru,
membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa
pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.14 Penggunaan media pengajaran
pada tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses
pembelajaran dan penyimpanan pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Di samping
dapat membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pengajaran juga dapat
membantu siswa meningkatkan pemahaman.
Asnawir dan M. Basyiruddin Usman mengemukakan tentang fungsi-fungsi media
pengajaran sebagai berikut:
a) Membantu memudahkan belajar bagi siswa/mahasiswa dan membantu
memudahkan mengajar bagi guru /dosen.
b) Memberikan pengalaman lebih nyata (yang abstrak dapat menjadi
kongkret).
c) Menarik perhatian siswa lebih besar (jalannya pelajaran tidak
membosankan).
d) Semua indera murid dapat diaktifkan. Kelemahan satu indera dapat
diimbangi oleh indera lainnya.
e) Lebih menarik perhatian dan minat murid dalam mengajar.
f) Dapat membangkitkan dunia teori dengan dunia realita.15
Adapun fungsi media secara lebih rinci dapat dijelaskan sebagai berikut:
14
15
1, h.21.
Oemar Hamalik, Media Pendidikan, (Bandung: Alumni, 1986), Cet 5, h. 30
Usman,M.Basyiruddin-Asnawir, Media Pembelajaran, (Jakarta:Ciputat Pers,2002), Cet
15
a) Fungsi atensi media visual merupakan fungsi inti, yaitu menarik dan
mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi
pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau
teks materi pelajaran.
b) Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan
siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar
atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa
misalnya informasi yang menyangkut masalah sosial atau ras.
c) Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian
yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar
memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat
informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
d) Fungsi kompensatoris media pengajaran terlihat dari hasil penelitian
bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami
teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk
mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatkannya
kembali. Dengan kata lain, media pengajaran berfungsi untuk
mengakomodasi siswa yang lemah dan lambat dalam menerima dan
memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan
secara verbal.16
Nana Sudjana merumuskan fungsi media pengajaran menjadi enam kategori,
sebagai berikut:
a) Penggunaan media dalam poses belajar mengajar bukan merupakan
fungsi tambahan, tetapi mempunyai fungsi sendiri sebagai alat bantu
untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif.
b) Penggunaan media pengajaran merupakan bagian yang integral dari
keseluruhan situasi mengajar.
c) Media pengajaran dalam pengjaran, penggunaannya integral dengan
tujuan dari isi pelajaran.
d) Penggunaan media dalam pengajaran bukan semata-mata alat hiburan,
dalam arti digunakan hanya sekedar melengkapi proses belajar supaya
lebih menarik perhatian siswa.
e) Penggunaan media dalam pengajaran lebih diutamakan untuk
mempercepat proses belajar mengajar dan membantu suswa dalam
menangkap pengertian yang diberikan oleh guru.
f) Penggunaan media dalam pengajaran diutamakan untuk mempertinggi
mutu belajar mengajar.
16
hal. 17.
Azhar Arsyad, Media Pengajaran, PT.Raja Grafindo Persada Jakarta : 1997
16
2) Manfaat Media Pembelajaran
Media pengajaran sangat bermanfaat bagi penyelenggaraan pembelajaran. Dalam
hal ini Sudjana dan Rivai mengemukakan manfaat media pengajaran dalam proses
belajar mengajar, yaitu :
a) Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar.
b) Bahan pengajaran akan lebih jelas sehingga dapat lebih mudah dipahami
oleh siswa memungkinkan siswa meguasai dan mencapai tujuan
pengajaran.
c) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi
verbal melalui ceramah oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru
tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam
pengajaran.
d) Siswa data lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab siswa tidak
hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti
mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memamerkan, dan lainlain.17
Berbagai kajian teoritik maupun empirik menunjukan manfaat media pengajaran
sebagai berikut:
a) Media mampu memberikan rangsangan yang bervariasi kepada otak kita,
sehingga otak dapat berfungsi secara optimal.
b) Media dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimilki oleh para
siswa.
c) Media dapat melampaui batas ruang kelas. Banyak hal yang tidak mungkin
untuk dialami secara langsung didalam kelas oleh para siswa karena:
(1) Objek terlalu besar misalnya candi, stasiun dal lain-lain; dengan media
kita bisa menampilkan ke hadapan siswa.
(2) Beberapa objek, makhluk hidup dan benda, yang terlalu kecil untuk
diamati dengan mata telanjang. Misalnya, bakteri, protozoa, dan
sebagainya.
(3) Gerakan-gerakan yang terlalu lambat untuk diamati, misalnya proses
pemekaran bunga, dapat diikuti prosesnya adalam beberapa saat saja
berkat media fotografi (timelaps photography).
(4) Gerakan-gerakan yang terlalu cepat pun sulit ditangkap mata biasa.
Misalnya, kepakan burung, dan lain-lain dapat diamati berkat media.
(5) Adakalanya objek yang akan dipelajari terlalu kompleks. Media dalam
bentuk diagram atau model dapat digunakan untuk menyederhanakan
objek yang bersangkutan agar lebih mengerti.
(6) Bunyi-bunyi yang amat halus atau pun suara dosen berceramah
dihadapan ratusan siswa, yang tidak mungkin ditangkap dengan jelas
oleh telinga biasa, menjadi jelas didengar berkat media.
17
Arsyad, Media …,hal. 25.
17
d)
e)
f)
g)
(7) Media memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dengan
lingkungannya. Mereka tidak hanya diajak “membaca tentang” atau
“berbicara tentang” gejala-gejala fisik dan social, tetapi diajak
berkontak langsung dengannya.
Media menghasilkan keragaman pengamatan, dengan demikian memberikan
pengalaman dan persepsi yang sama.
Media membangkitkan motivasi dan merangsang untuk belajar. Seperti
pemasangan gambar-gambar di depan temple, pemutaran film,
mendengarkan rekaman atau radio dll.
Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari sesuatu yang
kongkret ataupun abstrak.
Media memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar mandiri pada
tempat dan waktu serta kecepatan yang ditentukan sendiri.18
Manfaat media pengajaran menurut pendapat para ahli di atas dapat kita
simpulkan bahwa media pengajaran digunakan untuk memberikan kemudahan
bagi guru untuk membantu efektivitas penyampaian materi pelajaran yang
menarik yang akan disampaikan. Penggunaan media pengajaran yang baik dan
benar juga akan menguntungkan siswa karena siswa akan lebih mengerti dengan
penjelasan guru.
c. Karakteristik Media Pembelajaran
Karakteristik dan kemampuan masing-masing media perlu diperhatikan oleh guru
agar
mereka
dapat
kebutuhan.Dalam
memilih
mana
yang sesuai
perkembangannyamedia
dengan
pembelajaran
kondisi
dan
mengikuti
perkembangan teknologi.Media pembelajaran terdiri atas banyak jenis dan
golongan sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan pembelajaran.
Untuk memilih suatu media kita harus menyesuaikan antara apa yang dibutuhkan
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS XI IPS
DI SMA AN-NAJAH RUMPIN-BOGOR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S.Pd)
pada Program Studi Pendidikan IPS Konsentrasi Sosiologi-Antropologi
Oleh :
Mochammad Iqbal
NIM : 108015000099
JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2013
i
ii
ABSTRACK
Mochammad Iqbal, Application Audio Visual Media Learning for Improving
History Results XI Social Class An - Najah High School Lesson In History
Department of Social Science Education Faculty of Tarbiyah and Teaching
Negri Islamic University (UIN) Syarif Hidayatullah. 2013.
The main issues examined in this study is the result of learning high
school history class XI IPS An-Najah Rumpin, Bogor taught using audio visual
media learning. Classroom action research was conducted to determine
application audio visual media learning for improve history result XI social class.
Instrument used is the observation sheets, field notes, questionnaires and tests
(pre-test and post-test). The data obtained from the instrument were analyzed
using descriptive analysis of each cycle and by using N-Gain anatara to see the
difference in pre-test to post-test in each cycle, to see the difference in learning
outcomes at each cycle.
The findings of this research show that the increase in learning outcomes
XI social class is seen in a series of cycles I and II. In the first cycle the average
value for the Pre test 65.00 on the second cycle is more improved than the Pre
Test Cycle I, which only amounted to 52.90. After the Post test at the end of the
cycle the data obtained are average results Post Test Cycle II is more improved
than the 85.32 cycle I at 64.19 with a highest score of 95 and a low of 75. All
Students have reached a value KKM of 75 can be said to reach 100% success. If
calculated using the formula N-Gain the ability of students has increased by 0.67
from the first cycle of 0.37 or entry into the medium category. The results of the
second cycle has reached 100% went on to become the most important element in
improving the learning outcomes of History class XI social An-Najah school
Rumpin, Bogor. Due to the use of Audio Visual media Learning is trying to make
the students easily grasp the subject matter , strengthening the memory subject
matter , Teaching and learning fun , of course must support the achievement of
the expected learning outcomes.
iii
ABSTRAK
Mochammad Iqbal, Penerapan Media Pembelajaran Audio Visual untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas XI IPS di SMA An-Najah
Rumpin-Bogor. Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah.
2013.
Permasalahan utama yang dikaji dalam penelitian ini adalah mengenai
hasil belajar Sejarah kelas XI IPS di SMA An-Najah Rumpin-Bogor, yang
diajarkan dengan menggunakan media pembelajaran Audio Visual. Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan untuk mengetahui penerapan media
pembelajaran Audio Visual untuk meningkatkan hasil belajar Sejarah siswa kelas
XI IPS di SMA An-Najah Rumpin-Bogor. Instrument yang dipakai adalah lembar
observasi, catatan lapangan, lembar wawancara, dan tes (pre test dan post test).
Data yang diperoleh dari instrument penelitian dianalisis menggunakan analisis
deskriptif dari setiap siklus dan dengan menggunakan N-Gain untuk melihat
selisih antara pre test dengan post test pada setiap siklus, untuk melihat perbedaan
hasil belajar pada setiap siklus.
Temuan hasil penelitian ini menunjukan terjadinya peningkatan hasil
belajar Sejarah XI IPS di SMA An-Najah Rumpin,-Bogor, ini terlihat dalam
rangkaian siklus I dan II. Pada siklus I Nilai rata-rata untuk Pretest pada siklus II
adalah 65.00 lebih meningkat dibandingkan pre test Siklus I yang hanya sebesar
52.90. Setelah dilakukan Post test pada akhir siklus data yang diperoleh adalah
nilai rata-rata hasil Post Test siklus II adalah 85.32 lebih meningkat dibandingkan
Siklus I sebesar 64.19 dengan nilai tertinggi 95 dan nilai terendah 75, Seluruh
siswa telah mencapai nilai KKM 75 atau dapat dikatakan keberhasilan mencapai
100%. Jika dihitung menggunakan rumusan N-Gain kemampuan siswa
mengalami peningkatan sebesar 0.67 dari siklus I sebesar 0,37 atau masuk
kedalam kategori sedang. Hasil dari siklus II sudah mencapai 100% selanjutnya
menjadi unsur terpenting dalam peningkatan hasil belajar sejarah kelas XI IPS
SMA An-Najah Rumpin-Bogor. Karena dengan penggunaan media pembelajaran
audio visual
ini berusaha untuk membuat siswa mempermudah menangkap
materi, memperkuat daya ingat materi, dan proses belajar mengajar jadi
menyenangkan tentunya mendukung dalam tercapainya hasil belajar yang
diharapkan.
iv
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur hanya kepada Allah yang telah melimpahkan
curahan rahmat, inayah dan hidayah-Nya, terutama kepada peneliti sehingga
penelitian ini dapat terselesaikan. Shalawat beserta salam penulis kirimkan kepada
Al Fatih sang pembuka seluruh alam yakni Nabiyullah Muhammad SAW dalam
membawa umat manusia dari era penuh kezhaliman dan kebiadaban, dibawanya
secara gradual ke era perubahan baru dengan pola kehidupan yang penuh dengan
rahmat dan berkah dariAllah'AzzaWa Jalla.
Dalam penulisan Skripsi ini, penulis tidak luput dari banyaknya bantuan
dariberbagai pihak terkait yang berperan dalam proses penyelesaiaannya, maka
suatu kewajiban bagi penulis untuk mengucapkan terimakasih kepada :
1. Prof. Dr. H. Rif’at Syauqi Nawawi, MA. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Drs. H Nurochim, MM selaku Ketua Jurusan Ilmu PengetahuanSosial.
3. Dr. Muhammad Arif, M.Pd. dosen pembimbing penulis yang telah
memberikan seluruh arahan yang sangat bermanfaat bagi penulis. Karena
beliaulah penulisan skripsi ini dapat terselesaikan tanpa menemukan hambatan
yang signifikan.
4. Seluruh dosen Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah
mendidik peneliti dari awal perkuliahan hingga akhir perkuliahan.
5. Kepala SMA An-Najjah Rumpin-Bogor, Munawar, S.E. yang telah berkenan
menerima penulis melakukan penelitian di SMA yang beliau pimpin.
6. Hj. Romlah, S.Ag. selaku guru mata pelajaran sejarah di kelas XI IPS yang
mengizinkanpenulismengajar di waktubeliaumengajar.
7. Orang tua saya, Bapak Dudung Zulkifli dan Ibu Keke Surtini yang telah
memberikan dukungan moral, moril, materil dan non-materil selama ini yang
tidak dapat penulis bayardengan apapun jasa-jasa serta pengorbanan beliau.
vi
8. Mursyid saya KH. Abdul Rozaq, yang selalu mendoakan dan menyemangati
saya sehingga penulisan skripsi ini selesai, semoga beliau selalu diberikan
kesehatan dan panjang umur untuk membimbing muridnya.
9. Saudara-saudara saya, Putri Nurul Aisyah dan Baghea Nurul Mariam yang
telah memberikan dukungan moral dan materinya selama ini yang tidak dapat
penulis bayar dengan apapun jasa-jasa serta pengorbanan.
10. Sahabat penulis, Nida Nurazizah, Siti Nur Silah, Rino Anggara, Azhar Fakhri,
Muhammad Nurul Fajri yang telah memberikan inspirasi brilliant serta ide-ide
cemerlang dan semangat selama penulisan skripsi kepada penulis, sehingga
penulis dapat menyelesaikan penelitian dan skripsi ini.
Serta masih banyak pihak-pihak lain yang telah membantu penulis yang tidak
dapat disebutkan satu-persatu. Semoga kiranya Allah Yang Maha Pemurah
senantiasa memberikan bapak dan ibu sekalian kelimpahan barakah, kebahagian
dunia dan akhirat.
Jakarta, 16 April 2013
MochammadIqbal
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ..............................................
i
LEMBAR PERNYATAAN KARYA ILMIAH ...........................................
ii
ABSTRAK ......................................................................................................
iii
LEMBAR PENGESAHAN ...........................................................................
v
KATA PENGANTAR ....................................................................................
vi
DAFTAR ISI ...................................................................................................
viii
DAFTAR TABEL .........................................................................................
xi
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................
x
DAFTAR BAGAN.........................................................................................
xii
DAFTAR DIAGRAM ...................................................................................
xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................
xiii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN ..........................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................
1
B. Identifikasi Masalah ....................................................................
9
C. Pembatasan Masalah ...................................................................
10
D. Perumusan Masalah ....................................................................
11
E. Tujuan Penelitian .......................................................................
11
F. Manfaat Penelitian .....................................................................
11
KAJIAN TEORI ............................................................................
12
A. Acuan Teori Area danFokus yang diteliti ...................................
12
1. Media Pembelajaran ..............................................................
12
a. Pengertian Media Pembelajaran ........................................
12
b. Fungsi dan Manfaat Pembelajaran ....................................
14
c. Karakteristik Media Pembelajaran ....................................
17
2. Media Audio Visual ..............................................................
19
a. Pengertian Media Audio Visual .......................................
19
b. Karakteristik Media Audio Visual ....................................
21
c. Fungsi dan Manfaat Audio Visual.....................................
22
viii
d. Kelebihan dan kelemahan Audio Visual ..........................
24
e. Penerapan Media Audio Visual dalam
Pembelajaran .....................................................................
24
3. Konsep Hasil Belajar..............................................................
26
a. Pengertian Hasil Belajar .................................................
26
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Hasil Belajar ....................................................................
28
4. Pembelajaran Sejarah .............................................................
28
a. Pengertian Sejarah .............................................................
28
b. Karakteristik Pembelajaran Sejarah ..................................
29
c. Fungsi dan Tujuan Pelajaran Sejarah di SMA ..................
30
B. Hasil Penelitian yang Relevan ....................................................
30
C. Kerangka Berpikir.......................................................................
36
D. Hipotesis .....................................................................................
37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN...................................................
38
A. Waktu Penelitian danTempat Penelitian .....................................
38
1. Waktu Penelitian ....................................................................
38
2. Tempat Penelitian...................................................................
39
B. Metode dan Desain Intervensi Tindakan/Rancangan Siklus
Penelitian ....................................................................................
39
C. Subjek Penelitian ........................................................................
44
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian ...............................
44
E. Tahapan Intervensi Tindakan......................................................
45
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan ..............................
48
G. Data dan Sumber Data ................................................................
48
H. Teknik Pengumpulan Data..........................................................
49
I. Instrumen Penelitian ...................................................................
50
1. Instrumen Tes .........................................................................
50
2. Instrumen Non Tes .................................................................
51
ix
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan (Trusworthiness)
Studi ............................................................................................
52
1. Uji Validitas ...........................................................................
52
2. Uji Realibilitas .......................................................................
56
3. Taraf Kesukaran .....................................................................
58
4. Daya Beda ..............................................................................
59
5. Skor N gain ............................................................................
59
K. Analisis Data dan Interpretasi Hasil Analisis data......................
60
L. Tindak Lanjut/Pengembangan PerencanaanTindakan ................
60
BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN .........
61
A. Temuan Hasil Penelitian .............................................................
61
1. Penelitian Pendahuluan ..........................................................
61
2. Tindakan Pembelajaran Siklus I.............................................
64
3. Tindakan Pembelajaran Siklus II ...........................................
69
B. Analisis Data ...............................................................................
72
1. Hasil Belajar Siswa ................................................................
72
2. Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Siswa ............................
81
3. Hasil Wawancara terhadap Siswa Setelah Penelitian ............
94
C. Interprestasi Hasil Analisis .........................................................
94
D. Pembahasan dan Hasil Temuan Penelitian .................................
96
1. Penerapan Media Audio Visual dapat
BAB V
Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah Siswa ...........................
96
KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................
103
A. Kesimpulan .................................................................................
103
B. Saran ...........................................................................................
104
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Hasil Ulangan Harian Siswa XI IPS ................................................
8
Tabel 2.1 Pengelompokkan Media ..................................................................
19
Tabel 2.2 Relevansi Skripsi .............................................................................
31
Tabel 3.1 Waktu Penelitian .............................................................................
38
Tabel 3.2 Tahapan Intervensi Tindakan ..........................................................
45
Tabel 3.3 Uji Validitas Siklus I .......................................................................
55
Tabel 3.4 Uji Validitas Siklus II ......................................................................
56
Tabel 3.5 Uji Reliabilitas ................................................................................
57
Tabel 3.6 Uji Tingkat Kesukaran.....................................................................
58
Tabel 4.1 Hasil Belajar Siklus I .......................................................................
73
Tabel 4.2 Hasil Belajar Siklus II .....................................................................
75
Tabel 4.3 Rekapitulasi Siklus I dengan Siklus II.............................................
80
Tabel 4.4 Aktivitas Guru Siklus I ....................................................................
82
Tabel 4.5 Aktivitas Siswa Siklus I...................................................................
85
Tabel 4.6 Aktivitas Guru Siklus II...................................................................
88
Tabel 4.7 Aktivitas Siswa Siklus II .................................................................
91
Tabel 4.8 Wawancara Respoden Siswa ...........................................................
94
Tabel 4.9 Statistik Deskriptif Peningkatan Hasil Belajar Siswa ....................
94
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerucut Pengalaman Dale ............................................................
18
Gambar 4.1 Pola Komunikasi Berlo ................................................................ 101
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Kerangka Berpikir ..........................................................................
37
Bagan 3.1 Model Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan Mc Taggrat .........
41
Bagan 3.2 Prosedur Penelitian Audio Visual .................................................
42
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1 Kategori N Gain Siklus I ............................................................ .
74
Diagram 4.2 Skor Total Pembelajaran Siklus I................................................
74
Diagram 4.3 Ketuntasan KKM Pembelajaran Siklus I ....................................
75
Diagram 4.4 Kategori N Gain Siklus II ...........................................................
77
Diagram 4.5 Skor Total Pembelajaran Siklus II ..............................................
78
Diagram 4.6 Perbandingan Rata-Rata Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II .....
80
Diagram 4.7 Perbandingan Rata-Rata Siklus I dengan Siklus II .....................
95
Diagram 4.8 Perbandingan Aktivitas Guru Dari Siklus I dan Siklus II ...........
97
Diagram 4.9 Perbandingan Peningkatan Aktivitas Siswa ................................
98
Diagram 4.10 Perbandingan Hasil N Gain Siklus I dan Siklus II ....................
99
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Profil Sekolah
Lampiran 2: Wawancara Guru
Lampiran 3: Wawancara Siswa Pra Penelitian
Lampiran 4: Uji Validitas
Lampiran 5: Uji Reliabilitas
Lampiran 6: Daya Pembeda
Lampiran 7: Tingkat Kesukaran
Lampiran 8: Rpp siklus 1 dan Rpp siklus 2
Lampiran 9: Kisi-Kisi Instrument
Lampiran 10 : Soal-Soal
Lampiran 11: Uraian Materi
Lampiran 12: Lembar Pengamatan Aktifitas Guru
Lampiran 13: Lembar Pengamatan Aktifitas Siswa
Lampiran 14: Hasil Belajar siswa
Lampiran 15: Wawancara siswa setelah Penelitian
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sejarah merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap membosankan dan
menyulitkan bagi sebagian besar siswa.Setiap kali masuk kelas guru dihadapkan
pada kenyataan yang kurang menyenangkan, misalnya; siswa tidak -tertib dan
tidak peduli pada topik bahasan, asyik mengerjakan tugas yang lain, bahkan tidak
sedikit siswa yang meninggalkan kelas dengan berbagai macam alasan.
Hal-hal tersebut di atas kemungkinan dikarenakan oleh berbagai macam faktor,
sepertidiantaranya materi pelajaran yang terlalu banyak dan berupa data-data yang
harus dihafal, serta adanya anggapan bahwa belajar sejarah tidak ada manfaatnya
dan hanya akan membuang-buang waktu dan tenaga saja.Seperti yang
dikemukakan oleh Soewarso dalam jurnalnya. Latar belakang peserta didik
kurang tertarik terhadap Pendidikan Sejarah sebagai berikut:
1. Bahan sejarah yang tidak dapat dipahamin manfaatnya.
2. Buku-buku sejarah kurang menunjukkan tujuan belajar sejarah
(buku-buku tersebut hanya menceritakan isi peristiwa sejarah).
3. Pada umumnya guru sejarah kurang memahami metode dan
penggunaan media pembelajaran (sebagian besar guru sejarah hanya
menggunakan metode ceramah).
1
2
4. Jarang sekali guru mengajak siswanya belajar sejarah di luar kelas.1
Penggunaan media dapat menjadi pertimbangan bagi guru dalam menyampaikan
pelajaran sejarah disekolah, karena media pada dasarnya memberikan minat dan
motivasi siswa.
Hamalik mengemukakan bahwa “Pemakaian media pembelajaran
dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat
yang baru, membangkitkan motivasi danrangsangan kegiatan belajar, dan
bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa”.2
Akan tetapi sayangnya masih ada sejumlah guru yang enggan menggunakan
media sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar. Menurut Ade
Koesnandar ada enam alasan guru enggan menggunakan media pembelajaran.
Yakni:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Menggunakan media itu repot.
Media itu canggih dan mahal.
Tidak bisa menggunakannya.
Media itu hiburan sedangkan belajar itu serius.
Tidak tersediannya media disekolah.
Kebiasaan menikmati bicara.3
Untuk mengatasi semua alasan tersebut hanya sedikit yang diperlukan, yaitu
perubahan sikap.Media sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar adalah
suatu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri. Keberadaan media sangat membantu
tugas guru dalam menyampaikan pesan-pesan dari bahan pelajaran yang diberikan
oleh guru kepada anak didik. Guru sadar bahwa tanpa bantuan media, maka bahan
pelajaran sukar untuk dicerna dan pahami oleh setiap anak didik, terutama bahan
pelajaran yang rumit atau kompleks.
Setiap materi pelajaran tentu memiliki tingkat kesukaran yang bervariasi. Pada
satu sisi ada bahan pelajaran yang tidak memerlukan alat bantu berupa media
pengajaran seperti globe, grafik, gambar, dan sebagainya, pada sisi yang lain ada
1
Soewarso.Cara-cara Penyampaian Pendidikan Sejarah Untuk Membangkitkan Minat
Peserta Didik Mempelajari Sejarah, (Jakarta: Proyek Pengembangan Guru Sekolah
Menengah,2000), h.11- h. 13.
2
Oemar Hamalik,Media Pendidikan (Bandung: PT Alumni. 1986), h 30.
3
Ade Koesnandar, Guru dan Media pembelajaran,Jurnal Teknodik no. 13 2003.
3
bahan pelajaran dengan tingkat kesukaran yang tinggi sehingga tidak mudah
dipahami oleh anak didik. Apalagi bagi anak didik yang kurang menyukai bahan
pelajaran yang disampaikan itu.
Anak didik akancepat merasa bosan dan kelelahan, jika penjelasan guru sukar
dicerna dan dipahami. Guru yang bijaksana tentu sadar bahwa kebosanan dan
kelelahan anak didik berpangkal dari penjelasan guru yang simpang siur dan tidak
fokus pada masalahnya. Hal ini tentu saja harus dicarikan jalan keluarnya. Guru
tidak memiliki kemampuan untuk menjelaskan suatu bahan dengan baik, akan
lebih baik menghadirkan media sebagai alat bantu pengajaran guna mencapai
tujuan yang telah ditetapkan sebelum pelaksanaan pengajaran.
Di kelas pada umumnya materi sejarah disampaikan secara verbal dan siswa
memahami secara visual baik yang digambarkan oleh guru maupun buku.Sebagai
salah satu bahan ajar dalam materi sejarah, buku sekolah dengan berbagai
penyajiannya merupakan sumber belajar paling utama dalam mendapatkan materi
yang dipelajari oleh siswa. Kenyataannya buku mempunyai peranan penting
dalam proses pembelajaran di sekolah, disamping peran guru sebagai pengajar.
Fakta dilapangan menunjukkan bahwa minat siswa untuk membaca buku-buku
sejarah sangatlah memprihatikan, ditambah lagi dengan penyampaiaan materi oleh
guru yang kurang menarik pada pembelajaran sejarah tentu saja akan berdampak
pada hasil belajar belajar yang kurang baik. Hal itu bisa terlihat dari data JIP
(Jaringan Inovasi Pendidikan) yang memaparkan pada tahun 2007 dalam UAS
ilmu sosial di SMA se-Jawa, nilai pelajaran sejarah menempati posisi kedua
terendah setelah akuntansi dengan rata-rata nilai 6,21.4
Proses pembelajaran dengan menggunakan metode konvensional seperti melalui
ceramah dan buku pelajaran dianggap kurang memberikan penjelasan yang
konkret sehingga materi sulit untuk diterima dan kurang dapat menimbulkan
ketertarikan dan rasa ingin tahu siswa.Metode ceramah dan membaca buku
pelajaran dikelompokkan Dale (1950) sebagai pengalaman belajar yang paling
4
Santoso, Firman,”Efektivitas video dokumenter dalam website you tube untuk
meningkatkan hasil belajar siswa,” Skripsi pada UPI Bandung, Bandung 2011,h. 15, tidak
dipublikasikan.
4
abstrak dibanding pengalaman belajar lainnya. Klasifikasi pengalaman belajar dari
bentuk paling abstrak hingga yang paling kongkret itu dikenal dengan Dale's cone
of experience. Pengalaman yang paling abstrak ialah pengalaman yang di dapat
siswa melalui lambang kata (verbal), diikuti dengan pengalaman melalui simbol
visual, pengalaman melalui radio, slide, gambar bergerak, pameran dan museum,
karya wisata, demonstrasi, partisipasi drama, observasi, dan pengalaman langsung
pada tingkat yang paling konkret.Dale menambahkan bahwa individu akan
cenderung mengingat 10% dari apa yang ia baca, 20% dari apa yang ia dengar,
30% mengingat apa yang ia lihat dan dengar dan 70% dari apa yang ia katakan
(dengan adanya partisipasi dalam diskusi atau presentasi) dan 90% dari apa yang
ia katakan dan lakukan (melalui pengamatan langsung dan demonstrasi).5
Namun tidak selamanya dalam proses belajar mengajar memungkinkan untuk
memberikan siswa pengalaman langsung.Melihat pameran,atau karyawisatahanya
dapat dilakukan beberapa kali. Makauntuk menyiasati agar proses pengalaman
tidak berada pada tingkat yang paling abstrak yakni pengalaman melalui simbol
verbal, guru dapat menggunakan media yang dapat menampilkan gambar
bergerak, hal ini memberikan pengalaman yang lebih konkret daripada metode
ceramah, gambar, dan menggunakan radio.
Pada hakikatnya proses pembelajaran adalah proses komunikasi. Kegiatan belajar
mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi tersendiri, di mana guru dan
siswa bertukar pikiran untuk mengembangkan ide dan pengertian.Dalam
komunikasi sering timbul dan terjadi penyimpangan-penyimpangan sehingga
komunikasi tersebut tidak efektif dan efisien. Antara lain disebabkan adanya
kecenderungan tahu istilah tapi tidak tahu arti, ketidaksiapan siswa, kurangnya
motivasi belajar, dan sebagainya.
Salah satu usaha untuk mengatasi keadaan demikian ialah penggunaan media
secara terintegrasi dalam proses pembelajaran, karena fungsi media pengajaran
dalam kegiatan tersebut sebagai penyaji stimulus informasi, sikap, dan lain-lain
juga meningkatkan keserasian dalam penerimaan informasi.
5
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), h. 10.
5
Media pengajaran sangatlah diperlukan dalam proses pembelajaran, karena fungsi
utamanya adalah sebagai alat bentu mengajar yang turut memperbaharuhi iklim,
kondisi serta lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.
Penggunaan media pembelajaran tersebut harus sesuai dengan pedoman
kurikulum yang ada dan media pengajaran yang digunakan pun jangan terlalu
banyak dan berlebihan, karena bila berlebihan akan membingungkan siswa dan
tidak memperjelas konsep yang diajarkan.
Media pengajaran yang disebut audiovisual aids menurutEncylopedia of
Education Research memiliki nilai sebagai berikut:
1. Meletakkan dasar-dasar yang kongkrit untuk berfikir. Oleh karena itu
untuk mengurangi verbalisme.
2. Memperbesar perhatian siswa.
3. Membuat pelajaran lebih menetap atau tidak mudah dilupakan.
4. Memberikan pengalaman yang nyata dan dapat menumbuhkan
kegiatan berusaha sendiri di kalangan para siswa.
5. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu.
Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi membantu tercapainya tujuan
pengajaran. Hal ini dilandasi oleh keyakinan bahwa proses belajar mengajar
dengan bantuan media mempertinggi kegiatan belajar anak didik dalam tenggang
waktu yang cukup lama. Itu berarti kegiatan belajar anak didik dengan bantuan
media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik dibandingkan
tanpa bantuan media.
Walaupun demikian, penggunaan media sebagai alat bantu tidak bisa dilakukan
secara sembarangan, menurut hati guru. Penggunaan media harus memperhatikan
dan mempertimbangkan tujuan pembelajaran.Media yang dapat menunjang
tercapainya tujuan pengajaran harus lebih diperhatikan.Sedangkan media yang
tidak menunjang tentu saja harus disingkirkan jauh-jauh.
Upaya guru dalam proses belajar mengajar juga berpengaruh terhadap
motivasi belajar. Guru yang tinggi gairahnya dalam mengajar menjadikan siswa
lebih bergairah belajar.Guru yang bersungguh-sungguh dalam menyampaikan
materi pelajaran menjadikan tingginya motivasi belajar siswa.Pada guru yang
6
demikian, umumnya mempersiapkan diri dengan matang dan senantiasa
memberikan yang terbaru dan terbaik kepada para pembelajar.Oleh karena yang
diberikan tersebut menarik, terbaik dan mungkin terbaru, maka kualitasnya sangat
tinggi di mata pembelajar.Sebagai akibatnya, hal-hal yang disajikan oleh guru
menjadi menarik di mata pembelajar.Menariknya hal-hal yang diberikan ini bisa
menjadikan tinggi motivasi pembelajar.
Sebaliknya
pada
guru
yang
tidak
bergairah
dalam
membelajarkan
pembelajar,umumnya mengulang saja pelajaran yang diberikan dari tahun ke
tahun. Proses belajar mengajar demikian ini cenderung menyajikan rutinitas tanpa
menyentuh ke persoalan-persoalan yang sifatnya mendasar. Dalam hal ini
mengenai mata pelajaran geografi di sekolah terkadang tekendala dengan
kekurangan media pembelajaran. Mayoritas sekolah cuma memiliki media
pembelajaran yang minimal, yakni atlas, globe, dan peta administrasi.Belajar dari
proses belajar pembelajaran demikian bisa lebih mempeprihatinkan lagi, manakala
guru yang membelajarkan tersebut sudah puas dengan keadaan yang demikian ini.
Proses belajar mengajar pada masa yang akan datang akan berkembang pada
sebuah tatanan yang kemungkinan peserta didik dan pendidik tidak berada dalam
suatu ruang kelas untuk sebuah proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar
dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti Teleconference, Blogspot, Web Site,
dan berbagai media audio visual seperti televisi dan radio.
Kehadiran media mempunyai arti yang sangat penting.Karena dalam kegiatan
tersebut ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan
menghadirkan media sebagai perantara.Kerumitan yang disampaikan kepada anak
didik dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat mewakili apa
yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Bahkan
keabstrakan bahan dapat dikonkretkan dengan kehadiran media.Dengan demikian,
anak didik lebih mudah mencerna bahan daripada tanpa bantuan media.
Seorang guru dituntut untuk mempunyai
kreativitas karena pada dasarnya
kreativitas tersebut merupakan anugrah yang diberikan Tuhan kepada setiap
orang, dalam hal ini kemampuan seorang guru dalam menggunakan media
pembelajaran sejarah. Implementasi dari kreativitas seseorangpun tidaklah sama,
7
bergantung kepada sejauhmana orang tersebut mau dan mampu mewujudkan daya
ciptanya menjadi sebuah kreasi ataupun karya. Dalam hal ini pula, seorang guru
misalnya harus mampu mengoptimalkan kreativitasnya, khususnya yang tertuang
dalam sebuah bentuk pembelajaran yang inovatif. Artinya selain menjadi seorang
pendidik, seorang guru pun harus dapat menjadi kreator sehingga dalam proses
belajar mengajar para murid-murid akan termotivasi
Dalam kegiatan belajar mengajar, dikenal adanya motivasi belajar, yaitu motivasi
yang diterapkan dalam kegiatan belajar.Motivasi belajar memegang peranan
penting dalam memberikan gairah, semangat dan rasa senang dalam belajar
sehingga yang mempuyai motivasi tinggi mempunyai energi yang banyak untuk
melaksanakan kegiatan belajar.Sebagaimana diketahui, bahwa peserta didik yang
datang ke sekolah setiap hari mempunyai latar belakang kejiwaan yang berbeda.
Seringkali terdapat rasa malas, di antara mereka yang datang ke sekolah untuk
memenuhi absen kelas, takut dimarahi kedua arang tuanya, menghindarkan diri
dari membantu orang tua ke sawah, suka membolos, dan sebagainya, sehingga
minat belajarnya tidak penuh, apabila waktu belajar telah berlangsung. Dalam hal
demikian
berarti guru tidak berhasil memberikan motivasi yang tepat untuk
mendorong agar mereka bekerja dengan segenap tenaga dan pikirannya.
Dengan demikian motivasi adalah usaha dari pihak luar dalam hal ini adalah guru
untuk mendorong, mengaktifkan dan menggerakan peserta didiknya secara sadar
untuk terlibat secara aktif dalam proses belajar mengajar. Salah satu faktor yang
mempengaruhi motivasi belajar siswa adalah penggunaan media pembelajaran
dalam proses belajar mengajar.
Permasalahan pembelajaran Sejarah di atas, juga terjadi di kelas XI IPS SMA
An-najjah Bogor. Dari hasil pra pelitian pada pembelajaran sejarah di hari selasa,
tanggal
13
Nopember
2012.
Peneliti
menyimpulkan
persoalan
yang
mengakibatkan proses pembelajaran menjadi tidak efektif adalah Guru mengajar
masih konvensional yaitu ceramah dan mengerjakan LKS sehingga siswa tidak
antusias mengikuti pelajaran.
8
Dari hasil wawancara dengan guru pada hari sebelumnya yakni hari senin, tanggal
12 Nopember 2012, ditemukan beberapa permasalahan yakni sebagian siswa
mengalami kesulitan dalam pembelajaran sejarah karena belajar harus mengetahui
dan hafal nama tokoh dan tanggal kejadian peristiwa. Guru jarang menggunakan
media pembelajaran ketika KBM berlangsung.
Dari hasil belajar sejarah siswa XI IPS yang diambil dari nilai hasil ujian harian,
yang diperlihatkan oleh guru mata pelajaran sejarah Diperoleh data sebagai
berikut:
No.Absen
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Nama
Afifah Yusriyah
Ainun Qibtiyah
Farhan
Itang Sanjaya
Immalatul Hilda
M . Ikhsan
M. Shihabuddin
Ria Listiya Putri
Siti Kholilah
Marwati Aprilla
M. Irfan
Rahmat Hidayat
Sholehatul Maulida
Siti Affifatul H
Siti Romlah
M.Rizky
Sri Devi
Muawwanah
Novalia Sari
M. Ibrahim
M. Lukman Hakim
Rosa Inaroh
Siti Novianti
Septi Jeni
Leugi Fajarudin
UH
1
80
75
70
70
70
55
60
70
75
60
70
65
65
70
65
75
65
65
65
60
55
65
60
65
70
UH
2
65
60
70
75
60
70
60
60
65
65
60
55
80
60
60
65
70
70
60
70
70
60
60
60
60
UH
3
70
70
65
60
70
70
70
75
70
70
60
75
60
65
75
60
65
60
70
60
60
70
75
70
65
9
26
27
28
29
30
31
M. Sirojul Jajuli
Nurma Yunita
Nurul Ainul Ma’wa
Rosyidah
Siska Yulida
Siti Muslimah
60
60
65
60
60
70
70
65
75
75
75
60
60
70
60
60
65
65
Tabel 1.1 Hasil ulangan harian
siswa XI IPS
Berdasarkan Berangkat dari permasalahan di atas, mendorong penulis untuk
meneliti “Penerapan Media Pembelajaraan Audio VisualTerhadap HasilBelajar
Sejarah Siswa XI IPS di SMA An-najjah Bogor”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan
latar
belakang
yang
telah
dijelaskan
diatas
maka
dapat
diidentifikasikan masalahnya, yaitu:
1. Mata pelajaran sejarah sukar atau sulit bagi murid
Berdasarkan wawancara dengan bu Romlah sebagai guru mata pelajaran
sejarah pada tanggal 12 November 2012. Bahwa sebagian besar
mengalami kesulitan belajar sejarah dikarenakan harus mengetahui
namatokoh, waktu peristiwa, dan peristiwa penting yang begitu banyak
didalam materi hal ini disebabkan karena siswa males dalam membaca
buku.
2. Minat siswa terhadap mata pelajaran sejarah kurang
Berdasarkan wawancara dengan bu Romlah sebagai guru mata pelajaran
sejarah pada tanggal 12 November 2012.Bu Romlah mengatakan bahwa
minat siswa terhadap mata pelajaran sejarah kurang hanya sebagian siswa
yang berminat terhadap mata pelajaran sejarahkarena sejarah mata
pelajaran yang full dengan cerita, Maka yang berminat adalah siswa yang
mempunyai budaya baca yang bagus.
10
Berdasarkan observasi pada tanggal 13 Nopember 2012, ditemukan
sebagian siswa mengobrol dan bercanda ketika guru menjelaskan materi.
menunjukkan siswa tidak antusias dalam pembelajaran sejarah.
3. Guru sejarah jarang menggunakan media
Berdasarkan wawancara dengan Bu Romlah sebagai guru mata pelajaran
sejarah pada tanggal 12 November 2012. Bu Romlah mengakui bahwa ia
jarang menggunakan media pembelajaran, paling sering menggunakan
artikel internet sebagai media pembelajaran.
Berdasarkan observasi pada tanggal 13 Nopember 2012, ditemukan bahwa
guru mengajarkan sejarah tidak menggunakan media pembelajaran hanya
mengandalkan dengan ceramah.
4. Hasil belajar sejarah rendah
Hal ini berdasarkan data ulangan harian yang diperoleh peneliti dari guru
sejarah kelas XI IPS, menunjukkan bahwa dari 31 siswa masih ada siswa
yang memperoleh nilai dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum),
yakni KKM yang ditentukan adalah 70, sedangkan dari 31 siswa hanya 15
siswa yang memperoleh nilai diatas KKM, selebihnya siswa harus
mengikuti remedial. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa masih
relatif rendah.
C. Pembatasan dan Rumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, mengingat keterbatasan waktu, tenaga,
dan biaya pada penulis, maka penelitian ini akan dibatasi pada masalah Hasil
Belajar Sejarah Siswa XI IPS
Terhadap masalah di atas, peneliti akan mencoba menerapkan media
pembelajaran audio visual untuk meningkatkan hasil belajar sejarah kelas XI IPS
di SMA An-najjah Rumpin-Bogor.
11
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka rumus masalah penelitian ini
adalah sebagai berikut :Bagaimanakah penerapan media pembelajaran Audio
Visual terhadap hasil belajar pada mata pelajaran sejarah?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk
memperoleh gambaran Penerapan Media Pembelajaran Audio Visual untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah Siswa kelas XI IPS di SMA An-Najjah
Rumpin-Bogor.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian tentang penerapan media pembelajaran audio visualterhadap hasil
siswa dalam mata pelajaran sejarah ini diharapkan dapat memberikan manfaat:
1. Teoritis
a. Memperdalam wawasan keilmuan dan memberikan gambaran yang
jelas dalam memilih dan memanfaatkan media pembelajaran yang dapat
menunjang proses belajar mengajar disekolah.
b. Sebagai bahan kajian bagi penelitian lebih lanjut yang berminat
memilih dan memanfaatkan media pendidikan.
2. Praktis
a. Bagi Siswa; Sebagai salah satu media alternative yang diharapkan dapat
meningkatkan motivasi siswa dalam proses belajar sehingga dapat
meningkatkan kemampuannya memahami Revolusi Amerika, Revolusi
Rusia dan Revolusi Perancis.
b. Bagi Guru; Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontibusi
positif kepada praktisi pendidikan (guru) agar dapar meningkatkan
kualitas pengajarannya dengan memanfaatkan media pendidikan berupa
media audio visual sehingga proses pembelajaran akan berjalan dengan
efektif dan efesien.
12
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Acuan Teori Area dan Fokus yang diteliti
1.
Media Pembelajaran.
a.
Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin “Medius”, yang secara harfiyah berarti
tengah,perantara, atau pengantar.Dalam bahasa Arab media adalah perantara.atau
pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.6
Sedangkan yang disebut media menurut Istilah ada beberapa pendapat menurut
para ahli yaitu:
Association for Education and Communication Technology (AECT), di Amerika
seperti yang di kutip oleh Yudhi Munadi memberi pengertian, yakni “media
sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan
pesan/informasi.”7
National Education Association(NEA) memaknai media sebagai segala sesuatu
benda yang dapat dimanipulasi, dilihat,didengar,dibaca atau dibicangkan beserta
instrument yang digunakan untuk kegiatan”. 8
6
Azhar arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2010) Ed 1-13,
7
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada Perss, 2008) , h. 8.
Arief Sadiman,Media Pembelajaran, (Jakarta: PT.Raja Grafindo, 1986) ,Cet1, h.6.
h.3.
8
12
13
Atwi Suparman,“media adalah alat yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau
informasi dari pengirim kepada penerima pesan.”9
Latuheru, “media mengarah pada sesuatu yang mengantar/meneruskan informasi
(pesan) antara sumber (pemberi pesan) dan penerima pesan.”10
Raphael Rahardjo “segala sesuatu baik yang disengaja dirancang (media by
utilization) maupun yang telah tersedia (media by design), baik secara sendirisendiri maupun bersama-sama, yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan
dari sumber ke penerima sehingga membuat atau membantu peserta didik
melakukan kegiatan belajar”11
Ahmad Rohanimenyatakan bahwa media pembelajarannya adalah “Sarana
komunikasi dalam proses belajar mengajar yang berupa perangkat keras maupun
perangkat lunak untuk mencapai proses dan hasil intruksional secara efektif
efisien, serta tujuan intruksional yang dapat dicapai dengan mudah.”12
Yusuf Hadimiarso menyatakan bahwa media pembelajaran adalah “Segala sesuatu
yang dapat digunakan merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan
siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa.”13
Beberapa definisi di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwamedia adalah
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke
penerima sehingga dapat merangsang pikiran,perasaan,perhatian dan minat siswa
sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. Dalam proses belajar mengajar
guru harus mampu menguasai alat bantu yang cocok untuk digunakan dalam
proses belajar sehingga melalui penggunaan media ini tujuan pembelajaran dapat
tercapai secara efektif dan efesien.
b. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran
9
Pupuh Fathurrohman, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Refika AditamaGaung
Persada Perss, 2008), h. 65.
10
Latuheru, John D, Media pembelajaran dalam Proses Belajar Mengajar Masa Kini,
(Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti,1988), h. 9.
11
Sudirman Siahaan, “Media Pembelajaran: Pemahaman dan Pemanfatannya dalam
Kegiatan Pembelajaran”,Jurnal Teknodik No.20,Jakarta,April 2007, h. 76.
12
Ahmad Rohani, Media Intruksional Edukatif (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2007), h. 4.
13
Yusuf Hadimiarso, Teknologi Komukasi Pendidikan (Jakarta: CV. Rajawali, 1984), h.
49.
14
1) Fungsi Media Pembelajaran
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah metode
mengajar dan media pengajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan
salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pengajaran
yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan
dalam memilih media, antara lain tujuan pengajaran, jenis tugas dan respons yang
diharapkan siswa
kuasai
setelah pengajaran berlangsung,
dan konteks
pembelajaran termasuk karakteristik siswa. Meskipun demikian, dapat dikatakan
bahwa salah satu fungsi utama media pengajaran yang turut mempengaruhi iklim,
kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.
Hamalik mengemukakan bahwa pemakaian media pengajaran dalam proses
belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru,
membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa
pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.14 Penggunaan media pengajaran
pada tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses
pembelajaran dan penyimpanan pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Di samping
dapat membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pengajaran juga dapat
membantu siswa meningkatkan pemahaman.
Asnawir dan M. Basyiruddin Usman mengemukakan tentang fungsi-fungsi media
pengajaran sebagai berikut:
a) Membantu memudahkan belajar bagi siswa/mahasiswa dan membantu
memudahkan mengajar bagi guru /dosen.
b) Memberikan pengalaman lebih nyata (yang abstrak dapat menjadi
kongkret).
c) Menarik perhatian siswa lebih besar (jalannya pelajaran tidak
membosankan).
d) Semua indera murid dapat diaktifkan. Kelemahan satu indera dapat
diimbangi oleh indera lainnya.
e) Lebih menarik perhatian dan minat murid dalam mengajar.
f) Dapat membangkitkan dunia teori dengan dunia realita.15
Adapun fungsi media secara lebih rinci dapat dijelaskan sebagai berikut:
14
15
1, h.21.
Oemar Hamalik, Media Pendidikan, (Bandung: Alumni, 1986), Cet 5, h. 30
Usman,M.Basyiruddin-Asnawir, Media Pembelajaran, (Jakarta:Ciputat Pers,2002), Cet
15
a) Fungsi atensi media visual merupakan fungsi inti, yaitu menarik dan
mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi
pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau
teks materi pelajaran.
b) Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan
siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar
atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa
misalnya informasi yang menyangkut masalah sosial atau ras.
c) Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian
yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar
memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat
informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
d) Fungsi kompensatoris media pengajaran terlihat dari hasil penelitian
bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami
teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk
mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatkannya
kembali. Dengan kata lain, media pengajaran berfungsi untuk
mengakomodasi siswa yang lemah dan lambat dalam menerima dan
memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan
secara verbal.16
Nana Sudjana merumuskan fungsi media pengajaran menjadi enam kategori,
sebagai berikut:
a) Penggunaan media dalam poses belajar mengajar bukan merupakan
fungsi tambahan, tetapi mempunyai fungsi sendiri sebagai alat bantu
untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif.
b) Penggunaan media pengajaran merupakan bagian yang integral dari
keseluruhan situasi mengajar.
c) Media pengajaran dalam pengjaran, penggunaannya integral dengan
tujuan dari isi pelajaran.
d) Penggunaan media dalam pengajaran bukan semata-mata alat hiburan,
dalam arti digunakan hanya sekedar melengkapi proses belajar supaya
lebih menarik perhatian siswa.
e) Penggunaan media dalam pengajaran lebih diutamakan untuk
mempercepat proses belajar mengajar dan membantu suswa dalam
menangkap pengertian yang diberikan oleh guru.
f) Penggunaan media dalam pengajaran diutamakan untuk mempertinggi
mutu belajar mengajar.
16
hal. 17.
Azhar Arsyad, Media Pengajaran, PT.Raja Grafindo Persada Jakarta : 1997
16
2) Manfaat Media Pembelajaran
Media pengajaran sangat bermanfaat bagi penyelenggaraan pembelajaran. Dalam
hal ini Sudjana dan Rivai mengemukakan manfaat media pengajaran dalam proses
belajar mengajar, yaitu :
a) Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar.
b) Bahan pengajaran akan lebih jelas sehingga dapat lebih mudah dipahami
oleh siswa memungkinkan siswa meguasai dan mencapai tujuan
pengajaran.
c) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi
verbal melalui ceramah oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru
tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam
pengajaran.
d) Siswa data lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab siswa tidak
hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti
mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memamerkan, dan lainlain.17
Berbagai kajian teoritik maupun empirik menunjukan manfaat media pengajaran
sebagai berikut:
a) Media mampu memberikan rangsangan yang bervariasi kepada otak kita,
sehingga otak dapat berfungsi secara optimal.
b) Media dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimilki oleh para
siswa.
c) Media dapat melampaui batas ruang kelas. Banyak hal yang tidak mungkin
untuk dialami secara langsung didalam kelas oleh para siswa karena:
(1) Objek terlalu besar misalnya candi, stasiun dal lain-lain; dengan media
kita bisa menampilkan ke hadapan siswa.
(2) Beberapa objek, makhluk hidup dan benda, yang terlalu kecil untuk
diamati dengan mata telanjang. Misalnya, bakteri, protozoa, dan
sebagainya.
(3) Gerakan-gerakan yang terlalu lambat untuk diamati, misalnya proses
pemekaran bunga, dapat diikuti prosesnya adalam beberapa saat saja
berkat media fotografi (timelaps photography).
(4) Gerakan-gerakan yang terlalu cepat pun sulit ditangkap mata biasa.
Misalnya, kepakan burung, dan lain-lain dapat diamati berkat media.
(5) Adakalanya objek yang akan dipelajari terlalu kompleks. Media dalam
bentuk diagram atau model dapat digunakan untuk menyederhanakan
objek yang bersangkutan agar lebih mengerti.
(6) Bunyi-bunyi yang amat halus atau pun suara dosen berceramah
dihadapan ratusan siswa, yang tidak mungkin ditangkap dengan jelas
oleh telinga biasa, menjadi jelas didengar berkat media.
17
Arsyad, Media …,hal. 25.
17
d)
e)
f)
g)
(7) Media memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dengan
lingkungannya. Mereka tidak hanya diajak “membaca tentang” atau
“berbicara tentang” gejala-gejala fisik dan social, tetapi diajak
berkontak langsung dengannya.
Media menghasilkan keragaman pengamatan, dengan demikian memberikan
pengalaman dan persepsi yang sama.
Media membangkitkan motivasi dan merangsang untuk belajar. Seperti
pemasangan gambar-gambar di depan temple, pemutaran film,
mendengarkan rekaman atau radio dll.
Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari sesuatu yang
kongkret ataupun abstrak.
Media memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar mandiri pada
tempat dan waktu serta kecepatan yang ditentukan sendiri.18
Manfaat media pengajaran menurut pendapat para ahli di atas dapat kita
simpulkan bahwa media pengajaran digunakan untuk memberikan kemudahan
bagi guru untuk membantu efektivitas penyampaian materi pelajaran yang
menarik yang akan disampaikan. Penggunaan media pengajaran yang baik dan
benar juga akan menguntungkan siswa karena siswa akan lebih mengerti dengan
penjelasan guru.
c. Karakteristik Media Pembelajaran
Karakteristik dan kemampuan masing-masing media perlu diperhatikan oleh guru
agar
mereka
dapat
kebutuhan.Dalam
memilih
mana
yang sesuai
perkembangannyamedia
dengan
pembelajaran
kondisi
dan
mengikuti
perkembangan teknologi.Media pembelajaran terdiri atas banyak jenis dan
golongan sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan pembelajaran.
Untuk memilih suatu media kita harus menyesuaikan antara apa yang dibutuhkan