Mengenali emosi orang lain Membina hubungan dengan orang lain Kesadaran diri Pengaturan diri

17 Character Building: Pengaruh Pendidikan ... Eny Purwandari dan Purwati Menurut Salovey dan Mayer dalam Goleman, 2000 , ada lima aspek dalam kecerdasan emosional yaitu:

a. Mengenali emosi diri

, merupakan inti dan dasar dari kecerdasan emosional yaitu kemampuan untuk memantau perasaan dari waktu ke waktu bagi pemahaman diri dan kemampuan mengenali perasaan sewaktu perasaan itu terjadi. Kesadaran diri ini mencakup kewaspadaan terhadap suasana hati maupun pikiran tentang suasana hati. Seseorang mampu mengenali emosinya sendiri apabila ia memiliki kepekaan yang tinggi atas perasaannya yang sesungguhnya dan kemudian mengambil keputusan-keputusan secara mantap. Kemampuan mengenali diri sendiri meliputi: kesadaran diri, tenggelam dalam permasalahan, dan pasrah.

b. Mengelola emosi diri

, yaitu kemampuan untuk menguasai perasaannya sendiri agar perasaan tersebut dapat diungkap dengan tepat. Orang yang tidak mampu mengelola emosinya akan terus menyesali kegagalannya, sedangkan mereka yang mampu mengelola emosinya akan segera bangkit dari kegagalan yang menimpanya. Agar mampu mengontrol emosi dan menjaga supaya tindakan- tindakan yang diambil tidak didasarkan pada emosi semata, orang harus memahami apa yang diharapkan dari dirinya dan mengerti bahwa setiap tindakan membawa konsekuensi, baik pada diri sendiri maupun orang lain. Ditambahkaan oleh Salovey dan Mayer dalam Goleman, 2000 bahwa kemampuan mengelola emosi diri sendiri meliputi: kemampuan menghibur diri sendiri, melepaskan kecemasan, kemurungan, atau ketersinggungan, dan akibat-akibat yang timbul karena gagalnya keterampilan dasar.

c. Memotivasi diri sendiri

, yaitu kemampuan untuk mengendalikan diri dan menahan diri terhadap kepuasan sesaat untuk tujuan yang lebih besar, lebih agung, dan lebih menguntungkan. Kemampuan ini melibatkan rasa antusias, percaya diri, dan optimisme. Perkembangan kemampuan memotivasi diri ini juga dimotori oleh kemampuan memecahkan masalah. Bila diberi kesempatan dan dukungan, anak akan mampu melihat permasalahan dari berbagai sisi dan menyelesaikan masalahnya. Keberhasilan dalam memecahkan masalah ini akan mengembangkan kemampuan memotivasi dirinya.

d. Mengenali emosi orang lain

, yaitu kemampuan menangkap sinyal-sinyal sosial yang tersembunyi yang mengisyaratkan apa yang dibutuhkan atau dikehendaki oleh orang lain. Kemampuan ini dikenal juga dengan sebutan empati. Empati adalah merasakan apa yang dirasakan orang lain, untuk mengetahui bukan hanya pikirannya saja melainkan perasaan orang tersebut. Jurnal Penelitian Humaniora, Vol. 9, No. 1, Februari 2008: 13-31 18

e. Membina hubungan dengan orang lain

, yaitu kemampuan seseorang untuk membentuk hubungan, membina kedekatan hubungan, meyakinkan, mempengaruhi, dan membuat orang lain merasa nyaman, serta dapat menjadi pendengar yang baik. Pendengar yang baik akan tampak sabar dan dapat menyesuaikan diri dengan kebutuhan emosi orang yang sedang didengar keluhannya. Tidak dimilikinya kemampuan ini menyebabkan orang paling cerdas sekalipun dapat gagal membina hubungan, karena penampilannya yang angkuh, mengganggu atau tidak berperasaan. Goleman 2000 mengemukakan bahwa ada lima aspek kecerdasan emosional, yaitu:

a. Kesadaran diri

, yaitu kemampuan seseorang untuk mengetahui apa yang rasakan pada suatu saat dan menggunakannya untuk memandu dalam pengambilan keputusan bagi diri sendiri. Memiliki tolok ukur yang realistis atas kemampuan diri sendiri serta memiliki kepercayaan diri yang kuat. Ditambahkan oleh Goleman 2000 bahwa kesadaran diri memungkinkan pikiran rasional memberikan informasi penting untuk menyingkirkan suasana hati yang tidak menyenangkan. Pada saat yang bersamaan, kesadaran diri bisa membantu mengelola diri sendiri dan hubungan antarpersonal serta menyadari emosi dan pikiran sendiri. Semakin tinggi kesadaran, semakin pandai dalam menangani perilaku negatif diri sendiri.

b. Pengaturan diri

, yaitu kemampuan seseorang menangani emosinya sendiri sehingga berdampak positif pada pelaksanaan tugas, peka terhadap kata hati, sanggup menunda kenikmatan sebelum tercapainya suatu sasaran, dan mampu pulih kembali dari tekanan emosi.

c. Motivasi diri