PENDAHULUAN PENGARUH UKURAN DEWAN KOMISARIS, PROFITABILITAS, DAN UKURAN DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP PENGUNGKAPAN ISLAMIC SOCIAL REPORTING (StudiEmpiris di PerbankanSyariah di Indonesia Periode 2012-2015)

2 berguna bagi masyarakat dan wujud memenuhi petanggungjawabannya terhadap Allah. Survey yang dilakukan oleh Bahrain Monetary Agency di tahun 2004 memperlihatkan bahwa jumlah institusi perbankan syariah melonjak dengan cukup siginifikan dari 176 di tahun 1997 menjadi 267 di tahun 2004 yang beroperasi di 60 negara di dunia. Dengan tingkat pertumbuhan sebesar 15 per tahunnya maka industri perbankan syariah merupakan sektor yang paling cepat berkembang di negara muslim Zaher dan Hassan, 2001. Di Indonesia walaupun perbankan syariah tercatat tumbuh dengan signifikan, namun dibandingkan perbankan konvensional pangsa pasar perbankan syariah masih relatif kecil ukurannya yaitu sebesar 2,2 Bank Indonesia, 2008.Dengan tingkat pertumbuhan 15 pertahun inilah, beberapa pihak menyatakan bahwa industri perbankan syariah merupakan sektor yang paling cepat berkembang di negara muslim Zaher dan Hassan sebagaimana dikuti Fitria dan Hartanti, 2010. Mengacu kepada teori sinyal, sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan Jama’an, 2008. Sinyal ini berupa informasi mengenai apa yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan pemilik. Informasi keuangan yang positif dan dapat dipercayaakan mengurangi ketidakpastian mengenai prospek perusahaan yang akan datang sehingga dapat meningkatkan kredibilitas dan kesuksesan perusahaan Wolk et al.,2000. Dari beberapa riset terdahulu, pengungkapan atau pelaporan informasi detail perusahaan 3 seperti aktivitas sosial, tata kelola, aspek etika, dan mungkin Islamic Social Reporting index di dalam laporan tahunan bank syariah disinyalir dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu ukuran dewan komisaris syariah, profitabilitas, dan ukuran dewan pengawas syariah. Dari pemahaman teoritis ini, maka muncullah isu riset menarik pada perbankan syariah di Indonesia khususnya terkait isu pengungkapan Islamic Social Reporting. Riset-riset mengenai eksplorasi nilai-nilai syariah banyak dilakukan dengan pendekatan indeks Islamic Social Reporting ISR. Penelitian ini telah banyak diteliti. Sehingga, peneliti tertarik melakuka penelitian dengan judul “Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris, Profitabilitas, dan Ukuran Dewan Pengawas Syariah terhadap Pengungkapan Islamic Social Reporting Studi Empiris di Perbankan Syariah di Indonesia pada tahun 2012-2015 ”. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Erlinda 2015. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu menambahkan variabel independen yaitu profitabilitas yang diduga berpengaruh terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting. B. BATAS MASALAH Penelitian ini memiliki batasan masalah, yaitu sampel yang digunakan relatif kecil dikarenakan jumlah Bank Syariah di Indonesia yang terbatas.Selain itu, penelitian ini hanya berasal dari Laporan Tahunan 4 Perbankan Syariah sehingga penelitian ini hanya mencari item dari identitas etika dalam laporan tersebut. C. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan Uraian dari latar belakang penelitian tersebut, maka yang menjadi pokok permasalahan pada penelitian ini adalah: 1. Apakah Ukuran Dewan Komisaris Syariah berpengaruh positif terhadap Pengungkapan Islamic Social Reporting di Perbankan Syariah di Indonesia? 2. Apakah Profitabilitas berpengaruh positif terhadap Pengungkapan Islamic Social Reporting di Perbankan Syariah di Indonesia? 3. Apakah Ukuran Dewan Pengawas Syariah berpengaruh positif terhadap Pengungkapan Islamic Social Reporting di Perbankan Syariah di Indonesia? D. TUJUAN Penelitian mengenai analisis pengaruh dewan komisaris, profitabilitas, dewan pengawas syariah terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting ini memiliki beberapa tujuan yaitu: 1. Untuk menganalisis ukuran dewan komisaris Syariah yang berpengaruh positif terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting di Perbankan Syariah di Indonesia. 5 2. Untuk menganalisis profitabilitas yang berpengaruh positif terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting di Perbankan Syariah di Indonesia. 3. Untuk menganalisis ukuran dewan pengawas syariah yang berpengaruh positif terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting di Perbankan Syariah di Indonesia. E. MANFAAT PENELITIAN Manfaat penelitian mengenai analisis pengaruh ukuran dewan komisaris, profitabilitas, dan ukuran dewan pengawas syariah terhadap Islamic social reportingini mempunyai beberapa manfaat antara lain: 1. Manfaat di bidang teoritis Hasil Penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam kemajuan ilmu akuntansi di Indonesia. 2. Manfaat di bidang praktis a. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menyumbangkan pemikiran terhadap pemecahan masalah yang berkaitan dengan masalah pengungkapan Islamic social reporting di perbankan syariah dan pertimbangan bagi perusahaan agar dapat melakukan tanggung jawab sosialnya dengan membuat Islamic social reporting sesuai dengan prinsip syariah. Selanjutnya hasil 6 penelitian ini diharapkan menjadi acuan bagi penyusunan program pemecahan masalah di perbankan syariah. b. Bagi Investor Hasil Penelitian ini diharapkan bagi para calon investor untuk pengambilan keputusan berinvestasi maupun pengambilan keputusan kredit sesuai dengan prinsip syariah. c. Bagi Pemerintah Hasil Penelitian ini diharapkan dapat membantu pemerintah dalam mengelola atau menjadi bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan pada perusahaan pemerintah. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Teori Sinyal Signaling Theory

Teori sinyal mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan Jama’an, 2008. Pengungkapan kinerja sosial dan syariah yang diproksikan dengan indeks ISR yang dilakukan oleh perbankan syariah dalam rangka memberikan, menurut kaca mata teori sinyal, adalah bentuk bahasa komunikasi tidak langsung perbankan syariah dalam memberikan pencitraan tentang kinerja, prospek, akuntabilitas dan responsibilitas mereka. Menurut Wolk, et al. 2001 teori sinyal menjelaskan alasan perusahaan menyajikan informasi untuk pasar modal. Teori sinyal menunjukkan adanya asimetri informasi antara manajemen perusahaan dan pihak-pihak yang berkepentingan dengan informasi tersebut. Menurut Maria Immaculatta 2006 kualitas keputusan investor dipengaruhi oleh kualitas informasi yang diungkapkan perusahaan dalam laporan keuangan.Kualitas informasi tersebut bertujuan untuk mengurangi asimetri informasi yang timbul ketika manajer lebih mengetahui informasi internal dan prospek perusahaan di masa mendatang dibanding pihak eksternal perusahaan.Informasi yang berupa pemberian peringkat obligasi perusahaan yang dipublikasikan diharapkan dapat menjadi sinyal kondisi keuangan perusahaan tertentu dan menggambarkan kemungkinan yang terjadi terkait dengan utang yang dimiliki. Teori sinyal mengemukakan tentang bagaimana seharusnya perusahaan memberikan sinyal-sinyal pada pengguna laporan keuangan.

1.2 Teori Legitimasi

Teori legitimasi dalam penelitian ini mengimplikasikan bahwa tanggung jawab perusahaan dilakukan dengan harapan untuk mendapatkan pengakuan legitimasi masyarakat. Legitimasi masyarakat merupakan salah satu faktor strategis bagi perusahaan dalam rangka mengembangkan perusahaan ke depan. Hal itu dapat dijadikan sebagai sarana untuk mengonstruksi strategi perusahaan, terutama terkait dengan upaya memposisikan diri di tengah lingkungan masyarakat semakin maju. Legitimasi organisasi dapat dilihat sebagai sesuatu yang diinginkan atau dicari perusahaan dari masyarakat. Menurut teori ini, perusahaan akan melakukan aktivitas CSR dikarenakan adanya tekanan sosial,politik dan ekonomi dari luar perusahaan. Sehingga perusahaan akan menyeimbangkan tuntutan tersebut dengan melakukan apa yang diinginkan oleh masyarakat dan apa yang diharuskan oleh peraturan Deegan, 2002. Khoirudin 2013 menyatakan bahwa legitimasi organisasi dapat dilihat sebagai sesuatu yang diberikan masyarakat kepada perusahaan dan sesuatu yang diinginkan atau dicari perusahaan dari masyarakat. Organisasi memainkan peranan penting dalam masyarakat dan mempunyai tanggung jawab untuk diakui

Dokumen yang terkait

Pengaruh Tipe Industri, Ukuran Dewan Komisaris dan Profitabilitas Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility Dengan Kepemilikan Institusional Sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

11 143 104

Analisis pengaruh islamic corporate governance terhadap corporate social responsibility (Studi kasus pada Bank Syariah di Indonesia)

0 3 26

Pengaruh Profitabilitas, Umur Perusahaan, Ukuran Dewan Komisaris, dan Ukuran Dewan Pengawas Syariah terhadap Pengungkapan Islamic Social Reporting.

2 10 18

Analisis Pengaruh Dewan Pengawas Syariah dan Ukuran Perusahaan Terhadap Tingkat Pengungkapan Islamic Social Reporting pada Perbankan Syariah di Indonesia

0 0 14

Analisis Pengaruh Dewan Pengawas Syariah dan Ukuran Perusahaan Terhadap Tingkat Pengungkapan Islamic Social Reporting pada Perbankan Syariah di Indonesia

0 0 4

Analisis Pengaruh Dewan Pengawas Syariah dan Ukuran Perusahaan Terhadap Tingkat Pengungkapan Islamic Social Reporting pada Perbankan Syariah di Indonesia

0 0 25

Analisis Pengaruh Dewan Pengawas Syariah dan Ukuran Perusahaan Terhadap Tingkat Pengungkapan Islamic Social Reporting pada Perbankan Syariah di Indonesia

0 0 7

Analisis Pengaruh Dewan Pengawas Syariah dan Ukuran Perusahaan Terhadap Tingkat Pengungkapan Islamic Social Reporting pada Perbankan Syariah di Indonesia

0 0 2

Analisis Pengaruh Dewan Pengawas Syariah dan Ukuran Perusahaan Terhadap Tingkat Pengungkapan Islamic Social Reporting pada Perbankan Syariah di Indonesia

0 0 11

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN, UKURAN DEWAN KOMISARIS DAN FREKUENSI RAPAT DEWAN KOMISARIS BANK SYARIAH TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2011-2016 SKRIPSI Diajukan untu

0 0 135