Uji Hipotesis dan Analisa Data

pada grafik scatterplot terdapat titik dengan pola tertentu bergelombang melebar menyempit, maka mengindikasikan terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas dan titik menyebar diatas dan di bawah angka 0 sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Salah satu cara mendeteksi gejala heteroskedastisitas yaitu dengan uji Glejser. Uji ini meregresikan nilai absolute residual dengan variabel-variabel independen dalam model. Hasil regresi tersebut harus menunjukkan tidak ada yang signifikan berpengaruh atau probabilitas signifikansi di atas 5. c. Uji Autokolerasi Autokorelasi berarti terjadi korelasi antara anggota sampel yang diurutka berdasarkan waktu. Penyimpangan ini biasanya muncul pada observasi yang menggunakan data time series. Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem korelasi. Pengujian autokorelasi dapat menggunakan uji Durbin-Watson uji DW dengan ketentuan sebagai berikut; 1 Jika dW lebih kecil dari dL atau lebih besar dari 4-dL maka hipotesis nol ditolak, yang terdapat autokorelasi. 2 Jika dW terletak antara dU dan 4-dU, maka hipotesis nol diterima, yang berarti tidak ada autokorelasi. 3 Jika dW terletak antara dL dan dU atau diantara 4-dU dan 4-dL, maka tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti. Nilai dU dan dL dapat diperoleh dari tabel statistik Durbin Watson, dengan bergantung pada banyaknya observasi dan banyaknya variabel independennya. d. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, Deependent Variable, Independent variable atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Deteksi normalitas dapat dilakukan dengan analisis statistik. Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati-hati secara visual kelihatan normal, padahal secara statistic bias sebaliknya. Oleh sebab itu, dianjurkan disamping uji grafik dilengkapi dengan uji statistik. Uji statistik dapat dilakukan dengan uji kolmogorov sminorv. Jika nilai sig lebih besar dari 5 maka dapat disimpulkan bahwa residual menyebar normal, dan jika nilai sig lebih kecil dari 5 maka dapat disimpulkan bahwa residual menyebar tidak normal. 2. Analisis Regresi Berganda Hubungan fungsional antara variabel dependen dengan lebih dari satu variabel independen dapat digunakan teknik regresi berganda dengan bantuan program SPSS. Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka teoritis yang disajikan sebelumnya, maka ada dua model yang akan digunakan dalam penelitian ini : PBV = a + b1 DPR + b2 DER + b3 MBVA + b4 ROA + e Keterangan : a = Konstanta. b1 = Koefisien regresi, yaitu besarnya perubahan PBV apabila DPR berubah sebesar 1 satuan. b2 = Koefesien regresi, yaitu besarnya perubahan PBV apabila DER berubah sebesar 1 satuan. b3 = Koefesien regresi, yaitu besarnya perubahan PBV apabila MBVA berubah sebesar 1 satuan. b4 = Koefesien regresi, yaitu besarnya perubahan PBV apabila ROA berubah sebesar 1 satuan. e = Standar error 3. Pengujian Hipotesis a Koefisien Determinasi � 2 Koefisien determinasi � 2 bertujuan mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol sampai satu. Nilai � 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. b Uji Signifikansi Simultan Uji Statistik F Pada dasarnya uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel indepenen bebas mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen terikat. Kriteria hipotesis : Ho ; β = 0 ; tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen kebijakan dividen, kebijakan hutang, kebijakan investasi, dan kinerja keuangan secara bersama-sama terhadap variabel dependen nilai perusahaan. Ha ; β 0 ; ada pengaruh yang signifikan antara varibel independen kebijakan dividen, kebijakan hutang, kebijakan investasi, dan kinerja keuangan secara bersama-sama terhadap variabel dependen nilai perusahaan. Kriteria Pengujian : 1 Jika nilai F hitung F tabel, Ho ditolak dan Ha diterima hal ini berarti bahwa terdapat hubungan yang signfikan antara variabel kebijakan dividen, kebijakan hutang, kebijakan investasi, dan kinerja keuangan berpengaruh dengan nilai perusahaan. 2 Jika nilai F hitung F tabel, Ho diterima dan Ha ditolak hal ini berarti bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel kebijakan dividen, kebijakan hutang, kebijakan investasi, dan kinerja keuangan berpengaruh dengan nilai perusahaan. 3 Jika Nilai signifikansi α = 0,05 maka variabel independen bebas secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen terikat. Sebaliknya, jika nilai signifikansi α = 0.05 maka variabel independen bebas secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen terikat. c Uji Signifikasi Parameter Individual Uji t Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual menerangkan variasi variabel dependen. Kriteria hipotesis : 1 Ho : bi = 0, berarti tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen secara individu terhadap variabel dependen. 2 Ha : bi ≠ 0, berarti ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen secara individu terhadap variabel dependen. 3 Jika nilai signifikansi nilai α = 0,05 maka variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat, sebaliknya jika nilai signifikansi nilai α = 0,05 maka variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian

Sampel pada penelitian yaitu seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI dengan periode pengamatan dari tahun 2011 sampai dengan 2015. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder, yaitu annual report dan laporan keuangan perusahaan manufaktur dari tahun 2011 sampai dengan 2015 yang diperoleh dari situs www.idx.co.id. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dimana ada beberapa keriteria dalam memilih jumlah sampel yang akan digunakan dalam peneltitan ini. Adapun prosedur pemilihan sampel, yaitu sebagai berikut: Tabel 4.1. Prosedur Pemilihan Sampel No. Uraian Tahun 2011 2012 2013 2014 2015 1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2011 sampai dengan 2015. 130 132 136 141 143 2. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI secara berturut- turut 2011 sampai dengan 2015 123 123 123 123 123 3. Perusahaan tidak mempublikasikan annual report dan laporan keuangan secara lengkap secara selama periode penelitian 2011 sampai dengan 2015. 1 - - - 2 4. Perusahaan yang tidak membagikan dividen secara berturut turut selama periode 70 65 58 63 46 40 penelitian 2011 sampai dengan 2015. 5. Perusahaan yang mengalami kerugian selama periode penelitian 2011 sampai dengan 2015. 18 13 23 8 26 6. Perusahaan yang melaporkan laporan keuangan dalam nilai mata uang dollar Amerika Serikat. 8 19 16 26 23 Total Sampel Perusahaan 26 26 26 26 26 Sumber : Hasil Olah Data Sekunder, 2016 Lampiran 1 Berdasarkan tabel 4.1., perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 sebanyak 130 perusahaan; tahun 2012 sebanyak 132 perusahaan; tahun 2013 sebanyak 136 perusahaan; tahun 2014 sebanyak 141 perusahaan; dan tahun 2015 sebanyak 143 perusahaan. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indoesia tahun 2011 sampai dengan 2015 adalah sebanyak 123 perusahaan. Setelah dilakukan purposive sampling diperoleh sampel penelitian sebanyak 26 perusahaan yang telah memenuhi kriteria sebagai obyek pada penelitian ini. Setelah dikurangi perusahaan yang tidak mempublikasikan laporan keuangan secara lengkap tahun 2011 sebanyak 1 perusahaan; tahun 2015 sebanyak 2 perusahaan. Perusahaan yang tidak membagikan dividen tahun 2011 sebanyak 70 perusahaan; tahun 2012 sebanyak 65 perusahaan; tahun 2013 sebanyak 58 perusahaan; tahun 2014 sebanyak 63 perusahaan; dan tahun 2015 sebanyak 46 perusahaan. Perusahaan yang mengalami kerugian tahun 2011 sebanyak 18; tahun 2012 sebanyak 13 perusahaan; tahun 2013 sebanyak 23 perusahaan; tahun 2014 sebanyak 8 perusahaan; dan tahun 2015 sebanyak 26 perusahaan. Perusahaan yang melaporkan laporan keuangan dalam nilai mata uang dollar Amerika Serikat tahun 2011 8 perusahaan; tahun 2012 sebanyak 19 perusahaan; tahun 2013 sebanyak 16 perusahaan; tahun 2014 sebanyak 26 perusahaan; dan tahun 2015 sebanyak 23 perusahaan. Sehingga sampel yang diperoleh dari 26 perusahaan pada 5 tahun pengamatan menghasilkan sebanyak 130 sampel.

B. Analisis Statistik Deskriptif

Hasil pengujian statistik deskriptif menggambarkan jumlah pengamatan, nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata dan standar deviasi dari variabel dependen dan variabel independen. Hasil pengujian statistik deskriptif variabel penelitian dalam penelitian ini disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 4.2. Hasil Uji Statistik Deskriptif Variabel N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Nilai Perusahaan 130 0,00 58,48 6,3914 10,81327 Kebijakan Dividen 130 0,01 122,22 1,4928 10,69105 Kebijakan Hutang 130 0,11 3,03 0,7352 0,54547 Kebijakan Investasi 130 0,49 18,64 3,5272 3,70779 Kinerja Keuangan 130 0,00 0,66 0,1498 0,11072 Sumber : Hasil Olah Data Sekunder, 2016 lampiran 2 Hasil pengujian statistik deskriptif di atas, menunjukkan besaran nilai minimum, maksimum, rata-rata dan standar deviasi. Data tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat tiga variabel yang memiliki standar deviasi atau penyimpangan melebihi dari nilai rata-ratanya. Kondisi tersebut mencerminkan tingginya fluktuasi data dari variabel tersebut yaitu data

Dokumen yang terkait

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang TerdaftarDi Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014.

0 8 15

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang TerdaftarDi Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014.

0 2 16

PENDAHULUAN Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Hutang Dan Keputusan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2015).

0 2 9

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 2 16

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Periode 2007-2009).

0 1 12

PENDAHULUAN Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Periode 2007-2009).

0 2 7

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Periode 2007-2009).

0 1 17

PENGARUH LIKUIDITAS, LEVERAGE, PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011).

0 0 14

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 25

PENGARUH FREE CASH FLOW, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, KEBIJAKAN DIVIDEN, UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG (Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015)

0 0 17